Malam itu Bintang tengah memikirkan bagaimana caranya untuk menolong Dewi Tatto. Karena ada suatu hal yang Bintang khawatirkan bila memang ilmu Tatto Iblis bisa dimusnahkan, apakah itu tidak akan membahayakan jiwa Dewi Tatto sendiri. Inilah yang menjadi pertanyaan dibenak Bintang.
Keesokan harinya, Bintang sudah berhadapan langsung dengan Dewi Tatto disebuah ruangan goa yang sangat luas sekali. Bahkan mampu menampung ratusan anggota Tatto Iblis yang memenuhi tempat itu untuk melihat pertarungan ketua mereka, Dewi Tatto.
Dewi Tatto sendiri tampak mulai melepaskan jubah yang menutupi kepala dan tubuhnya, kini terlihatlah sosok Dewi Tatto yang mengenakan pakaian kain selempang yang menutupi tubuhnya bagian atas, tapi hal itu tidak terlalu dihiraukan oleh Bintang, karena sekujur tubuh Dewi Tatto sudah tertutupi oleh tattto. Bahkan walaupun Dewi Tatto tanpa berpakaian sekalianpun alias bugil, tubuhnyapun tak terlihat karena tebal dan banyaknya tatto disekujur tubuh
“Duggg..!” untung saja Dewi Tatto dengan cepat menyilangkan kedua tangannya didepan dada, sehingga tendangan dahsyat Bintang yang dilancarkan dengan sangat cepat hanya menghantam kedua tangan Dewi Tatto yang menyilang didepan dadanya, tapi akibat kerasnya tendangan Bintang, Dewi Tatto sampai terhuyung beberapa langkah kebelakang.“Cringg!” dalam gerakan terhuyungnya, Dewi Tatto mencabut lepas senjata pedang yang ada dipinggang belakangnya.“Weerrrr....” pedang ditangan Dewi Tatto tampak dialiri oleh energi hitam yang kini membungkus pedang ditangannya.“Aura pedang..” batin Bintang mengenali apa yang dilakukan oleh Dewi Tatto.“Cringg..!” Bintangpun ikut mencabut lepas Pedang Bintang Angkasa dari warangkanya, dan menyalurkan aura pedangnya dengan cepat, seketika saja Pedang Bintang Angkasa langsung terbungkus dengan aura keemasan yang membuat gambar-gambar Bintang yang ada dibilah Pedang Bintang
Bintang tampak merapatkan kedua tangannya membentuk mudra, dan ; “Jalan agung!” ucap Bintang lagi merapal jurusnya.Sementara itu serangan kabut asap hitam semakin dekat, dan ; “Wuuutttt...!” tepat disaat kabut asap hitam menyambar tubuh Bintang, tubuh Bintang langsung hilang ditenggelam kabut asap hitam.“Aauuwwww...!” terdengar seruan-seruan kaget para anggota Tatto Iblis yang histeris melihat sosok Bintang tenggelam ditelan kabut asap hitam. Semua sudah dapat menduga kalau Bintang akan tewas menjadi debu dengan tertelan kabut asap hitam.Tapi tiba-tiba saja pandangan mereka menyipit, mencoba memandang lebih dalam kearah kabut asap hitam yang telah menyelimuti sekujur tubuh Bintang. Dari dalam kabut asap hitam terlihat sebuah sinar keemasan yang bergerak cepat kesana kemari didalam kabut asap hitam. Semakin lama semakin terlihat jelas kalau sinar keemasan yang bergerak cepat itu adalah cahaya jelmaan Bintang yang te
DI SEBUAH kamar batu yang sangat mewah, terlihat Bintang yang tengah duduk membelakangi punggung Dewi Tatto yang terbuka diatas peraduan beralas sutra tersebut. Bintang tampak tengah menyalurkan hawa murni tubuhnya untuk menyelamatkan Dewi Tatto dari maut, dengan kedua tangannya yang menempel dipunggung Dewi Tatto. Kini sekujur tubuh Dewi Tatto sudah bersih dari tatto yang sebelumnya hampir menutupi sekujur tubuhnya bahkan seluruh wajahnya, kini raut wajah cantik jelita dengan usia yang mapan terpampang jelas diwajah Dewi Tatto yang masih terlihat sedikit pucat. Entah sudah berapa lama Bintang menyalurkan hawa murninya, hingga ; “Sudah cukup tuan. Cukup!” terdengar erangan lembut dari bibir Dewi Tatto menyuruh Bintang untuk berhenti, Bintang sendiri segera melepaskan kedua telapak tangannya dari punggung Dewi Tatto. Dewi Tatto sendiri sudah mulai membuka kedua matanya dan langsung berpaling kearah Bintang. Dan dengan tiba-tiba saja Dewi Tatto bersujud dihadapan B
Dewi Tatto mengangkat wajahnya dan menatap Bintang dengan penuh arti. Dewi Tatto datang menghampirinya dan memeluk Bintang dengan mesra. Bintang balas pelukannya dan ciuman hangatnya. Dewi Tatto sendiri tampak tiduran dekat dengan Area bawah Bintang.“Sudah lama aku tak merasakan kenikmatan seperti saat ini” ucap Dewi Tatto pelan, seakan berkata pada dirinya sendiri. Diusap-usapnya dengan mesra Area bawah Bintang, sambil tersenyum khas.“Ketua benar-benar hebat.. sungguh hebat” puji Bintang yang harus mengakui kehebatan Dewi Tatto.Dewi Tatto hanya tersenyum dan kemudian melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang dan menariknya. Diciumnya Bintang dengan mesra, Bintang dapat melihat tipe Dewi Tatto bukanlah tipe wanita yang haus akan seks, melainkan haus akan kasih sayang. Berhubungan intim pun sepertinya senang yang pelan-pelan bukannya seperti seekor serigala di musim kawin. Bintang ikut pola permainan Dewi Tatto, pelan-pelan dicium mu
SIANG ITU, sesosok dara jelita tampak baru saja tiba dimarkas organisasi Tatto Iblis. Wajahnya cantik dan lembut, begitu keibuan sekali, kedatangannya tampak langsung disambut oleh anggota Tatto Iblis yang berjaga dipintu gerbang. Sebuah jubah tampak menghiasi punggungnya. Ditubuhnya hanya dikedua tangannya yang terlihat tatto menghias. Sementara wajah dan tempat-tempat yang lain masih bersih oleh tatto.“Selamat datang kembali putri” ucap wanita penjaga gerbang yang segera menyambut kedatangan dara cantik berwajah lembut ini yang disebut putri.Dara cantik berwajah lembut ini tampak berjalan memasuki markas organisasi Tatto Iblis, langkahnya mantap dan pasti menuju ke temat aula pertemuan yang memang sudah ramai orang disana.Kedatangan dara cantik berwajah lembut ini langsung memberikan kejutan yang cukup berarti diruang aula pertemuan yang langsung bangkit berdiri menyambut kedatangannya, salah satunya adalah Bintang yang juga sudah berada diruang
Malam itu Bunny menemui gurunya, Dewi Tatto secara pribadi.“Jadi bagaimana perkembangan ilmu Tatto Iblis yang kuajarkan padamu Bunny?” tanya Dewi Tatto lagi.“Semua telah Bunny pelajari dengan sempurna ketua, hanya tinggal tahap akhir” ucap Bunny dengan wajah berubah.“Kau sudah memilih jalan ini Bunny, kau tak bisa mundur lagi” ucap Dewi Tatto lagi.“Hanya kepadamu, Kannika, Kanchana dan Liễu Nham aku menaruh harapan guna meruntuhkan kekuasaan Ayutthaya” sambung Dewi Tatto lagi.“Bunny tidak ragu untuk memilih jalan ini ketua, hanya saja Bunny tak tau harus menyerahkan kesucian ini kepada siapa?” ucap Bunny lagi menarik nafas panjang.“Aku rasa, tuan Bintang adalah lelaki yang pantas untukmu Bunny” ucap Dewi Tatto lagi hingga membuat Bunny terdiam.“Lalu bagaimana keputusanmu mengenai saudari-saudarimu?”“Bunny bingung ketua, me
“Bolehkah hamba tau bagaimana putri sampai berada di organisasi Tatto Iblis?” tanya Bintang. Bunny terlihat menarik nafas panjang dan mulai menceritakan tentang pelariannya yang menjadi buruan prajurit Ayutthaya hingga Bunny diselamatkan oleh salah satu komandan divisi, Kanchana.Dewi Tatto menerimanya sebagai murid dan bermaksud untuk mengangkat Bunny menjadi komandan divisi timur organisasi Tatto Iblis yang memang belum ada kandidat / calon yang tepat untuk mengisi jabatan itu. Menurut Dewi Tatto, Bunny pantas menduduki jabatan itu karena dendamnya yang besar kepada prajurit Ayutthaya. Mendapatkan tawaran oleh Dewi Tatto, tentu saja Bunny menerimanya dengan senang hati dan sejak saat itu, dibawah didikan langsung Dewi Tatto, Bunny mempelajari ilmu Tatto Iblis.“Jadi keputusan putri sudah bulat untuk tetap bersama organisasi Tatto Iblis melawan Ayutthaya?” tanya Bintang lagi. Bunny tak menjawab tapi kepalanya mengangguk mantap.
“Lalu apakah kakak punya saran untuk Bunny?”“Heemm... Coba kemarikan pedangmu Bunny” ucap Bintang lagi meminta pedang ditangan Bunny. Bunny segera menyerahkan pedangnya.“Cringg!” pedang itu dicabut Bintang dari warangkanya. Bintang tampak menatap pedang panjang khas Ayutthaya tersebut, diraba dan dibengkok-bengkokkan oleh Bintang.“Lentur juga” ucap Bintang lagi.“Kenapa kak?” tanya Bunny heran melihat apa yang Bintang lakukan pada pedangnya.“Apa Bunny menguasai jurus pedang?”“Sedikit kak, ketua baru mengajarkan dasar ilmu pedang Tatto Iblis kepada Bunny” ucap Bunny lagi.“Kalau begitu kakak akan ajarkan beberapa jurus pedang kepada Bunny. Untuk bekal Bunny kelak saat menghadapi panglima Ayutthaya” ucap Bintang hingga membuat wajah Bunny berbinar mendengar hal itu.“Benarkah kak?”“Benar..”&
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu