Share

62. Bagian 16

last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-26 01:01:16

Di udara, sosok Bintang sendiri meluruk turun kebawah menyongsong dua boneka el maut yang saat itu tengah terbang kearahnya. Ditempatnya sitopeng boneka tampak tersenyum melihat kedua bonekanya sudah siap dengan senjata el maut ditangan menebas lawannya.

“Plakkk!” tiba-tiba saja Bintang bertepuk tangan diudara, sebuah tepukan yang terdengar keras membahana.

“Duarr ... duarrr!” tiba-tiba saja kedua boneka el maut hancur berantakan diudara, hal ini tentu saja mengejutkan Ningyo yang melihat kedua bonekanya hancur berantakan diudara, Ningyo tak pernah tau kalau lawannya bertepuk tangan, bukan tepuk tangan biasa, melainkan Bintang menggunakan jurus Tepuk Gunturnya.  

Ningyo dengan cepat menggerakkan jari-jari tangannya, kedua boneka el maut yang hancur berantakan, tiba-tiba saja kembali menyatu, dari serpihan-serpihan kecil hingga besar menyatu membentuk kembali sosok boneka el maut. Biasanya lawan Ningyo akan kaget melihat boneka yang h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 17

    Tak lama, Bintang sudah tiba ditempat sosok Babby Cherry tadi diletakkannya, tapi wajah Bintang langsung berubah saat tak menemukan sosok Babby Cherry ditempatnya tadi berada. Ditempat sosok Babby Cherry tadi berada, Bintang terlihat langsung duduk mengambil sikap tapa brata, Bintang memejamkan kedua matanya dan mulai berkonsentrasi.Dengan Aji Terawang Jagat, Bintang mencoba mencari tau dimana keberadaan Babby Cherry.Sementara itu ditempat yang cukup jauh dari Bintang berada, sesosok bayangan berkelebat dengan cepat, dipundaknya terlihat sesosok tubuh terkapar tak sadarkan diri, bila menilik dari wajahnya, sosok yang terkapar dipundaknya itu tak lain adalah Babby Cherry adanya.Sosok yang membawa Babby Cherry dalam keadaan tak sadar adalah sosok yang mengenakan jubah hitam yang menutupi kepala dan punggungnya, sedangkan dadanya dibagian depan dibiarkan terbuka hingga memperlihatkan tubuhnya yang kekar padat berisi. Kepalanya yang tertutup oleh jubah h

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 18

    MALAM belum lagi menyelesaikan tugasnya, tapi sosoknya sudah hilang dikaki langit, hal ini dikarenakan langit tampak mendung, segerombolan awan hitam tampak bergerombol menutupi kaki langit, fajar seharusnya sudah menyingsing diufuk timur sejak tadi, tapi keadaan masih gelap gulita.“Cletarrr!” sesekali guntur terdengar memecah langit, bias kilatnya menerangi alam.Seekor kuda putih berlari kencang bagaikan kesetanan, melibas apapun yang ada dihadapannya, diatasnya tampak sesosok wanita berpakaian pendekar tengah menungganginya dengan gagah, sebilah pedang berwarangka indah tampak dipunggung kudanya. Dikepalanya tampak sebuah caping bambu menutupi rambutnya yang indah bergulung, tersembunyi indah dibalik caingnya.Entah apa yang membuat wanita ini menggebah kudanya dengan sangat cepat, seakan ada sesuatu yang diburunya.“Serr...serrr...serrrr...” diantara dedahanan pohon terlihat kelebatan bayang-bayang hitam yang terus mengikutiny

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   62. Bagian 19

    Semua langsung menatap kearah tanah yang membeku dengan cepat, untunglah kebekuan itu tidak menjalar naik keatas-atas pohon. Hingga mereka yang berada diatas pohon selamat. Semua terkejut dan menantikan apa yang sebenarnya terjadi ditempat itu.“Werrrrr...” tiba-tiba saja ditengah-tengah tempat pertarungan yang tadi terjadi yang kini telah membeku, terlihat sesosok wujud muncul dari dalam tanah, keluar dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, dan kini terlihat sesosok ninja berpakaian putih hitam dengan dua samurai dipinggangnya, tapi bukan itu yang mengejutkan semua orang yang ada ditempat itu, yang mengejutkan adalah penutup wajah yang dikenakan oleh sosok yang baru saja muncul dari dalam tanah tersebut.“Asura Kori...” terdengar ucapan gemerisik dari para ninja-ninja hitam yang ada ditempat itu, bahkan termasuk wanita bercaping sendiri tampak mengenali sosok yang baru muncul dengan kebekuan tersebut.Tak salah lagi, sosok yang baru saja

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Maut Untuk Penantang

    BAGAIKAN melihat petir disiang bolong, saat Zhang Yuqi melihat sosok yang kini berada dihadapannya. Bergetar seluruh tubuh Zhang Yuqi. “Tidak... ini tidak mungkin, kau sudah lama mati!” ucap Zhang lagi dengan suara bergetar, putri Zhang bagaikan melihat hantu yang kini berdiri dihadapannya.Sementara itu sosok yang berdiri dihadapan Zhang Yuqi terlihat melempar senyum kearahnya. Sosok Asura Kori, salah satu dari anggota Klan Asura.“Ini aku Zhang!” terdengar suara lembut dari sosok Kori. Zhang sendiri tampak menatapi sosok Kori dari ujung kaki hingga ujung kepala, sungguh sangat mustahil bagi Zhang kalau sosok yang kini berdiri dihadapannya adalah bekas tunangannya yang dulu pernah dibunuhnya. Tapi kini sosok tunangannya yang telah mati itu benar-benar berdiri nyata dihadapannya.“Bagaimana mungkin?” ucap Zhang tetap tak percaya.“Aku ingin mengatakan suatu kebenaran yang dulu belum sempat kukatakan padamu Zhang.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 2

    Keadaan Zhang Yuqi benar-benar memperihatikan, dengan tangan kiri dan kedua kakinya yang membeku, Zhang Yuqi tak mampu bergerak dengan bebas. Untuk menghindari hembusan angin dingin, Zhang Yuqi hanya mampu bergulingan menjauh, sementara hembusan angin dingin terus memburunya.Hingga akhirnya gerakan guling yang dilakukan oleh Zhang Yuqi terhenti disebatang pohon besar yang ada dihadapannya, wajah Zhang Yuqi langsung berubah pucat saat berbalik, tepat disaat hembusan angin dingin yang membekukan semua yang dilewatinya tepat berhenti didepan wajahnya.“Serrr.” wajah Zhang Yuqi semakin pucat pasi saat sosok Asura Kori tiba-tiba saja sudah berdiri tepat dihadapannya.“Aku akan membekukanmu Zhang, dengan begitu aku akan selalu bisa menatap dan memelukmu setiap saat” ucap Asura Kori seraya mengangkat tangan kanannya yang sudah terangkum hawa dingin.“Wuuuttt!” Zhang hanya mampu memejamkan matanya saat Asura Kori mengibaskan t

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 3

    Perlahan kristal es itu tampak menguap karena dahsyatnya hawa matahari terik yang keluar dari telapak tangan Bintang, hingga akhirnya lenyap. Walau terkejut tapi juga takjub Zhang Yuqi menatap kearah Bintang, dimata Zhang Yuqi, Bintang selalu memberikan kejutan-kejutan yang selalu membuat Zhang Yuqi terus terkagum-kagum kepada Bintang.Bintang sendiri hanya tersenyum kearahnya dan kemudian melanjutkan tindakannya untuk menyandarkan sosok Zhang Yuqi pada sebuah batu cadas yang berada tak jauh dari situ.Sementara itu sosok Asura Kori yang tadi melepaskan serangan gelapnya berupa kristal es beku, tentu saja terkejut melihat serangannya berhasil dipatahkan oleh lawannya yang tampak masih dengan tenang membantu Zhang Yuqi untuk bersandar.Asura Kori tampak menatap kearah sosok Bintang dari balik topeng Asura yang dikenakannya, sebuah tatapan yang penuh arti. Selagi lawannya masih lengah, Asura Kori tampak menghimpun tenaganya, udara dtempat itu mulai beruba

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 4

    “Zzgggghhh... Zzzgghh.” tiba-tiba saja kedua tangan Bintang muncul chakra petir yang berwarna putih, menyala-nyala, rupanya Bintang tengah mengerahkan chakra petir yang ada didalam tubuhnya. Melihat kebekuan yang menjalar dengan cepat kearahnya, Bintangpun bergerak cepat.“Cakra Petir Membelah Bumi, heaa!” Bintang langsung memukulkan kedua telapak tangannya ketanah. Semburat chakra petir langsung keluar dari kedua tangan Bintang dan langsung menjalar melalui tanah.“Dhuar !! dhuar !! dhuar !! dhuar!”Beberapa kali ledakan terjadi didalam tanah hingga langsung membuat tanah-tanah membuncah hancur keudara.“Brushhh! akhhhh!” Dari beberapa ledakan dibeberapa tempat yang terjadi, terlihat sesosok tubuh terlempar keatas dari dalam tanah dan jatuh berguling-guling diatas tanah, rupanya sosok itu adalah sosok Asura Kori.Setelah cukup jauh terlempar dan akhirnya terhempas

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   63. Bagian 5

    Malam menyambut bulan, bulan menyambut bintang, bintang bertaburanpun tampak menyambut sepasang muda mudi yang tengah duduk saling menyandarkan diri didekat sebuah api unggun yang menyala. Sang wanita tampak merebahkan dirinya dipelukan sang pemuda yang juga balas memeluknya dengan hangat. Bila melihat lebih dekat, keduanya tak lain adalah Bintang dan Zhang Yuqi.Setelah tangannya yang buntung, Zhang Yuqi tampak lebih lembut sekarang, tidak setegar dan setegas sifatnya seperti sebelum-sebelumnya. Kalau saja Bintang tidak memberikan dukungan dan motivasi kepadanya, Zhang Yuqi tak tau harus berbuat apa setelah tangannya buntung seperti saat ini.“Kenapa kau sampai begitu nekat, masuk ke wilayah kekuasaan selatan, Zhang?” tanya Bintang, Zhang Yuqi terlihat menarik nafas panjang.“Saat Zhang mendengar kabar buronan kakak, Zhang langsung ke kotaraja istana selatan, tapi Zhang tak menemukan jejak kakak lagi disana, saat ingin keluar dari wilayah sela

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status