Share

Menjemput Bunda

Author: Suzy Ru
last update Last Updated: 2022-03-01 02:24:11

Lekuk indah leher Naya, wangi rambutnya membuat Alen ingin sekali menciumnya.

Drt ... Drt ...

Alen mendesah sebal. Rasa kecewa mulai datang menghampirinya. Ia meraih ponsel dan mengangkatnya tanpa harus melihat siapa yang menelpon dirinya.

"Siapa?" tanya Alen melepas dirinya dari tubuh istrinya itu.

"Alen, kenapa gelap? Bunda tak melihat apapun?" tanya Bunda yang mengejutkan Alen.

Dahi Alen mengernyit. Dengan cepat, ia membalikkan ponselnya dan menyeringai saat sang bunda memulai untuk vidio call dengannya.

"Bunda, maaf! Alen baru saja bangun!" ucap Alen mengerjapkan kedua matanya yang masih terasa berat.

Bunda menelpon? tanya batin Naya membuka matanya secara perlahan. 

"Alen, bunda ingin bicara dengan Naya. Apa dia sudah bangun?" Pertanyaan sang bunda yang membuat Alen menoleh ke arah tubuh indah yang membelakangi dirinya itu.

Naya yang mendengarnya pun dengan cepat memejamkan matanya kembali dan melanjutkan sandi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Pertemuan Azka

    Naya yang menyadari rasa tak suka dari suaminya, dengan cepat menarik tangannya kembali."Ma-af, Mas. Aku refleks!" kata Naya menjelaskan."Naya, aku tak tau apa yang kamu rasakan saat ini kepadaku. Tapi, asal kamu ingat satu hal. Perasaan lebih antara kita itu tak akan pernah terjadi. Mengerti!"Naya mencoba untuk tersenyum. Ia sudah menduga pertanyaan itu akan selalu mengarah kepadanya."Aku tau, Mas! Tapi, mas juga harus ingat. Meskipun kita menikah secara kontrak, aku tetaplah istri mas yang sah di mata hukum dan agama. Sebagai seorang istri, aku akan tetap melakukan kewajibanku sebagai istri mas Alen!" tutur Naya yang membuat Alen terdiam seketika.Setengah jam kemudian, taksi online untuk kanaya sudah tiba. Seperti layaknya seorang istri pada umumnya, Naya meraih tangan suaminya yang bersembunyi dalam saku celana."Aku pergi dulu, Mas!" pamit Naya mencium punggung tangan Alen."Iya!" jawab Alen datar.Diego yang mel

    Last Updated : 2022-03-02
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Empat jam

    "Coba kamu hubungi Naya!" perintah bunda yang membuat Dhaniel terdiam sejenak." Kenapa diam? Buruan!""Maaf, Bunda! Tapi masalahnya, mbak Naya tidak memiliki Hp, Bun!" tutur Dhaniel mengejutkan sang bunda."Apa? Naya tidak memiliki Hp? Bagaimana bisa istri dari Alen Towsar tidak memiliki Hp?" Amarah bunda yang setahun tidak pernah terlihat kini mulai muncul.Dhaniel menunduk, terdiam terpaku mendengar amarah sang bunda."Dhaniel, hubungi pak Broto sekarang! Suruh pak Broto untuk membelikan Handphone baru yang paling mahal untuk menantu bunda!" perintah bunda seraya memegang dadanya yang mulai terasa sakit."Baik, Bunda!"Bunda menghela nafas panjang. Ia tak habis pikir jika putranya tidak memikirkan kebutuhan Kanaya sama sekali.Alen-alen, Hp itu sangat penting, lho! Bisa-bisanya kamu membiarkan istri kamu sama sekali tidak memegang ponsel? batin bunda kesal.****Azka tak berhenti tersenyum menatap Naya yang

    Last Updated : 2022-03-03
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Pesan dari Bunda

    Jika aku tau kehidupanmu sepahit ini, mungkin aku tak akan menjadikanmu sebagai istri kontrakku! kata batin Alen menutup kembali pintu kamar milik bundanya.Kedua manik bola mata Naya tak berhenti mengerjap melihat sebuah handphone mendarat di tangannya."Naya, maafkan sikap Alen, ya! Bisa-bisanya dia lupa tidak memberikan fasilitas untuk kamu. Ambillah! Bunda sengaja membeli handphone ini untuk kamu," ucap bunda yang membuat Naya seakan tak percaya dengan perlakuan mertuanya itu.Naya tersenyum. Perlahan, ia mulai mengembalikan handphone itu pada bunda elena."Kenapa Naya? Apa kamu tidak suka dengan model handphonenya? Bilang saja, kita bisa menukarnya?" tanya bunda bingung dengan sikap Naya yang menolak pemberiannya."Maaf, Bun. Bukan begitu. Handphonenya sangat bagus dan malahan terlihat lebih mahal dari miliknya mas Alen. Tapi, Naya tidak bisa menerimanya tanpa mendapatkan ijin dari mas Alen terlebih dulu. Sekali lagi, Naya minta ma

    Last Updated : 2022-03-04
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Mendarah daging

    BukAlen terbangun. Kedua matanya tak berhenti mengerjap melihat tubuh indah yang dimiliki Naya menimpa dirinya. Degupan jantung Naya begitu terasa di dadanya.Bola mata indahnya, hidung mancung, bibirnya yang mungil yang di miliki Naya membuat Alen tak mampu berpaling.Cantik! batin Alen seraya menyapu rambut Naya yang mengganggu pandangannya."Mas," kata Naya terkejut saat Alen membalikkan tubuhnya.Kedua bola matanya tak berhenti mengerjap. Jantungnya berdetak begitu kencang melihat tatapan lembut yang tersirat di diri suaminya.GlekTegakan salivanya mengalir dengan paksa. Kedua kakinya seakan tak mampu bergerak saat kaki Alen dengan kuat menindihnya.Alen benar-benar tak bisa menghentikan gairah yang mulai membara di dirinya. Wajah cantik yang dimiliki istrinya membuatnya tak bisa berpaling lagi.Naya tersenyum dan bersiap menerima apa yang akan dilakukan oleh suaminya. Perasaan terlarang yang seharusnya

    Last Updated : 2022-03-06
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Anggur hijau

    Alen terdiam. Entah kenapa, ia teringat dengan kecantikan yang dimiliki istrinya.Cantik, lembut, sopan, rambut terurai, persis dengan Naya! batin Alen mendengar setiap kata-kata Azka yang memuji wanita barunya itu."Dia benar-benar membuat jantungku berdetak begitu kencang," kata Azka yang mulai mengeluarkan kata-kata playboynya.Kenapa aku mengaitkan sosok wanita itu pada Naya? Ya Tuhan, sejak berhubungan badan dengannya, pikiranku selalu tertuju padanya! gumam batinnya seraya menghela nafas panjang."Bagaimana kabar mereka? Apa semua baik-baik saja?" tanya Alen mengalihkan pembicaraan."Mereka baik-baik saja. Dan sebenarnya, mereka masih mengharapkan agar kamu kembali lagi. Tapi, aku tau itu tidak mungkin! Melihatmu berpakaian seperti ini dan berstatus sudah menikah pasti sangat sulit bagi mereka untuk membujukmu kembali," tutur Azka yang menatap Alen sangat nyaman dengan profesinya sekarang.***Bunda tersenyum senang ketika menta

    Last Updated : 2022-03-07
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Gaun

    "Naya, lain kali. Jika menghubungiku, pakailah handphone kamu sendiri! Dan jangan lagi, menggunakan milik orang lain ataupun milik bunda. Mengerti!" kata Alen mematikan ponselnya begitu saja.Naya terdiam. Lentik indah bulu matanya tak berhenti mengerjap seraya berpikir, mengingat kembali ucapan suaminya itu."Handphone kamu sendiri? Apa mas Alen lupa kalo aku tak mempunyai handphone?" tanya Naya sembari melipat bibirnya yang mungil.Di kamar, langkah Naya terhenti saat melihat ponsel berwarna merah tergeletak di atas meja riasnya.Kedua matanya mengerling sembari melangkah menghampiri."Handphone siapa ini? Apa handphone mas Alen ...," kata Naya terhenti.Pakailah handphone kamu sendiri!" Perkataan Alen yang mulai melintas kembali di benaknya."Apa handphone ini punyaku?" tanya Naya menatap ke arah kertas yang tergeletak di sebelahnya.Ia seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Jari jemari tangannya mulai meraih seca

    Last Updated : 2022-03-09
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Pilihan yang sulit

    Jadi, dia tak menyukai karena gaun ini terbuka?" Naya menatap gaunnya kembali.Sesaat, senyum manisnya tertoreh akan kesalahan pada gaunnya tersebut."Ibu, Naya akan mencoba membujuk mas Alen!" gegas Naya melangkah mengikuti suaminya."Tapi, Nay ...," kata ibu Ana yang menghentikan langkah Naya."Iya, Bu!"Ibu Ana mengambil setelan jas Alen dan menyerahkannya pada Naya."Tolong ini juga, ya! Biasanya, pengantin baru bisa merubah segalanya apalagi sudah merasakan ...," kata ibu Ana menaikkan alisnya sembari tersenyum senang."Ibu ...." Seketika, wajah cantik Naya mendadak memerah saat ibu Ana membahas hal sensitif itu padanya."Ya sudah, ibu pulang dulu, ya. Ibu yakin, dia pasti mau mendengarkan kamu!" kata ibu ana yang terlihat menaruh harapan besar padanya.Naya seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Kata-kata ibu Ana memang terdengar begitu manis di telinganya.Aku tak

    Last Updated : 2022-03-10
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Program Kb

    "Mas, beri waktu aku sepuluh menit, ya. Hampir selesai, kok!" pinta Naya memohon.Alen mendesah. Dan mulai menoleh ke arah istrinya yang tersenyum manis ke arahnya."Apa perlu aku menyeretmu untuk tidur?"Senyum Naya memudar seketika saat mendengar ancaman suaminya yang membuatnya tak bisa melawannya lagi."Tidak, Mas!" jawab Naya memaksa untuk tersenyum."Ya sudah, tidur sini!" perintah Alen membuat Naya seakan tak percaya dengan perintah suaminya. Perintah yang mengharuskan Naya untuk tidur bersamanya tanpa rasa canggung sedikitpun."Iya, Mas!" kata Naya melangkah menghampiri Alen dan tidur di sampingnya.Naya menyeringai. Kedua matanya tak berhenti menatap wajah tampan yang dimiliki Alen. Matanya yang terpejam, hidungnya yang mancung, alisnya yang tebal membuat naya tak mampu berpaling lagi dari lelaki yang kini sudah menjadi suaminya.Alen membuka kedua matanya saat merasa ada seseorang yang memperhatikan dirinya. Ia menole

    Last Updated : 2022-03-11

Latest chapter

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Kebahagiaan yang sesungguhnya

    Aroma parfum Diego juga tercium jelas olehnya. Ia mendongak dan terkejut saat dirinya juga tak sadar akan tingkahnya yang dengan mudahnya bersandar di bahu bodyguard sang kakak.Oh my God! Apa yang aku lakukan? Bisa-bisanya aku bersandar di bahu Diego? batin Rania seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Lentik bulu matanya tak berhenti mengerjap. Dengan perlahan, ia mengangkat kepala dan mencoba menjauh dari pelukan Diego."Hush hush, Sayang. Kamu ingin cepat pulang, ya? Yuk! Kita ke mobil duluan. Tunggu papa dan mama di sana saja, ya!" ucap Rania mencoba menenangkan bayi yang ia gendong. Sebuah trik untuk menjauh dari Diego tanpa mengeluarkan kata-kata. Diego mengernyit. Jemari tangannya menggaruk kepalanya yang tak gatal seraya menatap wanita yang telah membuat perasaannya tak karuan."Rania, tunggu!" gegas Diego mengikuti langkah Rania.Alen melepas pelukannya. Ia menyeringai seraya membelai rambut indah istrinya yang terikat."Siapa yang mengikat rambutmu?" tanya Alen menyapu

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Perubahan Arga

    "Aku sangat merindukan kakak. Aku akan memeluk tubuh kakak yang hangat itu sebagai pengobat rinduku selama dua tahun ini!" Naya terperangah dan tak percaya mengingat kembali sebuah pesan yang membuat dirinya cemburu buta dan mengharuskan pergi dari rumah.Ya Tuhan, apa iya dia Rania yang mengirim pesan pada suamiku itu? batin Naya bertanya. Bibirnya merapat, ia seakan tak mampu menegak salivanya sendiri saat pikiran itu terus menaungi dirinya."Kamu mengenal suami saya?" tanya Naya penasaran.Rania tersenyum senang. Mungkin waktu ini sangat tepat untuk meminta maaf pada Naya dengan apa yang ia perbuat. Sebuah pesan yang seharusnya tak ia lakukan di saat Alen sudah mempunyai istri.***Ana Towsar seakan tak percaya dengan keputusan putranya itu. Meninggalkan rumah mewah yang sudah ia tempati beberapa puluh tahun lamanya."Sebenarnya apa sih yang ada di otak kamu, Ga? Bagaimana mungkin kita tinggal di rumah seperti ini? Kamu kan tau, penyakit mama akan kambuh jika hidup kekurangan seper

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Kecurigaan Kanaya

    Alen menoleh. Alisnya bertaut saat mendengar nama Rania terlontar dari percakapan pengendara lain.Rania, apa yang mereka maksud adalah Rania adikku? batin Alen bertanya.Tanpa pikir panjang. Alen mengambil ponsel miliknya yang berada di dalam saku celana. Dua bola matanya mengerling saat membuka pesan dari Rania."Kak, sampai mana? Kak Naya membutuhkan donor darah secepatnya." Pesan singkat yang membuat Alen seakan tak mampu menegak salivanya sendiri.Ya Tuhan, apa naya dalam bahaya? Alen buru-buru memasukkan ponselnya dan segera meluncurkan motor balapnya dengan cepat saat lampu merah berganti hijau.Di tengah perjalanan, Alen menghentikan laju kendaraannya lagi. Ia mendesah sebal saat beberapa orang membuat keributan di jalan menuju arah vila.Alen membuka helm. Sudut matanya mengerut melihat para petani yang terlihat begitu melas dan lelah.Apa yang mereka lakukan pada para petani itu? batin Alen mulai melangkah. Tanpa merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, ia melangkah men

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Rencana Ana Towsar

    Apa iya Naya yang di maksud Rania? Mana mungkin dia akan melahirkan. Usia kandungannya kan baru tujuh bulan dan .... kata batin Alen terhenti saat melihat naya terbaring kesakitan seraya memegang perut besarnya.Naya! kata Alen seakan tak mampu menegak salivanya sendiri."Kak, cepetan ke sini!" kata Rania membuyarkan lamunan Alen."Aku akan segera ke sana!" gegas Alen mematikan ponselnya seketika.Naya menoleh saat mendengar suara yang tak asing baginya. Suara khas yang selalu membekas dalam benaknya."Hah, syukurlah! Akhirnya Kak A ...," kata Rania terhenti."Maaf, apa boleh saya pinjam ponselnya?" Naya beralih posisi untuk berbaring ke kanan. Ia mencoba untuk tersenyum meski dirinya merasakan sakit akan kontraksi yang terus melanda."Oh, tentu saja. Silahkan!" Rania melangkah menghampiri dan menyodorkan ponsel miliknya. "Terimakasih!" jawab Naya dengan cepat mengetik nomor milik Alen. Namun, jemari tangannya terhenti saat ia lupa akan nomor milik suaminya.Senyum manisnya mengemban

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Pertolongan Rania

    Saking penasarannya, ia menyentuh air tersebut. Naya terperangah dan terkejut saat meyakini air itu adalah air ketuban."Ya Tuhan, apa aku akan melahirkan sekarang?" Naya duduk seraya memegang perutnya. Ia menoleh ke arah jalan yang sama sekali sepi dari kendaraan. Dahinya mengernyit, bibirnya merapat menahan rasa sakit yang semakin menjadi.Mas Alen, bagaimana ini? Aku tak mau terjadi sesuatu pada anak kita!" ucap batin naya mengatur nafasnya secara perlahan.Naya menoleh saat mendengar suara hentakan kaki mengarah padanya. Senyumnya mengembang dan dengan sekuat tenaga mencoba bangkit untuk meminta pertolongan. Sosok wanita berambut pendek berlari ke arahnya."Kakak, Kakak baik-baik saja?" tanya Rania memegang tangan Naya yang penuh dengan keringat."Tolong saya! Tolong bawa saya ke rumah sakit sekarang!" pinta Naya menahan sakit sembari memegang perutnya.Alis Rania bertaut melihat kaki Rania mengalir sebuah air ketuban.Apa kakak ipar mau melahirkan? Bukankah Kak Alen bilang kalo

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Sepeda

    Mau kemana dia? Kenapa dia pergi begitu saja?" tanya Naya memanyunkan bibirnya.Tubuhnya lemas dan kecewa akan sikap Alen yang mengacuhkan dirinya. Kedua matanya menatap makanan yang sudah ia tata dengan rapi. "Setidaknya ia memakannya sedikit saja sebelum pergi. Tak tau apa, betapa kerasnya aku menyiapkan semua ini! Pasti dia pergi untuk menemui Rania itu," gerutu Naya mendesah sebal.Beberapa menit kemudianCeklekNaya menoleh menatap ke arah pintu tersebut. Senyum manisnya tertoreh dan berharap Alen kembali untuk makan dengannya.Dia kembali! gegas Naya beranjak dari duduknya. Namun, harapannya sirna. Naya terkejut. Ia tersenyum tipis saat melihat orang yang menjadi tempat curhat saat ia ada masalah datang menghampiri dirinya."Naya, maaf! Ibu lancang masuk ke sini. Habisnya pintunya tak teekunci," kata Bu Angel berjalan menghampiri."Tak apa, Bu. Memang pintu itu terbuka lebar untuk menyambut kedatangan Bu Angel," tutur Naya tersenyum.Bu Angel menoleh menatap beraneka mgakanan

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Mencoba bersabar

    Ya Tuhan, siapa orang itu? Kenapa dia masuk dalam villa ini? Apa yang harus aku lakukan? Mas Alen, aku takut!"Mbak Naya, jika mbak tidak mau pulang. Jangan lupa kunci semua pintu ya, Mbak. Dan jangan keluar di waktu malam hari!" Perkataan Diego yang kembali melintas dalam benaknya. Bibir Naya merapat. Jemari tangannya menggenggam erat selimut yang menutupi tubuhnya. Keringat dingin mulai keluar mengimbangi rasa takut yang menguasai dirinya.Perlahan, tangannya turun memegang perut yang terasa menggetarkan tubuhnya.Sayang, maafkan mama, ya? Tak seharusnya mama membiarkanmu ikut cemas seperti ini! gumam batin Naya menghela nafas panjang.Apa orang ini adalah orang yang akan mencelakaiku? batin Naya bertanya. Jantungnya kian berdegup kencang saat hentakan kaki terdengar mengarah padanya. Mas Alen, bagaimana ini? Apa aku benar-benar berpisah sebelum aku bertemu denganmu? Mas Alen, aku ....DegSudut mata Naya mengernyit. Ada sedikit cahaya yang menembus di antara kegelapan yang berad

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Ketakutan Kanaya

    "Sekarang kamu tau kan, siapa orang yang membuat istri kakak ngambek?" tanya Alen."Jadi, ini semua karena aku?" tanya Rania seakan tak percaya jika dirinya adalah penyebab kaburnya kanaya."Ya Tuhan, Kak Alen! Aku minta maaf, ya?" "Sudahlah! Kamu tak perlu merasa bersalah. Kakak akan mengatasi kesalah pahaman yang terjadi ini," tutur Alen mematikan rokoknya."Tapi, Kak. Aku merasa bersalah banget membuat kakak ipar salah paham gegara pesanku itu." Bibir Rania memanyun. Raut wajahnya yang biasanya selalu ceria mendadak suram akan masalah yang terjadi.Alen menghela nafas panjang. Tangannya dengan lembut mengusap rambut pirang yang dimiliki Rania. "Percayalah! Kakak akan menyelesaikan ini semua dengan cepat. Kakak juga tak sabar memperkenalkan kamu dengan dia. Memperkenalkan adikku yang belum dia ketahui," ujar Alen mencoba menenangkan hati Rania.Drt ... Drt. ...Diego calling ...Tanpa banyak buang waktu, Alen mengangkat telepon dari bodyguard tersebut. Berharap apa yang ia rencanak

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Salah paham

    Alen mengeryit dan terbelalak kaget saat melihat chat dari Diego."Mas, Mbak Naya keluar dari rumah!"Pesan dari Diego yang membuat Alen terkejut setengah mati. Spontan, Alen menghubungi Diego. Jari jemari tangannya meraih jas yang ia letakkan di bahu kursi putarnya."Diego, kamu di mana?" tanya Alen begitu panik. Suaranya yang lantang membuat Rania terbangun dari tidurnya. Mata yang masih sayu menoleh menatap Alen yang terlihat begitu panik. "Apa yang terjadi, Kak?" tanya Rania menghampiri Alen."Rania, Kakak harus pulang sekarang. Istri kakak keluar dari rumah," gegas Alen pergi meninggalkan Rania seorang diri."Keluar dari rumah?" tanya Rania mengernyitkan keningnya. Jari jemari tangannya mulai menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal."Apa emang begitu ya, kalo hidup berumah tangga?"Di mobil, Naya terdiam seribu bahasa. Dua bola matanya tak berhenti menatap ke arah jendela mobil yang memperlihatkan pemandangan indah di sepanjang perjalanan.Bisa-bisanya mas Alen bermain di bel

DMCA.com Protection Status