Keesokan harinya, Bobou menepati janjinya untuk mengantarkan Putri Liu-xue, pagi-pagi sekali Bintang sudah mengajak Putri Liu-xue untuk meninggalkan kuil tua tersebut, Bobou tak ingin ada masalah lagi yang akan mereka hadapi. Walau berat sebenarnya bagi Putri Liu-xue untuk memenuhi keinginan kak Bobou yang baru dikenalnya, Putri Liu-xue ingin sekali lebih berlama-lama bersama Bobou, agar dia dapat lebih mengenal sosok Bobou.
Sebelum matahari tepat berada dipuncaknya, Putri Liu-xue dan Bobou sudah berada di kota Da-Dou, dan Bobou menghentikan langkahnya tepat beberapa tombak didepan pintu gerbang istana Da-Dou.
“Baiklah nona Liu, saya hanya mengantarkan nona Liu sampai disini. Saya tidak pantas untuk masuk kedalam istana”. ucap Bobou lagi tersenyum.
Walau berat, Putri Liu-xue tak bisa ada alasan untuk menghentikan perpisahan diantara mereka, sebagai seorang wanita tentu Putri Liu-xue harus menjaga kehormatannya. Dengan berat hati, Putri Liu-xuepun mel
Matahari semakin condong ke ufuk barat, sinarnya sudah bias tidak lagi bersinar terang, sekumpulan awan mendung hitam tampak mulai tampak menjelma diberbagai penjuru langit.Sementara itu di Khanbaliq atau Cambuluc (istana tempat kediaman khan yang agung). Sesosok bayangan hijau berkelebat cepat dengan bersembunyi-sembunyi, seperti tak ingin keberadaan dirinya diketahui. Sosok ini berhenti saat beberapa orang prajurit tampak tengah berjaga-jaga berjalan diseputar istana. Dan kini terlihatlah sosok hijau yang ternyata adalah sosok Putri Liu-xue. Dalam beberapa hari ini Putri Liu-xue memang disibukkan membantu kakaknya Pangeran Chen untuk mengunjungi partai-partai besar dunia persilatan. Kunjungan mereka untuk meminta kesetiaan dan agar partai-partai dunia persilatan mau tunduk dibawah perintah Kaisar Shun-Ti yang agung, bagi partai-partai yang menolak, maka Pangeran Chin yang dibantu oleh Iblis Langit dan Iblis bumi akan menangkap mereka.Hasilnya, banyak ketua-ketua pa
Malam terus berjalan mengiringi lebatnya hujan yang membasahi bumi. “Kakak Bobou begitu berbeda sekali.”. Putri Liu-xue membuka pembicaraan, kini sosoknya sudah duduk bersebelahan dengan sosok Bobou yang tengah asyik menambah ranting kering untuk menghangatkan tubuh mereka. Bobou hanya tersenyum mendengar hal itu. Lalu kemudian mengambil duduk disebelah Putri Liu-xue.“Mungkin sudah saatnya hamba jujur pada tuan putri”. ucap Bobou tiba-tiba hingga mengejutkan Putri Liu-xue. Sifat Bobou yang acuh dan asal bicara kini tidak terlihat lagi.“Nama hamba sebenarnya bukanlah Bobou”. ucap Bobou lagi hingga mengejutkan Putri Liu-xue, tapi Putri Liu-xue semakin tertarik mendengar ucapan Bobou hingga Putri Liu-xue memperhatikan Bobou degan penuh perhatian.“Nama hamba Bintang dan hamba bukan berasal dari negeri ini. Hamba adalah seorang pengembara yang terdampar disini”. jelas Bobou lagi yang mengatakan jati dirinya yang sebe
Keesokan malam, tidak seperti malam sebelumnya. Di mana hujan lebat mengguyur bumi dengan derasnya, malam ini terlihat begitu tenang, bulanpun bertengger dengan terangnya dipuncak langit ditemani Bintang-Bintang yang bermunculan menghiasi permukaan langit dengan cahayanya.Malam Semakin larut saat dua bayangan berkelebat cepat dikegelapan malam, melompat dari satu bangunan ke bangunan yang lain mencoba untuk tidak menarik perhatian dari para prajurit mongol yang tengah berjaga-jaga. Dengan ilmu peringan tubuh yang sudah sempurna, kedua bayangan ini tak mengalami kesulitan untuk memasuki pintu gerbang kota Da-Dou.Dengan kecepatan tinggi, kedua bayangan ini berhasil memasuki bangunan istana kerajaan. Ditengah halaman istana terlihat tiang kayu gantungan berjejer disepanjang halaman. Seperti jejeran tiang gantungan itu telah dipersiapkan untuk para ketua partai dunia persilatan yang akan dieksekusi beberapa hari kedepan.Tiba-tiba saja sosok yang berada dibelakang
Putri Liu-xue terlihat berjalan kearah tempat pembaringannya dan menekan sebuah tombol rahasia yang ada didekat tempat pembaringannya.“Seeerrrr...”. tiba-tiba saja tempat pembaringan itu bergeser dan dibalik tempat pembaringan itu terlihat susunan anak tangga yang mengarah kebawah.Bintang dan yang lainnya segera berjalan mendekat.“Ini adalah jalan rahasia untuk menuju kepenjara bawah tanah. Dari sini lurus dan ada persimpangan 2 belok kiri, terus berjalan lurus nanti akan bertemu persimpangan 3, ambil yang ditengah, nanti aku akan membukanya dari sana. Begitu nanti kakak berhasil membawa para ketua-ketua partai dunia persilatan, dipersimpangan 3 ambil jalan yang sebelah kanan, itu akan mengantarkan kakak keluar dari kotaraja”. ucap Putri Liu-xue lagi.“Aku akan mencoba mengalihkan perhatian para penjaga dipenjara”. ucap Putri Liu-xue lagi.“Tunggu ketua. Tuan Bintang”. ucap Raja Kelelawar lagi mena
Matahari baru saja terbit diufuk timur, tapi kesibukan sudah terlihat di Istana Yuan. Hampir seluruh prajurit mongol terlihat memeriksa keadaan diseluruh kota Da-Dou. Melihat gelagatnya, mereka seperti tengah mencari sesuatu, kabarpun mulai terdengar santer dikota Da-Dou, bahwa ketua-ketua partai dunia persilatan telah berhasil meloloskan diri dari penjara bawah tanah Istana Yuan. Hal inilah yang membuat ribuan prajurit mongol melakukan pencarian sampai keluar kota Da-Dou.Sementara itu di Istana Yuan sendiri. “Apa benar yang kau katakan prajurit?”. ucap Kaisar Shun-Ti pada 6 orang prajurit yang kini telah berdiri dihadapannya.“Benar yang mulia, kami yakin Putri Liu-xuelah yang telah membuat kami pingsan. Dan kami juga yakin Putri Liu-xuelah yang telah melepaskan para pendekar it... Plakkk!”. belum lagi prajurit itu menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sebuah tamparan keras mendarat diwajahnya.“Jaga ucapanmu prajurit. Adik liu
Dari istana Kaisar Shun-Ti, kita melompat kerombongan para ketua partai dunia persilatan yang saat ini sudah jauh meninggalkan wilayah kota Da-Dou. Dari pertemuan yang diadakan, diputuskan agar para ketua-ketua partai dunia persilatan berkumpul di Yingtian, karena saat ini sangat tidak aman untuk kembali ke partai mereka masing-masing karena pasti prajurit mongol akan kembali menangkap mereka. Untuk itulah merekapun segera menuju ke Yingtian.Pendekar Tio segera mengutus Raja Kelelawar untuk berangkat terlebih dahulu ke Yingtian untuk memberitahukan tentang kedatangan mereka kepada kaisar Zhu Yuan-Zhang. Saat malam tiba, barulah rombongan Bintang tiba di Yingtian yang langsung disambut oleh kaisar Zhu Yuan-Zhang sendiri bersama Jenderal Yuan Chonghuan. Melihat kedatangan para ketua partai dunia persilatan bersama Bintang, alangkah gembiranya kaisar Zhu Yuan-Zhang dan Jenderal Yuan Chonghuan.Seminggu berlalu sudah semenjak Bintang be
Beberapa hari berlalu. Seekor kuda dipacu cepat oleh seorang wanita menuju kearah gerbang istana Yingtian. Begitu berada didepan gerbang, sosok wanita yang berpakaian serba putih ini berhenti dan turun dari kudanya.“Sampaikan pada Jenderal Yuan Chonghuan, hamba utusan dari Partai Bunga Teratai datang menghadap”. ucap wanita itu lagi dan mendengar kalau wanita itu adalah orang dari Partai Bunga Teratai, pintu gerbang istana Yingtian segera dibuka. Wanita utusan dari Partai Bunga Teratai segera diajak untuk menghadap Jenderal Yuan Chonghuan yang saat itu tengah berada diruang pertemuan bersama kaisar Zhu dan yang lainnya.Begitu tiba dihadapan Jenderal Yuan Chonghuan dan kaisar Zhu, wanita inipun segera menjura hormat.“Terimalah sembah hormat saya yang mulia”. ucap wanita itu lagi menjura hormat pada kaisar Zhu.“Hamba diutus kemari oleh guru hamba untuk menyampaikan berita buruk”. ucap wanita itu lagi
Sementara itu di istana Kaisar Shun-Ti, tepatnya didalam penjara bawah tanah, didalam salah satu penjara terlihat sosok seorang gadis muda yang mengenakan pakaian serba pink beralur putih dengan pakaian layaknya seorang putri bangsawan, rambutnya yang panjang tergerai indah dihiasi dengan beberapa perhiasan, sekuntum bunga teratai tersampir di rambutnya yang tergerai indah, bibirnya terlihat begitu memikat, ranum memerah bak buah delima. Ditambah lagi dengan kulitnya yang begitu putih mulus, begitu sangat menggoda sekali untuk setiap lelaki yang menatapnya, kedua kakinya terlihat terbelenggu oleh rantai. Sementara itu diluar penjara terlihat belasan prajurit mongol tengah berjaga-jaga.Belasan orang prajurit itu langsung bersikap waspada saat melihat seseorang memasuki ruangan penjara bawah tanah tersebut. Dan kemudian terlihat kalau sosok tersebut adalah sosok seorang gadis jelita nan mempesona.“Putri Liu-xue”. ucap para prajurit mengenali sosok gadis ter
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu