Share

62. Bagian 4

last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-23 01:04:57

MALAM mulai larut berjalan. Kotaraja selatan mulai terlihat sepi, hanya beberapa orang rombongan prajurit saja yang terlihat meronda beberapa kali hilir mudik dijalan-jalan kota. Sebagian orang sudah tertidur lelap, tapi aktifitas di istana bunga masih terlihat ramai oleh pengunjung.

“Serrrr...” sebuah kilatan cahaya merah biru yang menyambar cepat terlihat melesat diantara atap-atap rumah, begitu cepatnya sosok itu bergerak dikegelapan malam hingga tak sadari oleh orang-orang yang ada dijalanan kota. Bahkan para ninja dan prajurit penjaga pintu gerbangpun tak menyadari sosok yang berkelebat cepat meninggalkan ibukota itu.

Kilatan cahaya itu baru berhenti saat berada disebuah hutan yang berada cukup jauh dari ibukota, dan kini terlihatlah sosok Bintang yang tengah membopong sosok Babby Cherry dalam pondongannya.

Di pondongan Bintang, Babby Cherry sendiri hanya mampu memejamkan kedua matanya saat merasakan tubuhnya bagaikan dibawa terbang oleh Bintang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 5

    “Cringg!” Bintang membuka Pedang Bintang Angkasanya. “Plasshhh!” cahaya hitam dengan kilauan yang gemelap putih keperakan memancarkan keluar dari Pedang Bintang Angkasa di tangan Bintang, bila dilihat lebih teliti, terlihat gambar ruang angkasa dan taburan Bintang-Bintang diangkasa dipedang yang ada ditangan Bintang.“Weesshhh...” tiba-tiba saja kabut tebal yang meringkupi tempat itu tersedot masuk kedalam Pedang Bintang Angkasa yang ada ditangan Bintang. Inilah salah satu keistimewaan Pedang Bintang Angkasa, mampu menyedot kekuatan alam yang ada disekitarnya.Secara perlahan, kabut tebal yang meringkupi tempat itu sirna tersedot masuk kedalam Pedang Bintang Angkasa dan kini terlihatlah sosok-sosok ninja hitam yang sudah memenuhi tempat itu, dibalik topeng-topeng kain ninja yang mereka kenakan, semua wajah para ninja berubah melihat apa yang terjadi didepan mereka, sungguh mereka tak

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 6

    “Mau pesan apa tuan, nyonya?” pelayan lelaki yang tadi menyambut Bintang dan Babby Cherry datang kembali, dan cukup tertegun melihat sosok Babby Cherry yang cantik.“Cepat bawakan semua makanan yang paling enak disini pelayan” ucap Babby Cherry cepat.“Baik.. baik nyonya” ucap pelayan tua meneguk air ludahnya sendiri melihat keindahan gunung kembar Babby Cherry yang sedikit terbuka, dengan segera pelayan tua itu meninggalkan tempat itu kembali kebelakang.Bintang sendiri hanya menarik nafas panjang melihat semua itu. Lalu Bintang mengedarkan pandangannya, menatap seluruh tamu yang ada diwarung makan tersebut, semua penghuni warung makan yang ketahuan menatap kearah Babby Cherry langsung menundukkan pandangannya begitu melihat lelaki yang bersama Babby Cherry terlihat memandang kearah mereka.Tak lama, pelayan tua sudah datang kembali dengan beberapa orang pelayan, membawakan berbagai macam hidangan. Bintang dan Babby Ch

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 7

    “Kalau memang aku, kalian mau apa?” tantang Bintang balik.“Tangkap dia!” teriak Jubei memerintahkan ke-4 anak buahnya menyerang kearah Bintang.“Hiyatttt! hyattt!” dengan serentak ke-4 anak buah Jubei langsung bergerak untuk menangkap Bintang, tapi ;“Dess...deeessss...dessss...dessss...!” tendangan cepat Bintang yang tak terlihat langsung menghempaskan ke-4nya, hal ini tentu saja sangat mengejutkan Jubei.“Cring...trakkk!” baru saja Jubei ingin menarik lepas samurai dipingangnya, tiba-tiba saja lawannya sudah menahan tangannya dengan gagang pedang, hingga Jubei tak kuasa untuk mengeluarkan samurainya, “Dugg...akkkh !!” belum lagi Jubei menyadari keadaannya, gagang pedang lawannya sudah menghantam dadanya hingga langsung membuatnya terjungkal.“Pergi! kalau kau masih sayang nyawamu” ucap Bintang dengan tegas dan dingin kearah Jubei yang masih tersungkur ditempatnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 8

    Melihat kekalahan telak Sepasang Iblis Pencabut Nyawa, rombongan Jubei terlihat langsung mundur teratur. Apalagi saat Bintang terlihat menatap kearahnya dengan tajam, Jubei terlihat langsung ciut nyalinya.“Braakkk!” suara meja hancur terdengar disalah satu sudut ruangan, seorang laki-laki bertubuh gemuk besar terlihat bangkit berdiri. Dengan rambut kuncir bulat, sekali lihat saja dapat dipastikan kalau lelaki itu adalah seorang pegulat sumo.Hal ini terbukti saat lelaki ini tampak membuka pakaiannya hingga tubuhnya yang gemuk besar terlihat dengan jelas.Sosok pegulat sumo ini terlihat maju kedepan Bintang. Bintang sendiri masih diam ditempatnya.“Aku yang akan menangkapmu!” ucap si sumo dengan suarat besarnya.Si sumo terlihat langsung mengambil kuda-kuda gulatnya, sementara Bintang sendiri masih diam berdiri ditempatnya.“Grooaaa!” dengan satu bentakan keras, pesumo maju menyerang kedepan. Sementara Bin

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 9

    Bintang sendiri kini sudah tampak menyalurkan aura pedang kedalam Pedang Bintang Angkasa, dan hasilnya Pedang Bintang Angkasa kini mengeluarkan aura keemasan. Bintang dapat merasakan melalui Pedang Bintang Angkasa ditangannya, kekuatan alam yang ada disekitarnya tersedot kedalam Pedang Bintang Angkasa dan masuk kedalam tubuh Bintang.Wajah Genzai dibalik topeng Asura merah yang dikenakannya tampak berubah melihat hal itu. “Rupanya dia juga memiliki aura pedang” batin Genzai lagi.Kini kedua-duanya sudah saling berhadapan dengan pedang ditangan masing-masing yang mengeluarkan aura pedang yang dahsyat.“Hiyattt... wuuuttt!” Genzai lebih dulu menyerang kedepan.“Huup... wuuttt...wuuttt!” Bintang menyambutnya dengan gerakan yang sangat indah. Untuk menghadapi lawannya, Bintang menggunakan jurus pedang tanpa bentuk miliknya.“Trangg...trangg...tranggg!”&

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 10

    MALAM datang menjelang, suara gemericik air terdengar jelas, gemericik air terjun diiringi suara alunan merdu sebuah suara lembut. Suara lembut yang berasal dari sosok seorang wanita cantik yang tengah menikmati sejuknya air terjun yang menerpa tubuhnya. Yang paling memukau dari sosok wanita cantik jelita ini adalah sosok tubuh indahnya yang tak tertutup oleh sehelai benangpun saat menikmati guyuran air ditubuhnya. Terang sinar bulan memperlihatkan jelas semua itu. Sungguh suatu pemandangan yang mengundang syahwat seorang laki-laki yang melihatnya, kalau saja tak jauh darinya terlihat seorang pemuda tampan yang tengah memanggang ayam bakar diperapian, mungkin setiap orang yang melewati tempat itu akan menyangka kalau yang tengah mandi adalah seorang bidadari yang turun dari kayangan untuk mendi ditempat itu.Wajah cantik jelita, tubuh indah semampai, kulit putih mulus tanpa noda dan sepasang gunung kembar yang membusung indah menggayut besar yang dimilikinya, benar-benar soso

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 11

    “Tranggg!” betapa terkejut Dark saat dengan tiba-tiba saja lawannya menggerakkan pedang untuk menangkis serangan samurainya. Beradunya kedua senjata mereka menimbulkan percikan bunga api yang sekilas menampakkan sosok keduanya, Dark yang terkejut dengan cepat melompat mundur dan menatap kearah lawannya dengan bingung.“Apakah dia bisa melihat seranganku?” batin Dark “Tapi itu tidak mungkin..”Dark mencoba meyakinkan dirinya, lalu dengan perlahan Dark mencoba membuat gerakan memutar, Dark yakin serangan pertama tadi dapat ditangkis secara untung-untungan karena lawannya mampu mendengarkan suara arah serangannya.Sementara itu Bintang sendiri hanya tersenyum, karena Bintang yakin kebingungan yang dilanda oleh lawannya, dengan Mata Dewa. Bintang dapat melihat dengan jelas dikegelapan pekat sekalipun. Dan kali ini Bintang mencoba untuk memberikan pelajaran berharga kepada lawannya.Bintang memejamkan matanya dan me

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-25
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 12

    “Plasshhh!” hasilnya Pedang Bintang Angkasa kini mengeluarkan aura keemasan.Dark sedikit terkejut melihat lawannya juga mampu menggunakan aura pedang, aura pedang keemasan, tapi tak ada waktu bagi Dark untuk mengagumi lawannya, sepasang pedang samurai ditangannya digerakkan menyilang.“Hyyaatttt!”“Wuuuttt...wuuutttt!” Dark maju terlebih dahulu menyerang dengan kedua samurai ditangan. Sementara Bintang masih berdiam diri ditempatnya.“Trangg...tranggg!” dengan gerakan yang sangat cepat dan ringan, Bintang menangkis serangan kedua pedang samurai Dark.Selanjutnya pertarungan keduanya berlangsung dengan sengit dan dahsyat, Dark benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan berpedangnya, dengan sepasang pedang ditangan, serangan Dark benar-benar dahsyat dan tak memberi ampun kepada lawannya, tapi sayang lawan Dark kali ini adalah Bintang, ksatria pengembara.Dengan menggunakan jurus peda

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-25

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status