Share

24. Jalan-Jalan

Penulis: VERARI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Elena mendorong wajah Jason dengan telapak tangannya. Meskipun hanya bergerak seinci, setidaknya dia tak perlu melihat langsung manik hijau yang berbinar-binar itu.

Jason tiba-tiba terkekeh pelan. Elena dapat merasakan hangat dan lembap di telapak tangannya, berasal dari mulut Jason yang terbuka.

“Lihatlah wajahmu! Kau seperti menungguku melakukan sesuatu padamu.” Jason mengendurkan tangannya di pinggang Elena.

Elena segera menjauh dan memutar badan ke samping. Dia menggeser selimut sekaligus badan Jason yang masuk ke area kasurnya.

“Jangan sembarangan menuduhku! Aku tidak bernafsu denganmu! Dan jangan dekat-dekat denganku!” gertak Elena.

‘Sejak kapan dia bisa tertawa menyebalkan seperti itu?’ batin Elena kesal. ‘Rasanya ingin kutarik mulutnya!’

Elena ingin berbaring miring memunggungi Jason. Tetapi, dia tak mau jatah kasurnya diambil. Alhasil, Elena hanya bisa terlentang dan tak bergerak.

Jason ikut berbaring. Dia sengaja merentangkan kaki dan lengan hingga menyentuh kulit Elen
VERARI

Ada udang di balik Elena 😶‍🌫️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
efc_ceria
apakah mereka akan jatuh cinta?? udah ngebayangin ketika beres kontrak 1 tahun apa elena akan balik lagi ke kehidupan pertama dan meninggal..sedih huhu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   25. Bulan Madu di Tengah Lautan

    Ketika merasakan tangan Jason meraba punggungnya, Elena tersadar dari perbuatannya. Dia membuka mata dan melihat manik hijau itu tengah memandang dirinya. Elena menghentikan gerakan bibir dan menarik lidah. Namun, Jason justru semakin kuat menyesapnya. Jason menutup mata perlahan, menunjukkan bahwa dirinya menikmati ciuman itu. Embusan napas kasar Jason menerpa mata Elena hingga berkedip. Kelopak mata Elena sontak terbuka lebar. Dia buru-buru melepaskan pagutan bibir mereka. Terdengar suara decapan khas orang berciuman, yang membuat bulu kuduknya meremang. ‘Apa aku sudah mulai gila?! Kenapa aku membalas ciumannya? Tidak- aku melakukannya demi mengecoh para pengawal Papa.’ “M-mereka sudah pergi?” Elena berlagak mencari pengawal. Pada kenyataannya, dia hanya tak sanggup melihat Jason. Malu, hanya itulah yang dirasakan Elena saat ini. Perbuatannya barusan, seolah membuktikan kata-kata Jason yang menuduh ingin menciumnya. “Belum ...” Jason mengacak rambut belakangnya. “Mereka akan t

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   26. Mabuk Laut

    “Aku tidak bersemangat! Kau tidak melihat para pengawal itu? Mereka begitu dekat dengan kita,” kilah Elena. “Minggir!” Jason berhasil menghindar dari tangan Elena yang hendak mendorongnya. Alhasil, Elena jatuh tersungkur ke depan. “Pft ....” Jason menahan tawa sambil menutup mulut dengan kepalan tangan. “Kau benar-benar sangat menyebalkan!”Elena bangkit, lalu berlari kecil ke kamar mandi setelah menyambar salah satu pakaian sembarangan. Setelah selesai mandi, dia baru melihat gaun yang dipakainya seperti setengah jadi. ‘Ini lebih baik daripada pakai jaring nelayan.’ Beruntung, ada satu jubah mandi di kamar mandi. Elena keluar tanpa melepaskannya. Jason sepertinya kecewa melihat Elena tak memakai salah satu baju yang disiapkan William. “Kau akan tidur dengan handuk basah?” Dia berdecak-decak. “Kenapa? Kau menungguku memakai salah satu baju itu?” Elena tersenyum miring. “Tidak. Tapi, kau akan mengecewakan Papa William yang sudah susah payah menyiapkan itu semua.” Jason melewati

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   27. Pura-Pura Tidak Perhatian

    “Aku salah bicara. Maksudku, aku tidak mau melihatmu kurus setelah liburan. Papa William akan berpikir aku tidak mengurusmu.” Jason mendengus. “Apa kau tidak lihat, aku jadi panik gara-gara kau sakit?” “Kau tidak perlu mengurusiku. Lakukan apa pun yang ingin kau lakukan sekarang.” Elena hampir saja berpikir jika Jason juga datang dari masa depan. Dia tersenyum tanggung. ‘Itu tidak mungkin, bukan?’ “Jangan berisik! Buka mulutmu!” Jason kembali menyodorkan makanan untuk Elena. Elena menepis tangan Jason pelan agar makanan di sendok yang dipegangnya tak tumpah. “Aku tidak mau! Perutku tidak nyaman.” “Sekali lagi, kau hanya makan sesuap!” Jason tak menyerah. Dia membujuk Elena seperti anak kecil yang tak mau makan. Elena yang tak tahan melihat tingkah Jason, terpaksa menelan makanan itu. Rasa mual di perutnya berangsur menghilang setelah beberapa jam menelan obat. Jason juga tak pergi ke mana-mana. Dia sesekali menyeka keringat di dahi Elena dan selalu menemaninya. “Cepat sembuh.

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   28. Suami Mencurigakan

    ‘Mama?’ Kenapa wanita yang mengenakan baju serba putih itu bisa mirip sekali dengan mendiang Brenda? Elena mengedipkan mata, berjalan cepat ke arah Jason dan wanita itu. Dia menabrak beberapa pengunjung rumah sakit karena terlalu tergesa dan terpincang-pincang. Dia perlu segera memastikan jika penglihatannya tidak salah. Juga sebelum mereka pergi dari sana karena melihat keberadaan dirinya. “Hati-hati jalannya, Nona!” sergah orang yang ditabrak Elena. “Maaf, saya buru-buru.” Ketika Elena teralihkan oleh orang itu, wanita yang bicara dengan Jason sudah tak ada di sana. Jason kini sedang berjalan ke arahnya. “Kenapa kau ada di sini? Bagaimana dengan kakimu?” Jason bertanya seolah tak pernah bertemu siapa pun. “Kau ... dengan siapa kau bicara barusan?” Jason mengalihkan pandangan ke arah wanita berbaju putih, dan dengan gaya rambut yang sama dengan wanita yang dilihat Elena tadi. “Dia? Perawat itu memanggilku untuk menjemputmu.” Elena menggeleng-gelengkan kepala tak percaya. Waj

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   29. Akhir Bulan Madu

    “Tentu saja aku tahu … aku masih hidup sekarang. Pertanyaanmu aneh-aneh saja.” Jason tersenyum kecil. Tidak. Bukan itu maksud Elena. Dia ingin menjelaskan maksud dari pertanyaannya. Akan tetapi, jika Jason ternyata tak tahu apa-apa, dia bisa menganggap Elena gila. Jason pasti akan mengadukan kepada William. Keadaan akan menjadi kacau setelahnya. ‘Mereka bisa-bisa memasukkanku ke rumah sakit jiwa.’ Lebih parahnya, Anna bisa saja mendengar berita Elena datang dari masa depan. Anna mungkin akan percaya dengan cerita itu dan menggunakan cara lain untuk membunuhnya. Itu akan menyulitkan Elena kelak. “Lupakan saja. Cepat nyalakan lampunya!” perintah Elena. Dia sudah tak tahan dengan kegelapan yang menyelimuti dirinya. Senter pada ponsel Jason terbalik karena buru-buru menggendong Elena. Punggung Elena terdesak di tembok kala Jason menggerakkan badan. Dia dapat merasakan dada kekar Jason mengimpit tubuhnya. Tangan kanannya meraba-raba dingin, mencari lagi sakelar lampu. “Pegang pundak

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   30. Wanita Licik

    Sampai di kota mereka, Elena dan Jason langsung menuju kediaman Forbes. Mereka akan menginap di rumah itu sampai pernikahan Jenna dan Johan terlaksana keesokan paginya. Keduanya disambut oleh Jenna yang bermuka masam. Bibir Jenna mengerucut dengan mata memerah tanda habis menangis. “Selamat datang, Kak. Kalian pasti puas bersenang-senang,” sapa Jenna lesu, “Ada apa dengan wajahmu?” tanya Elena dengan wajah khawatir. Elena tak peduli dengan kemalangan apa pun yang menimpa sang adik tiri. Dia hanya penasaran, kesialan apa yang terjadi pada Jenna sehingga wajahnya kusut seperti itu. Dia akan bersorak setelah tahu apa pun kemalangan yang menimpa Jenna. “Pesta pernikahanku, Kak …. Semua yang Kakak siapkan seminggu lalu dibatalkan oleh Papa,” adu Jenna sambil merengek. “Sungguh? Bagaimana bisa? Kenapa Papa melakukan itu? Ya ampun … aku tidak menyangka jika Papa tega sekali denganmu. Apa Papa tidak pernah menganggapmu sebagai anak kandungnya?” Elena seolah berada di pihak Jenna. Namun,

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   31. Gaun Pengantin

    “Papa akan memanggilkan dokter sekarang!” seru William dengan mata berbinar-binar. “Apa!?” pekik Elena. “Siapa yang sakit?” William memeluk Elena penuh haru. Matanya berkedip-kedip, menahan air mata bahagia. “Kau pasti sedang mengandung, Sayang. Mamamu dulu juga bersikap sepertimu saat sedang mengandung.” Mulut Elena terbuka lebar. Dia menatap Jason sarat makna. Seakan sedang minta tolong untuk menjelaskan pada William jika dia tidak sedang hamil. Jason justru berpaling darinya. Dia pun terkejut dengan dugaan William yang jauh dari kenyataan. Bagaimana mungkin Elena bisa mengandung, sementara mereka bahkan belum pernah melakukan hubungan badan!? “T-tidak, Papa, aku hanya mual karena perjalanan jauh. Keringat Jason agak bau dan membuatku semakin ingin muntah,” sanggah Elena. Jason menatap tajam Elena. Tak terima dengan tuduhan menyedihkan itu. Dia belum mandi, tetapi yakin sekali keringatnya tidak bau! William mendorong pundak Elena sambil menatapnya penuh pengertian. “Kau jang

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   32. Pernikahan Suami Pertama

    Jenna akhirnya memakai gaun pengantin miliknya sendiri. Terlihat jelas jika dia sangat menyesal telah merobek gaun yang dibelikan Elena. Terlebih lagi, dia telah kehilangan seluruh perhiasannya hanya demi mendapatkan gaun pengantin yang tak sesuai harapan. Dengan sikap buruknya, para pelayan dan perias pun jadi setengah hati melayani. Alhasil, gadis itu masuk ke aula di kediaman Forbes dengan penampilan sederhana dan kurang bersinar. Ya. Pernikahan itu tak jadi diselenggarakan di gedung besar, melainkan di kediaman Forbes atas perintah William. Jumlah tamu undangan pun tak sampai dua ratus orang, yang dihadiri oleh sanak saudara dan teman-teman dekat. “Kau sudah puas dengan keadaan ini?” bisik Jason. Elena menjawab dengan senyuman manis. Tidak. Elena belum puas, sebelum melihat Jenna dan Anna keluar dari kehidupannya. Ini semua belum seberapa ketimbang penderitaan dirinya saat di kehidupan pertama. Mengingat kehidupan di masa itu, Elena sekilas membayangkan dirinya yang berada d

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   155. Final

    “Gemma! Kau ada di mana?” Elena sudah berkeliling di kediaman Wright untuk mencari keberadaan Gemma. Anak perempuan yang kini berusia enam tahun itu biasa bersembunyi saat Elena pulang dari kerja. Di belakang Elena, Jason membuntuti sang istri seperti biasa. Jason kini membuka kantor pribadi di kediamannya karena masih enggan menampakkan diri di JG Group jika bukan untuk menghadiri pertemuan penting. “Gemma pasti sedang bermain petak umpet bersama Brian, Elena. Biarkan saja ....” Elena menatap tajam sang suami. “Kenapa kau tidak mengawasi Gemma? Katanya, kau kerja di rumah karena selalu ingin bersama putrimu! Dan kenapa Brian ada di sini?” Jason menghentikan langkah Elena, lalu mengecup bibirnya yang tak berhenti mengomel. “Lucy sedang menghukum Brian sepertinya. Kau juga tahu, Lucy tidak suka saat Brian pulang terlambat walau satu menit.” Benar. Lima tahun lalu, Brian menikahi Lucy dan tinggal di Desa Redwood. Terkadang, Brian bosan dan jalan-jalan ke kota hingga lupa waktu. Keb

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   154. Penjara Abadi (2)

    Setelah menghabiskan tiga hari bersama James, Vera pun tahu jika selama ini James hidup di rumah yang terletak di tengah-tengah hutan. Andaikan dirinya tak ke sana malam itu, mereka tak akan pernah bertemu. Vera tak berkutik melawan James Wright. Dia sudah seperti budak yang harus melayani James setiap saat. Meski Vera menginginkan wajah itu. Tetapi, sikap James jauh berbeda dari Jason. Nyaris tak ada kesamaan, selain wajah mereka.‘Dia gila … bagaimana caraku pergi darinya?’ “Ough, ya ampun … wanita di masa depan ternyata sangat pintar melayani pria. Bagus, Sayang, goyangkan tubuhmu lebih kencang.” Vera meliuk-meliuk di atas James sambil menggigit bibir. Dia tak bisa menikmati percintaan panas yang berulang setiap saat. ‘Orang ini benar-benar seperti binatang! Dia bahkan seratus kali lebih buruk dari Andrew,’ maki Vera dalam hati. Selesai menerima puncak kenikmatan, James mendorong Vera dengan kasar hingga tersungkur di lantai. “Ah, aku bosan. Saatnya aku keluar dari tempat meny

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   153. Penjara Abadi

    Mentari bersinar sangat terang seperti hari sebelum-sebelumnya. Di kota yang sangat sepi itu, Vera masih berusaha mencari keberadaan makhluk bernyawa selain dirinya. Sayang, bahkan serangga pun tak terlihat di tempat itu. Hanya ada dirinya yang mengulang waktu yang sama … setiap hari. Waktunya diam di tempat. Setiap pukul delapan malam, Vera akan mendengar dentuman keras di arah selatan tempat tinggalnya, dekat dengan tanah milik Keluarga Wright. Benar. Dirinya tinggal di kediaman Wright selama ini. Vera hidup di dunia dengan waktu yang sama dan berulang-ulang terus-menerus. Dia ingin melihat asal dentuman itu terjadi. Akan tetapi, ketika hari mulai gelap, Vera tak berani keluar dari rumah. Kota itu adalah kota yang sama, tetapi terasa asing karena memiliki pemandangan yang berbeda. Tak ada gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya. Tak ada pula lampu terang-benderang di setiap pinggiran jalan. Tempat tinggal keluarga Vera pun masih berupa tanah kosong dengan puluhan pohon-poho

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   152. Permata

    Dokumen penting yang semula tertumpuk rapi itu jatuh berserakan di lantai saat Jason berlari keluar dari ruangan. Dengan wajah yang terlihat sangat panik, Jason gegas mengikuti Ruby ke kamar. “Elena!” seru Jason dengan napas terengah-engah. Tak seperti bayangan, Elena justru duduk tenang sambil mengelus perutnya meski keningnya berkeringat deras. “Jason, ada sedikit lendir bercampur darah keluar ... Bisakah kau membantuku berjalan sampai mobil? Kita ke rumah sakit sekarang.” Jason panik. Dia malah mondar-mandir sambil sesekali mengusap wajah. Bingung bagaimana caranya menggendong Elena. Bagaimana kalau bayi itu keluar di saat dia menggendong Elena dan lari ke mobil? “Bayiku bisa jatuh,” gumamnya. Tapi, jika dia tak segera membawa Elena ke rumah sakit, bagaimana cara Elena melahirkan? Jason sampai tak kepikiran memanggil dokter kandungan Elena ke rumah. “Tuan!” seru Ruby membangunkan lamunan Jason. “Bisakah Anda lebih cepat membopong Nyonya Elena!?” “Tapi, bagaimana-” “Elena!” W

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   151. Berlebihan

    “Apa benar dugaanku kalau Paman Andrew terkena pengaruh ramuan Vera?” tanya Elena begitu Logan pulang.“Betul, Nyonya. Tetapi, kadar ramuan yang ada di tubuh Tuan Andrew tidak begitu banyak,” terang Logan.Logan lantas mengatakan semua yang Tetua Michael pesankan saat dia meninggalkan Andrew. Tak sampai satu minggu, Logan akan menjemput dan memulangkan Andrew. Lalu, pembicaraan tentang Anna muncul saat Jason bertanya, “Bagaimana dengan dua wanita itu? Aku dengar, mereka akan pindah ke tempat lain lagi?”“Ini surat dari Nyonya Anna. Lebih baik Anda membacanya terlebih dulu.”Logan mengeluarkan sebuah amplop putih, lalu menyerahkan kepada Elena. Surat itu ditunjukkan untuk Elena dan William. William pun mendekat dan ikut membaca isinya.Surat itu berisi tentang penyesalan Anna, juga permohonan maaf atas semua yang sudah Anna dan Jenna rencanakan kepada William dan Elena. Karena pesan Brenda yang ingin supaya Anna menjaga suami dan putrinya jika terjadi sesuatu kepada dirinya, Anna jadi

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   150. Penyelesaian Mudah

    Elena mengamati sikap Andrew, mulai dari gerakan tubuh, bibir, dan sorot matanya. Rose jelas mengatakan padanya jika Vera tak pernah memberikan ramuan atau mencuci otak Andrew. Tapi, kenapa Elena jadi meragukannya? Andrew terlihat seperti Rose sebelum mendapat pengobatan. Mata pria itu sedikit menggantung, seperti tak fokus bicara atau menatapnya.“Kenapa Paman ingin melihat perempuan itu lagi? Gara-gara Vera, Paman kehilangan perusahaan dan keluarga Paman,” pancing Elena. Kini, Andrew dengan jelas menunjukkan ekspresi yang menahan kemarahan. Sepertinya, Andrew tak suka mendengar Elena menyalahkan Vera. “Paman perlu melihat Vera sekarang.” Andrew masih bersikeras dengan keinginannya. Seolah semua yang telah terjadi tak berpengaruh apa pun padanya.“Tidak bisa, Paman. Maaf … sebaiknya Paman melupakan perempuan itu dan menata hidup Paman yang berantakan karena dirinya.” Saat mengatakan itu, Elena tiba-tiba memikirkan sesuatu. Andrew tak mungkin menyerah dan pasti akan terus mencari

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   149. Damai

    “Jadi, sejak tadi Luna diam karena kau, Logan!?” Elena turut memukul punggung Logan dengan bantal. Logan masih meringkuk di kaki Luna selagi menutupi belakang kepala dengan kedua lengan. Dia takut menunjukkan wajahnya. Dua wanita itu menyerang Logan secara membabi-buta. ‘Aku lebih baik dikeroyok selusin berandalan daripada harus berada di situasi seperti ini!’ jerit Logan dalam hati. Ketika Logan melihat ke arah Jason, pria itu justru pura-pura tak melihatnya! Setelah kemarahan Elena dan Luna sedikit mereda, mereka pun duduk dengan tenang dan berhadap-hadapan. Luna melipat tangan di depan dada dan masih menatap Logan penuh amarah. “Sekarang, ceritakan padaku, Luna. Apa yang sudah Logan perbuat padamu? Kenapa kau minta kesucianmu lagi? Apa jangan-jangan, Logan sudah ….” Elena menggantung ucapannya selagi menatap tajam Logan. Dia akan menghukum Logan hingga merasakan penderitaan jika tebakannya benar. Elena pikir, Logan telah merudapaksa Luna sehingga membuat temannya itu sampai

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   148. Berakhir

    Jason bersandar lemas di kursi dengan mulut sedikit terbuka. Dia tak menyangka jika Elena lebih cepat mengatasi masalah Vera dibanding dirinya.“Aku hanya beruntung karena Rose mau membantuku.” Elena tampaknya tahu apa yang dipikirkan sang suami.Jason merasa dirinya tak bisa melindungi Elena. Dia seharusnya bergerak cepat, tetapi malah berbaring di sembarang tempat selama beberapa hari ini.“Maaf, Elena, aku seharusnya sadar lebih cepat kalau Logan bergerak sendiri. Bagaimana kalau kau gagal dan perempuan itu membalas perbuatanmu?”Elena menyandarkan kepala di pundak Jason, lalu memeluk perutnya. “Yang penting, semua sudah berakhir sekarang. Dia tidak akan bisa mengganggu hidup kita lagi. Semua musibah yang terjadi juga disebabkan oleh Vera, bukan? Kita tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi sekarang, kecuali menanti kelahiran bayi kita.”Tak hanya Jason, William juga merasa tak bisa berbuat apa pun. “Lalu, bagaimana dengan perusahaan Andrew yang sekarang diambil alih oleh adik ipa

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   147. Jalannya Takdir

    “Elena? Apa yang sudah Elena lakukan? Apa dia tahu aku ada di sini?” Jason tak pernah menduga kemungkinan itu lantaran dirinya pun baru mengetahui dari Logan beberapa jam sebelumnya. Akhir-akhir ini pun, Jason tak bisa berpikir apa-apa. Dia hanya fokus menikmati mual dan pusing yang selalu melanda di pagi hari dan ketika mencium aroma tertentu.“Benar. Elena yang membantuku untuk mendapatkan aset Andrew dengan mudah. Dia juga yang memintaku ke sini untuk membukakan jalan untukmu, Jason. Ayo, pulang sekarang! Bibi akan mengantar kalian sampai di kediaman Forbes.” Jason mengikuti Whitney masih dengan tampang kebingungan. Sementara itu, Logan menggendong Luna sampai masuk ke mobil Whitney. Dia meninggalkan mobil yang digunakan sebelumnya, yang merupakan milik pengawal Andrew. “Tunggu sebentar, Tuan. Ada yang perlu saya lakukan terlebih dulu,” ujar Logan tiba-tiba. “Kenapa lagi?” “Ada orang yang memukul saya dari belakang waktu itu.” Logan menyeringai ke arah Danny. Tanpa aba-aba, Lo

DMCA.com Protection Status