Share

Bab 86

Author: Myafa
last update Last Updated: 2024-05-07 09:19:33

Nerissa akhirnya tahu kenapa toilet kantin sepi sekali tadi. Ternyata Naven melarang para karyawan untuk masuk. Jika sudah begini, jelas itu akan membuat Nerissa bingung memberikan alasan.

“Aku tadi sedikit mual. Jadi mungkin Pak Naven menutup akses karena tidak mau orang lain tidak nyaman saat seperti itu.” Nerissa akhirnya menjelaskan sesuatu yang masuk akal.

“Kamu mual, Sa?” Ana yang kebetulan melintas langsung menghampiri.

Nerissa mengangguk. Berpura-pura sakit. Tak mau dramanya terlihat bohong.

“Apa jangan-jangan kamu hamil?”

Nerissa tak berpikir sejauh itu. Dia tadi hanya asal mengatakan mual, tapi maksudnya untuk menjelaskan alasan Naven agar masuk akal. Bukan karena dirinya hamil.

Di situasi seperti ini, Nerissa bener-bener bingung. Dia tidak tahu harus mengatakan apa. “Tidak, aku tidak hamil.”

“Jangan bilang tidak. Kamu harus ke dokter.” Ana merasa pasti temannya itu sedang hamil.

Nerissa benar-benar bingung sekali. Namun, jika tidak mengiyakan permintaan temannya itu pasti m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ciiee..ciiiee..ada yang panik nih yeee ......
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
walaupun dirimu terus menyangkalnya, semakin lama perasaanmu terhadap nerissa itu tidak akan bisa ditahan naven
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Gimana bisa hamil kalo blm unboxingan hihihi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 87

    Nerissa yang makan pun langsung tersedak ketika mendengar pertanyaan Ana itu. Sampai dia buru-buru mengambil minum untuk meredakan tenggorokannya. Tak kalau terkejut dengan Nerissa, Naven pun juga merasakan hal itu. Sampai-sampai ayam yang hendak diambil dari piring untuk digigitmu langsung jatuh. “Sa ….” “Aku tidak hamil.” Nerissa langsung menjawab setelah minum. “Kamu jangan sedih tidak hamil, Sa. Nanti coba lagi dengan Pak Naven.” Ana di seberang sana memberikan semangat pada Nerissa. Pipi Nerissa langsung merona ketika mendengar hal itu. Tentu saja itu membuatnya malu ketika ada Naven di dekatnya. “Sa ….” Ana memanggil ketika tak ada suara. “Aku akan hubungi kamu nanti.” Nerissa langsung mematikan sambungan telepon itu. Tangannya yang kotor pun memegang ponselnya. Dia tidak mau sampai Ana membahas hubungan suami-istri. Jadi dia cari aman saja untuk mematikan sambungan telepon. Naven menatap sang istri. Ada banyak hal yang dia tidak tahu sepertinya. “Kamu hamil?” Nerissa l

    Last Updated : 2024-05-07
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 88

    Nerissa langsung memutar tubuhnya ketika melihat Naven yang keluar dari kamar mandi.Suara teriakan Nerissa itu membuat Naven terkejut. Dia tidak menyangka jika istrinya itu ada di kamar. Dia pikir sang istri sudah keluar dari kamar, karena itu dia dengan percaya diri keluar hanya memakai handuk di pinggang saja.“Kamu masih di sini?” Dengan polosnya Naven bertanya.“Iya, dan kenapa Pak Naven keluar hanya dengan memakai handuk?”Naven melihat ke arah tubuhnya. Dilihatnya tubuhnya hanya berbalut handuk saja. “Pakaianku di luar. Jadi aku keluar dengan handuk.”“Harusnya Pak Naven pakai baju di kamar mandi.” Nerissa melemparkan protes.“Kamu saja yang masih di kamar. Siapa suruh kamu di sini? Padahal sudah ganti baju dan sudah rapi.” Bukan Naven jika mau disalahkan begitu saja.“Saya menunggu Pak Naven. Jadi sengaja masih di sini. Tapi, justru melihat Pak Naven seperti itu.”Naven menarik senyum manisnya. “Memangnya kenapa jika melihat aku seperti ini?” Dia bertanya sambil mengayunkan la

    Last Updated : 2024-05-07
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 89

    “Sudah-sudah, sebaiknya kita bahas nanti lagi. Kita makan dulu saja.” Papa Raven menghentikan obrolan tersebut.“Iya, ayo kita makan. Aku sudah lapar.” Naven pun ikut menimpali ucapan dari papanya.“Ayo, kalau begitu.” Oma Clarisa segera berdiri.Mama Ruby pun langsung membantu mertuanya itu untuk berdiri. Naven dan Nerissa ikut berdiri. Naven meraih tangan Nerissa. Menggenggamnya erat tangan itu.Apa yang dilakukan Naven membuat Nerissa langsung mengalihkan pandangan pada suaminya itu. Naven pun menatap seolah ingin menenangkan Nerissa perihal pembahasan anak tadi. Melihat Naven yang melihatnya seperti itu, tentu saja membuat Nerissa lebih tenang.Mereka menikmati makan bersama. Makan malam kali ini begitu hangat. Obrolan-obrolan ringan yang dilontarkan, tidak membuat ketegangan seperti tadi.“Besok Mama dan Oma mau berbelanja. Kamu ikut, Sa. Temani kami.” Di tengah obrolan Mama Ruby memberitahu.“Baik, Ma.” Nerissa mengangguk.Naven melihat jika Nerissa bisa mengerti keinginan oma

    Last Updated : 2024-05-08
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 90

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Naven itu membuat Nerissa langsung memiringkan tubuhnya. Dia langsung menatap tajam pada Naven.“Apa maksud Pak Naven?” tanya Nerissa.“Aku tahu jika itu tidak ada di kontrak, tapi bisa saja kita perbarui agar bisa mendapatkan anak.” Dengan entengnya Naven menjelaskan.Tak pernah terpikir oleh Nerissa akan mendapatkan permintaan seperti itu. Permintaan itu benar-benar konyol.Nerissa belum pernah melakukan hubungan suami-istri. Tentu saja itu akan sangat merugikan dirinya.“Saya tidak mau. Perjanjian awal kita hanya pernikahan. Jadi jangan coba-coba menambah apa pun di perjanjian itu!” Nerissa langsung memberikan peringatan keras pada Naven.Nyali Naven langsung ciut ketika Nerissa memberikan peringatan. Sebenarnya Naven tidak benar-benar serius dengan ucapannya. Dia hanya memancing Nerissa, kalau Nerissa mau syukur, tidak mau ya tidak apa-apa.“Tenanglah, aku tidak benar-benar serius.”Nerissa melirik kesal. Suaminya itu sangat menyebalkan. Padahal d

    Last Updated : 2024-05-09
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 91

    Tubuh Nerissa langsung jatuh ke tubuh Naven. Naven yang telentang membuat Nerissa jatuh tepat di tubuh bagian depan. Hal itu juga yang membuat tubuh Nerissa menempel di tubuh Naven.Apa yang dilakukan Naven itu, cukup membuat Nerissa terkejut. Dia langsung menatap tajam pada Naven yang berada di depannya.“Kenapa Pak Naven menarik saya?” protesnya.“Karena kamu mau pergi, jadi aku menarikmu.” Seperti biasa Naven menarik Nerissa dengan entengnya.Karena kesal dengan apa yang dilakukan Naven, akhirnya Nerissa berusaha untuk bangkit. Sayangnya, Naven justru mengunci pergerakannya dengan memeluknya.“Pak, lepaskan saya.” Tangannya berusaha mendorong tangan Naven.“Tidak mau.” Naven mengeratkan pelukannya.“Kenapa?” tanya Nerissa kesal.Saat ditanya kenapa pun Naven tidak menjawab. Dia tidak tahu kenapa tidak ingin melepaskan Nerissa.Nerissa benar-benar tidak mengerti kenapa Naven melakukan itu. Apalagi pria itu tidak menjawab alasan memeluk dirinya.Dengan sekuat tenaga Nerissa berusaha

    Last Updated : 2024-05-10
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 92

    Usai mandi, Nerissa segera turun ke lantai bawah. Kali ini dia tidak menunggu Naven. Tak mau kejadian seperti kemarin terjadi lagi.Saat di lantai bawah, Nerissa melihat Mama Ruby sedang memasak. Karena itu dia ikut membantu.“Nerissa bantu, Ma.” Nerissa menawarkan diri.“Boleh. Mama mau masak nasi goreng. Oma sangat suka nasi goreng.”Nerissa mengangguk. Dia pun segera membuat masakan yang diminta oleh Mama Ruby. Saat melihat Nerissa sangat cekatan memasak, Mama Ruby justru memberikan ruang untuk Nerissa yang memasak. Dia hanya sekadar membantu.Mama Ruby melihat jika Nerissa adalah wanita yang pandai memasak. Sebagai istri, dia benar-benar adalah tipe ideal. Tidak hanya cantik, tapi juga bisa masak.Naven yang turun dari lantai atas, mencari keberadaan sang istri. Dia ingin tahu apa yang dilakukan wanita itu sekarang.“Cari siapa, Ven?” Papa Raven menegur sang anak yang celingak-celinguk.Naven mengalihkan pandangan ke ruang keluarga di mana sang papa dan omanya di sana.“Cari siapa

    Last Updated : 2024-05-10
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 93

    Nerissa segera menyajikan makanan yang dimasaknya tadi. Semua keluarga pun duduk untuk makan bersama. Naven dan Nerissa duduk bersebelahan. Berhadapan dengan Mama Ruby dan Papa Raven. Sedangkan, Oma Clarisa duduk di ujung meja.“Masakan kamu enak sekali.” Oma Clarisa memuji Nerissa. Masakan cucu menantunya itu pas sekali di lidahnya.“Terima kasih, Oma. Senang jika Oma suka.” Nerissa mengulas senyumnya. Dia cukup senang ketika dipuji.“Benar. Rasanya enak.” Papa Raven ikut memuji masakan menantunya.“Terima kasih, Pa.” Nerissa kembali memberikan senyuman pada mertuanya.“Aku yakin Naven pasti suka sekali makan di rumah sekarang dibanding beli.” Pap Raven menebak.“Tentu saja, Pa. Saat masakan istri enak, kenapa harus mencari makanan di luar.” Naven merangkul Nerissa. Senyum manis pun diberikan ketika menatap sang istri.Nerissa benar-benar merasa sikap Naven itu terlalu berlebihan. Karena dirinya tidak melulu memasak karena pulang bekerja dalam keadaan lelah.Namun, karena sedang bera

    Last Updated : 2024-05-10
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 94

    Nerissa benar-benar merasa sikap Naven itu semakin aneh. Lagi pula siapa pria yang mau melihat dirinya.“Cepat turun kalau sudah selesai.”“Iya, sebentar. Saya rapikan dulu make up yang Pak Naven hapus-hapus ini.” Nerissa memoles sedikit agar make up yang dipakai lebih rapi. Melihat Nerissa yang tak kunjung keluar dari kamar, akhirnya Naven pun membuka bajunya.“Pak Naven mau apa?” Apa yang dilakukan Naven itu membuat Nerissa terkejut.“Aku mau mandi.” Dengan enteng dia menjawab.“Tapi, kenapa harus buka baju di sini?” Nerissa melihat Naven dari pantulan cermin.“Karena kamu tidak keluar-keluar.” Naven meraih pengait di celana yang dipakai. Bersiap untuk dibuka.“Baik-baik, saya akan keluar.” Nerissa yang melihat Naven hendak membuka celana pun segera keluar. Tak mau sampai melihat Naven telanjang.Naven hanya tersenyum ketika melihat Nerissa yang kabur begitu saja. Dia sebenarnya tidak benar-benar akan membuka seluruh pakaiannya di depan Nerissa. Hanya menakut-nakuti Nerissa saja.S

    Last Updated : 2024-05-11

Latest chapter

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 350 (Naven-Nerissa) TAMAT

    “Sayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.” Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.“Iya-iya, sebentar.” Nerissa segera keluar dari kamar mandi.“Ayo, semua sudah siap.” Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 349 (Naven-Nerissa)

    “Ki, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!” Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.“Baik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.”“Baiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.” Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.“Baik, Pak.” Kiki mengangguk. “Kalau begitu saya permisi dulu.” Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 348 (Naven-Nerissa)

    Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.“Kali ini kamu tidak akan bisa lari.”“Lepaskan aku.” Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.“Achhh ….” Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. “Tolong … tolong … tolong ….” Teriakan Nerissa terus b

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 347 (Naven-Nerissa)

    Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.“Untuk apa dia memesan hotel?” Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.“Jangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.”Tak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.“Sa, ayo angkat.” Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.“Halo.”Akhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. “Sa. Ini aku Arumi.”“Maaf, Bu, Bu Nerissa tida

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 346 (Naven-Nerissa)

    “Sebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?” tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. “Jika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.”Nerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.“Tunggu saja kejutan dari aku.” Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.“Anak Papa.” Naven segera merai

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 345 (S2 Part 93) Tamat

    Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.“Aku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?” Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.“Kamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.”“Baiklah.”Kiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir    Bab 344 (S2 Part 92)

    Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.“Terima kasih sudah menerima aku.” Kiki benar-benar bahagia.“Sama-sama.” Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.“Sejak kapan kamu menyiapkan ini semua?” Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.“Aku mempersiapkan ini kemarin.”“Dapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?” Ana begitu penasaran.“Tidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.” Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.“Dasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 343 (S2 Part 91)

    Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.“Kenapa diam saja?” tanya Kiki.“Aku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.” Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.“Aku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.” Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.“Aku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.”“Baiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.” Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 342 (S2 Part 90)

    Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.“Iya.” Ana mengangguk.“Kamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?” tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.“Dengar.” Ana mengangguk.“Kamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?” Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.“Kami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.” Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. “Apa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?” Dya tampak penasaran lagi.“Belum. Kiki masih merahasiakan semua.”Dya merasa jika ada alasan yang dilak

DMCA.com Protection Status