Home / All / Kisah Si Dewa Perang / 212. Penyesalan Keluarga Slash

Share

212. Penyesalan Keluarga Slash

Author: A7AT
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

212

Meski baru, sekarang Elena tahu kalau dirinya adalah istri jendral. Jadi, Elena berpikir kalau sekarang dia harus memikirkan setiap tindakan dan pengambilan keputusannya dengan lebih teliti.

Selama ini Elena selalu mudah memaafkan kesalahan setiap orang yang berbuat jahat padanya. Tapi setelah mengetahui statusnya sekarang, Elena harus lebih berhati-hati agar dirinya tidak dimanfaatkan. Jadi, Elena tidak akan dengan mudah untuk memaafkan keluarga Slash sekarang. Karena dia yakin, keluarga Slash akan memanfaatkan status Kenji untuk meraup keuntungan pribadi mereka.

Elena juga sudah muak dengan sikap keluarga Slash. Mereka selalu seperti itu jika melihat adanya peluang yang menguntungkan mereka.

Mendengar permohonan maaf dari keluarga Slash saat ini, Elena pun berkata dengan marah,

“Sebelumnya, kalian sudah sangat menekankan dan mengatakan di depan publik bahwa kalian sudah putus hubungan denganku dan aku sudah tidak memiliki tempat untuk kembali di keluarga Slash. Bahkan orang yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kisah Si Dewa Perang   213. Ini Semua Karena Kesalahanmu!

    Ketika para pengawal melihat keluarga Slash berhenti mengejar Elena, mereka pun kembali berjalan dan menyusul Elena dengan yang lainnya.Keluarga Slash hanya bisa melihat kepergian Elena yang berada dalam pengawalan ketat.Orang-orang yang melihat kejadian yang di alami keluarga Slash mulai menertawakan kebodohan keluarga Slash. Karena mereka sudah tahu kalau Elena telah menolak untuk kembali ke keluarga Slash, orang-orang itu pun sudah tidak memiliki kekhawatiran terhadap pembalasan yang mungkin akan dilakukan oleh keluarga Slash. Jadi, mereka tidak akan ragu lagi untuk menertawakannya.Elena, Wini dan yang lainnya langsung kembali ke vila bintang.Sekarang Elena sudah tahu kalau suaminya adalah jendral bintang lima. Jadi, dia berpikir kalau dia tidak boleh menambah beban pada Kenji dalam situasi perang seperti saat ini, dengan tatap berkeliaran di luar rumah. Akan lebih baik jika dirinya tetap di rumah sampai keadaan di luar sudah lebih tenang. Dengan begitu, Kenji bisa fokus dalam

  • Kisah Si Dewa Perang   214. Rencana Busuk Keluarga Slash

    Di tengah keributan keluarga Slash itu, Sofia tiba -tiba mendapat sebuah rencana setelah mengingat sesuatu. Kemudian Sofia pun berkata, “Karena Elena sudah bersikap buruk pada kita, maka kita juga tidak perlu sungkan lagi untuk mempermalukannya!”“Kak Sofia, Elena memang sudah tidak membutuhkan kesungkanan dari kita,” ujar Miya.“Ya, Elena sangat sombong karena memiliki suami seorang jendral bintang lima. Aku tiba-tiba teringat sesuatu dan mendapat sebuah ide yang bisa membuat nama baiknya hancur dalam sekejap. Jika kecurigaanku ini benar, aku yakin dia tidak akan bisa bersikap sombong lagi!” ucap Sofia.“Apa itu? Ide apa yang kamu miliki? Cepat katakan dengan jelas,” tanya Nyonya besar Slash.“Seperti yang kita tahu, Kenji adalah seorang jendral bintang lima sekarang. Jadi, aku curiga kalau Kenji adalah Jendral pengecut yang menjadi panglima perang Kerajaan Spade. Apa kalian ingat kalau panglima

  • Kisah Si Dewa Perang   215. Kedatangan Musuh Yang Kuat

    Mendengar perkataan Kenji, Elena mengingat kalau Kenji memang pernah mengatakan kalau dia adalah Jendral Pertahanan Kerajaan Spade. Tapi pada saat itu, Elena tidak mempercayainya dan malah menertawakan Kenji serta menganggapnya hanya membual.Sekarang dia baru mengetahuinya kalau apa yang Kenji katakan waktu itu bukanlah sebuah bualan, itu adalah kenyataannya!“Jendral bintang lima adalah sebuah status yang sangat tinggi. Bukankah wajar kalau aku tidak mempercayaimu waktu itu? Seharusnya kamu mengatakannya berkali-kali sampai aku mempertcayainya!” ujar Elena.“Aku bukanlah orang yang suka memamerkan kekuasaan. Aku jadi merasa tidak enak hati kalau aku terus mengatakan jika aku seorang jendral bintang lima!” ucap Kenji.“Kalau kamu tidak suka pamer kekuasaan, kenapa kali ini kamu mengungkapkan identitasmu sebagai Jendral bintang lima di hadapan publik? Apa itu bukan pamer namanya?” tanya Elena.“Karena perang saat ini, cepat atau lambat identitasku akan tersebar ke publik. Jadi, aku le

  • Kisah Si Dewa Perang   216. Hentikan Dia!

    Musuh yang kuat sudah ada di depan mata! Sebagai seorang jendral yang menjadi panglima perang, Kenji harus mengesampingkan perasaan pribadi untuk membela dan mempertahankan Kerajaan meski dirinya tidak rela meninggalkan keluarganya.Sebenarnya Kenji bisa saja memindahkan Elena ke kota lain yang lebih aman, tapi dia tidak ingin melakukannya.Elena adalah istrinya dan satu-satunya orang yang bisa Kenji anggap sebagai keluarganya. Jika Kenji memindahkan anggota keluarganya sebelum perang besar, itu akan memberi kesan dan respon yang kurang bagus dari rakyat dan tentaranya. Orang-orang akan beranggapan kalau Kerajaan Spade tidak akan bisa mempertahankan Kota Tua Selatan dari serangan musuh dan itu akan mempengaruhi semangat juang tentara mereka secara langsung.Karena itu, Kenji membiarkan Elena untuk tetap berada di Kota Tua Selatan. Kenji ingin memberi keyakinan pada orang-orang kalau musuh tidak akan bisa menginjakkan kakinya di Kota Tua Selatan. Selain itu, dengan Elena yang tetap ber

  • Kisah Si Dewa Perang   217. Sebuah Peringatan

    Mendengar teriakan itu, orang-orang pun langsung menyerbu mobil Kenji.Dalam sekejap, ada ribuan orang yang datang membanjiri dan memblokir jalan hingga membuat armada Kenji herus menghentikan laju kendaraannya.Ketika mobil Kenji dan pasukannya itu telah berhenti, ada beberapa orang dalam kerumunan yang berteriak untuk memprovokasi,“Kenji si pengkhianat! Keluar sekarang kalau kau punya nyali!”“Kenji, orang yang tidak memiliki nyali sepertimu tidak pantas menjadi panglima!”“Lebih baik kau mengundurkan diri dari jabatanmu sebelum kemarahan rakyat jadi semakin besar!”Mendengar teriakan itu, orang-orang mulai terhasut. Satu per satu dari mereka ikut berteriak untuk mencela Kenji.Di dalam mobil, Kenji mencari sumber suara yang memprovokasi warga kota untuk mencela dirinya. Kenji sedikit mengerutkan keningnya ketika matanya melihat si provokator itu ternyata adalah Ison, Andri dan Dani.Mengetahui kalau orang yang dia kenal telah memprovokasi warga untuk membuat keributan ini, dalam

  • Kisah Si Dewa Perang   218. Bibit-bibit Pengkhianatan

    Dalam waktu singkat, jalanan yang sebelumnya dipenuhi ribuan orang yang menghadang Kenji dan pasukannya, telah berubah menjadi jalanan yang sepi dan kosong.Hanya ada satu orang yang telah menjadi mayat yang berada tepat di tengah jalan. Itu adalah mayat Dani yang di tembak mati oleh Leon.Leon sudah memberi peringatan dua kali. Tapi tak ada yang menghiraukan peringatan darinya.Karena keadaan yang sangat mendesak, Leon terpaksa membunuh salah satu provokator untuk membubarkan kerumunan yang menghalangi jalan.Kemudian, Leon melapor apda Kenji, “Jendral Ken, aku baru saja membunuh Dani Thorn. Apa yang harus kita lakukan dengan mayatnya?”“Perintahkan dua orang tentara kita untuk mengurus mayat Dani! Jangan meminta Polisi untuk mengurus mayatnya, aku tidak ingin merepotkan Dewi lagi!” perintah Kenji.“Baik!” jawab Leon.Setelah Leon memerintahkan dua orang prajurit untuk mengurus mayat Dani, Kenji kembali berkata, “Kita lanjutkan perjalanan menuju benteng pertahanan garis pantai! Kita

  • Kisah Si Dewa Perang   219. Berpihak Pada Musuh

    Melihat Ison dan Andri hanya diam, Joshua kembali berkata, “Kerajaan Spade sudah kehabisan orang hebat di militer. Itulah alasan kenapa pengecut seperti Kenji bisa menjadi Panglima militer. Kalian sendiri juga tahu kemampuan seperti apa yang Kenji miliki. Dengan kemampuannya, apakah menurut kalian Kerajaan Spade bisa menang melawan pasukan koalisi?”Joshua tahu kemampuan dan kehebatan Kenji. Tapi dia tidak akan memberi tahu Ison dan Andri bahwa Kenji adalah lawan terkuat dari Kerajaan Spade. Joshua ingin Ison dan Andri mau bekerja sama dengannya.Ison merasa ada yang aneh dengan perkataan Joshua, meskipun dia juga menganggap kalau Kenji itu pengecut, tapi dia yakin kalau seorang jendral bintang lima pastinya memiliki kemampuan yang sangat hebat. Jadi, Ison pun bertanya, “Tapi, kenapa Kenji bisa di anugerahi pangkat jendral bintang lima kalau dia tidak punya kemampuan?”Joshua terdiam sebentar. Setelah memikirkan sesuatu, dia pun berkata,

  • Kisah Si Dewa Perang   220. Rapat Darurat

    “Apa maksudmu?” tanya Kenji.“Bayu dan Tio adalah dua jendral besar yang namanya sudah dikenal di seluruh penjuru dunia. Mereka pasti sudah mempelajari taktik dan kebiasaanmu dalam berperang. Jadi, mereka mungkin sudah menyadari kalau ada perangkap yang menunggu karena tidak adanya penjagaan di dekat perbatasan,” ucap Merry.“Ya, itu masuk akal! Sepertinya lawan yang kita hadapi kali ini memang cukup cermat menilai situasi.” ujar Kenji.“Tapi Jendral, aku sedikit tidak mengerti dengan tindakan musuh yang berhenti memasuki wilayah laut Selatan kita. Mereka adalah pihak yang mendeklarasikan perang terhadap kita, pasti moral tentara mereka sangat bagus dan semangat perang mereka pasti sedang menggebu-gebu saat ini. Tapi kenapa mereka tiba-tiba berhenti untuk maju? Apa mereka tidak takut hal ini akan mempengaruhi moral dan semangat tentara mereka?” ujar Merry.“Mereka sudah tahu kalau ada perangkap yang menunggu mereka. Mungkin mereka sadar kalau mereka akan mati konyol jika masuk lebih d

Latest chapter

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status