MATAHARI sudah terbit sejak tadi, kotaraja utara terlihat sepi, jalananpun masih tampak sepi karena orang-orang belum memulai aktifitasnya, hanya sebagian orang saja yang terlihat berlalu lalang dijalanan, tapi sebagian yang lain lebih banyak terhenyak ditempat tidurnya masing-masing.
Tiba-tiba saja, langit tampak menghitam karena tertutupi oleh sebuah bayangan hitam raksasa, semua orang yang sudah bangun terlihat menatap kearah langit, semua mata menyipit melihat bayangan hitam yang ada dilangit yang semakin lama semakin membesar karena semakin turun mendekati bumi. Dari mata yang menyipit, wajah orang-orang yang melihat keatas tiba-tiba berubah pucat.
“LARI..! LARI!! LARI!”
Kegemparan langsung terjadi saat terdengar teriakan orang-orang dikota raja istana utara, yang sudah terbangun terlihat langsung berlari kesana kemari, yang masih tertidur juga tampak langsung melompat kaget dari tempat tidurnya dan berlari keluar rumah melihat keadaan diluar su
“Jenderal Miyamoto Kojiro..” terdengar suara berat Sennokage.Jenderal Miyamoto Kojiro sendiri tampak maju beberapa langkah kedepan langsung berhadapan dengan Sennokage, dari gelagat Jenderal Miyamoto Kojiro, terlihat jelas kalau Jenderal Miyamoto Kojiro menahan amarah yang amat sangat, tapi Jenderal Miyamoto Kojiro masih menyadari kalau yang ada dhadapannya saat ini adalah Sennokage, ketua Klan Asura.“Kenapa kau lakukan ini, Sennokage?” tanya Jenderal Miyamoto Kojiro dengan suara bergetar menahan amarah.“Cepat suruh keluar Ksatria Pengembara!” bukannya Sennokage yang menjawab ucapan Jenderal Miyamoto Kojiro, tapi Asura Ningyo yang justru mengeluarkan ucapan.“Sennokage, berani sekali kau membunuh orang tak bersalah sebanyak ini. Aku Flash tidak akan tinggal diam” ucap Flash yang ikut geram melihat kekejaman Sennokage.Sennokage terlihat menatap kearah Flash dan Dark. “Rupanya Ice Ninja dan Da
“Hyyatttt! hyyatttt! hyyatttt!”Ketiga sosok Jenderal Miyamoto Kojiro terlihat langsung menyerang bersamaan, dan lagi-lagi sosok Sennokage hanya berdiri tenang ditempatnya.“Trangggg! trangggg! trangggg!“Trangggg! trangggg! trangggg!“Trangggg! trangggg! trangggg!Lagi-lagi keanehan terjadi, ketiga sosok Jenderal Miyamoto Kojiro tampak seperti bertarung dengan sesuatu yang kasat mata, secepat dan sedahsyat apapun serangan Jenderal Miyamoto Kojiro, semuanya dapat dipatahkan oleh sesuatu yang kasat mata, bahkan ;“Crassshhh! crassshhh!” dua bayangan Jenderal Miyamoto Kojiro terlihat terjengkang terkena sabetan senjata tajam yang tak terlihat, hingga ; “Pushh...pushhh!” dua bayangan Jenderal Miyamoto Kojiro langsung menghilang, sedangkan sosok Jenderal Miyamoto Kojiro yang asli hampir juga terkena serangan kasat mata kalau saja tidak cepat melompat mundur.“Ternyata benar
“Jenderal, biar aku yang mengatasi sosok kasat Sennokage, jenderal hadapi saja Sennokage yang asli” ucap Ryuki lagi seraya kembali berbalik kearah Sennokage, tapi Ryuki justru tampak tidak memandang lurus kearah Sennokage, tapi agak miring beberapa derajat ke kiri.Rupanya kekuatan mata Sharingan Ryuki mampu melihat sosok kasat mata yang selalu melindungi Sennokage, walaupun Ryuki hanya melihat dalam bentuk bayang-bayang hitam, tapi itu sudah cukup bagi Ryuki untuk mengetahui kelebihan yang dimiliki oleh Sennokage.“Cringgg!” Ryuki mencabut pedang dipunggungnya.“Hyyttt!” tanpa banyak basa basi, sosok Ryuki langung melesat kedepan. Bukan kearah Sennokage tapi kearah kanan dari sosok Sennokage, dan ;“Tranggg..!” tiba-tiba saja sebuah benturan senjata terdengar dan menimbulkan sedikit percikan pijaran api, berikutnya Ryuki sudah tampak bertarung dengan sosok yang tak terlihat.Di tempatnya Jen
“Serrr..” Hyuga dengan cepat mendekati sosok yuki.“Yuki-sama tidak apa-apa?” tanya Hyuga terlihat khawatir.“Yuki tidak apa-apa kak” ucap Yuki memegang dadanya yang terasa amat nyeri.“Sekali lagi ku katakan, cepat serahkan Ksatria Pengembara atau kuratakan tempat ini dengan tanah!” ucap Sennokage tidak main-main dengan ucapannya.Jenderal Miyamoto Kojiro benar-benar terdiam ditempatnya tak tahu harus berbuat apa-apa, Sennokage memang terlalu kuat bagi mereka.“Kociyose no jutsu...!” Sennokage memukulkan kedua telapak tangannya ketanah, dan ; “Bllasssshhhh!” kepulan asap putih besar muncul.“Graaauuummmm!” sebuah suara keras menggelegar terdengar dari balik asap putih itu, sosok King singa perkasa raksasa muncul.“Hancurkan tempat ini King!” perintah Sennokage lagi hingga mengejutkan Jenderal Miyamoto Kojiro, Hyuga dan Yuki.
Pertempuran berlangsung sengit, dilangit, pertarungan dua hewan kociyose membuat langit berubah gelap. Ledakan-ledakan keras terdengar seakan ingin memecah langit, Sennokage dan Agoess Sennin terlihat sama-sama mengerahkan kemampuan mereka melalui hewan kociyose yang mereka miliki.Sementara itu dibawah, empat bayangan Sennokage mengamuk, menghancurkan seluruh apa yang ada dibawahnya, pertempuran benar-benar sangat dahsyat. Prahara badai kematian benar-benar membuat istana utara hancur lebur, entah sudah berapa nyawa yang melayang akibat amukan Sennokage.Untung saja Ryuki berhasil melumpuhkan bayangan kasat mata milik Sennokage hingga kini dia membantu Jenderal Miyamoto Kojiro dan yang lain menghadapi empat bayangan Sennokage yang mengamuk.Wilayah Istana utara bagaikan dilanda kiamat kecil yang memporak porandakan seluruh wilayahnya. Keadaan dilangit juga tak lebih kurang dari keadaan dibawah, pertarungan dua hewan raksasa kociyose benar-benar menakjubkan. Bil
Agoess Sennin terlihat melompat mundur kebelakang, dan kini tampak mengangkat kedua tangannya keudara. “Swing!” diatas kedua telapak tangan Agoess Sennin yang diangkat kearah langit, tampak muncul bola energi seperti matahari, yang semakin lama semakin membesar.“Matahari besar!!” teriak Agoess Sennin saat ukuran bola energinya yang mengeluarkan panas membara terus semakin membesar.Kali ini terlihat Sennokage tidak tinggal diam melihat dahsyatnya bola energi yang menyerupai matahari yang dikeluarkan oleh Agoess Sennin. Kedua tangan Sennokage terlihat menyatu didepan dada, lalu secara perlahan terbuka, ditengah-tengah telapak tangan Sennokage yang terbuka terlihat muncul bola energi berwarna merah yang mengeluarkan kilatan-kilatan petir. Semakin lama bola energi itu juga semakin membesar.Ditempatnya, wajah Agoess Sennin terlihat berubah.“Bb...bijuu dama” ucap Agoess Sennin terkejut. “Ini tidak
MATAHARI terik tepat berada diatas kepala saat pukulan pamungkas milik Agoess Sennin dan Sennokage sudah saling melesat kedepan. Dapat dipastikan benturan dari kedua pukulan dahsyat itu akan membuat semua yang ada ditempat itu, bahkan berkilo-kilo meter dari tempat itu akan tewas terkena dampak dari dahyatnya kedua pukulan tersebut.Agoess Sennin sepertinya sudah memutuskan untuk mati bersama lawannya dengan pukulan terakhir yang dikerahkannya saat ini. Harga dirinya sebagai ketua Klan Light Ninja lebih berharga ketimbang nyawanya sendiri.“Monochrome Dimension!” sebuah teriakan keras membahana ditempat itu. Tiba-tiba saja sebuah bayangan besar tanpa warna meringkupi sosok Agoess Sennin dan Sennokage, bersamaan dengan itu didunia nyata, semua orang justru melihat sosok Agoess Sennin dan Sennokage menghilang dari pandangan. Walau sebenarnya yang terjadi, sosok Agoess Sennin dan Sennokage telah berpindah dimensi yang berbeda tapi tempat yang sama, ke
Sebuah pulau kosong dipilih oleh Bintang untuk bertarung dengan Sennokage, karena Bintang menyadari kalau pertarungan ini akan berlangsung sengit dan bisa memakan korban yang tak bersalah bila dilakukan ditempat yang ada penghuninya.Kini sosok Bintang sudah berdiri berhadapan dengan sosok angker Sennokage. Di tangan terlihat sebilah pedang samurai yang sangat panjang tertancap ketanah. Bintang sendiri sudah mengerahkan Mata Dewanya sejak tadi, agar Sennokage tak memiliki kesempatan sedikitpun untuk menyerangnya dengan bayangan kasat mata miliknya.Tiba-tiba saja wajah Bintang berubah saat merasakan sesuatu yang berbeda disosok Sennokage.“Ini kekuatan alam. Hemmm.. rupanya dia juga memiliki kemampuan menyerap kekuatan alam” batin Bintang yang dapat merasakan bagaimana Sennokage telah menyerap kekuatan alam yang ada ditempat itu, ini menjelaskan kenapa sosok Sennokage sangat kuat dan tahan luka dan pukulan, rupanya Sennokage memiliki kemampu
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu