Share

26. Bagian 11

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Memasuki jurus ke 54, Kong Tow Li melompat mundur. Ditatapnya Bintang dengan tatapan tajam. Terlihat jelas kalau nafas Kong Tow Li terlihat terengah-engah karena tenaganya yang terkuras. Kong Tow Li seakan baru menyadari kalau tenaga dalamnya begitu cepat terkuras akibat menyerang lawan mudanya.

“Jurus menghindar yang dipergunakannya bukan jurus biasa. Tenagaku terkuras cepat”. batin Kong Tow Li lagi.

“Apakah tuan cuma bisa menghindar saja”. ucap Kong Tow Li lagi mencoba memancing Bintang.

Bintangpun menyadari kalau Kong Tow Li sepertinya sudah mengetahui kehebatan jurus Kijang Kelana miliknya yang telah menguras tenaga Kong Tow Li lebih cepat dari biasanya.

“Baiklah, hamba akan menggunakan jurus seperti yang tuan keluarkan”. ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Kong Tow Li berkerut, bingung tak mengerti dengan maksud ucapan Bintang. Bintang terlihat membentangkan kedua telapak tangannya dan kemudian memutar-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   26. Bagian 12

    Malam menyelimuti kegelapan alam, tapi tak tampak sang rembulan bersinar dimalam itu, bahkan Bintang-Bintangpun tak tampak menghiasi cakrawala langit. Angin berhembus kencang dan tak lama setelah itu, hujanpun datang mengguyur padang pasir yang tandus yang ada dinegeri Tibet. Hujan membuat suasana panas yang terjadi beberapa hari ini terjadi menjadi begitu sejuk.Sementara itu didalam sebuah ruangan besar, tampak serombongan besar murid partai Butong tengah duduk membentuk lingkaran. Salah satunya adalah sosok lelaki tua yang wajahnya terlihat agung. Dia tak lain adalah pendeta Thio Sam Hong. Ketua partai Butong yang terkenal.Disebelah pendeta Thio, tampak pula duduk seorang laki-laki yang sudah berusia cukup mapan. Kumis tipis menghiasi wajahnya, dia tak lain adalah pendekar Tio, pendekar yang dulu pernah menjadi ketua partai ming yang terkenal. Dalam perjalanannya ke Tibet, selain menemani kakek gurunya pendeta Thio, pendeka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   26. Bagian 13

    Keesokan harinya, kembali arena pertarungan yang terdapat di halaman luas Perguruan Kecapi Sakti dipenuhi oleh ribuan orang yang ingin menyaksikan sayembara pertarungan tersebut.“Gong.”. kembali suara gong terdengar sebagai pembuka arena pertarungan. Sosok Bae Jeon orang kepercayaan ketua Perguruan Kecapi Sakti terlihat maju ketengah-tengah arena.“Sebagai pertarungan pertama, yang akan berhadapan adalah... Sepasang Pendekar Dari Gunung Fujiyama menghadapi Ksatria Pengembara”“Ayo mulai pertarungannya!” para penonton langsung bersorak ramai mendengar kedua nama tersebut. Tak lama kemudian dua sosok tinggi besar masuk kedalam arena pertarungan, luar biasa, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 3x besarnya dari ukuran manusia biasa.Di sisi lain, Bintangpun tampak sudah melangkah masuk kedalam arena pertarungan, kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Bint

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   26. Bagian 14

    Begitu serangan keduanya mendekat, Bintang berkelit menghindari serangan kedua Pendekar Dari Gunung Fujiyama ini tapi salah seorang dari Pendekar Dari Gunung Fujiyama ini langsung menyerangkan telapak tangannya kearah Bintang. Dan wajah-wajah yang ada ditempat berubah, karena bukannya bergerak menghindar, tapi justru mendorong telapak tangannya untuk beradu dengan telapak tangan dari salah seorang Pendekar Dari Gunung Fujiyama. Sementara itu salah seorang dari Pendekar Dari Gunung Fujiyama yang melihat salah satu rekannya ingin mengadu tenaga dalamnya, langsung bersalto tinggi jatuh di sebelah kanan Bintang dan diapun langsung menyerang dengan telapak tangannya, dan kali ini Bintangpun tak menghindar, justru juga ingin mengadu kedua telapak tangannya dengan kedua lawannya.Semua terperanjat kaget melihat tindakan nekat Bintang yang ingin mengadu tenaga dalam dengan kedua lawannya dari arah yang berlawanan, bila Bintang sampai kalah dalam adu tenaga dalam ini dapat dipastikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   26. Bagian 15

    Malam menyelimuti kegelapan alam, tapi tak tampak sang rembulan bersinar dimalam itu, bahkan Bintang-Bintangpun tak tampak menghiasi cakrawala langit. Angin berhembus kencang dan tak lama setelah itu, hujanpun datang mengguyur padang pasir yang tandus yang ada dinegeri Tibet. Hujan membuat suasana panas yang terjadi beberapa hari ini terjadi menjadi begitu sejuk.Di tempat yang dihuni oleh rombongan partai aliran Butong yang ada di Perguruan Kecapi Sakti, tempat yang memang disediakan oleh Perguruan Kecapi Sakti untuk rombongan peserta yang mengikuti sayembara pertarungan tersebut. Beberapa pendeta muda dari partai Butong terlihat tengah beristirahat didalamnya. Termasuk sosok pendekar Tio yang juga ikut bergabung di rombongan partai Butong.Sementara itu ditengah ruangan tersebut terlihat sosok Bintang yang tengah tenggelam di alam semadinya, dibelakangnya terlihat sosok pendeta Thio tampak juga duduk dibelakang Bintang, kedua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   26. Bagian 16

    Pagi akhirnya datang, halaman Perguruan Kecapi Sakti sudah dipenuhi oleh ribuan orang yang datang dari belahan penjura dunia untuk melihat sayembara pertarungan yang diadakan oleh Perguruan Kecapi Sakti.Suasana riuh, gegap gempita semakin membahana ditempat itu saat rombongan partai Butong tiba ditempat itu, nama Ksatria Pengembara terdengar dieluk-elukan oleh para pendukungnya. Sementara itu Bintang bersama rombongan aliran partai Butong tengah menempati tempat mereka.“Gonggg”. suara gong besar terdengar membahana ditempat itu, hingga membuat suasana menjadi hening, semua mata tertuju kearah panggung yang ada diPerguruan Kecapi Sakti, dimana sosok Bae Jeon, orang kepercayaan ketua Perguruan Kecapi Sakti terlihat maju kedepan beberapa tindak.“Baiklah untuk peserta pertama kita yang akan berhadapan adalah Yi In Yeun dari Goryeo melawan Ksatria Pengembara.”. ucapan Bae Jeon langsung disambut dengan gemuruh suara penonto

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   26. Bagian 17

    Di tempatnya Yi In Yeun terlihat tersenyum melihat serangannya berhasil melukai lawannya. Ditempatnya tersungkur terlihat sosok Bintang yang mulai mencoba bangkit. Darah terlihat keluar dari mulut Bintang, hal ini memperlihatkan bagaimana Bintang telah terluka dalam yang cukup parah.Bintang terlihat mencoba bangkit, tatapan tajam kedua mata Bintang mengarah kearah Yi In Yeun. Baru kali ini Bintang menghadapi lawan yang sangat hebat luar biasa hingga membuatnya terluka seperti sekarang. Yi In Yeun sendiri yang melihat lawannya masih bisa bangkit dan berdiri menghadapinya tak mau menyia-nyiakan waktunya. Kedua kaki dan tangannya langsung mengembangkan. Sesaat terlihat kedua mata Yi In Yeun terpejam. “Jurus apa lagi yang akan digunakannya”. Batin Bintang lagi dengan kening berkerut. Tapi sesaat kemudian wajah Bintang kembali berubah saat melihat Yi In Yeun tiba-tiba saja memutar kedua tangannya membentuk setengah lingkaran, dari putaran tersebut terlihat muncul 7 ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   26. Bagian 18

    Mendung menyelimuti langit pagi itu, tak tampak sinar sang mentari mampu menembus ketebalan awan. Angin tampak mulai berhembus kencang di tempat yang sudah tampak dipenuhi oleh ribuan orang yang kini tengah memperhatikan pertarungan yang saat ini tengah terjadi di arena pertarungan yang terdapat dihalaman Perguruan Kecapi Sakti.Saat ini yang tengah bertarung adalah sosok tua yang bergelar Dewa Iblis Awan Api menghadapi Chi San Long yang merupakan Ketua Istana Biru. Pertarungan berlangsung sengit. Dewa Iblis Awan Api yang menguasai Kung Fu Sakti Pengubah Otot (Yi Jin Jing) terlihat bertarung cukup sengit menghadapi lawannya Chi San Long yang menguasai jurus Gerhana Matahari yang sudah terkenal kehebatannya didunia persilatan. Tapi Kung Fu Sakti Pengubah Otot (Yi Jin Jing) yang dimiliki oleh Dewa Iblis Awan Apipun tak kalah dahsyatnya, Kung Fu Sakti Pengubah Otot (Yi Jin Jing) adalah kungfu terdahsyat yang pernah diciptakan oleh pendiri kuil

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   26. Bagian 19

    Qing Ow Yauw terlihat tak tinggal diam begitu saja, sosoknya langsung membentuk kuda-kuda kokohnya, dan ; “Awan Putih!!”. Teriak Qing Ow Yauw lagi mengeluarkan salah satu jurus andalannya. Puluhan Telapak Bayangan Bintang dapat dengan mudah dihindari oleh Qing Ow Yauw, bahkan kejap berikutnya, Qing Ow Yauw sudah melepaskan serangan dahsyatnya kearah Bintang. Diudara Bintang berusaha menghindar, tapi serangan Qing Ow Yauw mengejar sosok Bintang dengan cepat. Hingga pada satu serangan Bintang tak mungkin lagi untuk menghindar, hingga ; “Bukkk...deggg”. Bintang menahan pukulan Qing Ow Yauw dengan kedua tangannya hingga terdengar suara berbenturannya kedua lengan itu. “Akh..!”. Bintang memekik sesaat seraya terpental jauh. Sementara itu Qing Ow Yauw sudah kembali berdiri tegak ditempatnya tanpa kurang satu hal apapun.Dengan bersalto beberapa kali Bintang berhasil menjatuhkan kedua kakinya dengan mulus ditanah, tapi sesaat kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status