Akhirnya hari yang dinantipun tiba, hari pernikahan antara Bintang dan Putri Samudra. Kemeriahan terlihat jelas di Istana Dasar Laut, bahkan Istana Dasar Lautpun sudah dihias sedemikian indah dan megah untuk menyambut pernikahan ini. Semua bangsa lelembut penghuni dasar lautan datang menghadiri pesta pernikahan Putri maharaja penguasa Istana Dasar Laut, satu demi satu tamu mulai berdatangan, Bintang yang saat itu berdiri disebelah Maharaja Manggala terlihat ikut menyambut tamu yang datang.
Diantara riuhnya suara yang ada ditempat itu, tiba-tiba saja suasana menjadi sunyi saat satu rombongan datang memasuki Istana Dasar Laut dan tiba diaula pernikahan. Kedatangan rombongan inilah yang membuat suasana ditempat itu menjadi hening sejenak.
Yang berdiri paling depan adalah sosok laki–laki tinggi kekar, dengan wajah tampan dan beribawa, wajahnya terlihat begitu tenang dan memancar kan keagungan yang nyata, mengenakan pakaian mewah seperti layaknya seorang raja, ditamba
Di kamarnya, Putri Samudra terlihat tengah dihiasi oleh para dayang-dayang setianya, dengan mengenakan pakaian yang serba merah, ditambah dengan kilauan mutiara yang menghiasi dirinya dari ujung rambut hingga ujung kaki, membuat sosok Putri Samudra begitu anggun dan sangat cantik sekali. Sosok Putri Samudra seakan begitu berkilau dan berseri dengan senyum diwajahnya.Putri Samudra terlihat begitu bahagia sekali, ini terpancar jelas diwajahnya yang berbinar dan bercahaya, pakaian merah yang membungkus tubuhnya yang indah terlihat begitu sangat pas sekali dengan kecantikan dan kejelitaan yang dimilikinya.“Tok...Tok...Tok...”. sebuah suara ketukan terdengar dipintu kamar tersebut, Putri Samudra segera memerintahkan dayangnya untuk membukanya.Begitu pintu terbuka, dua sosok gadis jelita langsung masuk kedalam.“Ayunda Putri”. terdengar suara dibelakang Putri Samudra yang membuat Putri Samudra menolehkan pandangannya, dan ;&ld
“Tidak salah lagi. Pantas sepertinya nama Bintang itu sudah tidak asing ditelingaku”. ucap Putri Dewi Kencana lagi. “Idih... Beruntung sekali ayunda Putri bisa menikah dengan pendekar besar seperti Ksatria Pengembara”. goda Putri Aura lagi. “Tapi aku juga baru tahu tentang hal ini, Kanda Bintang tak pernah mengatakan siapa dirinya sebenarnya”. batin Putri Samudra lagi. Waktu yang dinantipun tiba. Di mana Bintang dan Putri Samudra melangsungkan pernikahan mereka dengan sangat khidmat, semua tersenyum bahagia waktu itu, terlebih Bintang dan Putri Samudra sendiri. Pesta pernikahan dinegeri dasar laut ini berlangsung meriah, dari pagi hingga malam, pesta terus berlangsung. Saat malam tiba, satu demi satu tamu undangan mulai beranjak pulang dan yang terakhir pulang adalah rombongan maharaja Yudha penguasa negeri alam lelembut. Bintang bersama istrinya Putri Samudra serta Maharaja Manggala sendiri yang langsung mengantarkan rombongan maharaja Yudha meninggalkan Istana Dasar Laut. “Baikl
“Ini adalah malam pengantin kita kanda. Mari kita jadikan malam ini menjadi malam yang paling berkesan untuk kita berdua”. ucap Putri Samudra lagi seraya menundukkan wajahnya, diciumnya dengan lembut kening Bintang, dari kening menjalar kekedua mata Bintang, dari mata ciuman Putri Samudra berlabuh di hidung Bintang dan akhirnya mendarat dibibir Bintang, kali ini Bintang membalasnya dengan hangat pagutan bibir indah Putri Samudra dibibirnya.Kian malam kian kentara terdengar suara rintihan dan desahan penuh kenikmatan yang terdengar dari dalam kamar pengantin tersebut.“Aahhh.”. hampir bersamaan kedua-duanya terkapar lemah tak berdaya diatas tempat peraduan itu, baik Putri Samudra dan Bintang terlihat sama-sama terbaring lemas tanpa tenaga. Cukup lama keduanya terlihat terbaring tak bergerak, mencoba untuk mengumpulkan kembali sisa-sisa tenaga yang tersisa. Malam terus berjalan seiring dengan berakhirnya kemeriahan pesta yang terjadi diluar, perm
Tiga Minggu sudah Bintang dan Putri Samudra menikmati masa bulan madu mereka sebagai suami istri. Baik Bintang maupun Putri Samudra begitu sangat bahagia menjalani hari-hari mereka sebagai sepasang suami istri. Dari Istana Dasar Laut, kita melompat ke sebuah negeri dataran tengah yaitu negeri tiongkok.Saat ini situasi didataran tengah sudah sangat mengkhawatirkan keadaannya, hal ini dikarenakan Zhu Yuan-Zhang sudah memproklamirkan dirinya sebagai kaisar ditingkok dan berpusat kekuasaan di daerah yang bernama Yingtian. Kaisar Shun-Ti yang sudah mendengar hal ini jelas tak tinggal diam, berbagai serangan dan gempuran hebat terus dilakukan kedaerah kekuasaan kaisar Zhu Yuan-Zhang, tapi kaisar Zhu Yuan-Zhang terus bertahan, dengan dukungan orang-orang persilatan, kedudukan kaisar Zhu Yuan-Zhang kini terus semakin bertambah kuat.Saat ini kaisar Zhu Yuan-Zhang tengah mengadakan pertemuan dengan petinggi-petinggi kerajaannya, termasuk diantaranya Jenderal Yuan Chonghuan, Je
Siang baru saja datang menjelang, saat Jenderal Yuan Chonghuan tiba kembali dirumahnya, dengan menggunakan kuda yang gagah, diiringi belasan orang prajurit, Jenderal Yuan tiba dipintu gerbang rumahnya. Beberapa orang prajurit yang menjaga pintu gerbang rumahnya terlihat langsung menjura hormat dan segera membukakan pintu gerbang tersebut.Setelah menyerahkan kudanya kepada prajurit yang menjaga rumahnya, Jenderal Yuan Chonghuan segera melangkah masuk kedalam rumahnya. Para pembantu dirumahnya segera menyambutnya.“Dimana Putri Yuan berada sekarang?”“Putri Yuan ada taman belakang tuan Jenderal.”. Jenderal Yuan segera menuju ke taman belakang. Sementara itu di taman belakang, terlihat sosok seorang gadis yang tengah termenung duduk diantara hamparan taman bunga yang indah.Seorang gadis berparas cantik jelita, mengenakan pakaian serba putih dengan pakaian layaknya seorang Putri bangsawan, rambutnya yang panjang tergerai indah dihias
Istana dasar laut, dari dataran tengah dinegeri tiongkok, kita kembali keIstana Dasar Laut. Tempat kekuasaan Maharaja Naga Samudra, Maharaja Manggala. Saat ini Bintang bersama Putri Samudra tengah menghadap Maharaja Manggala.“Begitulah Bintang, untuk menjadi seorang manusia seutuhnya, Putriku harus menyempurnakan tapa bratanya kurang lebih 9 bulan kedepan. Setelah itu barulah Putriku bisa menjelma seutuhnya menjadi seorang manusia. Dan bisa ikut bersamamu kedunia manusia”. jelas Maharaja Manggala lagi menjelaskan kepada Bintang tentang Putri Samudra.Bintang memang tidak terkejut mendengar hal itu, karena Putri Samudra memang pernah mengatakannya tentang hal itu, hanya saja tetap saja Bintang masih merasa berat untuk berpisah dengan istri tercintanya, tapi tetap saja hal itu harus Bintang lakukan kalau Bintang ingin memperkenalkan Putri Samudra kepada romo dan bundanya di bukit bayangan.“9 bulan tidaklah lama kanda”. ucap Putri Samudra
Dua hari berlalu sudah semenjak Putri Yuan Ming Zhu diculik, dan kali ini kaisar Zhu mengadakan rapat tertutup dengan petinggi kerajaannya, termasuk Jenderal Yuan dan ke-4 putra mahkota.“Golok Naga adalah pusaka kerajaan yang diberikan oleh Ketua Tio padaku, tapi Putri Yuan juga Putri angkatku. Bagaimana menurut pendapat kalian yang terbaik dalam masalah ini.”. ucap kaisar Zhu lagi terlihat bingung.“Ampun yang mulia, Golok Naga adalah pusaka kerajaan, jika Golok Naga kita berikan, maka itu sama saja kita menyerah dan tunduk kepada Kaisar Shun-Ti”. ucap Jenderal Yuan lagi. “Hamba lebih rela mengorbankan Putri hamba dibanding harus mengorbankan kepentingan negara”. sambung Jenderal Yuan lagi.“Tidak, adik Yuan jangan dikorbankan paman”. ucap Zhu Biao lagi cepat.“Benar apa yang dikatakan kakak pertama. Adik Yuan jangan sampai celaka hanya karena Golok Naga ayah&rdquo
Tiga hari berlalu sudah, semenjak peristiwa penyerahan Golok Naga, dan kini istana Kaisar Zhu Yuan-Zhang kembali dikejutkan dengan belum sadarkan dirinya sosok Putri Yuan Ming Zhu dari pingsannya. Keadaan ini jelas sangat mengkhawatirkan semua orang, terlebih Kaisar Zhu Yuan-Zhang dan Jenderal Yuan Chonghuan.Kaisar Zhu memerintahkan tabib istana untuk memeriksa keadaan Putri Yuan Ming Zhu, dan setelah sekian lama.“Apa yang terjadi dengan Putri angkatku tabib liu?”. tanya kaisar Zhu lagi dengan perasaan cemas.“Ampun yang mulia, Putri Yuan telah terkena racun”. ucap tabib istana itu lagi. Hingga membuat semua yang ada ditempat itu terkejut“Tapi sekali lagi hamba mohon ampun yang mulia, hamba tidak dapat mendeteksi racun apa yang ada didalam tubuh Putri Yuan”. ucap tabib istana itu lagi hingga kembali mengejutkan semua yang ada ditempat itu. Disaat semua tengah dilanda kecemasan, seorang prajurit datang mengha
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu