Share

24. Bagian 19

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jurus pedang yang digunakan keduanya, terlihat sangat berbeda sekali, kalau jurus Pedang Putra Langit milik Pangeran Chen terlihat lebih bertenaga dan angker, ini terlihat dari betapa kuatnya angin serangan yang keluar dari serangan pedang yang dilakukan oleh Pangeran Chen, sementara itu Pedang Dewi milik Putri Samudra terlihat begitu lembut, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Putri Samudra seperti seorang dewi yang tengah bermain pedang, tapi walaupun begitu, tak sedikitpun jurus Pedang Putra Langit bisa menyentuh sosok Putri Samudra apalagi sampai mendesak sosok Putri Samudra.

Di tempatnya Bintang menatap kagum melihat kehebatan jurus Pedang Dewi yang dipergunakan oleh Putri Samudra, sosok Putri Samudra benar-benar begitu anggun  dalam memperguna-kan jurusnya. Kekhawatiran Bintang pupus sudah.

Pertarungan semakin berlangsung sengit, memasuki jurus ke 78, hampir bersamaan sosok Pangeran Chen dan Putri Samudra saling melompat m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
A.Nasya. S
jangan terlalu pelit thorr.... giliran esekk2 aja panjang bingit isi Bab nya....bgtu yg Rame2.... hadehhh... persekin detik udah habis....ampun dahsi thorr mahh....,...‍♂️...‍♂️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   24. Bagian 20

    Sementara itu Bintang sudah kembali membuka kedua matanya, saat ini Bintang memang tengah menggunakan salah satu ajiannya, 1000 Bayangan Siluman pemberian Maharaja Yudha. Hingga kini belasan orang sosok Bintang langsung bergerak melingkar mengepung sosok Iblis Langit dan Iblis Bumi.“Hyyaatttt.”. hampir bersamaan belasan orang sosok Bintang langsung menyerang kearah Iblis Langit dan Iblis Bumi.Iblis Bumi tampak maju beberapa tindak kedepan, dan ;“Tapak Bumi Bergoncang...heaaa...bummmmm.”.Iblis Bumi tampak memukulkan kedua telapak tangannya ketanah dan seketika terdengar suara ledakan dahsyat dari dalam tanah, Bukit Yuang Chuan bergetar hebat, sementara itu belasan sosok Bintang terlihat langsung terlempar jauh kebelakang. Belasan orang sosok Bintang kini sudah lenyap, yang tersisa hanya 5 sosok Bintang saja lagi. Hal ini tentu saja akibat serangan dahsyat yang tadi dipergunakan oleh Iblis Bumi.Bintang menyadari

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   25. Pertempuran Yang Menentukan

    Matahari semakin meninggi dipuncaknya, sinarnya yang panas mulai terasa menyengat kulit. Sementara itu diperbatasan kota Yingtian, tempat kekuasaan Kaisar Zhu Yuan-Zhang. Pertempuran besar tengah terjadi, antara pasukan mongol yang berjumlah ratusan ribu orang melawan pasukan Kaisar Zhu Yuan-Zhang yang dibantu oleh orang-orang dunia persilatan. Entah sudah berapa lama pertempuran itu terjadi, dikedua belah korban mulai berjatuhan, Kaisar Zhu Yuan-Zhang langsung memimpin pasukannya untuk melawan pasukan mongol, sementara itu pasukan mongol sendiri tampak langsung dikomandoi oleh Toghon Temur atau yang lebih dikenal sebagai Kaisar Shun-Ti. Walaupun jumlah pasukan mongol lebih banyak, tapi perlawanan yang dilakukan oleh prajurit Kaisar Zhu Yuan-Zhang benar-benar sangat mengagumkan, dibantu oleh para pendekar dunia persilatan, mereka berhasil mengimbangi gempuran hebat pasukan mongol. Di masing-masing pihak, baik Kaisar Zhu Yuan-Zhang maupun kaisar shun-

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   25. Bagian 2

    Bukit Yuang Chuan adalah sebuah bukit yang terdiri dari tebing-tebing curam dimana dibawahnya terlihat hamparan laut bersama batu-batu cadas. Bukit ini cukup tinggi diatas permukaan laut, dapat dibayang bila ada sesuatu yang jatuh kebawahnya, pasti akan langsung mati dengan tubuh pecah karena menghantam bebantuan cadas yang ada dibawahnya. Bila memandang jauh, sebuah lautan luas terbentang dihadapan mata. Sebagaimana dikisahkan dalam buku sebelumnya (Iblis Langit & Iblis Bumi), Iblis Langit dan Iblis Bumi menantang Bintang bertarung dibukit itu dengan jaminan nyawa Putri Yuan Ming Zhu, oleh karena itulah Bintang terpaksa harus memenuhi tantangan tersebut, tapi saat tiba di Bukit Yuang Chuan, Bintang tidak menemukan sosok Putri Yuan Ming Zhu, Bintang justru harus menghadapi pangeran Chen. Disaat itulah Putri Yuan Ming Zhu dan Putri Liu-xue muncul. Disaat Bintang berhasil didesak oleh pangeran Chen dengan jurus pedang putra langitnya, Putri Samud

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   25. Bagian 3

    Bukit Yuang Chuan luluh lantah akibat bertemunya kedua pukulan dahsyat itu, bukit yang semula berdiri dengan kokoh kini sudah rata dengan tanah, dipuncak bukit tidak terlihat lagi sosok Bintang dan sosok Iblis Langit dan Iblis Bumi. Lubang-lubang besar terlihat disana sini, reruntuhan bebatuan Bukit Yuang Chuanpun tersebar disana sini, hancur lebur menjadi puing-puing reruntuhan yang menutupi Bukit Yuang Chuan.“Serrr.....serrr...serr...”. tiga sosok bayangan berkelebat cepat menaiki Bukit Yuang Chuan, tak lama kemudian sosok ketiganya tiba dipuncak Bukit Yuang Chuan dan kini terlihatlah kalau ketiga sosok tersebut adalah sosok Putri Samudra, Putri Yuan Ming Zhu dan Putri Liu-xue. Dan wajah ketiganya langsung berubah saat melihat puncak Bukit Yuang Chuan sudah tak berbentuk lagi. Reruntuhan bebatuan terlihat disana sini. Tapi tak terlihat tanda-tanda keberadan Bintang, Iblis Langit dan Iblis Bumi.Ketiga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   25. Bagian 4

    Malam berikutnya. “Bagaimana keadaan kanda?”. ucap Putri Samudra seraya mendekati sosok Bintang yang baru saja menyelesaikan tapa bratanya. “Dinda.”. ucap Bintang tersenyum melihat istri tercintanya Putri Samudra sudah berada didekatnya. Dengan lembut Putri Samudra terlihat memeluk Bintang, Bintang membalasnya dengan hangat. Putri Samudra kemudian merebahkan dirinya dipangkuan Bintang.“Kanda sangat rindu sekali dengan dinda”. ucap Bintang lagi seraya membelai lembut wajah jelita Putri Samudra.“Dinda juga kanda”. ucap Putri Samudra lagi tersenyum, dipeluknya dengan hangat leher Bintang dengan kedua tangannya dan ditariknya, Bintang mengikuti tarikan kedua tangan Putri Samudra yang menarik lehernya dan ; “Uffhhh”. kedua bibir itu bertemu dengan hangat dalam satu lumatan mesra penuh kerinduan. Tapi tiba-tiba Bintang melepas lumatannya dan menatap kearah sekitarnya.“Putri Yuan dan Putri Liu-xue sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   25. Bagian 5

    Matahari sudah menapak diufuk timur saat seekor kuda dipacu dengan cepat melintasi gurun mengarah kesebuah pintu gerbang kota Da-Dou. Diatas kedua kuda tersebut terlihat sosok seorang gadis berparas cantik nan jelita yang tengah menungganginya. Bila melihat sosok penampilannya, sosok ini tak lain adalah Putri Liu-xue.Semakin mendekati gerbang kota Da-Dou, Putri Liu-xue dapat melihat disepanjang perjalanan bekas-bekas pertempuran yang tengah terjadi, darah masih berserakan dimana-mana, mayat-mayatpun masih tampak bergelimpangan disana sini, beberapa orang prajurit tampak tengah mengangkut mayat-mayat yang ada ditempat itu, tapi Putri Liu-xue terlihat mengenyitkan keningnya melihat sosok-sosok prajurit yang tidak dikenalinya itu, tanpa memperdulikan hal itu, Putri Liu-xue terus memacu kudanya memasuki pintu gerbang kota Da-Dou.“Berhenti!”. tapi belum lagi Putri Liu-xue memasuki pintu gerbang, tiba-tiba saja seorang prajurit menghe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   25. Bagian 6

    Sementara itu Putri Yuan Ming Zhu yang tiba di istana Yingtian mendapati kabar tentang kemenangan mereka terhadap Kaisar Shun-ti (Toghon Temur), dengan ditemani beberapa prajurit Yingtian, Putri Yuan Ming Zhu segera berangkat menuju ke kota Da-Dou.Beberapa hari kemudian, rombongan Putri Yuan Ming Zhu tiba di kota Da-Dou, kedatangannya segera disambut langsung oleh Kaisar Zhu dan ayahnya jenderal Yuan. Tapi Putri Yuan Ming Zhu dibuat terkejut saat mendengar kalau Putri Liu-xue baru saja pergi meninggalkan istana Da-Dou untuk menuju ke Goryeo. Kaisar Zhu memerintahkan Laksamana Ho-Tian untuk mengantar langsung Putri Liu-xue ke Goryeo.Beberapa minggu kemudian, Kaisar Zhu Yuan-Zhangpun mengumumkan berakhirnya dinasti Yuan dan dimulainya Dinasti Ming yang artinya Terang, dan Kaisar Zhu Yuan-Zhangpun menjadi kaisar pertama dengan gelar Kaisar Hongwu yang artinya kepahlawan yang tidak berbatas. Penobatan Kaisar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   25. Bagian 7

    Malam datang kembali menyelimuti alam, rembulan bersinar terang malam itu, ribuan bintangpun tampak menghiasi cakrawala langit, menemani sang rembulan. Kota Da-Dou tampak begitu tenang malam itu, dibeberapa tempat terlihat para prajurit tengah berjaga, sesekali terlihat beberapa orang prajurit tengah melakukan ronda. Sementara itu ditempat kediaman Jendral Yuan Chonghuan, jenderal ming yang sangat dihormati. Malam itu Jendral Yuan Chonghuan memanggil putri kesayangannya, Putri Yuan Ming Zhu. “Kau tahu kenapa ayah memanggilmu kemari Yuan?”. ucap Jendral Yuan Chonghuan lagi. “Tidak ayah, Yuan tidak tahu” “Yuan. Beberapa malam yang lalu tuan Bintang datang menghadap ke ayah dan kaisar. Tuan Bintang ingin berpamitan untuk pulang kembali kenegerinya.”. ucap Jendral Yuan Chonghuan lagi. Wajah Putri Yuan berubah mendengar hal itu. “Tapi tuan Bintang juga melamarmu untuk menjadi istrinya Yuan.”. sambung Jendral Yuan Chonghuan, belum lagi hilang rasa terkejut dari wajah Putri Yuan, mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status