공유

Lamunan

Bab105

"Maafkan anakku, Gaby." Hanya kata-kata itu, yang bisa Melin katakan. Dengan langkah gontai, Melin membawa rasa malunya pergi meninggalkan rumah Gaby.

Gaby hanya terdiam, terisak membayangkan wajah Rumi. Rumi sangat cantik, dia tumbuh menjadi wanita yang juga dingin.

Sikapnya memang selalu terlihat tenang dan tidak banyak bicara. Bahkan mendengar kematian Harumi saja, Rumi nampak bersikap biasa dan tidak banyak bertanya.

Bahkan Rumi tidak terkejut sama sekali, membuat Gaby sedikit heran. Namun ketika mendapati jawaban Rumi tadi, Gaby pun akhirnya mengerti.

Mungkin jika Gaby mati, tidak akan ada pengaruhnya bagi Rumi.

Gaby menarik napas dengan susah payah. Rasanya kini dadanya teramat sesak, bagaikan dihimpit dengan batu besar.

*************

Rumi melemparkan tas nya ke atas kasur, dan merebahkan dirinya di samping tas mungil itu.

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status