Setelah semua persiapan selesai, Bima dan kawan-kawan yang di tambah Abigail pun berangkat ke bandara untuk menemui Andi.
"Kalian sudah yakin? kalau tidak yakin aku gantikan dengan guild The White Dragon." tanya Andi saat Bima dan kawan-kawan menemuinya di bandara."Aku sedang malas berdebat, cepat tunjukkan mana pesawatnya." ucap Bima."Baiklah.." jawab Andi menurut saja.Andi memimpin jalan menuju ke pesawat pribadi yang akan Bima dan kawan-kawan gunakan untuk ke Afrika."Jaga diri baik-baik ya." ucap Andi."Do'a nya om." ucap Kevin."Iya, setiap saat aku kirimkan doa." jawab Andi.Setelah itu Pesawat pun melakukan take-off, pesawat meninggalkan bandara membawa hunter hunter penting di dalamnya.Setelah berjam-jam berdiam di dalam pesawat, akhirnya mereka pun sampai di Bandara Internasional di Afrika. Mereka turun dari pesawat dan di sambut oleh kepala Asosiasi Hunter Nasional Afrika.Bima daSorenya, Bima baru bangun dari tidurnya pada jam 4 sore, Bima bergegas untuk mandi. Selesai mandi Bima membeli makanan dari sistem untuk mengisi perutnya, setelah kenyang Bima pun keluar dari kamar untuk membuat kopi.Saat sedang mengaduk kopinya, Bima di hampiri oleh Albert yang berwajah datar dan cool."Kak, ke ruang TV sebentar, bunda Aurora dan mama Berliana ingin berbicara." ucap Albert."Ya." jawab Bima singkat.Bima membawa kopinya ke ruang TV mengikuti Albert. Di ruang TV sudah terdapat Kevin dan yang lainnya sedang menunggu Bima dan Albert."Duduk sayang." ucap Berliana.Bima menurut saja dan duduk di samping Riski."Bunda merasa kalau rumah jadi sepi mulai kemarin, ini bukan rumah yang dulu. Rumah yang selalu ramai dan penuh canda tawa, kenapa? ada masalah apa?" tanya Aurora."Ini kan biar bunda bisa tenang dan pulih lebih cepat." ucap Riski."Enggak nak, bunda yakin bukan karena itu, jujur."
Keesokan harinya, saat Bima bangun, dia kaget karena tiba tiba dirinya berpindah ke ruang tamu."Anjink! ngelindur aku semalem." gumam Bima kesal.Setelah mengumpulkan nyawa, Bima pun pergi kembali ke kamarnya untuk mandi. Namun saat membuka pintu kamarnya, hati Bima benar-benar di buat hancur berkeping-keping.Di atas ranjang terdapat tiga orang tanpa busana dengan saling berpelukan. Bahkan kelamin pria itu menancap di kelamin salah satu wanita di sana. Ternyata yang ada di kamarnya adalah Kevin, Silvia dan Abigail.'Hahahaha.......' Bima tertawa di dalam hatinya.Menahan rasa sakitnya, Bima memasuki kamar dengan mengendap-endap lalu pergi mandi. Selesai mandi Bima membereskan barang barangnya dengan wajah datar dan hati yang sudah hancur.Mendengar suara grusak grusuk, Silvia terbangun dari tidurnya untuk mengecek apa yang sedang terjadi."Jangan temui aku lagi! bahkan kakakmu sekalipun! camkan baik-baik! akan aku bunu
Bima kembali ke gazebo bergabung dengan yang lainnya nongkrong santai di sana. Mereka ngobrol santai sampai sore, namun di tengah keasikan mereka, tiba tiba muncul segerombolan orang yang membuat suasana hancur.[Ck! apalah mereka ini bos! mengganggu saja!]"Aku mau mandi dulu, capek juga seharian nongkrong." ucap Bima beranjak pergi namun di tahan oleh seseorang.Ya, yang datang adalah Kevin dan kawan-kawan bersama Billy dan yang lainnya."Mau kemana?" tanya Billy menahan tangan Bima."Tuli?" tanya Bima dingin."Aku datang kesini untuk menemuimu, minimal sambutlah sebentar." ucap Billy.Bima tersenyum sinis dan menepis tangan Billy, tanpa banyak bicara Bima langsung pergi begitu saja."Ngapain kesini? ini bukan wilayah kalian." ucap Riski santai sambil main gaple bersama Julian."Ris, ayolah!." ucap Rizal."Ngapa? ini pilihanku kok, bebas dong." jawab Riski santai."Woy! empat sama empat tolol! malah naruh enam!" ucap Julian kesal."Loh, di kurang dua kan empat jul." ucap Riski."Gak
Keesokan harinya, setelah sarapan bersama mereka bertiga pun berangkat ke Asosiasi Hunter dengan memakai jubah hitam polos dan topeng Hannya khasnya.Sesampainya di Asosiasi Hunter, Bima mengajak mereka untuk pergi menemui petugas yang kemarin Bima kirimi dokumen pembuatan guild, namanya Anya."Guild baru ya? bawa FC data diri asli berikut asal akademi?" tanya Anya.Bima memberikan tiga map yang berisi FC data diri mereka pada Anya. Anya pun mengeceknya dengan teliti, sesaat kemudian dia dibuat melotot melihat data diri tiga orang di depannya."B-bukannya kalian sudah ada kontrak khusus dengan pak Andi? dan kontrak itu berlangsung selama 50 tahun kedepan?" tanya Anya."Kami keluar, kami mau buat guild baru." jawab Riski."O-ohh baiklah, aku akan urus secepatnya, kalau ada tambahan orang tolong segera datang temui aku di sini." ucap Anya."Ini nama guild dan logo yang akan kami gunakan." ucap Bima memberikan satu kertas bergambar sosok iblis yang memegang sebilah pisau dengan memakai t
Di hari berikutnya, setelah menjemput Arie dan memberikan dokumen tambahan pada Anya di Asosiasi, mereka pun pulang ke basecamp baru untuk persiapan latihan."Latihan fisik dulu, bentuk badan biar lebih enak selanjutnya." ucap Bima mengajak mereka ke ruang gym.Mereka pun memulai latihannya dengan gym, membentuk badan mereka yang mulai kendor. Tak hanya gym, Bima juga mengajak mereka untuk ambil misi sebagai latih tanding.Baru genap seminggu, guild baru itu langsung menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, dalam satu minggu Bima ambil misi bisa sampai 3-4 misi.Belum lagi setiap misi di selesaikan dengan sempurna tanpa ada salah satu anggota terluka sedikitpun. Apalagi topeng ketiga orang itu sangat mudah di tebak, tapi siapakah satu orang yang ikut di sana? begitu lah pemikiran masyarakat."Istirahat dulu seminggu, refresing kita." ucap Bima."Aku mau liburan lah!" ucap Julian sudah membuat rencana dengan Indah."Libu
Siang harinya Bima, Julian, Riski dan Arie pergi ke Asosiasi untuk ambil misi sebagai alat ukur seberapa kuat mereka sekarang.Saat sedang berjalan keluar gedung, tiba tiba Bima di panggil oleh seorang wanita asing yang sangat cantik, manis dan imut."Siapa cok?" tanya Bima bingung."Lah! kau yang di panggil! ya kita gak tau anjink!" jawab Riski kesal."Tinggal aja, gak penting cok." ucap Bima lanjut berjalan."Kaka Bima penyuka sesama jenis?" tanya Arie"Tidakk! bodoh!" jawab Bima kesal."Syukurlah kalau seperti itu!" ucap Arie lega.Mereka pun pergi meninggalkan wanita yang sedang berlari mengejar keempatnya."Kenapa dia?" gumam wanita itu heran.Karena bingung, wanita itu pun pergi ke sebuah tempat yang dulu dia tinggali.Sedangkan Bima, dia dan yang lainnya masuk ke dalam portal yang kebetulan juga dekat dengan Asosiasi. Mereka mempraktikkan semua yang sudah Bima ajarkan selama sat
Bima kembali muncul di ruang TV dengan aura yang kembali netral dan wajah yang seperti biasanya. Bima pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri karena hari sudah menjelang malam.Selesai mandi, Bima turun ke bawah untuk menonton TV, Bima menonton berita yang sedang hangat di negeri ini. Berita kembali menayangkan tentang guild The Beast yang sudah di putus kontrak oleh Asosiasi Hunter Nasional maupun Internasional.Mereka juga menayangkan kerasnya Kevin dan Rizal dalam memilih anggota sebagai pengganti pilar-pilar guild. Berita juga mengumumkan pada masyarakat kalau Guild baru yang bernama The Sky God di tunjuk oleh Asosiasi Hunter Nasional sebagai tim khusus pengganti Guild The Beast.Sedangkan berita tentang guild The Devil's Crew sudah tenggelam dan tidak pernah terdengar lagi selama 3 sampai 4 hari ke belakang."Besok jadi libur kan?" tanya Julian datang menghampiri Bima."Iya." jawab Bima santai."Oke!" ucap Julian mengacung
Keesokan harinya, Bima memutuskan untuk mulai melatih mereka dengan keras. Memaksimalkan semua potensi yang ada di tubuh mereka. Tidak hanya fokus pada ketiga temannya, Bima juga melatih dirinya sendiri. Pagi sampai sore melatih ketiga temannya, malam sampai pagi Bima berlatih sangat keras di alam Surgawi. Dua bulan penuh Bima melatih ketiga temannya tanpa mengambil misi, Bima tidak melatih mereka di halaman belakang, tapi di sebuah dimensi khusus yang jarak waktunya adalah 7 hari di dalam dimensi sama dengan satu hari di luar. Dalam dua bulan saja, mereka bertiga sudah ada di puncak kekuatannya, 3x lipat lebih kuat dari kelas Kaisar Alam Semesta biasa. Mode Bankai mereka bahkan bisa dengan mudah membunuh seekor Beast Spiritual kelas Dewa. Ketiganya juga Bima latih membunuh dengan brutal dan sangat sadis. Bima mendidik mereka bertiga menjadi sosok tanpa ampun dan tidak berperasaan terhadap musuh, tap
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem