Saat Silvia membuka pintu kamar, dia kaget karena tidak ada Bima di sana. Silvia menghubungi Howard melalui telepati menanyakan keberadaan Bima.
"Bima di mana? disini tidak ada!" tanya Silvia melalui telepati dengan suara panik. "Aku juga tidak tau! dia hilang begitu saja! aku akan cari sekarang juga, nanti kamu aku kabari lagi!" jawab Howard. "Secepatnya ya!" ucap Silvia. "Iya!" jawab Howard tegas. Silvia pun kembali ke ruang TV untuk memberi tahu Diana tentang hilangnya Bima. "Bunda, Bima tidak ada di kamar!" teriak Silvia berlari menghampiri Diana. "Loh! kemana? kok bisa?!" tanya Diana kaget. "Via juga tidak tau bunda! bagaimana ini?!" jawab Silvia sangat panik. "Doni, kamu coba hubungi dia." ucap Diana. Doni langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Bima, namun sayangnya ponsel Bima tidak bisa di hubungi. "Mati bSetelah semua persiapan selesai, Bima dan kawan-kawan yang di tambah Abigail pun berangkat ke bandara untuk menemui Andi."Kalian sudah yakin? kalau tidak yakin aku gantikan dengan guild The White Dragon." tanya Andi saat Bima dan kawan-kawan menemuinya di bandara."Aku sedang malas berdebat, cepat tunjukkan mana pesawatnya." ucap Bima."Baiklah.." jawab Andi menurut saja.Andi memimpin jalan menuju ke pesawat pribadi yang akan Bima dan kawan-kawan gunakan untuk ke Afrika."Jaga diri baik-baik ya." ucap Andi."Do'a nya om." ucap Kevin."Iya, setiap saat aku kirimkan doa." jawab Andi.Setelah itu Pesawat pun melakukan take-off, pesawat meninggalkan bandara membawa hunter hunter penting di dalamnya.Setelah berjam-jam berdiam di dalam pesawat, akhirnya mereka pun sampai di Bandara Internasional di Afrika. Mereka turun dari pesawat dan di sambut oleh kepala Asosiasi Hunter Nasional Afrika.Bima da
Sorenya, Bima baru bangun dari tidurnya pada jam 4 sore, Bima bergegas untuk mandi. Selesai mandi Bima membeli makanan dari sistem untuk mengisi perutnya, setelah kenyang Bima pun keluar dari kamar untuk membuat kopi.Saat sedang mengaduk kopinya, Bima di hampiri oleh Albert yang berwajah datar dan cool."Kak, ke ruang TV sebentar, bunda Aurora dan mama Berliana ingin berbicara." ucap Albert."Ya." jawab Bima singkat.Bima membawa kopinya ke ruang TV mengikuti Albert. Di ruang TV sudah terdapat Kevin dan yang lainnya sedang menunggu Bima dan Albert."Duduk sayang." ucap Berliana.Bima menurut saja dan duduk di samping Riski."Bunda merasa kalau rumah jadi sepi mulai kemarin, ini bukan rumah yang dulu. Rumah yang selalu ramai dan penuh canda tawa, kenapa? ada masalah apa?" tanya Aurora."Ini kan biar bunda bisa tenang dan pulih lebih cepat." ucap Riski."Enggak nak, bunda yakin bukan karena itu, jujur."
Keesokan harinya, saat Bima bangun, dia kaget karena tiba tiba dirinya berpindah ke ruang tamu."Anjink! ngelindur aku semalem." gumam Bima kesal.Setelah mengumpulkan nyawa, Bima pun pergi kembali ke kamarnya untuk mandi. Namun saat membuka pintu kamarnya, hati Bima benar-benar di buat hancur berkeping-keping.Di atas ranjang terdapat tiga orang tanpa busana dengan saling berpelukan. Bahkan kelamin pria itu menancap di kelamin salah satu wanita di sana. Ternyata yang ada di kamarnya adalah Kevin, Silvia dan Abigail.'Hahahaha.......' Bima tertawa di dalam hatinya.Menahan rasa sakitnya, Bima memasuki kamar dengan mengendap-endap lalu pergi mandi. Selesai mandi Bima membereskan barang barangnya dengan wajah datar dan hati yang sudah hancur.Mendengar suara grusak grusuk, Silvia terbangun dari tidurnya untuk mengecek apa yang sedang terjadi."Jangan temui aku lagi! bahkan kakakmu sekalipun! camkan baik-baik! akan aku bunu
Bima kembali ke gazebo bergabung dengan yang lainnya nongkrong santai di sana. Mereka ngobrol santai sampai sore, namun di tengah keasikan mereka, tiba tiba muncul segerombolan orang yang membuat suasana hancur.[Ck! apalah mereka ini bos! mengganggu saja!]"Aku mau mandi dulu, capek juga seharian nongkrong." ucap Bima beranjak pergi namun di tahan oleh seseorang.Ya, yang datang adalah Kevin dan kawan-kawan bersama Billy dan yang lainnya."Mau kemana?" tanya Billy menahan tangan Bima."Tuli?" tanya Bima dingin."Aku datang kesini untuk menemuimu, minimal sambutlah sebentar." ucap Billy.Bima tersenyum sinis dan menepis tangan Billy, tanpa banyak bicara Bima langsung pergi begitu saja."Ngapain kesini? ini bukan wilayah kalian." ucap Riski santai sambil main gaple bersama Julian."Ris, ayolah!." ucap Rizal."Ngapa? ini pilihanku kok, bebas dong." jawab Riski santai."Woy! empat sama empat tolol! malah naruh enam!" ucap Julian kesal."Loh, di kurang dua kan empat jul." ucap Riski."Gak
Keesokan harinya, setelah sarapan bersama mereka bertiga pun berangkat ke Asosiasi Hunter dengan memakai jubah hitam polos dan topeng Hannya khasnya.Sesampainya di Asosiasi Hunter, Bima mengajak mereka untuk pergi menemui petugas yang kemarin Bima kirimi dokumen pembuatan guild, namanya Anya."Guild baru ya? bawa FC data diri asli berikut asal akademi?" tanya Anya.Bima memberikan tiga map yang berisi FC data diri mereka pada Anya. Anya pun mengeceknya dengan teliti, sesaat kemudian dia dibuat melotot melihat data diri tiga orang di depannya."B-bukannya kalian sudah ada kontrak khusus dengan pak Andi? dan kontrak itu berlangsung selama 50 tahun kedepan?" tanya Anya."Kami keluar, kami mau buat guild baru." jawab Riski."O-ohh baiklah, aku akan urus secepatnya, kalau ada tambahan orang tolong segera datang temui aku di sini." ucap Anya."Ini nama guild dan logo yang akan kami gunakan." ucap Bima memberikan satu kertas bergambar sosok iblis yang memegang sebilah pisau dengan memakai t
Di hari berikutnya, setelah menjemput Arie dan memberikan dokumen tambahan pada Anya di Asosiasi, mereka pun pulang ke basecamp baru untuk persiapan latihan."Latihan fisik dulu, bentuk badan biar lebih enak selanjutnya." ucap Bima mengajak mereka ke ruang gym.Mereka pun memulai latihannya dengan gym, membentuk badan mereka yang mulai kendor. Tak hanya gym, Bima juga mengajak mereka untuk ambil misi sebagai latih tanding.Baru genap seminggu, guild baru itu langsung menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, dalam satu minggu Bima ambil misi bisa sampai 3-4 misi.Belum lagi setiap misi di selesaikan dengan sempurna tanpa ada salah satu anggota terluka sedikitpun. Apalagi topeng ketiga orang itu sangat mudah di tebak, tapi siapakah satu orang yang ikut di sana? begitu lah pemikiran masyarakat."Istirahat dulu seminggu, refresing kita." ucap Bima."Aku mau liburan lah!" ucap Julian sudah membuat rencana dengan Indah."Libu
Siang harinya Bima, Julian, Riski dan Arie pergi ke Asosiasi untuk ambil misi sebagai alat ukur seberapa kuat mereka sekarang.Saat sedang berjalan keluar gedung, tiba tiba Bima di panggil oleh seorang wanita asing yang sangat cantik, manis dan imut."Siapa cok?" tanya Bima bingung."Lah! kau yang di panggil! ya kita gak tau anjink!" jawab Riski kesal."Tinggal aja, gak penting cok." ucap Bima lanjut berjalan."Kaka Bima penyuka sesama jenis?" tanya Arie"Tidakk! bodoh!" jawab Bima kesal."Syukurlah kalau seperti itu!" ucap Arie lega.Mereka pun pergi meninggalkan wanita yang sedang berlari mengejar keempatnya."Kenapa dia?" gumam wanita itu heran.Karena bingung, wanita itu pun pergi ke sebuah tempat yang dulu dia tinggali.Sedangkan Bima, dia dan yang lainnya masuk ke dalam portal yang kebetulan juga dekat dengan Asosiasi. Mereka mempraktikkan semua yang sudah Bima ajarkan selama sat
Bima kembali muncul di ruang TV dengan aura yang kembali netral dan wajah yang seperti biasanya. Bima pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri karena hari sudah menjelang malam.Selesai mandi, Bima turun ke bawah untuk menonton TV, Bima menonton berita yang sedang hangat di negeri ini. Berita kembali menayangkan tentang guild The Beast yang sudah di putus kontrak oleh Asosiasi Hunter Nasional maupun Internasional.Mereka juga menayangkan kerasnya Kevin dan Rizal dalam memilih anggota sebagai pengganti pilar-pilar guild. Berita juga mengumumkan pada masyarakat kalau Guild baru yang bernama The Sky God di tunjuk oleh Asosiasi Hunter Nasional sebagai tim khusus pengganti Guild The Beast.Sedangkan berita tentang guild The Devil's Crew sudah tenggelam dan tidak pernah terdengar lagi selama 3 sampai 4 hari ke belakang."Besok jadi libur kan?" tanya Julian datang menghampiri Bima."Iya." jawab Bima santai."Oke!" ucap Julian mengacung