Beranda / Semua / Kisah Si Dewa Perang / 91. Kemunculan Pesaing Universal Group

Share

91. Kemunculan Pesaing Universal Group

Penulis: A7AT
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mengetahui bahwa Elena akan segera pindah ke ruang presiden, Kenji segera meninggalkan perusahaan.

Sementara itu, Leon dan Merry, bersama dengan sekelompok orang, telah menyita aset yang dimiliki oleh keluarga Landry dan Geng Macan untuk kemudian semuanya diserahkan kepada Kerajaan.

Sementara itu, Loren tinggal di rumah sakit untuk merawat Lili dan Tison.

Setelah meninggalkan Universal Group, Kenji langsung menuju ke rumah sakit untuk mengunjungi Lili dan Tison. Dia tidak pergi dan mencari Lina dan Andri, karena berpikir tidak perlu terburu-buru karena dia akan bertemu mereka cepat atau lambat.

Ketenangan telah dipulihkan di kota, tetapi publik tidak tahu bahwa itu karena Geng Macan telah dimusnahkan.

Semua orang dibuat bingung menanggapi hilangnya keluarga Landry secara tiba-tiba. Sulit membayangkan bagaimana keluarga paling terkenal di Kota Tua Selatan lenyap begitu saja dalam semalam.

Nila telah mengadakan rapat direksi Universal Group untuk mengumumkan pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kisah Si Dewa Perang   92. Kota Tua Selatan Akan Kembali Berguncang

    Kenji tahu bahwa dia memiliki banyak musuh, tetapi tidak satupun dari mereka adalah seorang pengusaha."Apakah kamu tidak bisa memikirkan cara untuk keluar dari situasi ini?" tanya Kenji."Iya. Bahkan Nila tidak tahu harus berbuat apa. Satu-satunya cara adalah membuat temanmu kembali dari luar negeri untuk mengendalikan perusahaan. Bagaimanapun, ini adalah momen yang krusial," kata Elena.Kenji tidak bisa berkata-kata. Dia adalah mantan presiden Universal Group dan dia tidak tahu apa-apa tentang perang komersial. Kenji hanya akan memperburuk keadaan jika dia yang mengendalikan perusahaan."Temanku baru saja pergi ke luar negeri. Ada hal yang lebih penting untuk dilakukan. Dia tidak akan mungkin ingin kembali hanya untuk mengurusi Universal Group," kata Kenji."Jika memang seperti itu, Universal Group akan berakhir di tanganku." kata Elena."Jangan khawatir. Dia tidak akan keberatan meskipun Universal Group bangkrut. Dan dia tidak akan pernah menyalahkanmu." K

  • Kisah Si Dewa Perang   93. Dewi Menyelidiki Kasus Yang Rumit

    Ditengah uap yang begitu tebal, Kenji melihat Elena ada di bak mandi. Busa mengapung di atas air. Dia hanya bisa melihat wajahnya."Kamu tidak bisa melihat apa-apa," Elena berkata dengan tenang saat menyadari bahwa Kenji sedang menonton.Kenji tampak malu. Dia kecewa. Dia mengira Elena sengaja melupakan pakaiannya sehingga dia bisa memintanya masuk ke kamar mandi.Tapi, di sisi lain Elena sudah siap sebelum dia meminta Kenji untuk masuk."Letakkan pakaiannya dan kamu bisa pergi," kata Elena. "Tentu." Kenji meletakkan pakaian dan meninggalkan kamar mandi....Keesokan harinya, Express Group menghubungi Rendi, direktur utama Slash Group, dan mencoba membujuk Slash Group untuk menjadi mitranya. Express Group menawarkan sejumlah besar proyek kepada keluarga Slash, dan harga yang ditawarkan jauh lebih tinggi dari harga yang ditawarkan Universal Group.Rendi sangat senang. Dia segera memberi tahu Jiah.Jiah sangat senang mengetahui berita itu. Dia pun

  • Kisah Si Dewa Perang   94. Penghinaan Pada Pesta Perjamuan

    "Aku tida peduli siapa itu Bredy. Selama dia melanggar hukum, aku pasti akan menangkapnya," sahut Dewi."Tidak ada gunanya menangkapnya. Lagipula, dia belum dihukum sampai sekarang. Kamu harus membebaskannya jika tidak ada bukti yang cukup untuk mengamankan hukuman menurut persidangan." ucap Kenji."Persidangannya harus didasarkan pada keadilan. Dia tidak bisa lolos dengan mudah," kata Dewi."Baiklah, kamu boleh mencoba jika kamu mau." Kenji menyerah berbicara dengan gadis yang keras kepala."Tentu saja, aku akan melakukannya. Kalau aku sudah mengumpulkan cukup bukti, aku akan menangkap Bredy dan putranya, Ison." Dewi pergi setelah menyelesaikan perkataannya.Kenji dan Elena pergi ke kediaman keluarga Slash untuk perjamuan keluarga di malam hari. Ketika mereka tiba, mereka melihat semua orang sudah ada di sana dan siap untuk makan.Elena sangat marah melihat Lina dan Andri ada di sini. Dia bertanya dengan marah, "Kenapa kamu di sini?"Kenji juga meng

  • Kisah Si Dewa Perang   95. Presiden Express Group

    "Aku hanya seorang prajurit, dan aku tidak tahu bagaimana menghadapi Express Group," kata Kenji."Lalu kenapa kamu bilang Express Group akan bangkrut?" Elena bertanya dengan marah."Percaya atau tidak, aku adalah seorang peramal," kata Kenji dengan suara misterius."Aku bukan anak kecil dan ini bukan waktunya bercanda," kata Elena dingin."Apa kau tidak ingat bagaimana aku memprediksi Dewi akan menjadi ketua baru kepolisian? Dan kau lihat sendiri jika Dewi sekarang menjadi ketua kepolisian," kata Kenji.Elena juga teringat prediksi terakhirnya tentang Dewi."Apakah kamu benar-benar seorang peramal?" tanya Elena"Tentu saja. Jangan khawatir, UniversalGroup akan bertahan." kata Kenji dengan yakin."Kamu mungkin tidak akan selalu benar. Mungkin kali ini prediksimu akan sedikit meleset. Lagi pula, banyak investor yang meninggalkan kami, begitu pula para karyawan, yang meninggalkan Universal Group dan bekerja untuk Express Group. Aku hampir putus asa,

  • Kisah Si Dewa Perang   96. Suami Sempurna

    Tidak ada yang menyangka bahwa Kenji akan begitu kejam kepada presiden Express Group, hingga muntah darah setelah diinjak di dada.Meskipun Wilbert lahir di Kerajaan Spade, dia sekarang menjadi salah satu warga Kerajaan Elang.Seberapa berani Kenji bertarung dengan seseorang dari Kerajaan Elang?"Lepaskan kakimu dari tubuhku.." Wilbert hampir tersedak."Aku bisa membunuhmu dengan mudah dengan menginjak tubuhmu," Kenji berkata dengan dingin dan tidak menggerakkan kakinya."Aku tahu, aku bersalah..." Wilbert harus mengalah.Para penjaga terluka parah. Mereka berbaring di tanah dan tidak bisa bergerak sama sekali ketika melihat Wilbert diinjak Kenji."Beraninya seseorang dari Kerajaan Elang sepertimu memprovokasi aku? Aku warga Kerajaan Spade! Lebih baik kau bunuh diri dari pada mencoba membuat aku marah," kata Kenji."Aku minta maaf..." Kata Wilbert.Manajer senior Express Group dan pejabat Kerajaan Spade mencoba membujuk Kenji untuk melepaskan Wilb

  • Kisah Si Dewa Perang   97. Konspirasi

    Saat itu, Elena kebetulan menghampiri pria itu. Dia melihat tatapan membunuh dan marah pria itu dan merasakan hawa dingin yang menusuk.Elena berkata, "Hai! Aku punya tiga ratus ribu. Kamu dapat menggunakan uang itu untuk membeli makanan." Dia mengeluarkan tiga lembar uang yang dia miliki dan dengan berani menyerahkannya kepada pria itu.Pria itu tercengang dan tatapan membunuhnya menghilang. Dia tidak menyangka bahwa seseorang akan memberikan sebanyak tiga ratus ribu kepadanya.Kenji yang mengikuti Elena, melihat Elena mengulurkan tangan kepada pria itu dan tiba-tiba dia mengingat apa yang terjadi pada malam hujan itu lebih dari sepuluh tahun yang lalu.Ketika ibunya sekarat karena sakit, Kenji juga memohon bantuan, tetapi tidak ada yang mau membantu, dan Elena yang akhirnya mengulurkan tangan untuk membantu.Apa yang terjadi pada pria itu sangat mirip dengan apa yang terjadi pada Kenji saat itu. Bedanya, pria ini berusaha menyelamatkan adiknya, tetapi Kenji dul

  • Kisah Si Dewa Perang   98. Menunggu Musuh Membuat Kesalahan

    "Jangan terburu-buru!" ucap Kenji."Kenapa?" Tanya Leon.Kenji berkata, "Karena Wilbert bukanlah ancaman bagi kita. Dia hanyalah boneka. Tidak ada gunanya bagi kita untuk menyingkirkan seorang boneka.""Kak Kenji, bagaimana kamu tahu dia boneka?" Tanya Leon.Kenji berkata, "Wilbert terlalu sembrono untuk mencapai hal-hal besar. Kerajaan Elang tidak akan mengirim orang seperti dia untuk berinvestasi di Kota Tua Selatan. Pasti ada orang yang lebih kuat di belakangnya.""Jadi, apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Apakah kamu ingin menggunakan Kartu Spade Emas milikmu untuk bersaing dengan mereka dalam mendapatkan kekuatan ekonomi?" Tanya Leon. Kenji berkata, "Tidak. Kita tidak pandai menghadapi perang komersial. Kita tidak dapat menggunakan Kartu Spade Emas itu dengan mudah, jangan sampai kita terjebak dan menyebabkan ekonomi Kerajaan Spade menderita."Leon berkata, "Kalau begitu aku akan meminta keluarga-keluarga besar di Kota Tengah untuk berinvestasi

  • Kisah Si Dewa Perang   99. Sindikat Perdagangan Manusia

    Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu bagi Kenji dan Elena. Keduanya sudah menikah dan cukup dewasa sehingga hal-hal seperti itu seharusnya sudah dilakukan sejak lama.Saat kondisinya sudah matang, keduanya tidak sabar untuk melakukan terobosan lebih lanjut."Akh! Itu menyakitkan."Saat ciuman penuh gairah, Kenji tiba-tiba mengerang pelan.Elena sedang menikmati ciuman penuh gairah dengan Kenji. Dia terkejut mendengarnya tiba-tiba mengerang kesakitan. "Ada apa denganmu?" Tanya Elena.Kenji berkata, "Baru saja lututmu menekan luka di kakiku." Dia sangat kesakitan sehingga dahinya berkeringat."Apa? Dimana lukamu?" Elena bertanya.Karena Kenji masih memakai celana, dia tidak bisa melihat di mana lukanya.Tentu saja, Elena juga masih memakai pakaian. Baru saja dia hanya memeluk dan mencium Kenji dan tidak melangkah lebih jauh.Kenji berkata, "Ini luka tembak terakhirku. Sekarang lukanya belum sembuh."Pada saat kritis itu, jika bukan karena rasa

Bab terbaru

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status