Beranda / Semua / Kisah Si Dewa Perang / 158. Serahkan Sisanya Padaku

Share

158. Serahkan Sisanya Padaku

Penulis: A7AT
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Loren belum pernah bertemu Ison sebelumnya, jadi dia tidak tahu. Dia hanya mendengar bahwa alasan Lili melompat dari gedung dan Serlin dipecat adalah karena Ison.

Ketika Loren mendengar nama itu dan melihat ekspresi Serlin dan kedua orang tuanya, Loren tahu pria itu pasti Ison Brig.

"Bu Karton, kenapa kamu begitu takut padaku? Aku muridmu. Kenapa kamu takut pada muridmu?" Ison terus berjalan menuju Serlin.

Ison takut pada Kenji dan Leon. Dia tidak tahu Loren, jadi dia tidak takut. Teman-teman Ison juga mengikutinya dibelakang.

"Kamu bukan muridku! Kamu tidak disambut di sini! Pergi!" Serlin berkata dengan marah.

"Bu Karton, jangan marah. Alu di sini untuk membantumu," kata Ison.

"Membantuku dengan cara apa?" tanya Serlin acuh.

"Jika kamu mau menjadi wanitaku, aku akan meminta ayahku untuk mengembalikan pekerjaanmu." Ison mulai sembrono karena tidak adanya Kenji dan Leon.

"Kamu adalah murid putriku! Bagaimana seorang murid bisa berbicara selancang i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kisah Si Dewa Perang   159. Tangkap Bredy Dan Putranya

    Ketika Loren menelepon Kenji, Ison juga menelepon ayahnya, Bredy.Bredy sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Melihat anaknya menelepon, dia pun mengangkatnya.Ketika Bredy mengangkat telepon, dia segera mendengar putranya meratap, "Ayah! Seseorang memukuliku lagi! Gigiku sampai lepas, dan punggungku terluka."Mendengar perkataan Ison, Bredy tersulut amarah. Dia bertanya, "Siapa yang berani memukulimu?""Dia pacarnya Serlin, Loren Clare," kata Ison."Loren Clare? Siapa dia?" Bredy belum pernah mendengar nama ini sebelumnya, jadi dia bertanya."Kau tidak tahu siapa dia. Dia datang entah dari mana," kata Ison."Kenapa dia memukulmu?" Tanya Bredy."Mungkin dia tidak menyukaiku. Dia juga merendahkanmu! Dia melakukannya dengan sengaja! Apalagi dia bahkan memintaku untuk memanggilmu," kata Ison."Apa? Bajingan itu berani merendahkanku? Aku ingin melihat apakah dia berani merendahkanku saat aku di depannya. Kamu tahan dia! Jangan sampai dia kabur! Aku

  • Kisah Si Dewa Perang   160. Bredy Dan Ison Diculik

    "Berhenti!" Merry berteriak ketika dia melihat lebih dari tiga puluh penjaga keamanan hendak menyerang Loren.Mereka semua berhenti karena terkejut saat mendengar teriakan itu.Loren merasa lega saat melihat Merry tiba. Meskipun dia tidak takut pada mereka, dia tidak yakin Serlin dan orang tuanya tidak akan terluka dalam huru-hara itu.Merry melangkah ke arah mereka, dengan empat orang operator khusus mengikuti di belakang.Ison, yang terduduk di lantai, mengarahkan pandangannya pada Merry. Dia belum pernah melihat wanita cantik dengan aura mendominasi sepertinya.Melihat Merry dari sudut pandangan Ison, Merry tampak lebih tinggi dengan kakinya lebih jenjang dan lurus, dan payudaranya lebih besar.Ison menganggap Merry lebih seksi dan lebih cantik dari Serlin. Dia berpikir, "Jika aku bisa menikahinya, aku tidak akan pernah bangun dari tempat tidurku!"Bredy lebih berpengalaman dengan wanita cantik, tetapi dia belum pernah melihat wanita cantik yang k

  • Kisah Si Dewa Perang   161. Konflik Antara Merry Dan Dewi

    Merry hampir tidak bisa berkata apa-apa. Dia berpikir, 'Hidupmu sudah di ujung tanduk. Kenapa kamu masih bisa menggodaku dengan senyum menjijikan seperti itu?'"Sepertinya kamu tidak akan meneteskan air mata sampai kamu melihat peti matimu." ucap Merry. "Apa maksudmu? Apakah kamu akan membunuhku?" Ison akhirnya sedikit takut padanya.Merry sama sekali tidak ingin mengobrol dengannya, jadi dia tidak menanggapi."Kamu sangat cantik. Meskipun lidahmu tajam, kamu pasti memiliki hati yang lembut. Kamu tidak akan membunuhku, kan?" Ison bertanya dengan cemas."Diam! Atau aku akan membunuhmu sekarang!" Merry berteriak marah.Ison bergidik ketakutan dan berkata, "Anggota Kepolisian akan segera datang untuk menyelamatkanku. Kamu telah melakukan kejahatan dan kamu akan ditangkap oleh mereka. Tapi aku bisa membantumu lolos begitu saja.""Bagaimana caranya?" tanya Merry, ingin tahu apa yang akan dikatakan Ison."Ketika mereka menemukan kami, kamu dapat membe

  • Kisah Si Dewa Perang   162. Keputusan Kaisar

    Kemudian, Merry menelepon Leon. Dia tidak menelepon Kenji karena dia tahu Kenji sedang mengadakan pertemuan di Kota Pusat.Leon bisa membantunya menghadapi kejadian itu."Merry, apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Leon."Tidak, kami dalam masalah," jawab Merry."Apa yang terjadi?" Tanya Leon."Ketika kami akan mengeksekusi Bredy dan Ison, Dewi dan anggotanya menghentikan kami. Sekarang kami berselisih dengan senjata. Ini keadaan yang mendesak." Jelas Merry."Hindari baku tembak dengan mereka. Buat mereka tetap tenang. Aku akan menelepon Viktor dan memintanya agar memerintahkan Dewi untuk mundur." ucap Leon. "Baiklah!" Kata Merry.Leon menutup telepon dan langsung menelepon Viktor.Viktor melihat nama Leon di layar dan mengangkat telepon dengan tergesa-gesa. "Halo, tuan Dark.""Viktor, orang-orangku menangkap orang besar di Kota Tua Selatan, Bredy Brig dan putranya, tetapi Dewi dan anak buahnya menghentikan mereka. Hubungi Dewi sekarang d

  • Kisah Si Dewa Perang   163. Alasan Dibalik Kenji Pensiun

    Para pejabat sipil itu tahu maksud dari Kaisar dengan melihatnya memotong salah satu sudut meja. Itu artinya, siapa pun yang berani menentang keputusan Kaisar akan dipenggal!Kenji berkata, "Kaisar, aku memang pandai dalam perang di darat, tapi aku tidak terlalu baik dalam pertempuran laut. Aku tidak memenuhi syarat untuk menjadi Panglima latihan militer ini. Aku harap Kaisar dapat memilih Jendral yang lebih cocok untuk menjadi Panglima."Kaisar tampak memikirkan perkataan Kenji dan sependapat dengannya. Kenji telah menjaga Tanah Barat, tapi di sana hanya ada pertempuran darat. Masuk akal jika Kenji tidak terlalu baik dalam pertempuran diatas samudera.Setelah memikirkannya, Kaisar bertanya, "Siapa yang cukup berani untuk memimpin latihan militer angkatan laut ini?""Kaisar, aku sudah menjaga bagian utara Kerajaan kita dan tidak pernah ikut andil dalam pertempuran samudera manapun. Aku tidak mampu melakukan pekerjaan itu," kata Erlan."Kerajaan Seiya selalu

  • Kisah Si Dewa Perang   164. Memicu Luka Lama

    Melihat ada sekelompok orang berhenti di depannya, sontak membuat sopir mobil Kenji mengerem secara tiba-tiba.Pengawal Kenji yang di dalam mobil mengeluarkan senjata dan mengarahkannya pada orang-orang yang menghalangi jalan.Karena Kenji berada di dalam mobil, siapa pun yang berani menghentikan mereka dapat dianggap sebagai ancaman. Kenji melihat seorang pria paruh baya berjas abu-abu dan beberapa pria lainnya dengan jas hitam keluar, Kenji tampak sangat marah.Pria itu adalah kepala pelayan keluarga Culay, Miller Chou. Ayah Kenji dari keluarga Culay, wajar jika ia mengetahui siapa pria itu. Miller berlutut ketika dia melihat iring-iringan mobil Kenji berhenti dan para pengawal mengarahkan senjatanya ke arah mereka.Para pria berjas hitam juga berlutut.Saat melihat mereka berlutut, para pengawal tidak menunjukan kelengahan dan masih mengangkat senja mereka."Salam, Tuan Kenji!" Teriak Miller."Salam, Tuan Kenji!" para pria berjas hitam j

  • Kisah Si Dewa Perang   165. Elena Dan Wini Pergi Ke Klub Malam

    "Kenji tidak ada di rumah? Kemana dia pergi?" Wini bertanya.Kenji pergi saat Wini sedang mebulis novelnya di kamar. Elena juga baru memberi tahunya sekarang jika Kenji tidak ada di rumah. Wajar jika dia bertanya."Aku juga tidak tahu," jawab Elena."Kenapa tidak kau telepon dan tanyakan padanya?" tanya Wini."Aku sudah coba untuk meneleponnya, tapi ponselnya tidak aktif." kata Elena."Ponselnya dimatikan? Pasti ada masalah besar sehingga dia tidak pulang malam ini," kata Wini. "Masalah apa maksudmu?" Elena bertanya."Katakan padaku, apakah kamu dan Kenji sudah tidur bersama ketika aku tidak di vila?" Wini bertanya."Apa?" Elena tersipu."Jangan berpura-pura tidak mengerti. Kamu tahu apa maksud perkataanku," kata Wini. "Tidak, aku belum tidur dengannya."Elena tidak berani berpura-pura tidak mengerti dan mengatakan yang sebenarnya."Apa yang telah kamu lakukan? Aku sudah lama pergi. Kamu belum pernah tidur dengannya. Aku benar-b

  • Kisah Si Dewa Perang   166. Masalah Di Klub Malam

    Elena dan Wini memasuki klub. Mereka duduk dan memesan sebotol wine serta makanan ringan. Saat itu jam sibuk di klub. Lampu dengan warna-warni bersinar. Orang-orang menari gila mengikuti dentuman irama musik yang keras.Elena dan Wini telah membuat kesepakatan. Mereka hanya akan minum, tidak ada hal lain yang akan mereka lakukan. Jadi, mereka hanya duduk sambil menikmati minuman mereka.Tetapi Elena dan Wini memiliki perawakan yang sangat bagus, sehingga mereka menarik perhatian begitu mereka masuk, meskipun mereka tidak menari dan mengenakan masker.Terkadang, wanita terlihat lebih menarik dan lebih misterius dengan masker diwajah mereka. Dengan hanya setengah wajah yang terekspos dan sepasang mata membuat pria semakin penasaran dan ingin tahu seperti apa rupa mereka. Apalagi saat mereka memiliki mata yang indah.Ya, Elena dan Wini memiliki semua hal itu untuk menarik perhatian banyak pria meski wajah mereka tertutup. Saat ini, Merry memasuki klub. Ru

Bab terbaru

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status