Share

63. Bagian 13

last update Last Updated: 2022-05-29 01:04:42
MALAM gelap meliputi seisi alam, semakin gelap saat kita menapaki dasar jurang tempat kediaman Kaji. Di dalam goa tempat kediaman Asura Kaji, terlihat sosok Bintang dan Zhang Yuqi berdiri menatap kearah sesuatu yang ada dihadapan mereka. Sosok bugil Babby Cherry yang masih terbaring diatas jilatan lidah-lidah api warna warni yang menjadi alas pembaringannya.

“Bukankah dia ratu Istana Bunga” batin Zhang Yuqi lagi mengenali sosok Babby Cherry. Sejenak Zhang Yuqi terlihat menatap kearah Bintang dengan pandangan yang penuh arti.

“Apa yang terjadi padanya kak?” tanya Zhang Yuqi akhirnya.

“Kata kaji, dia dalam keadaan koma, dia baru akan tersadar saat kekuatan api abadi sudah menyatu sempurna dengan tubuhnya, bila kita memaksa untuk mengambilnya sebelum kekuatan api abadi sempurna, maka dia akan mati” jelas Bintang lagi hingga mengejutkan Zhang Yuqi, lalu tatapan Zhang Yuqi kembali mengarah ke Babby Cherry.

“Sementara malam ini kita menginap disini dulu Zhang” ucap Bintang, Zhang Yuqi ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 14

    SIANG ITU, matahari bersinar dengan teriknya, benteng Aliran Loucha terlihat berdiri dengan perkasa. Aliran Loucha, sebuah aliran yang memiliki pengikut orang-orang hebat dan berbagai ninja dari bermacam klan ikut bergabung dengan Aliran Loucha, yang dipimpin langsung oleh Fuma Kotaro. Salah satu ninja terhebat yang pernah ada.DEWA IBLIS AWAN API adalah pemimpin dari Aliran Loucha yang saat ini tengah memimpin pertemuan para anggotanya, 8 orang kepercayaan terlihat duduk dihadapannya. Aura Dewa Iblis Awan Api memang luar biasa dahsyatnya, wibawa seorang pemimpin besar yang menguasai kung fu terkuat didunia. Kung fu pengubah otot. Mengenakan topeng Loucha kebanggaannya.“Dhuuarrrr!”“Dhuuarrrr!”“Dhuuarrrr!”Suasana pertemuan langsung berubah saat terdengar ledakan-ledakan keras dari arah luar. Beberapa orang kepercayaan Dewa Iblis tampak bangkit berdiri, Dewa Iblis sendiri masih tampak tenang duduk diku

    Last Updated : 2022-05-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 15

    “Ayo kita selesaikan urusan kita yang dulu tertunda Fuma” ucap Setsu lagi seraya merapal justsunya, dan ; “Wesshhh!” sosok Setsu menghilang dari pandangan.Fuma juga melakukan gerakan yang sama, dan ; “Wesshhh!” Fumapun menghilang dari pandangan.Kini tinggalah 4 anggota Klan Asura berhadapan langsung dengan 8 orang Aliran Loucha. Pertempuran dikedua belah pihak sepertinya tidak terhindarkan lagi.Asura Ningyo terlihat lebih dulu maju kedepan.“Iblis Boneka, kita masih punya urusan yang belum selesai” ucap Ningyo kepada salah seorang ketua Aliran Loucha yang bergelar Iblis Boneka. Yang disebut Iblis Boneka tampak maju kedepan, dipunggungnya terlihat sebuah bungkusan kain besar yang tampak membungkus sebuah benda. Begitu sudah berdiri dihadapan Ningyo, Iblis Boneka langsung melepaskan bungkusan kain yang ada dipunggungnya.“Srattt....sratttt....sraaattttt” benda yang terbungkus kain putih i

    Last Updated : 2022-05-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 16

    “Hhiyyatttt!” Iblis Tangan Besi melesat dahsyat kedepan, tinju besinya berkiblat diiringi gulungan angin yang menderu.Anehnya, Shinanai justru terlihat tenang ditempatnya, seakan tak ingin menghindar apalagi memapaki serangan dahsyat tersebut, hingga ;“Deeessss..!” tinju keras dari Iblis Tangan Besipun dengan telak menghantam dada Shinanai sehingga tubuh Asura Shinanai terjengkang dengan keras kebelakang, tapi anehnya tak sedikitpun terdengar teriakan kesakitan dari Shinanai.“Braaakkkk!” sebatang pohon sampai tumbang karena terkena hempasan tubuh Shinanai, sosok Shinanai sendiri tampak tersungkur didepan pohon yang tumbang tersebut. Sesaat sosok Shinanai terlihat diam.Iblis Tangan Besi sendiri sampai kaget dan heran ditempatnya. Kena telak tapi tak ada teriakan kesakitan dari lawannya. Kini Iblis Tangan Besi terlihat menunggu hasil pukulannya.Sosok Shinanai masih tak bergerak ditempatnya, hingga tiba-tiba sa

    Last Updated : 2022-05-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 17

    Saat semua racun sudah ditiupkan, Shinanai melepaskan cengkramannya, sosok Iblis Racun langsung terjungkal terguling-guling ditanah, wajahnya sudah menghitam, mulutnya tercekat dengan kedua tangan yang mencekik lehernya sendiri, terlihat jelas kesakitan yang amat sangat Iblis Racun, tapi suaranya tak terdengar.Sosok Iblis Racun terlihat menggelepar-gelepar bagaikan ikan yang terlempar ke padang pasir tanpa air. Tak lama, Iblis Racun tewas oleh racunnya sendiri dengan sekujur tubuh menghitam, bahkan kedua bola mata Iblis Racun yang keluar dari tempatnya juga tampak menghitam, dari mata, hidung, telinga dan mulut, bahkan dari semua lubang yang ada ditubuh Iblis Racun keluar darah hitam membusuk.“Hahaha... Punya ilmu picisan saja mau berlagak didepanku” ucap Shinanai tertawa dengan keras.“Shinanai!” tiba-tiba saja sebuah suara terdengar dari arah samping, hingga Shinanai langsung menatap kearah samping, terlihat sosok Sakana datang kearah

    Last Updated : 2022-05-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 18

    Dewa Iblis Awan Api terlihat melakukan beberapa gerakan yang terlihat langsung meregangkan seluruh urat nadi dan urat saraf ditubuhnya, secara perlahan tapi pasti, tubuh Dewa Iblis mulai mengeluarkan aura cahaya kehitaman, tak tanggung-tanggung, Dewa Iblis langsung mengerahkan permulaan tahap hitam, dibalik topeng Loucha yang digunakannya, muncul tiga raja perang.Kekuatan Permulaan tahap Hitam, tiga rajah perang; dapat menyerap seluruh energi dari alam semesta, hawa murni tak terputus-putus. Tubuh menjadi kebal luar dalam dan tak dapat dilukai serta memiliki daya serang yg dasyat.“Kita lihat, apakah Kung fu pengubah ototmu mampu menyelamatkanmu dari Kipas Nerakaku ini.!” ucap Shinanai seraya mempersiapkan Kipas Nerakanya.“Seribu wajah, tangan besi, menyingkir jauh dari belakangku” ucap Dewa Iblis kepada Iblis Seribu Wajah dan Iblis Tangan Besi yang langsung bergerak menyingkir menjauh.“Ayo Shinanai, kerahkan Kipa

    Last Updated : 2022-05-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 19

    Diatas, Shinanai yang kini terkejut melihat kekuatan daya tahan Dewa Iblis dari serangannya yang dahsyat.“Hiiyyatttt....wuuuuttttt! wuuuuttttt! wuuuuttttt!”Shinanai mengibaskan beberapa kipas ditangannya yang sudah diliputi kekuatan badai petir.“Wuussshhhhh..! Wuussshhhhh..!” beberapa Gelombang badai petir dahsyat langsung keluar dari kibasan Kipas Neraka ditangan Shinanai.Di bawah, tubuh Dewa Iblis bagaikan menjadi sasaran empuk serangan Shinanai, yang paling mengerikan adalah tempat dimana Dewa Iblis berada, bahkan sampai beberapa puluh tombak terkena dampak serangan Shinanai yang langsung meratakan tempat tersebut. Begitu dahsyatnya sarangan gelombang badai petir milik Shinanai.Tapi rupanya kekuatan Kung fu pengubah otot Pertengahan Tahap hitam benar-benar dahsyat, tak mampu ditembus oleh kekuatan gelombang badai petir yang dilancarkan oleh Shinanai.Merasa sarangannya tak berarti apa-apa, Shinanai ke

    Last Updated : 2022-05-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 20

    Dewa Iblis terlihat menatap kearah sosok Shinanai yang sudah hancur lebur, tapi sesaat kemudian wajah Dewa Iblis berubah saat melihat sosok Shinanai yang tadi hancur perlahan menyatu kembali membentuk sosok tubuh Shinanai.“Benar-benar ilmu iblis” batin Dewa Iblis yang melihat sosok Shinanai yang hancur mulai terbentuk sempurna. Dan belum lagi hilang rasa terkejutnya, tiba-tiba saja tanah tempatnya berpijak, berubah menjadi lembaran-lembaran kertas yang secara cepat membungkus kedua kaki Dewa Iblis, bahkan secara cepat pula mulai menjalar naik keatas tubuh Dewa Iblis, dalam sekejap tubuh Dewa Iblis sudah terbungkus oleh kertas, dan ;“Ledakan besar!” sebuah teriakan keras terdengar disusul dengan munculnya sosok Kami.“Dhuuarrrrr!!”Kertas yang menutupi tubuh Dewa Iblis rupanya jutsu Asura Kami yang langsung meledakkannya. Hingga tubuh Dewa Iblis yang terkena ledakan langsung, tampak dipenuhi kepulan asap. Kami sendiri

    Last Updated : 2022-05-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   64. Prahara Badai Kematian Di Istana Utara

    SEORANG wanita muda berparas cantik nan jelita tampak berdiri dengan gagah, layaknya seorang ksatria wanita, dialah Roro Putri Srikandi. Di hadapannya 4 orang anggota Klan Asura tampak menatapnya dengan tatapan tajam. Keempatnya adalah Asura Shinanai, Asura Sakana, Asura Ningyo dan Asura Kami. Sebagaimana diceritakan dalam chapter sebelumnya (Maut Untuk Penantang), anggota-anggota yang dibawah pimpinan Asura Shinanai menyerang langsung ke Aliran Loucha, dalam penyerangan ini banyak anggota Aliran Loucha yang tewas, bahkan Dewa Iblis Awan Api sendiri hampir saja tewas. Kalau saja tidak diselamatkan oleh Roro, entah bagaimana nasib Dewa Iblis saat ini.Berhadapan dengan ke-empat anggota Klan Asura, tidak tampak sedikit kegentaran di wajah Roro, mungkin karena Roro kurang mengetahui siapa dan bagaimana Klan Asura di negeri sakura tersebut.“Serrrr...” tiba-tiba saja sebuah bayangan melesat muncul dan berdiri disebelah Roro.“Nyony

    Last Updated : 2022-05-31

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status