Wajah Hypnos berubah melihat serangan yang begitu cepat dan mematikan itu, mau tak mau Hypnos terpaksa bergerak cepat menghindari serangan cepat tersebut dengan bersalto tinggi diudara, tapi lagi-lagi kedua pedang kembar pelangi tersebut melesat cepat keudara mengejar sosok Hypnos.
Tak ingin kecolongan, “Hyatt..wuuttt!”. Hypnos melemparkan pedang besarnya kebawah untuk menahan serangan pedang kembar pelangi tersebut, lagi-lagi pedang kembar pelangi memperlihatkan kelasnya, sedikit lagi berbenturan dengan pedang besar milik Hypnos, kedua pedang kembar pelangi tersebut berbelok kesamping dan kembali meneruskan serangannya kearah Hypnos.
Tapi sepertinya hal inipun sudah diperhitungkan oleh Hypnos, begitu kedua pedang kembar pelangi tersebut berbalok arah, Hypnos langsung menyambar kedua pedang tersebut dengan kedua tangannya yang telah terlindungi oleh zirah kegelapannya, Hypnos berniat untuk menangkap kedua pedang kembar pelangi tersebut, tapi Hypnos salah la
“Trang !! trang!!! Tranggg!!!!”. Pertarungan dashyat terus berlangsung antara Hypnos dan Yuki, tapi jelas Yuki lebih unggul, entah sudah berapa kali sosok Hypnos terkena serangan pedang kembar pelangi milik Yuki, kalau saja Hypnos tidak menggunakan zirah dewa kegelapan, mungkin saat ini tubuhnya telah tercabik-cabik oleh serangan Yuki.“Pedang Kegelapan Pembunuh, heaaa!”. Hypnos maju kedepan dengan pedang besar kegelapannya.“Gema Raungan Mega Merah, hyattt!”. Yukipun tak tinggal diam, kedua pedang kembar pelanginya berputar laksana angin puting beliung yang mengeluarkan cahaya kemerahan yang langsung menyongsong kearah sosok Hypnos dengan pedang besar kegelapannya.“Duar..duar..duarr..duarr..duarrrr..duarrrrrr” Ledakan-ledakan yang cukup dahsyat terjadi, pedang kembar pelangi milik Yuki kembali kepada pemiliknya, sedangkan sosok Hypnos terlempar mundur, tapi berhasil menjejakkan kakinya den
Sementara itu Hypnos sendiri tampak mundur kebelakang mengetahui HADES telah turun tangan. Wajahnya masih terlihat memucat karena kejadian tadi.Kini keadaan menjadi berbalik, justru keadaan Yuki yang kini berada di ujung kematian, cengkraman keras tangan Hades cukup membuat jiwa / jiwa Yuki kelenjotan, bagaikan ikan yang kekurangan air, entah seberapa lama jiwa Yuki dapat bertahan.Sebelum semuanya terlambat. “Bleeppp”. satu sosok tubuh tiba-tiba saja muncul dihadapan Hades yang masih mencengkram leher jiwa Yuki. “Tappp”. dan sosok yang baru saja muncul tersebut langsung mencengkram lengan Hades yang digunakan untuk mencengkram Yuki.Begitu cepat hingga saat semua menyadari kalau yang saat ini berada dihadapan Hades adalah sosok Bintang, semuanya ikut terperanjat. Bahkan Hades sendiri cukup terkejut melihat kemunculan Bintang yang secara tiba-tiba dihadapannya bahkan kini sudah mencengkram lengannya. Tapi tentu sebagai seorang dewa, Hade
“Zegghhh”. tak lama bola plasma yang juga mengeluarkan kilatan petirpun muncul di kepalan tangan Virgo“Bola Neraka tingkat ke-5, heaa!”.“Wuuuutttt”. sosok Hades melesat kedepan dengan pukulan dahsyatnya yang menimbulkan pijar-pijar listrik disekitar tubuhnya.“Lightning Plasma, yeaahhh!”“Wuuuuttttt”. Virgopun tak ingin kalah, sosoknya juga melesat kedepan dengan kecepatan cahaya.“Bbbuuummmm”. ledakan dahsyat terjadi saat pukulan Bola Neraka bertemu dengan Lightning Plasma milik Virgo.“Lightning Bolt!”“Duarr..duar..duarrr..duarr..duarrrr..”. tak menunggu lama, Virgo kembali melepaskan pukulan dahsyatnya. Pukulan beruntun berkecepatan cahaya (100 pukulan dalam 1 detik serangan). Sontak tubuh Hades langsung menjadi bulan-bulanan serangan Virgo.Setelah melancarkan serangannya, Vir
2 Sosok tubuh saling berhadapan, sosok Bintang dengan rambut emasnya dan sosok Hades dengan cloth dewa yang dikenakannya. Sebagaimana kita ketahui di episode sebelumnya (MUNCULNYA PEDANG KRISTAL LANGIT YUDHA MANGGALA) Bintang telah muncul dihadapan Hades dengan kekuatan Cermin Agung Matahari Rembulannya.“Siapa kau sebenarnya anak muda? bagaimana kau bisa memiliki Kuasa Dewa Tanpa Batas?” ucap Hades lagi dengan dingin. Ucapan Hades tentu saja membuat terkejut semua yang ada di tempat itu, terkecuali Pelindung emas aries yang memang mengetahui Bintang memiliki Kuasa Dewa Tanpa Batas sejak mengenakan cincin Japamala Pancawarna. Bahkan Pangeran Kegelapan sendiri bersama Goldblin pembantunya sangat terkejut mendengar hal itu.“Ksatria Pengembara” ucap Bintang singkat“Kuasa Dewa Tanpa Batas.. Apa itu Goldblin?” tanya Pangeran Kegelapan“Menurut legenda, itu adalah kemampuan
Tak ingin dipermalukan lebih jauh, Hades melancarkan kembali tinjunya dengan tangan kanannya yang masih bebas, pengalaman bertarung ribuan kali yang didapat Bintang dari guru-gurunya membuat Bintang sudah menduga kalau lawannya akan melakukan hal itu.Dengan masih menahan serangan Hades dengan telapak tangan kanannya, Bintang dengan gerakan yang sangat cepat langsung menggerakkan tangan kirinya untuk menghalau serangan tinju Hades dari jarak dekat tersebut.HEBAT. Tubuh Hades berputar laksana baling-baling begitu Bintang menggerakan tangannya untuk menghalau serangan Hades. Ini adalah salah satu dari jurus dahsyat Cermin Agung Matahari Rembulan yang Bintang miliki, ‘Pusaran Matahari’.Dengan kedua tangannya Bintang kini memutar-mutar tubuh Hades diatas kepalanya, sosok seorang dewa besar seperti Hades mampu ditaklukkan dengan sangat mudah oleh Bintang. Begitu putaran itu semakin cepat, Bintang cepat melontarkan tubuh Hades ke udara
Apa yang terjadi?Saat ini sosok Bintang dan Hades memang berada di dimensi lain, dengan Segel Dewa Tanah yang dimiliki Bintang, untuk mencegah kehancuran yang tak diinginkan, Bintang bereaksi cepat dengan memindahkan dirinya dan lawannya beserta pukulan yang mereka pergunakan ke dimensi lain, hingga ;“Bbuumm” Ledakan maha dahsyatpun terjadi ditempat itu, begitu dahsyatnya sampai-sampai bukit Olympus yang berada diluar dimensipun ikut merasakan getarannya, sungguh sangat mengerikan sekali, langit yang berada didimensi lain terlihat terbelah, tanah tempat berpijakpun retak disepanjang mata memandang. Sungguh mengerikan akibat yang terjadi.“Huakkk”. sosok Hades yang terlempar tampak memuntahkan darah kehitaman dari bibirnya, sementara itu diseberang sana, Bintangpun ikut terlempar tapi mampu mengendalikan gerak jatuh tubuhnya hingga berhasil menjejakkan kakinya dengan mulus ditanah bebatuan yang ada dibawahnya.
“Ayo kita lanjutkan pertarungan kita.. wussshhh”. Hades lebih dahulu melesat kedepan, dengan Pedang Neraka Hitam dan bola-Bola Neraka yang dikendalikan oleh Hades langsung menyerang Bintang dengan dahsyatnya.Bintangpun tak ingin ketinggalan, dengan sembilan bola hitam yang mengelilingi tubuhnya, Bintang ikut melesat kedepan, dengan kendali pikirannya, Bintang menggerakkan bola-bola hitam tersebut.“Duar...duarr...duarr...duarr...duarr...duarrr”.Ledakan terjadi beberapa kali saat bola hitam Bintang bertabrakan dengan Bola Neraka, rupanya bola hitam dan Bola Neraka sama-sama memiliki daya tahan yang sangat kuat, hingga saat berbenturan, walaupun terjadi ledakan, tapi kedua bola tersebut tidaklah hancur.Saat kedua-duanya saling bergerak mengendalikan bola-bola mereka, serangan Pedang Neraka Hitam terus mencecar tubuh Bintang, dengan kecepatan yang dimilikinya, Bintang mampu menghindari serangan Peda
Sementara itu di bukit Olympus sendiri, putri Athena telah muncul bersama Yuan dan Kim. Kehadiran putri Athena segera disambut oleh para pelindung emas, perak dan perunggu yang ada ditempat itu. Malang bagi Pangeran Kegelapan dan Goldblin yang saat ini langsung dikepung oleh pelindung-pelindung Athena. Sementara itu para pengikut Hades sudah pergi sejak tadi dari tempat itu. Tapi Pangeran Kegelapan takkan pernah menampakkan dirinya telah kalah. Kebanggaannya sebagai Pangeran Kegelapan putra Raja Kegelapan membuat Pangeran Kegelapan tetap berdiri angkuh.“Pangeran Kegelapan, kali ini jangan harap kau bisa menguasai bukit Olympus”. terdengar suara lembut tapi tegas putri Athena.“Athena, aku sudah tidak bernafsu lagi untuk menjadi penguasa kuil dewa, saat ini urusanku hanya dengan Ksatria Pengembara!”“Denganku”. tiba-tiba saja sebuah suara terdengar membahana ditempat itu.“Werrrrr”. sosok Bintang tiba-tiba s
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu