Share

Bab 75

Penulis: Sky_Earth
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-26 07:30:00

"Ap-apa maksudmu, tuan Luciano," balas Orazio tergagap. Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya, namun ia berusaha untuk tetap tenang.

"Mengapa kau menuduhku sebagai mata-mata? Atas dasar apa? Jika tuan Franco tahu, dia pasti akan marah besar padamu, tuan Luciano," lanjut Orazio berusaha menutupi keterkejutannya.

"Hahahahaha!"

Tiba-tiba Luciano tertawa terbahak-bahak, membuat Orazio kebingungan dengan sikap putra pemimpin Klan Marchetti itu.

"Hahahahaha! Kau lucu sekali, Orazio! Hahahahaha!"

Kemudian Luciano berhenti lalu berjalan mendekati Orazio. Ia berhenti tepat di dekat Orazio hanya berjarak sekitar 30 cm. Tawanya telah hilang digantikan keseriusan. Ia menatap tajam Orazio.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 76

    Franco menatap putranya dengan mata hijaunya yang lembut lalu berkata, "ia memperingatkan bahwa kita sedang diadu domba oleh seseorang untuk saling menyerang dengan Klan Maximo."Mata Luciano membulat mendengar perkataan ayahnya. Raut wajahnya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata."Maksudnya? Kita diadu domba oleh siapa, papa? Mengapa ada orang yang ingin mengadu domba kita dengan Klan Maximo?" tanya Luciano tak mengerti."Itulah yang papa ingin tahu jawabannya. Di dalam surat itu juga tertulis kalau semua ini hanyalah kesalahpahaman. Dan kebenarannya bukan seperti yang selama ini aku percaya," jelas Franco dengan ekspresi bingung."Apakah… ini ada hubungannya dengan kematian bibi Gianna?" tanya Luciano hati-hati."Sep

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-26
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 77

    Dominica duduk termenung di atas tempat tidurnya. Matanya menatap langit biru diluar sana. Cahaya matahari yang masuk dari jendela tepat mengenai tubuhnya tak dihiraukannya.Wajah tampan Sang Singa Yang Agung mulai dihinggapi garis-garis halus. Dominica tidak bisa memungkiri bahwa usianya tidak lagi muda. Ia semakin tua, tubuhnya tidak sesehat dan setegap dulu.Apalagi ditambah kepergian wanita yang sangat ia cintai. Begitu terpukulnya Dominica hingga ia tak menghiraukan dirinya. Penderitaan atas kehilangan Gianna lengkap sudah dengan rumor yang mengatakan dirinya sengaja mengorbankan istrinya agar tetap hidup.Saat itu Dominica tidak tahu harus bersikap bagaimana. Apakah ia harus marah dengan beredarnya rumor tak berdasar itu? Atau diam saja? Dan Dominica yang tengah berduka mengambil pilihan kedua. Mendiamka

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-26
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 78

    "AAAA!!!" Celeste terpekik, namun dengan cepat mulutnya dibekap oleh sebuah tangan halus nan lembut. "Ssssttttt!!!!" Mata Celeste terbelalak saat melihat siapa yang membekapnya. Seorang wanita berambut pirang dan berwajah cantik tengah menatapnya dengan raut wajah khawatir. "Ap-apa-apaan ini? Siapa wanita ini? Darimana dia masuk?" batin Celeste shock. "Tolong jangan berisik! Sebelumnya aku minta maaf, jika kau berjanji tidak akan berteriak, aku akan melepaskan bekapan di mulutmu," bisik wanita itu. Celeste cepat-cepat mengangguk dan wanita itu segera menepati janjinya melepaskan bekapan tangannya di mulut Celeste. "Si-siapa kau?

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 79

    Celeste tertunduk malu mendengar komentar calon mertuanya itu."Maafkan sikap anehku, tuan Dominica. Aku tidak bermaksud seperti ini. Aku… aku terlalu gugup, karena ini pengalaman pertamaku," jawab Celeste sambil nyengir lebar.Dominica memicingkan matanya, menatap Celeste curiga. "Ada apa sebenarnya, nona?" desak Dominica."Hm… begini, tuan. Sebenarnya… sebenarnya…," Celeste ragu-ragu. Ia menatap pria dihadapannya yang tengah menatapnya dengan raut wajah ingin tahu.“Sebenarnya saat ini ada seorang gadis di kamarku.” Akhirnya Celeste menyelesaikan kalimatnya.“Lalu?” tanya Dominica kebingungan.“Mmm… dia ingin berte

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 80

    Dominica menatap gadis itu dengan mata coklatnya yang tajam menusuk, bagai pedang es yang tepat menghujam jantung, membuat Alena menggigil hanya dengan melihatnya.“Apa tujuanmu datang kesini dan diam-diam menemuiku?” tanya Dominica dingin.“Apakah ayahmu tahu kalau kau kemari? Bagaimana dengan kakak laki-lakimu? Bukankah kau selalu dalam pengawasan mereka berdua selama 24 jam?” lanjut Dominica dengan nada sinis.“Mereka tidak tahu aku kemari. Aku kabur diam-diam. Waktuku hanya sampai esok pagi sebelum mereka menyadari aku tak ada dalam pengawasan,” jelas Alena tak gentar dengan sikap tak bersahabat Dominica padanya.“Jika seperti itu, sebaiknya kau segera pulang. Jangan sampai mereka menuduhku telah menculikmu. Sudah cukup rumor

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 81

    Disaat yang sama, Celeste yang baru saja keluar dari ruang kerja Dominica bergegas menaiki tangga. Ia berniat ke kamarnya untuk menenangkan tubuhnya yang masih gemetar.Namun disaat yang bersamaan muncul Juan yang hendak turun. Keduanya bertemu di tengah-tengah, lalu Juan melemparkan senyum khasnya pada sang kekasih yang dibalas Celeste dengan senyum gugup."Sayang, ada apa denganmu? Wajahmu terlihat pucat. Kau seperti habis melihat hantu," gurau Juan."Oh, Juan. Jantungku hampir saja copot," jawab Celeste gemetar."Ada apa, sayang? Beritahu aku," tanya Juan sambil menatapnya cemas.Celeste balas menatap Juan, terbesit rasa bimbang di hatinya. Apakah ia harus memberitahu pria ini tentang Alena atau tetap tutup mulut sep

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 82

    Dominica serta Alena sama-sama menoleh ke arah pintu yang terbuka. Keduanya terbelalak terkejut saat sosok Juan muncul disana dengan senyum.Nafas Alena tertahan melihat sosok pria yang sudah lama tak dilihatnya itu. Sejenak ia melupakan amarah Dominica dan terlena dengan penampilan maskulin sempurna Juan."Apakah dia sungguh Juan?" gumam Alena dalam hati. "Betapa sempurnanya Tuhan menciptakan pria satu ini," pujinya terpesona."Seandainya dulu aku bisa memilikinya..," batin Alena lagi."Alena…," bisik Juan dengan bola mata membulat sempurna menatap gadis cantik yang sedang balas menatapnya dengan bola mata sebiru langit musim panas."Kau… Alena?" tanya Juan ragu.Al

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 83

    Juan menatap Alena dengan raut wajah penuh pertanyaan. Ia mendesak dengan matanya agar gadis itu segera memulai ceritanya."Tunggu apalagi Alena? Mengapa kau belum mulai?" desak Dominica."Apa kau menunggu sampai ayahmu, Igor datang kemari?" sindir Dominica.Alena menelan ludah, tenggorokannya terasa kering. Betapa susahnya untuk mulai bercerita. Ia takut jika Juan berbalik membencinya, sama seperti ayahnya, Dominica yang begitu membencinya hingga sekarang."Tentu saja, Alena. Istrinya tewas akibat dirimu," hati kecil Alena berkata.Gadis itu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ia siap bercerita, ia siap dengan semua resikonya. Ini adalah hukuman akibat keegoisannya dimasa lalu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30

Bab terbaru

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 144

    Juan dan Celeste tercengang menatap wanita yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka. Wanita yang dibawa oleh Angelo yang dikenal dingin dan anti perempuan."Angelo?" ucap Celeste bingung."Perkenalkan, namanya Fiorella. Maafkan jika aku telah lancang mengajaknya untuk tinggal disini tanpa memberitahu kalian berdua terlebih dahulu. Tapi, ada alasan mengapa aku melakukan hal ini, tuan Juan, nona Celeste," jelas Angelo."Aku Fiorella, senang berkenalan dengan anda berdua," ucap Fiorella gugup."Ada apa ini, Angelo? Tidak biasanya kau membawa wanita seperti ini?" tanya Juan blak-blakkan didepan Fiorella."Dia adalah wanita yang diceritakan oleh Davidde tadi pagi, tuan Juan," jelas Angelo.

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 143

    “A-apa maksudmu, Angelo? K-kau mengajakku tinggal bersamamu? Apakah tidak terlalu cepat? Kita berdua baru saja kenal,” ucap Fiorella dengan wajah merona merah karena malu.Menyadari kalau kalimat yang diucapkannya membuat Fiorella berpikiran macam-macam, Angelo cepat-cepat mengoreksinya dengan wajah sama merahnya dengan wanita itu.“Ah, ti-tidak! Maksudku bukan seperti itu! Maafkan aku jika ucapanku membuatmu berpikiran macam-macam!”“Maksudku, aku selama ini tinggal di hotel K bersama atasanku dan juga pacarnya. Mereka menyewa seluruh lantai, sehingga banyak kamar kosong. Jika kau mau, kau bisa mengisi salah satu kamar kosong di sana sampai kami menangkap pembunuh itu,” jelas Angelo cepat-cepat.“Oh, seperti itu,” ko

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 142

    Angelo melesat bagai peluru meninggalkan ruangan itu langsung masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan Juan yang meneriakkan namanya. Saat ini yang ada dipikirannya hanya satu. Fiorella.Ciri-ciri yang diceritakan oleh Davidde sangat cocok dengan Fiorella. Apalagi wanita itu membawa sekeranjang bunga, seingatnya Fiorella pernah bercerita padanya kalau ia sering membawa pulang bunga-bunga yang mulai layu untuk dikeringkan di rumahnya.“Pantas saja, dia tak membuka tokonya hari ini. Dia pasti syok dan ketakutan dengan kejadian semalam,” gumam Angelo.Tak sabar untuk segera bertemu dengan wanita itu, Angelo bagai kerasukan menekan pedal gas dalam-dalam. Membawa mobil dengan kecepatan penuh. Hampir semua lalulintas dilewatinya tanpa perduli apakah sedang merah atau hijau. Yang ada dipikirannya sekarang adalah

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 141

    Pagi itu, Angelo kembali berjalan-jalan disekitar hotel hingga ke pasaraya yang letaknya tak jauh dari sana. Ia berniat mengenal Fiorella lebih jauh lagi. Setelah percakapan pertama keduanya, sudah sekitar 3 hari ia tak melihat wanita itu. Ia disibukkan dengan pembunuhan Domenico.Pagi ini sedikit senggang, sebelum mereka kembali ke markas Klan Maximo siang ini. Angelo menyempatkan menemui Fiorella untuk bercakap-cakap.Dengan bersemangat dan dada berdebar, Angelo berjalan menuju toko bunga Fiorella. Namun seketika ia mengernyit saat melihat toko wanita itu tutup. Tidak seperti biasanya, setahu Angelo Fiorella tidak pernah menutup tokonya.Dengan rasa penasaran ia lalu mendekati penjual tembikar yang letaknya persis di samping toko bunga Fiorella."Permisi, apa kau tahu

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 140

    Angelo segera memasukkan memory card tersebut kedalam saku jasnya. Setelah itu keduanya bergegas mengembalikan barang-barang tersebut pada petugas. Dengan tergesa-gesa keduanya kembali ke mobil dan segera pergi dari sana."Ini, tuan Juan," ucap Angelo sambil memberikan memory card yang disimpannya tadi."Haruskah aku lihat sekarang?" tanya Juan meminta pendapat Angelo."Mengapa tidak? Lebih cepat kita tahu isi memory card itu bukankah lebih baik? Siapa tahu disana ada petunjuk yang kita inginkan," balas Angelo ringan.

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 139

    Angelo kembali ke hotel dengan suasana hati yang lebih cerah. Pertemuannya dengan wanita pemilik toko bunga, Fiorella, sedikit mencerahkan hatinya yang cukup lama berkabut.Dengan bersenandung kecil, Angelo memasuki kamar hotelnya. Ia terus teringat akan Fiorella, dadanya berdebar kencang setiap kali ia teringat wanita itu. Apakah ia jatuh cinta lagi? Pada wanita yang sama namun sedikit berbeda? Angelo menggeleng, mengusir pikiran melantur itu."Apa yang kau pikirkan, Angelo? Dia bukan Carina, dia Fiorella. Walaupun wajah mereka sama, itu bukan dia. Carina mu tidak akan kembali, sadarlah," tegurnya pada dirinya sendiri.Walau begitu, Angelo tetap memikirkan Fiorella. Memikirkan wanita itu diluar dugaan memberikan ketenangan dalam hatinya.****

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 138

    Menuruti perintah Juan, Angelo segera mengumpulkan anak buah Klan Maximo kemudian memberi mereka perintah untuk menyelidiki Alonzo. Serta berpatroli minimal 3 orang, agar menghindari penyerangan yang tidak diinginkan.Sementara Domenico telah pergi meninggalkan hotel dengan mengemban tugas menyelidiki bosnya sendiri, Armando Ferrari.Juan masuk kedalam kamar hotelnya dengan semangat baru, wajahnya kini berseri-seri tidak lagi murung seperti beberapa hari lalu. Celeste yang tengah duduk santai sambil membaca majalah mode merasa senang melihat perubahan itu."Darimana kau sayang? Aku mencarimu dari tadi," tanya Celeste sambil menurunkan majalah yang dibacanya."Aku tadi habis bertemu Domenico, sayang," jawab Juan sambil mencium pipi Celeste.

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 137

    Ottavio masuk ke dalam lift hotel dengan Domenico mengekor di belakang. Ia memencet tombol 7 yang artinya mereka akan ke lantai 7, dimana semua kamar di lantai itu adalah milik Juan untuk sementara dirinya tinggal di hotel itu.Domenico mengikuti Ottavio dalam diam, hanya matanya yang memperhatikan sepanjang perjalanan menuju tempat bertemu Juan dan Angelo. Tibalah keduanya di lantai 7 dan Ottavio segera keluar lift terus berjalan menuju kamar bernomor 710 sesuai instruksi yang diberikan.TOK! TOK! TOK!Ottavio mengetuk pelan pintu kamar nomor 710. Tak butuh waktu lama pintu kamar terbuka dan muncullah sosok sempurna Angelo. Ottavio terdiam, terpesona sekaligus terintimidasi oleh kehadiran Angelo. Apalagi pria itu tepat berdiri dihadapannya.Dengan bibir gemetar, Ottavio

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 136

    Angelo berjalan dengan terburu-buru meninggalkan pasaraya. Wajahnya pucat dengan keringat tak berhenti mengalir."Apa ini? Perasaan apa ini?" batin Angelo tak mengerti."Mengapa aku tak punya keberanian untuk bertanya pada wanita itu," batin Angelo lagi.Kenangan masa lalu sekilas berkelebat di pelupuk mata Angelo. Senyum manisnya, tawa renyahnya, mata hijau teduhnya tak pernah Angelo lupakan sekalipun.Angelo memijat keningnya yang tiba-tiba terasa pusing. Kenangan itu serta wanita yang dilihatnya di pasaraya tadi menyakitkan kepalanya.Angelo bergegas membuka pintu kamarnya lalu melempar dirinya ke atas tempat tidur. Ia memejamkan kedua matanya dengan sebelah tangan diatas kening.

DMCA.com Protection Status