Share

80. Bagian 19

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-09 01:02:21

“Saat ini kau menang Putri Samudra, tapi suatu saat nanti akan akan kembali untuk menuntut hakku” ucap Dewi Laut lagi dengan geram.

Putri Samudra hanya terlihat menarik nafas panjang melihat hal itu. Lalu Putri Samudra berbalik dan berjalan meninggalkan sosok Dewi Laut ditempatnya.

“Dinda.. Awasss!” tiba-tiba saja terdengar suara Bintang yang keras memperingatkannya, Putri Samudra terkejut dan cepat berbalik kearah Dewi Laut, tepat disaat itulah sinar merah yang keluar dari kedua mata Dewi Laut menghantam wajah Putri Samudra.

Dhuuaarrr !!!

Sinar merah yang berasal dari ajian mutiara merah meledak tepat diwajah Putri Samudra, hingga langsung membuat kepala Putri Samudra hancur. Dan kini terlihat sosok Putri Samudra yang masih berdiri tanpa kepala, hingga akhirnya roboh ketanah.

Serrrr....!!

Sebuah kilat datang menyambar sosok Putri Samudra yang jatuh, dan kini sosok Putri Samudra sudah berada dipelukan Bintang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   80. Bagian 20

    Dua sosok tubuh yang kini sudah berada diluar area asap, terlihat berhasil mendaratkan kedua kaki mereka dengan sempurna ditanah.Putri Samudra sudah kembali menyarungkan Pedang Dewinya kedalam warangkanya. Sementara itu sosok Dewi Laut masih berdiri ditempatnya.“Huakkk.”. tiba-tiba saja Dewi Laut memuntahkan darah kental kehitaman dari mulutnya, Dewi Laut terlihat langsung memegangi dadanya yang terasa nyeri. Rupanya Dewi Laut tengah terluka dalam yang cukup hebat. Bahkan ;Bruukkk !!!Tiba-tiba saja sosok Dewi Laut terjatuh ketanah. Sepertinya lukanya benar-benar parah. Putri Samudra yang melihat hal itu hanya menarik nafas panjang, lalu berjalan mendekati sosok Dewi Laut.“Sudah cukup pertarungan ini bibi Dewi Laut, tak perlu ada yang mati diantara kita” ucap Putri Samudra dengan lembut.“Saat ini kau menang Putri Samudra, tapi suatu saat nanti akan akan kembali untuk menuntut hakku” ucap Dewi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • Ksatria Pengembara Season 1   80. Bagian 21

    Putri Samudra dengan cepat bergerak menghindar.Duarrr !!!Tempat dimana tadi Putri Samudra berpijak, tampak langsung hancur berantakan. Dan tidak sampai disitu, sosok ular putih raksasa jelmaan Dewi Laut terus memburu kearah Putri Samudra.“Hentikan bibi! atau aku terpaksa bertindak keras” ucap Putri Samudra yang telah habis kesabarannya, tapi sosok ular putih raksasa jelmaan Dewi Laut seakan tak mengubris peringatan Putri Samudra dan terus saja menyerangnya.Duarrr !!! Duarrr !!! Duarrr !!!Tempat itu menjadi hancur luluh lantah akibat serangan sosok ular putih raksasa jelmaan Dewi Laut. Dan sepertinya kesabaran Putri Samudra mencapai batasnya karena melihat tempat itu yang mulai hancur berantakan.Putri Samudra terlihat melompat menjauh, sosok ular putih raksasa jelmaan Dewi Laut kembali memburunya. Putri Samudra terlihat menghimpun tenaganya,“Gelombang laut merah, heaaa!”Dari tangan Putri

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • Ksatria Pengembara Season 1   80. Bagian 22

    Bintang kini dapat meyakini kalau ajian Lebur Samudra yang digunakan oleh Putri Samudra benar-benar dahsyat, ajian itu bisa menghilangkan seluruh ilmu dan kedigdayaan lawan, makanya sosok Dewi Laut menjadi tua, karena ilmu abadi dan awet mudanya telah lenyap. Dan dugaan Bintang memang tidak salah, ajian Lebur Samudra milik Putri Samudra bisa menghilangkan seluruh kekuatan dan ilmu-ilmu yang dimiliki lawan.“Ular putih, bawa bibi Dewi Laut kembali ke istananya” terdengar suara Putri Samudra menggema ditempat itu. Tak lama kemudian terlihat sosok ular putih raksasa tunggangan Dewi Laut datang dan segera membawa sosok Dewi Laut yang telah menjadi tua renta meninggalkan tempat itu.“Dinda...” Bintang kini sudah berada disisi Putri Samudra yang berpaling kearahnya.“Dinda terpaksa menggunakan ajian itu, kanda” ucap Putri Samudra seakan menyesal telah melakukannya.“Tidak apa-apa dinda.. Kanda yakin di

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • Ksatria Pengembara Season 1   80. Bagian 23

    “Ayo kita ke ruangan berikutnya kanda...” ucap Putri Samudra lagi seraya menarik tangan Bintang kembali untuk mengikutinya. Bintang hanya mengikutinya dari belakang.Kali ini Putri Samudra mengajak Bintang kesebuah pintu besar yang lebih pantas disebut gerbang daripada pintu, karena besarnya yang luar biasa.Daggg !!!Putri Samudra terlihat mengetukkan tongkat ditangannya ke lantai.Greeaaatttt !!!Pintu besar itu terbuka, dan ;Plassshhh !!!Semburat cahaya keemasan keluar dari dalam ruangan tersebut yang membuat Bintang untuk sesaat menutup pandangannya karena silau. Tapi tak lama, Bintang kemudian membuka pandangan matanya kembali, rupanya cahaya keemasan yang menyilaukan itu berasal dari ruangan diujung lorong panjang yang ada dibalik pintu gerbang tersebut.“Yuk kanda” ucap Putri Samudra seraya melangkah terlebih dahulu, beberapa kali terlihat Putri Samudra mengibaskan tangannya kearah dinding dan B

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • Ksatria Pengembara Season 1   80. Bagian 24

    “Merasakan sesuatu yang berulang, maksud dinda?” tanya Bintang lagi.“Kanda juga bingung untuk mengatakannya kanda, tapi seperti waktu yang telah terjadi, tapi terjadi lagi” ucap Putri Samudra lagi hingga membuat Bintang tersenyum. Dan mengerti maksud Putri Samudra.“Oh itu, semua itu karena kanda telah menggunakan salah satu dari segel sembilan dewa kanda, dinda. Segel Dewa Cahaya, Semesta Alam” ucap Bintang lagi.“Segel Dewa Cahaya, Semesta Alam” ulang Putri Samudra terkejut tak mengerti.“Waktu itu, saat dinda berbalik dari Dewi Laut, tiba-tiba saja Dewi Laut melepaskan mutiara merahnya kepada dinda, dan sinar merah yang keluar dari mata Dewi Laut dengan telak menghantam dinda” ucap Bintang kemudian berhenti sehingga membuat Putri Samudra penasaran.“Terus kanda”“Akhirnya dinda tewas...”Wajah Putri Samudra

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Ksatria Pengembara Season 1   81 | Ujian Terberat Sang Raja

    MALAM ITU ditempat kediaman Rakryan Tumenggung Subali, seorang prajurit tamtama tampak setengah berlari masuk menuju kedalam rumah, langsung menuju ke aula pertemuan, dimana didalam ruangan aula pertemuan itu tampak 15 orang pejabat istana Setyo Kencana tengah mengadakan rapat pertemuan. Sejak kabar penggulingan kekuasaan gusti prabu digaungkan, hampir setiap malam Rakryan Tumenggung Subali mengundang para pejabat istana Setyo Kencana untuk mematangkan rencana mereka.Prajurit tamtama itu tampak langsung menjura hormat begitu masuk ke ruangan tersebut.“Ada apa tamtama?” tanya Rakryan Tumenggung Subali lagi“Gusti prabu sudah kembali tumenggung” ucap tamtama itu lagi hingga membuat wajah-wajah yang ada ditempat itu berubah.“Baik, kembali ketempatmu tamtama” ucap Rakryan Tumenggung Subali lagi.Prajurit tamtama segera kembali menjura hormat dan pergi meninggalkan tempat itu.“Besok pagi kita akan men

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   81. Bagian 2

    “Melati sudah tak tahan lagi berada disini kakang, Melati ingin pergi saja. Lebih baik Melati hidup bebas diluar sana walau harus serba kekurangan, daripada harus menderita di istana yang megah ini” ucap Melati lagi menangis tersedu-sedu dipelukan Bintang. Bintang mengerti bagaimana perasaan Melati saat ini.“Tidak, kau jangan pergi dari sini Melati. Kakang percaya, Melati kuat menghadapi ini semua ini. Tenang saja, kakang akan berikan keadilan untuk Melati.” ucap Bintang lagi.“Tapi Melati sudah tidak kuat kakang. Melati takut” ucap Melati lagi.“Mulai sekarang kakang janji, Melati tidak akan merasakan hal-hal itu lagi, akan kakang hukum orang-orang yang telah melakukan ini” ucap Bintang lagi.“Kakang mau melakukan itu semua ini untuk Melati?” tanya Melati lagi, Bintang hanya mengangguk mantap.“Tapi mereka para pejabat tinggi di Setyo Kencana kakang. Mereka bilang, bahkan seorang g

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   81. Bagian 3

    “Ki Tarno telah mengatakan padaku, kalau keuangan kerajaan hanya bisa bertahan 1 bulan kedepan saja lagi gusti. Setelah ini, Setyo Kencana akan bangkrut” ucap Rakryan Tumenggung Subali lagi, ki Tarno adalah orang yang dipercaya sebagai pemegang kunci harta kekayaan kerajaan. “Dan ini sungguh sangat memalukan ketimbang Setyo Kencana kalah perang lebih terhormat daripada runtuh karena kebangkrutan” sambung Rakryan Tumenggung Subali lagi. “Karena itu, kami meminta agar gusti prabu bisa meletakkan jabatan. Karena jika tidak, kami semua yang akan mengundurkan diri dari Setyo Kencana” ucap Rakryan Tumenggung Subali lagi. Bintang yang mendengar panjang lebar penjelasan Rakryan Tumenggung Subali kini dapat memahami bagaimana Rakryan Tumenggung Subali memiliki ambisi yang besar untuk menjatuhkannya sebagai gusti prabu dan mungkin malah berniat untuk menggantikannya. Tapi Bintang masih bersikap dengan tenang. “Hmmm.. Mungkin urusan Melati akan kutunda dulu. Aka

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status