Share

63. Bagian 19

last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-30 01:04:50

Diatas, Shinanai yang kini terkejut melihat kekuatan daya tahan Dewa Iblis dari serangannya yang dahsyat.

“Hiiyyatttt....wuuuuttttt! wuuuuttttt! wuuuuttttt!”

Shinanai mengibaskan beberapa kipas ditangannya yang sudah diliputi kekuatan badai petir.

“Wuussshhhhh..! Wuussshhhhh..!” beberapa Gelombang badai petir dahsyat langsung keluar dari kibasan Kipas Neraka ditangan Shinanai.

Di bawah, tubuh Dewa Iblis bagaikan menjadi sasaran empuk serangan Shinanai, yang paling mengerikan adalah tempat dimana Dewa Iblis berada, bahkan sampai beberapa puluh tombak terkena dampak serangan Shinanai yang langsung meratakan tempat tersebut. Begitu dahsyatnya sarangan gelombang badai petir milik Shinanai.

Tapi rupanya kekuatan Kung fu pengubah otot Pertengahan Tahap hitam benar-benar dahsyat, tak mampu ditembus oleh kekuatan gelombang badai petir yang dilancarkan oleh Shinanai.

Merasa sarangannya tak berarti apa-apa, Shinanai ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 20

    Dewa Iblis terlihat menatap kearah sosok Shinanai yang sudah hancur lebur, tapi sesaat kemudian wajah Dewa Iblis berubah saat melihat sosok Shinanai yang tadi hancur perlahan menyatu kembali membentuk sosok tubuh Shinanai.“Benar-benar ilmu iblis” batin Dewa Iblis yang melihat sosok Shinanai yang hancur mulai terbentuk sempurna. Dan belum lagi hilang rasa terkejutnya, tiba-tiba saja tanah tempatnya berpijak, berubah menjadi lembaran-lembaran kertas yang secara cepat membungkus kedua kaki Dewa Iblis, bahkan secara cepat pula mulai menjalar naik keatas tubuh Dewa Iblis, dalam sekejap tubuh Dewa Iblis sudah terbungkus oleh kertas, dan ;“Ledakan besar!” sebuah teriakan keras terdengar disusul dengan munculnya sosok Kami.“Dhuuarrrrr!!”Kertas yang menutupi tubuh Dewa Iblis rupanya jutsu Asura Kami yang langsung meledakkannya. Hingga tubuh Dewa Iblis yang terkena ledakan langsung, tampak dipenuhi kepulan asap. Kami sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   64. Prahara Badai Kematian Di Istana Utara

    SEORANG wanita muda berparas cantik nan jelita tampak berdiri dengan gagah, layaknya seorang ksatria wanita, dialah Roro Putri Srikandi. Di hadapannya 4 orang anggota Klan Asura tampak menatapnya dengan tatapan tajam. Keempatnya adalah Asura Shinanai, Asura Sakana, Asura Ningyo dan Asura Kami. Sebagaimana diceritakan dalam chapter sebelumnya (Maut Untuk Penantang), anggota-anggota yang dibawah pimpinan Asura Shinanai menyerang langsung ke Aliran Loucha, dalam penyerangan ini banyak anggota Aliran Loucha yang tewas, bahkan Dewa Iblis Awan Api sendiri hampir saja tewas. Kalau saja tidak diselamatkan oleh Roro, entah bagaimana nasib Dewa Iblis saat ini.Berhadapan dengan ke-empat anggota Klan Asura, tidak tampak sedikit kegentaran di wajah Roro, mungkin karena Roro kurang mengetahui siapa dan bagaimana Klan Asura di negeri sakura tersebut.“Serrrr...” tiba-tiba saja sebuah bayangan melesat muncul dan berdiri disebelah Roro.“Nyony

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • Ksatria Pengembara Season 1   64. Bagian 2

    Roro sendiri ikut terkejut melihat hal itu, takjub. Baru kali ini Roro melihat ada kesaktian seperti itu. Secara perlahan, aquarium air raksasa itu terlihat terangkat keudara, sementara didalamnya, sosok Sakana dan Fuma tengah bertarung sengit. Aquarium air raksasa itu terlihat mengambang di udara seperti gelembung udara.Saat Aquarium air raksasa itu sudah mengambang tinggi di udara, Roro dapat melihat bagaimana Asura Kami berusaha menolong Asura Ningyo yang masih terjebak dalam genjutsu Sharingan.Roro bertindak cepat, dengan memukulkan kedua tangannya ketanah, apakah Roro ikut-ikutan melakukan jutsu seperti yang dilakukan kebanyakan ninja di negeri sakura ini, tapi tidak, saat ini Roro tengah menggunakan salah satu ajian yang dimilikinya. Ajian Paku Bumi.Asura Kami yang berniat untuk melepaskan pengaruh genjutsu pada Asura Ningyo tiba-tiba saja merasakan tubuhnya kaku bagaikan patung, inilah kehebatan ajian Paku Bumi milik Roro. Da

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • Ksatria Pengembara Season 1   64. Bagian 3

    Dewa Iblis melirik kearah Roro, tapi Roro masih tetap tak bergeming dari pandangannya kearah depan. Dimana sosok Shinanai yang telah hancur menjadi debu. Kini Dewa Iblispun kembali mengarahkan pandangannya kearah dimana tadi sosok Shinanai berdiri.Dewa Iblis terlihat menantikan dengan perasaan berdebar, apakah Shinanai tewas dengan serangan dahsyatnya tadi, atau justru...Wajah Dewa Iblis berubah saat melihat debu-debu yang berterbangan terlihat berkumpul dan mulai berwujud menjadi sesosok tubuh.“Gila! Apa benar-benar Shinanai tak bisa mati” batin Dewa Iblis lagiDebu-debu yang berkumpul mulai menjelma menjadi sosok Shinanai. “Hahaha..!” Shinanai tampak tertawa keras melihat sosoknya yang sudah kembali utuh.Roro putri srikandi tiba-tiba saja maju kedepan, berhadapan langsung dengan sosok Shinanai.“Apa kau juga ingin mencoba keabadianku nona?” tanya Shinanai tertawa.“Di negeriku, ilmu sepe

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • Ksatria Pengembara Season 1   64. Bagian 4

    Beberapa hari kemudian, keadaan di benteng aliran Loucha sedang dalam masa pemulihan, Fuma Kotaro memerintahkan para ninja-ninja yang selamat dalam pertempuran hebat dengan anggota-anggota Klan Asura untuk segera mengumpulkan dan menguburkan mayat-mayat yang berserakan dimana-mana. Iblis Tangan Besi dan Iblis Seribu Wajahpun berhasil selamat setelah terlempar jauh setelah kena sapuran badai topan yang diciptakan oleh kipas neraka Shinanai. Benteng Aliran Loucha sendiri benar-benar hancur berantakan, walaupun masih ada beberapa bagian yang masih terlihat utuh.Hari itu, Dewa Iblis Awan Api mengumpulkan seluruh orang kepercayaannya yang masih selamat, Fuma Kotaro, Iblis Tangan Besi dan Iblis Seribu Wajah.“Kini aku semakin yakin untuk memperistri Nona Roro menjadi istriku. Bagaimana menurut pendapat kalian?” ucap Dewa Iblis tiba-tiba, hingga membuat Fuma Kotaro, Iblis Tangan Besi dan Iblis Seribu Wajah, terlihat saling pandang.“Itu suatu keputus

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • Ksatria Pengembara Season 1   64. Bagian 5

    SEBUAH lembah tampak berdiri dengan angkernya, orang-orang menyebut lembah itu dengan nama Lembah Iblis atau dalam bahasa jepang disebut sebagai lembah Asura. Tidak seorangpun yang pernah menyambangi tempat ini, sudah menjadi rahasia umum, kalau Lembah Iblis merupakan tempat kediaman bagi kelompok Klan Asura yang terkenal, hanya anggota-anggota dari Klan Asura yang benar-benar tau jalan aman menuju ke lembah ini, sebagian orang menganggap kalau Lembah Iblis hanyalah mitos atau cerita karangan saja, tapi bagi beberapa orang, Lembah Iblis benar-benar nyata adanya.Di sebuah goa yang ada di Lembah Iblis, goa yang sangat besar dan luas, dimana didalam sebuah ruangan besar yang ada didalam goa tersebut, terlihat sebuah kepala patung yang sangat besar ukurannya, kepala patung Asura atau topeng iblis. Selain patung Asura, dibawahnya terdapat sebuah kursi yang terbuat dari emas yang sangat besar, sedangkan dibawahnya terlihat tangga-tangga tersusun rapi, dibawah tangga terlihat 11 ku

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • Ksatria Pengembara Season 1   64. Bagian 6

    Sementara itu malam sudah datang menjelang saat kita melompat kembali ke dalam goa tempat kediaman Asura kaji, dimana Bintang dan Zhang Yuqi berada.Bintang yang tampak bertelanjang dada tampak berdiri dihadapan Babby Cherry yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri terbaring diatas nyala api warna warni yang menjadi alas pembaringannya. Bintang sendiri tak tahu harus menunggu berapa lama, sampai Babby Cherry sadar dari keadaannya saat ini. Walaupun sosok Babby Cherry tanpa busana, tapi sedikitpun tak ada godaan dalam pandangan Bintang, saat ini keselamatan Babby Cherrylah yang menjadi perhatian Bintang.Setelah menarik nafas panjang, Bintang terlihat berjalan kembali ke arah kamar batu yang ada diruangan goa tersebut. Di dalam kamar tersebut terlihat sesosok wanita cantik jelita tengah tertidur pulas diatas pembaringan batu yang ada dikamar tersebut. Sosok yang tak lain adalah Zhang Yuqi. Bintang tersenyum melihat kearah Zhang Yuqi.Selain makan, tidak a

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   64. Bagian 7

    MATAHARI sudah terbit sejak tadi, kotaraja utara terlihat sepi, jalananpun masih tampak sepi karena orang-orang belum memulai aktifitasnya, hanya sebagian orang saja yang terlihat berlalu lalang dijalanan, tapi sebagian yang lain lebih banyak terhenyak ditempat tidurnya masing-masing.Tiba-tiba saja, langit tampak menghitam karena tertutupi oleh sebuah bayangan hitam raksasa, semua orang yang sudah bangun terlihat menatap kearah langit, semua mata menyipit melihat bayangan hitam yang ada dilangit yang semakin lama semakin membesar karena semakin turun mendekati bumi. Dari mata yang menyipit, wajah orang-orang yang melihat keatas tiba-tiba berubah pucat.“LARI..! LARI!! LARI!”Kegemparan langsung terjadi saat terdengar teriakan orang-orang dikota raja istana utara, yang sudah terbangun terlihat langsung berlari kesana kemari, yang masih tertidur juga tampak langsung melompat kaget dari tempat tidurnya dan berlari keluar rumah melihat keadaan diluar su

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status