Share

Menerima Kenyataan

Author: Sofia Grace
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Olivia segera memberi kode pada Nelly, si bungsu. Gadis remaja berusia lima belas tahun itu langsung mengerti. Dia bergegas keluar ruangan untuk memanggil perawat sementara Olivia berusaha menenangkan Rosemary yang shock mendengar penuturan ibu mereka tadi.

Ketika Nelly muncul kembali bersama dokter dan dua orang perawat, para ahli medis itu dengan sigap menaklukkan si pasien yang masih histeris. Para perawat memegangi kepala dan tubuh Rosemary yang berguncang-guncang, sementara dokter menyuntikkan obat penenang ke dalam infus gadis itu.

Beberapa saat kemudian kepala pasien yang sudah tak berdaya itu terkulai lemas. Matanya tertutup rapat. Terdengar napasnya yang tenang dan teratur. Dia telah tertidur pulas.

Martha terisak-isak menyaksikan keadaan putrinya. Ya, Tuhan, batinnya merana. Kenapa cobaan dariMu tak ada habis-habisnya? Suamiku serong terus meninggal dunia. Harta kami ludes, lalu anakku mengalami kecelakaan dan terluka parah. Bukan hanya fisiknya, tapi juga psikisnya. Kapan keluargaku bisa hidup normal kembali seperti dulu?!

Nelly merangkul ibunya yang masih menangis tersedu-sedu. Sementara itu dokter meminta penjelasan dari Olivia kenapa pasien bisa sampai terguncang seperti tadi. Gadis itu berkata bahwa ibunya tadi keceplosan memberitahu Rosemary bahwa kekasihnya telah meninggal dunia. Dokter menghela napas panjang. Dia menatap keluarga itu prihatin.

“Maafkan kata-kata saya ini. Tapi sepertinya saya perlu merekomendasikan seorang psikiater untuk merawat psikis Nona Rosemary. Kondisi batinnya benar-benar terguncang. Kalau dibiarkan terus, maka pengobatan dan terapi fisik yang dijalaninya takkan mengalami kemajuan sesuai yang diharapkan,” jelasnya hati-hati pada ketiga wanita di hadapannya.

“Lakukan saja yang terbaik buat anak saya, Dokter,” tandas Martha dengan sorot mata memohon. Sang dokter mengangguk. “Baiklah kalau begitu, Bu Martha. Selanjutnya saya mohon pihak keluarga lebih berhati-hati lagi dalam menghadapi pertanyaan pasien. Kondisi psikisnya sedang tidak stabil saat ini. Harap dimaklumi.”

Martha mengangguk. Dia sendiri merasa bersalah telah memicu emosi anaknya tadi. Selanjutnya dirinya akan berhati-hati dalam bersikap dan berkata-kata di depan Rosemary.

Didekatinya putri sulungnya yang tampak damai dalam tidurnya. Barangkali dia terpukul sekali telah kehilangan dua laki-laki yang begitu penting dalam hidupnya, batin wanita itu berusaha memahami. Pertama ayah kandungnya, lalu disusul kekasihnya. Kasihan Rosemary. Di hari ulang tahunnya yang kedua puluh lima, dia mendapatkan musibah bertubi-tubi. Akan kulakukan segalanya agar dia bisa pulih kembali seperti dulu….

Dan Martha membuktikan ucapannya. Dijualnya semua perhiasan miliknya untuk membiayai perawatan putri sulungnya di rumah sakit. Dijualnya pula mobil truk bekas toko suaminya dan uangnya dipakai untuk menyewa sebuah rumah kecil selama satu tahun. Sedangkan untuk biaya sekolah Nelly dan hidup sehari-hari sekeluarga, wanita itu menggunakan uang sumbangan kematian suaminya yang diperoleh dari sanak saudara dan handai taulan.

Mendiang Lukman hanya meninggalkan uang tunai yang tak seberapa jumlahnya. Dana itu ditabung oleh Martha untuk kelanjutan biaya pendidikan Nelly di jenjang SMA dan perguruan tinggi nanti. Sedangkan Olivia sudah lama memutuskan tidak akan kuliah. Sejak dulu gadis itu memang kurang suka menempuh pendidikan akademik. Dia memutuskan untuk belajar membuat kue secara otodidak. Selama ini dia sangat suka membantu ibunya memasak di dapur. Karena itulah hubungannya dengan Martha paling dekat dibandingkan kakak dan adiknya.

Lambat-laun Rosemary dengan besar hati mampu menerima semua peristiwa buruk yang menimpa dirinya. Dokter Dewi, psikiater yang merawat kejiwaannya di rumah sakit, sangat sabar dan dapat menenangkan hati pasiennya. Setelah kondisi kejiwaan Rosemary membaik, perlahan tapi pasti terapi fisik yang dijalaninya mengalami perkembangan yang berarti.

“Terima kasih, Dokter Dewi,” ucap Rosemary penuh rasa syukur. “Berkat Dokter, saya jadi dapat memaafkan diri saya sendiri atas kepergian Owen. Juga menerima kenyataan bahwa Papa sudah tiada. Bahwa beliau adalah manusia biasa yang tidak sempurna dan dapat berbuat kesalahan. Kondisi fisik saya pun sudah pulih seperti sediakala. Saya betul-betul berhutang budi pada Dokter.”

Perempuan setengah baya di hadapannya tersenyum bijak. “Kelak di luar sana kamu akan berhadapan dengan hal-hal yang dapat membuat batinmu kembali terguncang, Rosemary. Untuk mencegah hal itu terjadi, tetaplah berlatih meditasi. Setiap pagi setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur sebagaimana yang saya ajarkan. Seandainya kamu mempunyai waktu untuk berlatih yoga, itu akan lebih baik,” nasihatnya bersungguh-sungguh.

Sorot matanya begitu meneduhkan hati pasiennya. Seperti sorot mata Papa, batin Rosemary terharu. Semoga Papa dan Owen damai di surga. Rosemary Laurens sudah bangkit dan siap menjalani kehidupan normal kembali! tekad gadis itu dalam hati.

***

“Ini rumah kontrakan kita, Rose,” kata Martha pada putri sulungnya. Dia dan Olivia sama-sama menjemput Rosemary pulang dari rumah sakit. Mereka bertiga naik taksi online karena sudah tak mempunyai kendaraan pribadi lagi. Mobil Xenia yang rusak parah akibat kecelakaan yang menimpa Rosemary dulu rupanya sudah habis masa berlaku asuransinya dan tidak diperpanjang lagi oleh mendiang Lukman.

Biaya untuk memperbaiki mobil itu besar sekali. Martha memutuskan untuk membiarkannya saja. Jadilah mereka kini tak mempunyai kendaraan pribadi. Hanya Expander milik Rosemary yang masih berada di rumah kos Surabaya satu-satunya kendaraan milik keluarga itu. Namun sang ibu belum mengungkitnya mengingat keadaan putrinya yang waktu itu masih dirawat di rumah sakit.

Rosemary memandang ke segala penjuru rumah kontrakan keluarganya yang kecil. Hanya terdiri dari satu lantai. Tidak ada ruang tamu. Hanya ada ruang keluarga, ruang makan, dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, dan tempat untuk menaruh mesin cuci.

Kecil tapi bersih dan fungsional, komentar gadis itu dalam hati. Aku suka, sih. Karena di Surabaya sudah terbiasa tinggal di kos. Tapi Mama dan adik-adikku kan terbiasa tinggal di rumah kami dulu yang besar dan mewah. Bagaimana mereka bisa langsung menyesuaikan diri tinggal di rumah semungil ini?

“Semula Mama, Oliv, dan Nelly juga nggak betah tinggal di sini, Rose,” ungkap sang ibu seperti dapat membaca isi hati putri sulungnya. “Bayangkan rumah ini cuma sebesar area pembantu di rumah kita dulu! Tapi yah, mau bagaimana lagi. Kita harus menerima kenyataan bahwa untuk sementara memang sebaiknya tinggal di rumah kecil dulu demi memangkas biaya kehidupan sehari-hari. Nelly masih membutuhkan biaya untuk sekolah. Sedangkan Olivia kan cuma lulusan SMA, susah mencari pekerjaan. Mama juga cuma ibu rumah tangga biasa, tidak mengerti cara mencari uang. Papamu dulu nggak suka kalau Mama bekerja membantunya di toko. Jadilah hidup kita seperti sekarang….”

Martha mulai tersulut emosinya kembali. Air matanya mengalir tak henti-hentinya. “Semuanya gara-gara janda tak tahu malu itu! Seandainya dia tidak menggoda papa kalian dan mempengaruhinya untuk berjudi, kita semua takkan hidup susah begini….”

Related chapters

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Hidup Hemat

    “Sudahlah, Ma,” hibur Olivia seperti biasanya. “Kak Rose kan baru pulang. Seharusnya kita bergembira, bukannya bersedih. Iya kan, Nel?”Nelly langsung menimpali, “Betul, Ma. Ayo sekarang kita antar Kak Rose ke kamar. Kak Rose sekamar sama Nelly nggak apa-apa ya, Kak?” ucap gadis itu seraya berpaling pada kakak pertamanya. “Kak Oliv tidur sama Mama soalnya.”Rosemary mengangguk pelan. Dia tak masalah sekamar sama siapa. Yang dipikirkannya saat ini adalah bagaimana menempuh langkah selanjutnya. Dirinya adalah anak sulung. Tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga sekarang berpindah padanya. Dia tak sampai hati ibu dan adik-adiknya tinggal terus-terusan di dalam rumah sekecil ini.Pikirannya terus berkecamuk sepanjang hari itu. Sudah tiga bulan dia dirawat di rumah sakit. Atasannya pernah datang menjenguknya sekali dan menyatakan turut berdukacita atas musibah bertubi-tu

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Jual Mobil

    Martha menggeleng. “Nggak usah, Rose. Mobil itu hadiah dari Papa buatmu. Jadi uang hasil penjualannya ya milikmu sepenuhnya,” katanya sambil menatap sang putri penuh haru.“Nggak, Ma. Uang itu untuk mengembalikan perhiasan-perhiasan Mama yang terpaksa dijual buat biaya pengobatan Rose di rumah sakit. Tenang saja, Rose masih punya tabungan dari gaji sebagai sekretaris dulu. Nanti Rose beli sepeda motor saja buat dipakai sehari-hari,” papar gadis itu panjang-lebar.“Sepeda motor?” tanya ibunya tak percaya. “Kamu bisa mengendarai sepeda motor?”Putrinya mengangguk. “Bisa, Ma. Diajari Owen dulu. Dia bilang mumpung masih muda, Rose sedapat mungkin mencoba segala hal yang bisa dilakukan. Karena kita tidak pernah tahu suatu saat mungkin membutuhkan keahlian mengendarai sepeda motor,” jelasnya sendu.Gadis itu jadi teringat pada sang kekasih yang te

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Agen Asuransi

    “Maafkan pertanyaan saya ini, Pak,” potong si agen asuransi. “Apakah Bapak sudah memutuskan harga untuk membeli mobil bekas gadis itu? Sepintas lalu saya lihat mobilnya masih bagus dan terawat.”Lawan bicaranya menghela napas panjang. “Expander itu memang masih bagus dan terawat sekali, Ward. Tapi penjualan mobil bekas sedang sepi sekarang. Terus terang agak berat juga kalau aku membelinya dengan harga tinggi….”“Begini, Pak,” lanjut laki-laki necis itu. “Setelah saya perhatikan baik-baik tadi, saya akhirnya mengenali gadis itu. Dia sebenarnya adalah….”Selanjutnya si pemilik showroom mendengarkan penuturan panjang lebar agen asuransinya tersebut.***Rosemary keluar dari showroom dengan perasaan luar biasa lega. Mobil Expander-nya telah laku terjual dengan harga sesuai permintaannya. Lumayan, tujuh juta le

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Makan Bersama

    “Sori, Om cuma bergurau,” ujar laki-laki keren itu seraya menyalakan alarm mobil New Camry silver-nya. “Ayo masuk ke mobil. Kita berangkat sekarang. Om lapar sekali.”Sang gadis mengangguk. Beberapa saat kemudian mereka telah duduk bersebelahan. Edward menyalakan AC dan memutar lagu lawas pop romantis berbahasa Inggris. “Aku ini termasuk old fashioned dalam selera lagu, Rose. Sukanya lagu-lagu klasik ala Bryan Adams, Celine Dion, Mariah Carey, dan sejenisnya. Mereka berjaya sekali di masa muda Om. Hahaha…ketahuan ya, Om sekarang kira-kira berapa usianya? Memang udah generasi jadul, sih,” aku pria itu tanpa tedeng aling-aling. Senyumnya lebar sekali memperlihatkan sederetan gigi yang putih bersih mengkilat.Perasaan dulu dia nggak seceria ini, deh, komentar Rosemary dalam hati. Memang Om Edward selalu ramah. Maklum, dia kan marketing dan bertujuan memprospek kliennya supaya mengambil asuransi dengan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Jadi Agen Asuransi, Yuk

    Gadis itu tersenyum kecut. “Perusahaan tempat saya bekerja dulu itu tidak menerima mobil bekas, Om,” jawabnya singkat.Mukanya tampak muram mengingat perusahaan yang memberhentikannya sepihak akibat berbulan-bulan dirawat di rumah sakit. Begitulah kalau bekerja ikut orang, sesalnya dalam hati. Bisa di-PHK kapanpun kalau dianggap tak berguna lagi.Edward yang menyadari perubahan ekspresi gadis itu berusaha memancing, “Berapa lama kamu bekerja di tempat itu, Rose?”“Dua tahun, Om.”“Lumayan juga. Kenapa berhenti?”“Saya diberhentikan, Om,” jawab gadis itu sambil menatap Edward. Sorot matanya tampak terluka. “Karena terlalu lama dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan setelah Papa meninggal itu.”“Oh, kejam sekali, ya,” komentar lawan bicaranya menunjukkan keprihatinannya. &ldqu

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Berkunjung ke Kantor Edward

    “Gimana kalau setelah ini kamu kuajak melihat-lihat kantor tempatku bekerja? Supaya wawasanmu semakin terbuka mengenai bisnis asuransi,” usul Edward sembari tersenyum manis sekali, Rosemary jadi semakin sungkan. Sudah dibantu menjualkan mobil dengan harga tinggi dan ditraktir makan enak, masa mau menolak permintaan sesederhana itu? cetus gadis itu dalam hati.Mau tak mau dia mengangguk. Edward senang sekali. “Good, Rose. Mumpung masih muda, kamu harus mempertimbangkan segala peluang di depan mata. Ingat, kesempatan emas jarang datang dua kali. Begitu kamu melewatkannya, orang lain yang akan menggantikan dirimu meraih kesuksesan!”Gadis itu meringis. Dia tak mengerti maksud perkataan pria ini. Bagaimana dia bisa begitu yakin aku mampu mengikuti jejak kesuksesannya di bidang yang sama sekali asing bagiku? ucap hati kecilnya penuh tanda tanya.“Maafkan saya sebelumnya, Om,” katanya hati-h

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Semoga Betah

    Pria di hadapannya tersenyum lebar. Terlihat deretan gigi yang putih bersih menawan, Benar-benar kinclong Om Edward ini, puji gadis itu dalam hati. Dia benar-benar merawat dirinya dengan baik dari ujung rambut sampai ke ujung kaki!“Agen-agen senior atau yang sudah menjadi manajer biasanya tak sabaran menunggu proses administrasi diselesaikan oleh pegawai resmi kantor ini. Karena harus menunggu sesuai antrian. Tidak bisa langsung beres. Karena itu kalau sudah mencapai tingkat pendapatan tertentu mereka biasanya mempekerjakan sekretaris sendiri, khusus untuk mengurus administrasi tim mereka.”Rosemary terperangah.”Digaji sendiri, Om?” tanyanya spontan.Edward mengangguk. “Betul,” jawab laki-laki itu membenarkan. “Sekretaris itu digaji sendiri oleh agen senior atau manajer yang bersangkutan. Bu Teresa cuma menyediakan ruangan kerja, fasilitas listrik, dan wifi untuk kelancaran peke

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   The Big Boss

    Gadis itu menggeleng. “Saya dulu cuma pernah diajak Papa pergi sekeluarga ke Singapore dan Malaysia, Om,” akunya terus terang. “Karena dekat dan nggak butuh waktu lama mengunjungi tempat-tempat wisata di sana. Papa nggak suka ninggalin tokonya lama-lama.”Edward terkekeh. “Kelak kamu akan mendapatkan kesempatan berekreasi ke negara manapun yang kamu mau, Rose. Percayalah,” ucap pria itu penuh teka-teki.Rosemary jadi penasaran dibuatnya. Dia spontan bertanya, “Oya? Gimana caranya, Om?”Pertanyaan gadis itu tak terjawab oleh Edward karena tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan menyapa laki-laki itu, “Halo, Ward. Wah, baru balik dari Tiongkok sudah langsung aktif lagi. Hebat!”“Halo, Bu Tere. Iya, saya hari ini baru aktif lagi. Tadi siang habis mampir ke tempat nasabah yang mau nambah polis. Eh, nggak sengaja ketemu sama anak mantan

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Sembuh

    Esok harinya Minggu pagi. Rosemary dikagetkan dengan kemunculan Martha di dalam kamar tidurnya. Dia kebetulan baru bangun tidur dan belum mandi.“Mama sudah pulang?” tanyanya keheranan. “Pagi sekali.”Diregangkannya kedua tangannya ke atas untuk melemaskan otot-otot tubuhnya. Martha mendekati putrinya. Raut wajahnya tampak sendu.“Maafkan Mama, Rosemary,” cetusnya seraya memeluk erat sang putri. “Selama ini Mama sudah bersikap tidak adil kepadamu. Menghakimimu dengan kejam seolah-olah Mama adalah orang yang suci dan tak pernah berbuat kesalahan. Kamu mau memaafkan Mama, Nak?”Putri sulungnya itu terkejut. Mama…Mama sudah mau berbaikan denganku, batinnya senang. Terima kasih, Tuhan Yesus. Ini merupakan hadiah kedua terindah untuk ulang tahunku!Martha lalu menceritakan pertemuannya dengan Tiara kemarin di makam Lukman. Juga percakapan mereka di rumah makan bubur ayam kesukaannya.

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Jabatan Baru

    “Terima kasih, terima kasih,” kata wanita itu pada orang-orang itu.Yang mengejutkan ketika Joseph dibimbing oleh Anita, gurunya, tiba-tiba berkata dengan terbata-bata, “Se…la…mat u…lang ta…hun, Bu.”Rosemary terperangah. Perasaannya terharu sekali mendengarkan anak penyandang cerebral palsy itu sanggup berbicara sepanjang itu. Biasanya dia jarang sekali berkata-kata. Kalaupun iya, paling cuma satu-dua patah kata. Ini sampai empat kata meskipun belum lancar.“Kami setiap hari beberapa kali bergantian mengajarinya, Bu,” kata Anita, sang guru, memberitahu. “Ini merupakan permintaan khusus dari Pak Chris. Katanya mau kasih kejutan buat Ibu.”Rosemary kaget mendengarnya. Dia langsung mengalihkan pandangannya pada sang mentor. Pria itu tersenyum sambil mengangguk. “Kamu kan pernah bilang ingin sekali mendengar Joseph bicara lebih panjang. Jadi kupikir akan menja

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Happy Birthday

    Sementara itu pada saat yang sama di Surabaya, Rosemary mengemudi mobil untuk menjemput Damian di rumahnya. Nelly ikut bersamanya. Mereka berniat pergi ke panti asuhan bertiga. Damian berkata sudah kangen dengan suasana tempat itu setelah satu bulan lebih tidak mengunjunginya. “Wah, keren banget kamu hari ini,” goda Rosemary begitu melihat sahabatnya keluar dari rumah dengan mengenakan celana pendek selutut berwarna putih, kaos polo pas badan motif garis-garis horizonthal kombinasi biru tua dan putih, serta sepatu casual tertutup berwarna biru tua. Pakaian yang dikenakan laki-laki itu membuat dadanya yang bidang dan perutnya yang rata tampak menonjol.“Ccck, ccck, ccck…. Perutmu kok tambah rata, Dam? Kalah deh, cewek. Rajin nge-gym, sih. Keren banget kan Mas-mu ini, Nel?” cetus Rosemary seraya menoleh ke jok belakang tempat adiknya duduk. Dia sendiri sudah pindah duduk di jok samping pengemudi. Karena seperti

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Pengakuan Tiara

    “Kalau boleh tahu, mantan suamimu itu pergi ke mana?” pancing Martha ingin tahu. “Masa dia sama sekali nggak pernah datang mengunjungi anak-anaknya?”Tiara menggeleng pelan. “Dia menghilang begitu saja tanpa jejak, Mbak. Ada rumor dia dipenjara akibat tertangkap memakai narkoba. Juga ada yang bilang dia berhasil melarikan diri ke luar negeri. Entahlah, Mbak. Saya tidak tahu dan memang tidak mau tahu lagi. Begitu palu diketok hakim menandakan resminya perceraian kami secara hukum, saya mengambil keputusan untuk tidak berhubungan lagi dengannya. Tapi ternyata…ah, sayalah yang harus menanggung semua hutangnya pada Mas Rahmat.”“Kenapa kamu tidak melaporkan orang itu pada polisi?” tanya Martha curiga. Ia masih menyangsikan kebenaran cerita perempuan itu.Tiara tersenyum getir. “Saya terlalu takut pada ancamannya, Mbak. Saya tahu dia mempunyai kekuasaan yang besar. Lebih baik saya yang menderita daripada an

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Berbicara dengan Pelakor

    Perempuan cantik berusia pertengahan empat puluhan itu tampak gugup melihat kehadiran Martha. “Ma…maafkan saya, Mbak. Saya tidak tahu kalau Mbak berada di Balikpapan. Saya dengar Mbak sekeluarga sudah pindah ke Surabaya dan nggak pernah datang kemari lagi. Ja…jadi saya memberanikan diri mengunjungi makam Mas Lukman setahun belakangan ini…,” jelasnya dengan suara terbata-bata.Sorot matanya tampak ketakutan sekali. Keringat dingin mengalir deras dari pelipisnya. Dia sampai menyeka wajahnya dengan tisu.Sikap Martha menjadi semakin garang. Dipandanginya wanita itu dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. “Penampilanmu masih mewah seperti dulu. Cuma pakaianmu sudah jauh lebih tertutup sekarang. Kelihatannya kamu sudah mendapatkan mangsa baru. Begitu suamiku meninggal dunia, kamu menghilang bagaikan ditelan bumi! Siapa sangka sekarang kamu bisa muncul di sini. Rupanya masih punya hati nurani juga.”Tiba-tiba perempua

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Mengunjungi Makam Lukman Laurens

    Pada suatu malam Nelly berkata pada Martha, “Ma, tiga hari lagi Kak Rosemary kan berulang tahun yang ke-35. Itu pas hari Sabtu. Aku, Mas Damian, sama Mas Chris berencana mengadakan perayaan kejutan di panti. Mama ikut, ya?”Ibunya itu mendelik. “Kamu meminta sesuatu yang sulit sekali Mama kabulkan, Nel,” cetusnya gusar. Tampak jelas dia sangat tidak menyukai ajakan anak bungsunya itu.Nelly berusaha menyabarkan dirinya. “Lalu sampai kapan Mama akan memusuhi Kak Rose? Kasihan dia, Ma. Gangguan psikosomatisnya nggak sembuh-sembuh kalau begini terus,” ucap gadis itu prihatin.“Memangnya Mama ini Tuhan, bisa menyembuhkan penyakit kakakmu? Itu semua terjadi akibat ulahnya sendiri, Nel. Salah siapa dia banyak berbuat dosa dulu? Sekarang juga berani-beraninya menentang Mama! Dasar anak durhaka!” maki Martha tak henti-hentinya. Aura kebencian tampak jelas membayang dari raut wajahnya.Nelly sampai

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Perpisahan

    Satu bulan kemudian Rosemary diberi kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan pada segenap rekan-rekan kerjanya ketika sedang berlangsung pertemuan besar.Secara singkat dia bercerita bahwa memperoleh panggilan hati sebagai pekerja sosial di sebuah panti asuhan anak-anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu dengan berat hati terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai agen asuransi.“Demikian saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan sekalian atas dukungannya selama ini. Semoga Anda semua semakin sukses dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.”Tak sedikit orang yang menyayangkan keputusan wanita itu meninggalkan karirnya yang cemerlang secepat ini. Beberapa orang mengangkat tangannya untuk mengajukan pertanyaan.Damian dengan sigap meraih mikrofon yang dipegang Rosemary dan berkata pada hadirin, “Mohon maaf sebelumnya. Ini adalah salam perpisahan dari rekan sejawat kita Rosemary Laurens. Jadi bukan

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Ungkapan Perasaan Christopher

    “Tumben kamu ngajak aku ngobrol di luar panti,” cetus Christopher pada Rosemary keesokan harinya. Siang itu Rosemary mengajaknya bertemu di sebuah kedai kopi yang tak jauh dari panti.“Nggak enak kalau kedengaran Bu Farida ataupun orang-orang di sana,” jawab lawan bicaranya terus terang. “Ada hal penting yang mau kutanyakan padamu, Chris.”“Apa itu?” tanya si dokter ingin tahu. Ditatapnya wanita yang duduk di hadapannya dengan mimic serius.Rosemary berdeham sejenak lalu berkata, “Kemarin malam kerongkonganku terserang rasa panas bagaikan terbakar lagi. Padahal akhir-akhir ini aku sudah bisa menerima kondisiku apa adanya. Perut mual, lidah pahit, dan kerongkongan panas sudah kuanggap merupakan bagian dari diriku dan kuterima dengan lapang dada. Tapi kejadian kemarin malam membuatku tersadar. Sampai kapan gangguan psikosomatis ini menggerogotiku? So, aku mau bertanya padamu bagaimana caranya kamu d

  • Kisah Gadis Yang Tersakiti   Kondisi Damian Terungkap

    “Mama dengar kamu tadi mengajak adikmu pergi ke panti asuhan,” cetus Martha blak-blakan begitu tiba di kamar Rosemary.Anaknya itu mengangguk mengiyakan. “Betul, Ma. Nelly yang memintanya sendiri tempo hari. Dan aku juga sekalian mengajak Damian karena dia juga pernah bilang mau melihat-lihat panti….”Martha berdeham keras. Dia menatap tajam putri sulungnya itu. “Begini, Rose. Kalau kamu memang memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai agen asuransi demi melakukan pelayanan di tempat yang nggak penting itu, silakan. Tapi jangan pengaruhi adikmu untuk mengambil langkah yang sama denganmu. Bisa jadi gelandangan keluarga ini nanti kalau semua anggotanya bekerja cuma-cuma tanpa mendapatkan upah!” serunya berang. Kedua matanya melotot luar biasa saking marahnya.Rosemary menatap ibunya prihatin. Kok bisa-bisanya Mama berpikiran sejauh itu, batinnya pedih. Begitu pentingkah materi baginya? Padahal dia sudah pernah meras

DMCA.com Protection Status