Share

Bab 54

Author: Sky_Earth
last update Last Updated: 2021-10-17 11:53:14

Dominica tersentak oleh sinisnya ucapan Juan. Ya, selamanya dimata Juan ia adalah penyebab meninggalnya Gianna, istrinya. Walau bagaimanapun ia menjelaskan bahwa bukan dirinya yang menyebabkan Gianna tewas, Juan sama sekali tidak mempercayai dirinya. 

Rasa sakit menyeruak, menusuk bagai ribuan jarum. Dominica memegang dadanya, menahan agar sang putra tidak melihat kesakitan timbul akibat perkataannya.

"Nak, papa tidak akan membela diri lagi. Kau sekarang sudah dewasa, kau dapat membedakan mana yang benar mana yang tidak. Papa pasrahkan keputusan itu padamu," ucap Dominica dengan hati yang perih.

Ia lalu bangkit dengan wajah murung meninggalkan Juan sendirian di ruangan itu. Juan diam-diam menatap punggung sang ayah, timbul sedikit rasa bersalah dalam dirinya karena telah mengatakan hal yang menyakitkan sang aya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 55

    Setelah sarapan Juan mengajaknya berkeliling kota Palermo, tentu saja tidak hanya berdua. Ada banyak pengawal yang ikut serta. Dan keduanya tidak bisa mengeluh, sebab nyawa Juan adalah prioritas nomor satu.Apalagi di situasi yang cukup panas seperti ini. Bisa saja ada seseorang yang mengendap-endap untuk membunuh Juan dan hal itu sangat tidak diinginkan oleh Klan Maximo.Juan memeluk pinggang Celeste yang bersandar di dadanya sambil duduk di kursi belakang mobil menikmati perjalanan menuju pusat kota."Kau akan membawaku kemana, Juan?" tanya Celeste manja."Aku ingin membawamu ke suatu tempat, sayang. Kau pasti akan menyukainya," jawab Juan berahasia."Kau membuatku sangat penasaran," balas Celeste tertarik.

    Last Updated : 2021-10-17
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 56

    Juan terjatuh dengan wajah pucat, sementara para pengawalnya bergegas berlari melindungi dirinya dan juga Celeste."Cepat! Bawa tuan Juan dan nona Celeste ke tempat aman! Disini biarkan kami berdua yang menanganinya!" seru Sanzio, pemimpin mereka.Mematuhi perintah, keempat pengawal yang tersisa segera membawa Juan dan Celeste berlindung masuk kedalam bagian dalam boutique yang diperuntukkan bagi pelanggan VIP boutique tersebut.Juan dan Celeste yang merasa lemas oleh peristiwa tak terduga itu segera duduk di sofa yang disediakan, sementara keempat pengawalnya berdiri didepan pintu. Berjaga dengan sikap sangat waspada.

    Last Updated : 2021-10-18
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 57

    Celeste menyentuh tangan Juan mencoba menyadarkan pria itu yang duduk mematung dengan tatapan kosong."Sayang?" panggil Celeste sekali lagi sambil menggoyangkan tangannya. Dan mata Juan mengerjap, ia tersadar, menatap bingung Celeste dan juga sekelilingnya."Hah? Apa yang kau katamu tadi, sayang?" tanya Juan bagai orang linglung."Sanzio bertanya padamu, apakah kegiatan hari ini akan tetap dilanjutkan atau kita kembali?" tanya Celeste dengan tatapan khawatir."Oh, terserahmu, sayang. Kau sendiri ingin melanjutkan acara shoppingmu atau bagaimana?" Juan melemparkan pertanyaan pada kekasihnya.Celeste menggeleng lesu, "aku tidak ada nafsu lagi

    Last Updated : 2021-10-18
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 58

    Dominica tengah bermain catur dengan Angelo di ruang kerjanya saat Sanzio datang menghampiri mereka."Maaf mengganggu anda, tuan Dominico dan tuan Angelo," sapa Sanzio hormat."Oh, Sanzio!" seru Dominica riang. "Bukankah kau mengawal Juan dan kekasihnya berbelanja?" tanya Dominica bingung."Kami baru saja kembali, tuan," jawab Sanzio pendek."Secepat ini? Apakah di Palermo tidak ada tempat yang menarik?" gurau Dominica.Angelo tersenyum geli mendengar gurauan dari bos besarnya. Ia menatap Dominica takjub, bosnya itu memang sangat suka bergurau dengan para anak buahnya. Sangat berbeda dengan image yang beredar diluaran."Inilah yang ingin aku laporkan pada anda, tuan," ucap Sanzio

    Last Updated : 2021-10-19
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 59

    Dominica berdiri didepan pintu kamar Juan dengan raut wajah ragu. Ia bimbang, apakah harus menemui putranya atau tidak."Bagaimana jika dia sedang istirahat dan tak ingin diganggu?" gumam Dominica, "tapi, aku sangat mengkhawatirkan kondisinya."Beberapa kali Dominica mengulurkan tangannya hendak mengetuk pintu, namun setiap kali tangannya hampir menempel di pintu ia menariknya.Jika bukan karena sikap putranya yang sedikit tidak menyukai dirinya, mungkin saat ini Dominica sudah berlari heboh untuk melihat kondisi putranya.Rasa bersalah tiba-tiba menyeruak dalam dadanya, sedemikian rupa sehingga membuat dadanya sesak. "Jika saja kau mengetahui kebenarannya, nak," batin Dominica sedih.CKLEK!

    Last Updated : 2021-10-19
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 60

    Dominico tersentak di kursinya mendengar Juan mengatakan ibunya terus mendatanginya dalam mimpi setiap malam. Sebab hal itu pun terjadi padanya, semenjak kematian istrinya hampir setiap malam Gianna selalu hadir di mimpinya.Dan selalu sama. Gianna memakai pakaian putih kusam dengan rambut kusut dan wajah sedih mengibakan. Mulut wanita itu bergerak-gerak seperti mengucapkan sesuatu, namun tidak ada suara yang keluar dari tenggorokkannya.Dominica selalu menangis tiap kali Gianna hadir dalam mimpinya. Rasa bersalah dan menyesal menumpuk kian dalam, menyesakkan dadanya. Menyesal karena menyebabkan wanita yang dicintainya ikut terlibat dalam masalahnya. Bersalah karena tidak mampu melindungi Gianna tercinta.Dominica selalu menyimpan rapat mimpi itu, ia tak pernah menceritakannya pada siapapun. Bahkan Angelo yang merup

    Last Updated : 2021-10-19
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 61

    Franco menarik nafas panjang, raut wajahnya kelihatan cukup kesal dengan sikap Luciano tadi. Orazio yang sedari tadi memperhatikan keributan antara ayah dan anak itu tak berkomentar sama sekali."Dia terlalu dimanja. Salahku," sesal Franco pada dirinya sendiri.qKemudian ia kembali ke tempat duduknya semula, namun wajahnya murung. Minatnya untuk melanjutkan percakapan bisnis dengan Orazio telah hilang."Jika anda ingin menunda pembicaraan bisnis kita, tidak mengapa, tuan Franco. Anda kelihatan lelah," ucap Orazio berempati."Tidak. Aku tidak apa-apa, Orazio. Hanya… aku tak tahu lagi bagaimana cara mengendalikan putraku satu-satunya itu," keluh Franco murung."Semenjak kematian ibunya, aku selalu memanjakannya. Ap

    Last Updated : 2021-10-20
  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 62

    "Jika bukan karena mama dan mafioso Klan Maximo, aku tidak akan pernah ingin kembali!" ketus Juan."Kau adalah pemimpin klan ini papa. Klan terbesar di negara kita! Lantas, mengapa kau seperti ini?! Apakah ada sesuatu yang tidak aku ketahui, papa?" selidik Juan menatap tajam sang ayah.Dominica menarik nafas dalam-dalam lalu berkata, "tidak, nak. Tidak ada satupun yang papa sembunyikan darimu.""Alasanku tidak memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi pada mamamu, adalah karena… permintaan mamamu sendiri," lanjut Dominica.Ekspresi Juan seketika berubah, "apa maksud perkataanmu, papa?" tanyanya tak mengerti."Sebelum meninggal, mama

    Last Updated : 2021-10-20

Latest chapter

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 144

    Juan dan Celeste tercengang menatap wanita yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka. Wanita yang dibawa oleh Angelo yang dikenal dingin dan anti perempuan."Angelo?" ucap Celeste bingung."Perkenalkan, namanya Fiorella. Maafkan jika aku telah lancang mengajaknya untuk tinggal disini tanpa memberitahu kalian berdua terlebih dahulu. Tapi, ada alasan mengapa aku melakukan hal ini, tuan Juan, nona Celeste," jelas Angelo."Aku Fiorella, senang berkenalan dengan anda berdua," ucap Fiorella gugup."Ada apa ini, Angelo? Tidak biasanya kau membawa wanita seperti ini?" tanya Juan blak-blakkan didepan Fiorella."Dia adalah wanita yang diceritakan oleh Davidde tadi pagi, tuan Juan," jelas Angelo.

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 143

    “A-apa maksudmu, Angelo? K-kau mengajakku tinggal bersamamu? Apakah tidak terlalu cepat? Kita berdua baru saja kenal,” ucap Fiorella dengan wajah merona merah karena malu.Menyadari kalau kalimat yang diucapkannya membuat Fiorella berpikiran macam-macam, Angelo cepat-cepat mengoreksinya dengan wajah sama merahnya dengan wanita itu.“Ah, ti-tidak! Maksudku bukan seperti itu! Maafkan aku jika ucapanku membuatmu berpikiran macam-macam!”“Maksudku, aku selama ini tinggal di hotel K bersama atasanku dan juga pacarnya. Mereka menyewa seluruh lantai, sehingga banyak kamar kosong. Jika kau mau, kau bisa mengisi salah satu kamar kosong di sana sampai kami menangkap pembunuh itu,” jelas Angelo cepat-cepat.“Oh, seperti itu,” ko

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 142

    Angelo melesat bagai peluru meninggalkan ruangan itu langsung masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan Juan yang meneriakkan namanya. Saat ini yang ada dipikirannya hanya satu. Fiorella.Ciri-ciri yang diceritakan oleh Davidde sangat cocok dengan Fiorella. Apalagi wanita itu membawa sekeranjang bunga, seingatnya Fiorella pernah bercerita padanya kalau ia sering membawa pulang bunga-bunga yang mulai layu untuk dikeringkan di rumahnya.“Pantas saja, dia tak membuka tokonya hari ini. Dia pasti syok dan ketakutan dengan kejadian semalam,” gumam Angelo.Tak sabar untuk segera bertemu dengan wanita itu, Angelo bagai kerasukan menekan pedal gas dalam-dalam. Membawa mobil dengan kecepatan penuh. Hampir semua lalulintas dilewatinya tanpa perduli apakah sedang merah atau hijau. Yang ada dipikirannya sekarang adalah

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 141

    Pagi itu, Angelo kembali berjalan-jalan disekitar hotel hingga ke pasaraya yang letaknya tak jauh dari sana. Ia berniat mengenal Fiorella lebih jauh lagi. Setelah percakapan pertama keduanya, sudah sekitar 3 hari ia tak melihat wanita itu. Ia disibukkan dengan pembunuhan Domenico.Pagi ini sedikit senggang, sebelum mereka kembali ke markas Klan Maximo siang ini. Angelo menyempatkan menemui Fiorella untuk bercakap-cakap.Dengan bersemangat dan dada berdebar, Angelo berjalan menuju toko bunga Fiorella. Namun seketika ia mengernyit saat melihat toko wanita itu tutup. Tidak seperti biasanya, setahu Angelo Fiorella tidak pernah menutup tokonya.Dengan rasa penasaran ia lalu mendekati penjual tembikar yang letaknya persis di samping toko bunga Fiorella."Permisi, apa kau tahu

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 140

    Angelo segera memasukkan memory card tersebut kedalam saku jasnya. Setelah itu keduanya bergegas mengembalikan barang-barang tersebut pada petugas. Dengan tergesa-gesa keduanya kembali ke mobil dan segera pergi dari sana."Ini, tuan Juan," ucap Angelo sambil memberikan memory card yang disimpannya tadi."Haruskah aku lihat sekarang?" tanya Juan meminta pendapat Angelo."Mengapa tidak? Lebih cepat kita tahu isi memory card itu bukankah lebih baik? Siapa tahu disana ada petunjuk yang kita inginkan," balas Angelo ringan.

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 139

    Angelo kembali ke hotel dengan suasana hati yang lebih cerah. Pertemuannya dengan wanita pemilik toko bunga, Fiorella, sedikit mencerahkan hatinya yang cukup lama berkabut.Dengan bersenandung kecil, Angelo memasuki kamar hotelnya. Ia terus teringat akan Fiorella, dadanya berdebar kencang setiap kali ia teringat wanita itu. Apakah ia jatuh cinta lagi? Pada wanita yang sama namun sedikit berbeda? Angelo menggeleng, mengusir pikiran melantur itu."Apa yang kau pikirkan, Angelo? Dia bukan Carina, dia Fiorella. Walaupun wajah mereka sama, itu bukan dia. Carina mu tidak akan kembali, sadarlah," tegurnya pada dirinya sendiri.Walau begitu, Angelo tetap memikirkan Fiorella. Memikirkan wanita itu diluar dugaan memberikan ketenangan dalam hatinya.****

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 138

    Menuruti perintah Juan, Angelo segera mengumpulkan anak buah Klan Maximo kemudian memberi mereka perintah untuk menyelidiki Alonzo. Serta berpatroli minimal 3 orang, agar menghindari penyerangan yang tidak diinginkan.Sementara Domenico telah pergi meninggalkan hotel dengan mengemban tugas menyelidiki bosnya sendiri, Armando Ferrari.Juan masuk kedalam kamar hotelnya dengan semangat baru, wajahnya kini berseri-seri tidak lagi murung seperti beberapa hari lalu. Celeste yang tengah duduk santai sambil membaca majalah mode merasa senang melihat perubahan itu."Darimana kau sayang? Aku mencarimu dari tadi," tanya Celeste sambil menurunkan majalah yang dibacanya."Aku tadi habis bertemu Domenico, sayang," jawab Juan sambil mencium pipi Celeste.

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 137

    Ottavio masuk ke dalam lift hotel dengan Domenico mengekor di belakang. Ia memencet tombol 7 yang artinya mereka akan ke lantai 7, dimana semua kamar di lantai itu adalah milik Juan untuk sementara dirinya tinggal di hotel itu.Domenico mengikuti Ottavio dalam diam, hanya matanya yang memperhatikan sepanjang perjalanan menuju tempat bertemu Juan dan Angelo. Tibalah keduanya di lantai 7 dan Ottavio segera keluar lift terus berjalan menuju kamar bernomor 710 sesuai instruksi yang diberikan.TOK! TOK! TOK!Ottavio mengetuk pelan pintu kamar nomor 710. Tak butuh waktu lama pintu kamar terbuka dan muncullah sosok sempurna Angelo. Ottavio terdiam, terpesona sekaligus terintimidasi oleh kehadiran Angelo. Apalagi pria itu tepat berdiri dihadapannya.Dengan bibir gemetar, Ottavio

  • Kisah Cinta Sang Mafia   Bab 136

    Angelo berjalan dengan terburu-buru meninggalkan pasaraya. Wajahnya pucat dengan keringat tak berhenti mengalir."Apa ini? Perasaan apa ini?" batin Angelo tak mengerti."Mengapa aku tak punya keberanian untuk bertanya pada wanita itu," batin Angelo lagi.Kenangan masa lalu sekilas berkelebat di pelupuk mata Angelo. Senyum manisnya, tawa renyahnya, mata hijau teduhnya tak pernah Angelo lupakan sekalipun.Angelo memijat keningnya yang tiba-tiba terasa pusing. Kenangan itu serta wanita yang dilihatnya di pasaraya tadi menyakitkan kepalanya.Angelo bergegas membuka pintu kamarnya lalu melempar dirinya ke atas tempat tidur. Ia memejamkan kedua matanya dengan sebelah tangan diatas kening.

DMCA.com Protection Status