“Tranggg!” betapa terkejut Dark saat dengan tiba-tiba saja lawannya menggerakkan pedang untuk menangkis serangan samurainya. Beradunya kedua senjata mereka menimbulkan percikan bunga api yang sekilas menampakkan sosok keduanya, Dark yang terkejut dengan cepat melompat mundur dan menatap kearah lawannya dengan bingung.
“Apakah dia bisa melihat seranganku?” batin Dark “Tapi itu tidak mungkin..”
Dark mencoba meyakinkan dirinya, lalu dengan perlahan Dark mencoba membuat gerakan memutar, Dark yakin serangan pertama tadi dapat ditangkis secara untung-untungan karena lawannya mampu mendengarkan suara arah serangannya.
Sementara itu Bintang sendiri hanya tersenyum, karena Bintang yakin kebingungan yang dilanda oleh lawannya, dengan Mata Dewa. Bintang dapat melihat dengan jelas dikegelapan pekat sekalipun. Dan kali ini Bintang mencoba untuk memberikan pelajaran berharga kepada lawannya.
Bintang memejamkan matanya dan me
“Plasshhh!” hasilnya Pedang Bintang Angkasa kini mengeluarkan aura keemasan.Dark sedikit terkejut melihat lawannya juga mampu menggunakan aura pedang, aura pedang keemasan, tapi tak ada waktu bagi Dark untuk mengagumi lawannya, sepasang pedang samurai ditangannya digerakkan menyilang.“Hyyaatttt!”“Wuuuttt...wuuutttt!” Dark maju terlebih dahulu menyerang dengan kedua samurai ditangan. Sementara Bintang masih berdiam diri ditempatnya.“Trangg...tranggg!” dengan gerakan yang sangat cepat dan ringan, Bintang menangkis serangan kedua pedang samurai Dark.Selanjutnya pertarungan keduanya berlangsung dengan sengit dan dahsyat, Dark benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan berpedangnya, dengan sepasang pedang ditangan, serangan Dark benar-benar dahsyat dan tak memberi ampun kepada lawannya, tapi sayang lawan Dark kali ini adalah Bintang, ksatria pengembara.Dengan menggunakan jurus peda
Kini dalam sekejap dikegelapan malam, belasan sosok Flash dan belasan sosok Bintang sudah bertarung dengan sengit, membuat Dark sampai melongo ditempatnya, begitu cepatnya hingga yang terlihat hanyalah kilatan-kilatan cahaya yang saling kejar mengejar dikegelapan malam.Bintang memang harus mengakui kecepatan super sonic milik Flash mampu menyaingi kecepatan ‘Gerak Kilat’ miliknya, sementara itu bagi Flash sendiri juga mengagumi sosok lawannya, karena baru kali ini kecepatan super sonicnya ada yang mampu menyaingi.Jurus demi jurus terlewati, Flash sendiri sudah mengerahkan berbagai jurus ninja yang dimilikinya, tapi semua dapat dipatahkan oleh lawannya dengan mudah, akhirnya setelah melewati jurus ke 115, semua sosok Flash melompat mundur kebelakang dan kembali menyatu menjadi sosok 1 orang. Bintang yang melihat hal itu segera menghilangkan semua bayangannya hingga menjadi satu sosok Bintang.“Sregggg...” Flash tampak menyarungk
Fajar mulai datang menjelang, saat Bintang kembali ketempat dimana Babby Cherry, disebuah tempat air terjun berair jernih. Begitu Bintang berada ditempat itu, tak ditemukannya sosok Babby Cherry ditempat itu, insting Bintang langsung menyadari kalau ada sesuatu yang tidak beres terjadi ditempat itu.Bintang mengedarkan pandangannya kesekeliling dan pandangan Bintang pada sesosok wanita yang sangat dikenalnya yang berdiri tak jauh darinya. “Babby...” ucap Bintang pelan, tapi Bintang merasakan sedikit keanehan pada sosok Babby Cherry yang berdiri tanpa mengenakan sehelai benangpun ditubuhnya alias bugil. Hingga seluk lekuk tubuhnya yang indah menggoda terlihat dengan jelas, belum lagi sepasang gunung kembarnya yang besar indah membusung, terlihat dengan jelas menggantung, bulu halus terlihat menutupi bagian gerbang kenikmatannya.Babby Cherry sendiri tampak berjalan kearah Bintang dengan gontai, hal ini semakin membuat Bintang curiga. Dan Bintang baru menyada
Merasa tak mungkin mengatasinya dengan Jari Petirnya, Bintang kembali dengan cepat menghimpun tenaganya, merapatkan kedua tangannya didepan dada, dan ;“Badai pusaran angin, heaaa!” Bintang mendorong kedua telapak tangannya kedepan, dan ; “Wussshhhh!” segelombang angin dahsyat berhembus bergerak langsung menyapu ratusan origami burung yang terbang kearah Bintang. Kini ratusan origami itu terbang kearah berlawanan, hingga ;“Duarr... duarr... duarr... duarr... duarr... duarr...”Seketika saja tempat itu langsung dipenuhi dengan ledakan dimana-mana. Angin yang masih berhembus kencang dengan cepat menyapu asap tebal yang tercipta dari ledakan-ledakan tadi. Kini Bintang masih berdiri dengan tenang ditempatnya.“Wesh...weshh...” tiba-tiba dihadapan Bintang secara samar-samar muncul dua sosok tubuh yang semakin lama semakin terlihat jelas membentuk wujud manusia.Kedua-duanya tampak mengen
Di udara, sosok Bintang sendiri meluruk turun kebawah menyongsong dua boneka el maut yang saat itu tengah terbang kearahnya. Ditempatnya sitopeng boneka tampak tersenyum melihat kedua bonekanya sudah siap dengan senjata el maut ditangan menebas lawannya.“Plakkk!” tiba-tiba saja Bintang bertepuk tangan diudara, sebuah tepukan yang terdengar keras membahana.“Duarr ... duarrr!” tiba-tiba saja kedua boneka el maut hancur berantakan diudara, hal ini tentu saja mengejutkan Ningyo yang melihat kedua bonekanya hancur berantakan diudara, Ningyo tak pernah tau kalau lawannya bertepuk tangan, bukan tepuk tangan biasa, melainkan Bintang menggunakan jurus Tepuk Gunturnya. Ningyo dengan cepat menggerakkan jari-jari tangannya, kedua boneka el maut yang hancur berantakan, tiba-tiba saja kembali menyatu, dari serpihan-serpihan kecil hingga besar menyatu membentuk kembali sosok boneka el maut. Biasanya lawan Ningyo akan kaget melihat boneka yang h
Tak lama, Bintang sudah tiba ditempat sosok Babby Cherry tadi diletakkannya, tapi wajah Bintang langsung berubah saat tak menemukan sosok Babby Cherry ditempatnya tadi berada. Ditempat sosok Babby Cherry tadi berada, Bintang terlihat langsung duduk mengambil sikap tapa brata, Bintang memejamkan kedua matanya dan mulai berkonsentrasi.Dengan Aji Terawang Jagat, Bintang mencoba mencari tau dimana keberadaan Babby Cherry.Sementara itu ditempat yang cukup jauh dari Bintang berada, sesosok bayangan berkelebat dengan cepat, dipundaknya terlihat sesosok tubuh terkapar tak sadarkan diri, bila menilik dari wajahnya, sosok yang terkapar dipundaknya itu tak lain adalah Babby Cherry adanya.Sosok yang membawa Babby Cherry dalam keadaan tak sadar adalah sosok yang mengenakan jubah hitam yang menutupi kepala dan punggungnya, sedangkan dadanya dibagian depan dibiarkan terbuka hingga memperlihatkan tubuhnya yang kekar padat berisi. Kepalanya yang tertutup oleh jubah h
MALAM belum lagi menyelesaikan tugasnya, tapi sosoknya sudah hilang dikaki langit, hal ini dikarenakan langit tampak mendung, segerombolan awan hitam tampak bergerombol menutupi kaki langit, fajar seharusnya sudah menyingsing diufuk timur sejak tadi, tapi keadaan masih gelap gulita.“Cletarrr!” sesekali guntur terdengar memecah langit, bias kilatnya menerangi alam.Seekor kuda putih berlari kencang bagaikan kesetanan, melibas apapun yang ada dihadapannya, diatasnya tampak sesosok wanita berpakaian pendekar tengah menungganginya dengan gagah, sebilah pedang berwarangka indah tampak dipunggung kudanya. Dikepalanya tampak sebuah caping bambu menutupi rambutnya yang indah bergulung, tersembunyi indah dibalik caingnya.Entah apa yang membuat wanita ini menggebah kudanya dengan sangat cepat, seakan ada sesuatu yang diburunya.“Serr...serrr...serrrr...” diantara dedahanan pohon terlihat kelebatan bayang-bayang hitam yang terus mengikutiny
Semua langsung menatap kearah tanah yang membeku dengan cepat, untunglah kebekuan itu tidak menjalar naik keatas-atas pohon. Hingga mereka yang berada diatas pohon selamat. Semua terkejut dan menantikan apa yang sebenarnya terjadi ditempat itu.“Werrrrr...” tiba-tiba saja ditengah-tengah tempat pertarungan yang tadi terjadi yang kini telah membeku, terlihat sesosok wujud muncul dari dalam tanah, keluar dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, dan kini terlihat sesosok ninja berpakaian putih hitam dengan dua samurai dipinggangnya, tapi bukan itu yang mengejutkan semua orang yang ada ditempat itu, yang mengejutkan adalah penutup wajah yang dikenakan oleh sosok yang baru saja muncul dari dalam tanah tersebut.“Asura Kori...” terdengar ucapan gemerisik dari para ninja-ninja hitam yang ada ditempat itu, bahkan termasuk wanita bercaping sendiri tampak mengenali sosok yang baru muncul dengan kebekuan tersebut.Tak salah lagi, sosok yang baru saja
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu