Beranda / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / 40. Olympus – Kuil para Dewa

Share

40. Olympus – Kuil para Dewa

last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-01 01:01:10

Sebuah bangunan yang hampir bisa disebut benteng tampak berdiri gagah, bangunan megah dengan dinding benteng setinggi 5 meter semakin menambah megah dan angkernya bangunan tersebut. Dikejauhan terlihat serombongan kuda di pacu dengan cepat melintasi sebuah padang pasir yang luas, kepulan debu akibat gebahan kaki kuda terlihat membumbung tinggi. Hampir semua penunggang kuda tersebut terlihat mengenakan caping dikepala mereka. Para penunggang kuda ini tampak menghentikan langkah kuda mereka tepat didepan bangunan megah tersebut.

Di pintu gerbang yang besar tersebut terlihat sebuah gambar matahari, diatasnya tertulis : “SEKTE MATAHARI TERBANG”. Hampir bersamaan mereka turun dari kuda mereka dan hampir bersamaan pula mereka saling melepas caping yang mereka kenakan. Kini terlihatlah wajah-wajah yang ada dibalik caping bambu tersebut, dua diantaranya adalah dua orang pemuda yang sudah berusia mapan, sedangkan 14 orang dibelakang keduanya adalah wanita, 13 diantaranya m

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   40. Bagian 2

    Malam menyambut datangnya sang bulan yang bersinar terang dimalam itu, bintang-bintangpun bertaburan dengan terang di angkasa. Rombongan Bintang dibagi atas 3 kamar, pertama kamar untuk Bintang dan tuan Fu yi, kamar kedua ditempati oleh putri Yuan, Putri Kim dan Hisui Yuki, sedangkan kamar terakhir ditempati oleh rombongan Sekte Bulan Purnama.Udara terasa begitu panas malam itu, hal ini pula yang membuat Lian Nishang memutuskan untuk berjalan-jalan keluar kamar untuk menghirup udara segar malam itu. Pada suatu ketika langkah Lian Nishang terhenti saat utusan Raja Matahari Biak-ang terlihat berjalan beriringan bersama dengan Bintang dan Huang Fu yi.“Mau kemana kak Bintang dan kak Fu yi”. Batin Lian Nishang, karena rasa penasaran, Lian Nishangpun mencoba mengikutinya.Bintang, Fu yi dan Biak-ang terlihat berjalan meninggalkan benteng istana Sekte Matahari Terbang dan berjalan memasuki sebuah hutan yang berada tak jauh dari tempat kediaman Sekte Matah

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   40. Bagian 3

    Sesaat sebelum serangan Raja Matahari tiba, Bintang bergerak cepat menghindari serangan Raja Matahari, begitu cepat, hingga kini pertarungan Bintang dan Raja Matahari berlangsung sengit, Huang Fu yi dan Raja Muda terlihat kesulitan untuk melihat pertarungan yang terjadi, yang terlihat hanya bayang-bayang diantara keduanya.Bintang menggunakan jurus Kelana Pemabuknya untuk menghindari setiap serangan Raja Matahari, sejauh ini tak satupun serangan maut yang diancarkan oleh Raja Matahari yang mampu menyentuh tubuh Bintang. Pertarungan sudah memasuki puluhan jurus tapi belum ada tanda-tanda keduanya akan menghentikan serangan, tubuh Raja Matahari telah bersimbah keringat, hingga sampai suatu ketika, Raja Matahari seakan baru menyadari sesuatu.Pada suatu kesempatan, Raja Matahari melompat mundur kebelakang, energinya terkuras dengan cepat. “Jurus menghindarnya bukan jurus biasa, tapi jurus itu mampu menguras tenagaku lebih cepat dari yang seharusnya”.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   40. Bagian 4

    “Serrr...”. dengan gerak kilatnya Bintang menyambar tubuh Raja Matahari, dan ; “Tap...”. dengan mulus Bintang menjejakkan kakinya ke tanah, dan sinar keemasan yang ada ditubuh Bintangpun lenyap.“Tuk...tuk...tuk...”. Bintang tampak menotok beberapa bagian ditubuh Raja Matahari. Raja Matahari merasakan tubuhnya bagaikan hancur lebur akibat mengadu serangan tadi. Kalau saja Bintang tidak cepat menotok beberapa bagian ditubuhnya untuk melancarkan aliran energinya, mungkin Raja Matahari akan mengalami puncak ledakan energi didalam tubuhnya tadi.“Ayah...”. Raja Muda dengan cepat menghampiri Raja Matahari, sementara Huang Fu yipun saat itu ikut mendekat.“Luar biasa dahsyatnya jurus cermin agungmu itu Bintang”. Ucap Raja Matahari seraya menyeka darah yang merembes dimulutnya.“Benar, dahsyat sekali, sangat berbeda jauh dengan cermin sakti yang kumiliki Bintang”. Ucap Fu yi lagi mengu

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   40. Bagian 5

    Dikamarnya Bintang merebahkan dirinya tanpa menggunakan bajunya, hingga dadanya yang bidang terlihat jelas, pikiran Bintang melamun jauh, membayangkan Liu-xue yang berada jauh disana, hingga tanpa sadari Bintang lamunannya membayangkan satu sosok cantik jelita, sosok Lian nishang, Bintang masih terbayang saat lian nishang memejamkan matanya merekahkan bibir indahnya tepat dihadapan Bintang, entah kenapa bayangan itu kini menganggu pikiran Bintang.“Lian nishang...” ucap Bintang pelan seraya memejamkan kedua matanya.“Tok...tok...” sebuah ketukan halus dipintu kamarnya membuyarkan lamunan Bintang. Bintang membuka kedua matanya dan menatap kearah pintu kamarnya.“Tok..tok...” kembal ketukan pelan itu terdengar.Bintang bangkit dan menuju pintu kamarnya.“Kreaakkk...” pintu kamar terbuka.“Kak...” sebuah suara lembut terdengar menyapanya.“Yuan...” ucap Bintang terke

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   40. Bagian 6

    “Baik sekarang kita akan membahas tentang 12 pelindung Kuil dewa di Olympus.Pelindung Emas Kuil Pertama : AriesAries memiliki kemampuan Mata Iblis, kekuatan yang mampu memanipulasi pikiran lawan, Aries merupakan pelindung emas terlemah tapi juga yang paling berbahaya diantara pelindung emas lainnya, hal ini dikarenakan kemampuan Aries dalam memanipulasi pikiran lawan menjadi kenyataan dengan kekuatan Mata Iblisnya juga memiliki kemampuan psikokinesis, telepati dan teleportasiSiapa diantara kalian yang sanggup untuk menghadapinya?”“Mata Iblis, kalau begitu biar hamba yang akan menghadapinya paman”. Ucap Bintang mantap.Pelindung Emas Kuil Ke-2 : TaurusTaurus adalah pelindung emas terkuat diantara pelindung emas lainnya, hal ini dikarenakan kekuatan fisik dan tenaga yang dimiliki oleh Taurus, selama ini tak ada yang mampu untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   40. Bagian 7

    Olympus, Kuil para dewa di negeri para dewa, sebuah tempat yang dulunya menjadi tempat mengabdinya para ksatria dewa perunggu, perak dan emas dalam melindungi Dewi Athena, dewi kebijaksanaan penguasa Kuil dewa. Beredar kabar kalau Dewi Athena telah digulingkan oleh saudarinya sendiri, Putri Pallas. Sedangkan kabar Putri Athena sendiri tidak diketahui dimana rimbanya. Sebagian beranggapan kalau Putri Athena telah gugur dalam pertarungan menghadapi Putri Pallas. Penggulingan kekuasan yang dilakukan Putri Pallas tentu karena mendapat bantuan dari ayahnya yang juga penguasa Kuil kegelapan, sebagai penguasa Olympus yang baru, pallas dibantu oleh kakaknya, Pangeran Kegelapan.Siang itu di puncak Olympus, Kuil ke-13, Kuil yang menjadi tempat kediaman Putri Pallas dan Pangeran Kegelapan.“Duar...duar...duar!” Ledakan-ledakan yang cukup keras dan beruntun terdengar. Ledakan yang terjadi akibat pertarungan antara sepasang muda mudi yang masih cukup muda. Yang pemuda

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   40. Bagian 8

    “Pangeran telah tiba!”. sebuah suara keras terdengar membahana ditempat itu. Seiring dengan itu tiga sosok tubuh muncul diruangan tersebut.“Semoga pangeran menjadi raja diraja dunia”. Terdengar para ke-11 Ksatria Zirah Emas menjura hormat dengan berlutut.Sosok yang baru saja memasuki ruangan tersebut adalah dua sosok yang berbeda umur. Yang berada paling depan adalah sosok yang juga mengenakan sebuah baju zirah besi yang menutupi dari ujung kaki hingga ke leher. Zirah besi ini tampak mengeluarkan sinar kuning keemasan. Sementara itu dikepalanya terlihat sebuah mahkota emas yang juga mengeluarkan cahaya kuning keemasan. Dipunggungnyapun juga terlihat sebuah jubah terbentang membentuk sayap. Melihat raut wajahnya, kita tentu mengenal sosok pemuda tersebut yang tak lain adalah Pangeran Kegelapan. Sementara itu dibelakang Pangeran Kegelapan tampak pula berjalan mengiringi langkahnya sosok seorang laki-laki berumur yang masih terlihat gagah. Lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 1   40. Bagian 9

    Pertempuran besar terjadi di dasar bukit Olympus, para pelindung perunggu dan perak terlihat bertarung hebat dengan para murid-murid Sekte Bulan Purnama dan Sekte Matahari Terbang, sementara itu 7 orang terus bergerak maju. Ke-7 sosok tersebut tak lain adalah Bintang, Hisui Yuki, Putri Yuan, Putri Kim, Huang Fu yi, Raja Muda dan Lian Nishang adanya. Langkah ke-7 nya baru berhenti saat tiba dipintu gerbang raksasa yang bersimbolkan zirah emas domba jantan bertanduk.“Ingat pada rencana kita”. Ucap Bintang lagi dan terlihat semuanya langsung mengangguk.“Kreaakkk...”. tiba-tiba saja pintu gerbang raksasa itu terbuka dengan sendirinya. Semua terperanjat kaget melihat hal itu, tapi Bintang cepat bertindak.“Ayo kita masuk”. Ucap Bintang berkelebat masuk diikuti oleh yang lain, ternyata Kuil pelindung emas Aries cukup besar didalamnya, langkah ke-7nya baru berhenti saat dihadapan mereka kini telah berdiri satu sosok yang mengenakan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status