Satu minggu sudah Bintang berada di istana, menikmati indahnya bulan madu bersama Putri Yuan Ming Zhu, dan hari ini tiba saatnya untuk Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu berpamitan untuk kembali ke negerinya Tanah Jawa. Dengan upacara kebesaran, Kaisar Zhu melepas kepergian Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu. Dengan alasan ingin melihat keindahan dataran tengah negeri tiongkok Bintang menolak permintaan Kaisar Zhu yang menawarkan ingin mengantarkan Bintang dan putri angkatnya Putri Yuan Ming Zhu dengan armada kapalnya untuk kembali ke Tanah Jawa.Dengan menggunakan 2 ekor kuda yang gagah, Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu meninggalkan istana Da-Dou, ditempatnya Jendral Yuan Chonghuan terlihat menitiskan air matanya melepaskan kepergian putrinya bersama Bintang. Tapi rasa harunya juga bercampur bahagia, melihat putri kesayangannya telah menikah bersama orang yang dicintainya.5 hari perjalanan ditempuh oleh Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu hingga akhirnya mereka tiba di
Dari dataran tengah tiongkok, kita melompat kesebuah negeri yang sangat jauh, negeri itu bernama Goryeo. Sebuah negeri yang berada di semenanjung korea. Saat ini Goryeo diperintah oleh seorang raja yang bernama Raja Gongmin. Ia merupakan putra kedua Raja Chungsuk.Seorang gadis berkulit putih dan berparas cantik jelita, mengenakan pakaian putih berbalut rompi yang terbuat dari bulu hewan berwarna hijau, sebuah mahkota indah beruntai permata hijau tersampir dikeningnya yang indah, bibirnya tampak begitu merekah mempesona, begitu menggoda bagi siapa saja lelaki yang memandangnya terlihat memasuki pintu gerbang kota Goryeo, sosoknya yang cantik dan anggun, membuat dirinya menjadi pusat perhatian. Disepanjang jalan kota Goryeo setiap mata menatap kearahnya, dari pakaian yang dikenakannya, orang-orang tahu kalau sosok gadis itu bukanlah orang biasa, melainkan orang dari dunia persilatan, inilah yang membuat orang-orang yang ada disekitarnya hany
Keesokan harinya, Penasehat Yi In-im menepati janjinya untuk mengantarkan Putri Liu-xue untuk bertemu dengan Raja Gongmin. Ternyata Raja Gongmin tidak tinggal di istana Goryeo. Ini terbukti saat Penasehat Yi In-im mengajak Putri Liu-xue untuk naik kesebuah kereta kuda. Ternyata Penasehat Yi In-im tidak sendiri, dia bersama seorang pemuda yang tak lain adalah putranya. “Ini adalah putra hamba Yi In Yeun”. Penasehat Yi In-im memperkenalkan putranya kepada Putri Liu-xue. Putri Liu-xue hanya terlihat menganggukkan wajahnya kearah Yi In Yeun yang saat itu masih menatapnya dengan kagum. “Selama ini tak ada wanita yang tak bisa aku taklukkan. Aku harus bisa mendapatkan Putri Liu-xue dan menjadikannya istriku.”. batin Yi In Yeun lagi. Di istana Goryeo putra pejabat Yi In-im, Yi In Yeun sudah sangat terkenal akan ketampanannya, karena itulah Yi In Yeun sudah sangat terkenal suka berganti – ganti pasangan. Wajah yang tampan dan berasal dari keluarga p
Dari Goryeo kini melompat lagi ke dataran tengah, ke Perguruan Bunga Teratai. Perguruan Bunga Teratai adalah sebuah perguruan yang memiliki belasan orang murid perempuan. Perguruan Bunga Teratai juga memiliki luas bangunan yang sangat besar untuk murid-muridnya berlatih. Siang itu Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu pergi jalan-jalan keluar dari Perguruan Bunga Teratai, Putri Yuan Ming Zhu mengajak Bintang ketempat yang paling disukainya yang berada tak jauh dari Perguruan Bunga Teratai. Sebuah tempat yang berada diatas bukit, dimana ada sebuah air terjun dibukit itu. Saat berada di Perguruan Bunga Teratai, tempat inilah yang paling suka didatangi oleh Putri Yuan Ming Zhu. Selain tempatnya begitu tenang, berada ditempat ini sambil menatap air terjun, sungguh menyejukkan hati. Keindahan dan gemuruh suara terjun semakin menambah indahnya suasana ditempat itu Keadaan alam yang begitu indah inilah yang tampak begitu dinikmati sepasang muda-mudi yang tengah menikmati
Beberapa minggu berlalu sudah, sudah hampir 1 bulan lamanya Putri Liu-xue berada di Goryeo. Selama itu pula Yi In Yeun putra Penasehat Yi In-im berusaha untuk mendekatinya, tapi Putri Liu-xue selalu bersikap dingin dan menjauh. Sikap Putri Liu-xue yang acuh tak acuh justru membuat Yi In Yeun semakin ingin mendapatkannya, karena selama ini tak ada wanita yang tidak bisa didapatkannya. Pagi itu Putri Liu-xue terlihat terbaring di tempat peraduannya, tapi kedua matanya tidak terpejam, pikirannya melayang jauh. Memikirkan seraut wajah tampan yang selalu menghiasi pikirannya. “Kak Bintang, kapan kakak akan datang menjemput Liu-xue. Liu-xue ingin sekali segera pergi ke Tibet untuk bertemu dengan nenek dan saudari kembar Liu-xue”. batin Putri Liu-xue lagi. Kalau saja bukan karena janjinya untuk menunggu Bintang di Goryeo, mungkin sudah lama Putri Liu-xue meninggalkan Goryeo untuk pergi ke Tibet menemui nenek dan saudari kembarnya
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya rombongan Putri Liu-xue dan Yi In Yeun tiba dinegeri Tibet. Tibet adalah sebuah negeri kecil yang terkenal akan para biksunya. Negeri ini menganut sebagian besar agama budha. Begitu mereka memasuki pintu gerbang negeri Tibet, dapatlah kini mereka lihat betapa ramainya negeri Tibet itu. Putri Liu-xue terlihat mengenakan sebuah cadar diwajahnya untuk tidak menarik perhatian. “Sebaiknya kita mencari tempat makan dulu adik Liu-xue.”. ucap Yi In Yeun lagi, Putri Liu-xue hanya terlihat menganggukkan wajahnya. Begitu ramainya orang dinegeri itu, sampai-sampai rombongan Putri Liu-xue tidak bisa bila harus menggunakan kuda mereka. Kuda itu terpaksa harus dititipkan dipintu gerbang negeri Tibet. Satu demi satu tempat makan mereka datangi, tapi semuanya selalu penuh oleh para pengunjung. “Sepertinya tidak ada lagi tempat makan yang bisa kita datangi kak Y
Satu minggu sudah Putri Liu-xue berada di Perguruan Kecapi Sakti. Neneknya, Yun Si-u yang juga merupakan ketua dari Perguruan Kecapi Sakti sudah menceritakan tentang siapa yang sebenarnya mengenai dirinya. Hari ini rencananya nenek Yun Si-u akan mengajak Putri Liu-xue untuk mengunjungi makam ibunya yang berada cukup jauh dari Perguruan Kecapi Sakti. Sementara itu diluar, ratusan orang sudah berdatangan ke Perguruan Kecapi Sakti, baik itu untuk mengikuti sayembara, ataupun hanya untuk melihat ajang sayembara tersebut.“Bae jeon, selama aku pergi, aku serahkan urusan perguruan kepadamu. Persilahkan para tamu untuk mendiami kamar mereka, layani mereka dengan baik dan jaga Putri Kim”. ucap nenek Yun Si-u lagi berpesan kepada pembantu kepercayaannya, lelaki yang bergaya seperti seorang wanita.“Baik nek, aku pasti akan menjaga perguruan ini sampai nenek kembali”. ucap lelaki yang disebut dengan nama Bae jeon itu dengan suara lembut.“Kim
Seorang pemuda tampan berjubah biru bersama 2 orang wanita tampak memasuki sebuah taman yang ada ditaman belakang Perguruan Kecapi Sakti. Dikejauhan pemuda yang tak lain adalah Bintang adanya dapat melihat sebuah bangunan tanpa dinding yang ada ditaman belakang tersebut.Bintang memang baru saja tiba dinegeri Tibet, begitu tiba di Goryeo dan membaca surat yang ditinggalkan oleh Putri Liu-xue padanya, Bintang segera langsung berangkat menuju Tibet, dan langkah Bintang kini sudah mengantarkannya ke Perguruan Kecapi Sakti.Tapi ada yang berbeda pada penampilan Bintang kali ini. Pedang Lentur yang biasa tersampir dipunggungnya kini tidak terlihat lagi, karena Bintang sudah memberikan pusaka Pedang Lenturnya itu pada istri tercintanya, Putri Yuan Ming Zhu. Sebagai pengganti Pedang Lentur yang biasa menemaninya, kini dipunggung Bintang terlihat sebuah pedang besar tersampir. Sebuah pedang dengan gagang bercabang dua, caba
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu