“Jangan kau kira kekuatanmu lebih hebat dari kekuatanku Virgo, kau akan merasakan kedahsyatan Jagat Cakrawala milikku” ucap Pangeran Kegelapan lagi.
Kini kekuatan milik Virgo dan Pangeran Kegelapan benar-benar telah memporak porandakan tempat itu, tak ada niat bagi keduanya terlihat untuk saling mengalah satu sama lain.
“Hyatttt!”
“Heaaa!”
Hampir bersamaan kedua-duanya saling melesat kedepan, serangan keduanya diikuti oleh putaran angin puyuh yang sangat dahsyat, hingga membuat tempat itu hancur berantakan, tak dapat dibayangkan bila pukulan dahsyat itu bertemu. Semua tampak mencemaskan apa yang akan terjadi.
“Wusshh...wussshhhh” hampir bersamaan Virgo dan Pangeran Kegelapan sama-sama melepaskan pukulan dahsyat mereka kedepan.
“Clebb”. tiba-tiba saja satu sosok tubuh muncul ditengah-tengah tepat sebelum kedua pukulan itu bertemu. Sosok berambut keemasan yang tak lain adalah
“Siapa sebenarnya pemuda ini, kenapa aku tak dapat meraba sebesar apa kekuatan yang ada pada dirinya, apakah dia benar-benar memiliki nadi dewa seperti yang dikatakan Jadeblin”. Batin Raja Kegelapan“Apa hubunganmu dengan Manusia ½ Dewa?” tanya Raja Kegelapan“Dia adalah guru hamba” jawab Bintang singkat, tapi cukup membuat wajah Raja Kegelapan berubah drastis.“Tidak mungkin, Manusia ½ Dewa telah lama tewas”“Kalau tuan tak percaya, hamba tidak akan memaksa”“Akan kuuji”. Ucap Raja Kegelapan seraya mempersiapkan jurusnya, tenaga dalam gerhana miliknyapun dihimpun. Kedua tangan Raja Kegelapan langsung mengeluarkan cahaya keperakan dan kabut tipis.Tahu siapa lawannya, Bintangpun langsung membuka jurusnya, kedua tangan mengembang, dikedua tangan Bintang langsung mengeluarkan cahaya biru dan merah, inilah jurus Matahari Terik Dan Rembulan Dingin, bag
“Cleeetarrr…”. tiba-tiba saja petir kilat saling menyambar dilangit, hujan badai mulai terjadi disana sini, bahkan gelombang air lautpun mulai bergejolak hebat. Saat ini Raja Kegelapan tengah mengerahkan jurus Gerhana Menutupi Langit yang merupakan salah satu jurus pamungkas dari Gerhana Bulan Dan Matahari yang dimilikinya.“Bila hal ini dibiarkan bencana akan terjadi dimana-mana tuan Bintang”. Tiba-tiba saja sebuah suara terngiang dibatin Bintang, Bintang berpaling kearah asal suara yang berasal dari putri Athena, Bintang menyadari kalau hal ini berlangsung lama, maka keadaan alam akan semakin kacau, bencana akan terjadi dimana-mana.Tak menunggu lama, Bintangpun menghimpun kekuatan Cermin Agung Matahari Rembulan yang dimilikinya, kedua tangan Bintang terlihat mengatup didepan dada.“Kilau Sinar Emas, weeeeerrr”. tiba-tiba saja sosok Bintang mengeluarkan cahaya keemasan yang se
Saat pertarungan telah berjalan puluhan jurus, memasuki jurus ke 88, baik sukma Bintang maupun Raja Kegelapan sama-sama melompat mundur. Begitu mundur, kedua-duanya sama-sama menghimpun kekuatannya, sekujur tubuh Raja Kegelapan langsung mengeluarkan aura cahaya keperakan, Bintangpun tak kalah, kekuatan Cermin Agung Matahari Rembulanpun dikerahkan dengan kekuatan penuh, tubuh Bintang langsung diselimuti oleh cahaya keemasan, rambut keemasan Bintang sampai berdiri keatas karena kekuatan yang sangat luar biasa yang Bintang pergunakan.Raja Kegelapan mengepalkan kedua tangannya yang langsung mengobarkan api hitam, inilah jurus Gerhana Ganda milik Raja Kegelapan. Bintang yang tak kalah juga melakukan yang sama, kedua kepalan tangan Bintang mengeluarkan cahaya keemasan, inilah jurus Matahari Terik Rembulan Dingin. Gabungan kekuatan matahari dan bulan yang Bintang miliki.“Hyaattt...!”“Hyaaa...!!!”.Raja Kegela
Bintang tampak berdiri disebuah alam yang sejauh mata memandang hanya debu padang pasir adanya, tak lama kemudian dihadapan Bintang sudah muncul sosok Raja Kegelapan dan Jadeblin. Raja Kegelapan sendiri kini telah maju beberapa tindak kehadapan Bintang. Pancaran aura kegelapannya terpancar dengan sangat kuat. Sementara itu Bintang masih diam ditempatnya.“Kuakui Cermin Agung Matahari Rembulanmu lebih unggul dari Gerhana Bulan Dan Matahariku, tapi dengan jurus Dewa Iblis yang kuciptakan ini, jurusmu tidak ada apa-apanya”. Ucap Raja Kegelapan dengan angkuhnya.“Jurus Dewa Iblis”. batin Bintang lagi.“Lihatlah!” Raja Kegelapan mengangkat kedua tangannya ke langit.Entah suatu kebetulan atau tidak, tiba-tiba saja langit berubah gelap. “Cleetarrr..cleetarr” kilat dan guntur memecah kaki langit. Perubahan ini tentu saja menjadi perhatian Bintang. Bintang menatap tajam kearah sos
Bintang bangkit berdiri dari jatuhnya, Rambut emas Bintang berkobar, memancarkan cahaya keemasan yang kian kentara, hal ini menandakan Bintang tengah mengerahkan kekuatan Cermin Agung Matahari Rembulannya yang lebih dahsyat.Bintang mendorong telapak tangan kanannya kedepan, dan ; “Wuut..wuttt..wuuuuttt..wuuuuttt”. belasan cahaya keemasan melesat dari telapak tangan Bintang kearah kedua sosok Raja Kegelapan.“Duarr.. duar...duar...duar...duarr...duarrr” tapi lagi-lagi Bintang dibuat terkejut karena pukulan Rembulan Jatuh Matahari Luruh yang dilakukan secara beruntun hanya melewati sosok bayangan Raja Kegelapan dan meledak diudara.“Ha ha ha...! Terus.. Terus serang aku Ksatria Pengembara”. Raja Kegelapan hanya tertawa melihat serangan lawannya tak mempan terhadapnya.Setelah cukup lama melepaskan pukulan beruntun cahaya keemasannya kearah Raja Kegelapan, Bintang akhirnya menghentikan serangannya.
Sosok raksasa Raja Kegelapan menyerang kedepan, saat itulah Bintang melepaskan jurus ‘Matahari Terik Rembulan Dingin’, bola energi keemasan tersebut melesat cepat kearah Raja Kegelapan.“Bleeppp” hebat. Raja Kegelapan menahan pukulan Matahari Terik Rembulan Dingin dengan kedua tangannya. “Huaaa..!”. Raja Kegelapan melempar bola energi keemasan itu ke udara, dan ; “Bbleeegaarrrr”. bola energi itu meledak diudara, menimbulkan ledakan suara yang sangat keras, ledakan yang cukup membuat tempat itu bergetar dengan hebat. Di tempatnya Bintang cukup terkejut melihat kehebatan sosok raksasa Raja Kegelapan.“Ha ha ha...! Ayo kerahkan seluruh kemampuanmu Ksatria Pengembara, serang aku!”. ucap Raja Kegelapan dengan sombong.Bintang tampak berpikir. “Terpaksa kugunakan Keagungan Emas”. Ucap Bintang.“Wussshhh”. Angin berhembus kencang saat Bintang mengerahka
Dari Negeri para dewa, kita melompat jauh kesebuah kotaraja. Wijayanagara namanya, kerajaan Wijayanagara adalah sebuah kerajaan besar yang berada di India Selatan yang berbasis di Dataran Tinggi Dekkan. Kekaisaran ini dinamai dari ibukotanya, Wijayanagara. Untuk mengetahui tentang kerajaan ini, baca (TAPAK SAKTI BUDHA VS KSATRIA PENGEMBARA)Malam menyelimuti permukaan langit, kegelapan menghampar disepanjang mata memandang, karena malam itu awan hitam menggumpal menutupi hampir seluruh permukaan langit, bulan dan Bintangpun tak kelihatan malam itu, angin berhembus kencang hingga semakin menambah suramnya malam itu. Di jalan-jalan kotaraja, hanya beberapa orang terlihat masih berkeliaran, yang lain lebih memilih tidur menarik selimut. Beberapa rombongan prajurit kerajaan tampak bergantian ronda untuk memastikan keadaan aman.Kotaraja Wijayanagara memanglah sebuah kotaraja yang makmur, ini dapat terlihat dari bangunan-bangunannya yang tinggi dan berdiri dengan mega
Hari ini adalah hari besar bagi kotaraja Wijayanagara, khususnya bagi keluarga kerajaan Wijayanagara, sampai-sampai perubahan sikap putri Ahisma Rayapun masih kalah dengan kabar mengejutkan bagi kotaraja Wijayanagara, berita kepulangan putra mahkota dari perjalanannya mengembara mencari pengalaman.Persiapan penyambutan sudah dipersiapkan semegah dan semeriah mungkin, seluruh masyarakat kotaraja menghiasi kota dengan hiasan yang mewah dan penuh gemerlap kotaraja. Karena sudah hampir 10 lamanya putra mahkota melakukan perjalanan, dan hari ini akan pulang. Sepanjang jalan kotaraja menuju istana dihiasi dengan penuh kemewahan, barisan prajurit tampak berjejer berbaris rapi bersiap menyambut sang putra mahkota.Di istana, sudah menunggu maharaja dan maharatu beserta para pejabat istana. Sang ratu terlihat tidak sabar menyambut kedatangan sang putra yang dirindukannya.Seorang prajurit datang menghadap.“Sembah hormat hamba kepada maharaja dan maharatu&r
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu