Share

24. Bagian 11

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dari istana Kaisar Shun-Ti, kita melompat kerombongan para ketua partai dunia persilatan yang saat ini sudah jauh meninggalkan wilayah kota Da-Dou. Dari pertemuan yang diadakan, diputuskan agar para ketua-ketua partai dunia persilatan berkumpul di Yingtian, karena saat ini sangat tidak aman untuk kembali ke partai mereka masing-masing karena pasti prajurit mongol akan kembali menangkap mereka. Untuk itulah merekapun segera menuju ke Yingtian.

Pendekar Tio segera mengutus Raja Kelelawar untuk berangkat terlebih dahulu ke Yingtian untuk memberitahukan tentang kedatangan mereka kepada kaisar Zhu Yuan-Zhang. Saat malam tiba, barulah rombongan Bintang tiba di Yingtian yang langsung disambut oleh kaisar Zhu Yuan-Zhang sendiri bersama Jenderal Yuan Chonghuan. Melihat kedatangan para ketua partai dunia persilatan bersama Bintang, alangkah gembiranya kaisar Zhu Yuan-Zhang dan Jenderal Yuan Chonghuan.

Seminggu berlalu sudah semenjak Bintang be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 12

    Beberapa hari berlalu. Seekor kuda dipacu cepat oleh seorang wanita menuju kearah gerbang istana Yingtian. Begitu berada didepan gerbang, sosok wanita yang berpakaian serba putih ini berhenti dan turun dari kudanya.“Sampaikan pada Jenderal Yuan Chonghuan, hamba utusan dari Partai Bunga Teratai datang menghadap”. ucap wanita itu lagi dan mendengar kalau wanita itu adalah orang dari Partai Bunga Teratai, pintu gerbang istana Yingtian segera dibuka. Wanita utusan dari Partai Bunga Teratai segera diajak untuk menghadap Jenderal Yuan Chonghuan yang saat itu tengah berada diruang pertemuan bersama kaisar Zhu dan yang lainnya.Begitu tiba dihadapan Jenderal Yuan Chonghuan dan kaisar Zhu, wanita inipun segera menjura hormat.“Terimalah sembah hormat saya yang mulia”. ucap wanita itu lagi menjura hormat pada kaisar Zhu.“Hamba diutus kemari oleh guru hamba untuk menyampaikan berita buruk”. ucap wanita itu lagi

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 13

    Sementara itu di istana Kaisar Shun-Ti, tepatnya didalam penjara bawah tanah, didalam salah satu penjara terlihat sosok seorang gadis muda yang mengenakan pakaian serba pink beralur putih dengan pakaian layaknya seorang putri bangsawan, rambutnya yang panjang tergerai indah dihiasi dengan beberapa perhiasan, sekuntum bunga teratai tersampir di rambutnya yang tergerai indah, bibirnya terlihat begitu memikat, ranum memerah bak buah delima. Ditambah lagi dengan kulitnya yang begitu putih mulus, begitu sangat menggoda sekali untuk setiap lelaki yang menatapnya, kedua kakinya terlihat terbelenggu oleh rantai. Sementara itu diluar penjara terlihat belasan prajurit mongol tengah berjaga-jaga.Belasan orang prajurit itu langsung bersikap waspada saat melihat seseorang memasuki ruangan penjara bawah tanah tersebut. Dan kemudian terlihat kalau sosok tersebut adalah sosok seorang gadis jelita nan mempesona.“Putri Liu-xue”. ucap para prajurit mengenali sosok gadis ter

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 14

    Hari yang dinantipun tiba, Kaisar Shun-Ti berangkat memimpin langsung 250 ribu pasukannya untuk menyerang Yingtian. Barisan puluhan ribu prajurit mongol terlihat membentang disepanjang mata memandang. Peperangan ini akan menjadi sejarah dalam masa peperangan dimasa kaisar Yuan sebagai Kaisar Shun-Ti yang bertahta dikota Da-Dou.Dari Yingtian sendiri, dipimpin langsung oleh Jenderal Yuan Chonghuan dan kaisar Zhu Yuan-Zhang sendiri juga memimpin 200 ribu orang pasukan yang terdiri dari gabungan para prajurit dan orang-orang dari partai rimba persilatan. Tampaknya peperangan diantara kedua kerajaan ini benar-benar tak bisa dihindari lagi. Dalam beberapa hari kedepan, sejarah baru akan tercipta.Sementara itu di Istana Yuan, tepatnya didalam penjara bawah tanah, terlihat sosok gadis berparas cantik nan jelita yang tak lain adalah Putri Liu-xue tampak memasuki terowongan penjara bawah tanah tersebut. Melihat kedatangan Putri Liu-xue, belasan orang prajurit

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 15

    “Ternyata nama besar Ksatria Pengembara bukanlah nama kosong belaka. Aku Pangeran Chen menjura hormat padamu”. ucap sosok pemuda yang ternyata adalah Pangeran Chen, putra mahkota kerajaan yuan.“Dan mereka adalah Iblis Langit dan Iblis Bumi”. ucap Pangeran Chen memperkenalkan kedua lelaki tua yang ada didekatnya. Bintang terlihat menatap keadaan disekelilingnya, dimana saat ini Bintang lebih memikirkan keselamatan Putri Yuan Ming Zhu.“Dimana Putri Yuan Ming Zhu?”. ucap Bintang lagi“Ha ha ha...! aku suka dengan sikapmu Ksatria Pengembara. Langsung ke pokok permasalahan”. ucap Pangeran Chen lagi.“Aku berjanji akan melepaskan Putri Yuan Ming Zhu, bila kau bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini”. ucap Pangeran Chen lagi. Mendengar ucapan Pangeran Chen, Bintang justru tersenyum sinis.“Dasar orang-orang yang tak bisa menepati janji. sungguh Tindakan yang sangat pengecut sekali”.

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 16

    “Hyattt.”. sosok Pangeran Chen berkelebat kedepan.“Hyattttt...”. Bintangpun tak mau hanya tinggal diam begitu saja, Pedang Lentur ditangannya bergerak kedepan menyambut serangan Pangeran Chen, dan ; “Trangg...trang...”. beberapa kali terdengar kedua pedang itu berbenturan hingga menimbulkan percikan bunga api.Kali ini jurus Pedang Lentur yang dipergunakan oleh Bintang masih mampu mengimbangi serangan-serangan yang dilancarkan oleh Pangeran Chen. Kalau jurus pedang Pangeran Chen terlihat keras bagaikan baja. Jurus pedang yang dipergunakan oleh Bintang justru sebaliknya, begitu lentur meliuk-liuk seperti ular.“Trang...trang...tranggg...”. kembali kedua pedang berbenturan. Dengan Pedang Lentur, Bintang bukan saja mampu mengimbangi serangan Pangeran Chen, tapi Bintang juga terkadang memberikan serangan balasan yang cukup merepotkan Pangeran Chen, bahkan ; “Bretttt”. memasuki ju

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 17

    “Tapi jangan sampai adik liu terluka.”. ucap Pangeran Chen lagi.“Liu-xue, Iblis Bumi biar aku yang hadapi. Dialah yang telah melukai guru dan saudari-saudari seperguruanku kemarin...”. ucap Putri Yuan lagi. Dan Putri Liu-xue hanya menganggukkan wajahnya.Sementara itu Putri Liu-xue sendiri kini sudah berhadapan dengan Iblis Langit.“Jangan bertindak bodoh tuan putri”. ucap Iblis Langit lagi.Mengetahui siapa yang dihadapinya saat ini, Putri Liu-xuepun tak mau setengah-setengah, tangan Putri Liu-xue terlihat masuk kebalik pakaiannya dan terlihatlah kini Putri Liu-xue telah menarik keluar seruling berwarna putih salju.“Seruling Es.”. ucap Iblis Langit lagi dengan paras berubah.“Maaf kalau aku lancang tuan putri”. ucap Iblis Langit lagi seraya mempersiapkan serangannya.“Hyattt...hyyatttt...haatttt...”. hampir bersamaan ketiganya saling terlibat dalam sat

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 18

    “Dinda.”. ucap Bintang perlahan. Orang yang disebut dinda itu memang tak lain adalah Putri Samudra sendiri yang secara mendadak muncul di Bukit Yuang Chuan. Begitu kedua kakinya menjejak bukit, sosok cantik Putri Samudra segera berbalik kearah Bintang, pedang ditangannya sudah kembali disarungkannya.“Kanda...”. ucap Putri Samudra lagi seraya langsung mendekati sosok Bintang.“Dinda”. Bintang menyambut istri tercintanya ini dengan penuh senyum.“Kanda tidak apa-apa?”. ucap Putri Samudra lagi terlihat khawatir.“Kanda tidak apa-apa dinda. Kanda rindu sekali dengan dinda”. ucap Bintang lagi, Putri Samudra terlihat tersenyum indah. “Dinda juga rindu sekali sama kanda”. ucap Putri Samudra lagi seraya merangkul tubuh Bintang. Bintangpun balas merangkul tubuh Putri Samudra kedalam pelukan hangatnya. Hal ini membuat semua yang ada ditempat itu terkejut. Terlebih sosok Putri Liu-xue dan Putri

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 19

    Jurus pedang yang digunakan keduanya, terlihat sangat berbeda sekali, kalau jurus Pedang Putra Langit milik Pangeran Chen terlihat lebih bertenaga dan angker, ini terlihat dari betapa kuatnya angin serangan yang keluar dari serangan pedang yang dilakukan oleh Pangeran Chen, sementara itu Pedang Dewi milik Putri Samudra terlihat begitu lembut, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Putri Samudra seperti seorang dewi yang tengah bermain pedang, tapi walaupun begitu, tak sedikitpun jurus Pedang Putra Langit bisa menyentuh sosok Putri Samudra apalagi sampai mendesak sosok Putri Samudra.Di tempatnya Bintang menatap kagum melihat kehebatan jurus Pedang Dewi yang dipergunakan oleh Putri Samudra, sosok Putri Samudra benar-benar begitu anggun dalam memperguna-kan jurusnya. Kekhawatiran Bintang pupus sudah.Pertarungan semakin berlangsung sengit, memasuki jurus ke 78, hampir bersamaan sosok Pangeran Chen dan Putri Samudra saling melompat m

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status