Rayyan Wang tertunduk lesu. Diam sebentar untuk mengatur napas, barulah menjawab Brandon Yu. "Aku sudah membicarakannya kepada ibuku, namun dia menolak tentang pemikiranku. Dia mengatakan bahwa keluarga kami harus membayar kompensasi yang sangat besar. Tanpa sepengetahuanku, keluargaku memiliki hutang yang sangat banyak Kepada keluarga wanita itu."Rasa jengkelnya kepada Elena Zhang, membuat dirinya tidak ingin menyebutkan nama Elena Zhang menggantinya dengan kata 'wanita itu'."Situasi yang sulit!" Brandon Yu tidak dapat berkata-kata mendengar penjelasan Rayyan Wang. Suatu hal bila menyangkut tentang uang dan hutang adalah sebuah hal paling sulit untuk dikompromikan. Orang luar sepertinya tidak bisa ikut campur mengenai masalah tersebut."Apa kau memiliki ide tentang keadaanku?" Rayyan Wang sedang putus asa meminta pendapat.Brandon Yu berpikir sejenak, kemudian menjawab pertanyaan tersebut. "Salah satu solusinya adalah mendatangi Elena Zhang sendiri. Kau harus membicarakan permasa
Pembicaraan sudah melebar menandakan bahwa mereka harus segera membubarkan diri. Terlalu sering pergi keluar tidak baik untuk pekerjaan. Terlebih, ada begitu banyak pekerjaan tertunda demi memenuhi undangan Rayyan Wang kali ini. Karenanya, Brandon Yu harus pergi lembur untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya."Benda milikku berfungsi apa tidak, tidak ada hubungannya denganmu. Aku sangat menjaganya agar tidak sembarangan terbang ke sangkar orang lain. Tidak sepertimu, aku suka kebersihan, jadi tidak ingin sembarangan membiarkannya pergi berpetualang. Aku pulang .... Otakmu sudah tidak bisa diajak bicara lagi."Perkataan Brandon Yu membungkam Rayyan Wang suka berganti-ganti pasangan. Akan tetapi, dia berlagak bodoh untuk mempertahankan citra dirinya.Brandon Yu menyesap minuman di depannya, kemudian beranjak berdiri meninggalkan ruangan pribadi, menyisahkan Rayyan Wang sendiri di dalamnya.Beberapa saat kemudian, Rayyan Wang bangkit berdiri, meninggalkan ruangan pribadi. Dia kembali ke
Ide Elena Zhang sangat brilian. Bahkan, dia tidak terpikirkan hal seperti itu. Dia kira Elena Zhang belum mengajukan perceraian untuk memberi Rayyan Wang kesempatan. Tidak tahunya, Elena Zhang mau memberikan pelajaran kepada Rayyan Wang.Ide ini patut untuk dicoba! Dia juga penasaran bagaimana Rayyan Wang kewalahan sendiri untuk mendapatkan tanda tangan Elena Zhang untuk proses persetujuan perceraian."Sayangku, kau sangat jenius! Bagaimana bisa kau terlihat sangat keren seperti ini? Aku ingin memciummu!" Leony Fu sangat bersemangat seolah kejatuhan bintang dari langit. Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya bersiap-siap mencium Elena Zhang. Elena Zhang dengan cepat mengangkat tangannya meletakkan jari telunjuknya di kening Leony Fu. "Menjauhlah dariku! Aku masih menyukai pria."Mendapatkan penolakan membuat Leony Fu tidak senang. Dia menekuk wajahnya hingga muncul guratan tipis di keningnya."Menyebalkan!" Leony mendengus kesal. Dia mengatur posisi duduknya; duduk bersila dengan tanga
Pantas saja Elena Zhang sangat yakin ingin bekerja sama dengan Thomas Xu. Prospek kerja sama kali ini memang memiliki peluang besar, ditambah belum ada merek lokal yang melakukan konsep seperti itu.Memanfaatkan nama seorang aktor terkenal sekelas Thomas Xu memang akan mendapatkan dukungan secara nyata. Meskipun secara keseluruhan penggemar Thomas Xu adalah wanita, tidak menutup kemungkinan semua penggemarnya akan membeli produk mereka, yang notabene untuk perawatan kulit pria.Daripada pria, wanita sangat memperhatikan kekasih dalam urusan penampilan, terutama bagian wajah mereka. Dengan adanya produk mereka, tentu saja mereka tidak akan segan-segan membeli produk tersebut untuk dipakai kekasihnya. Wanita mana yang tidak suka kekasihnya terlihat tampan saat dilihat? Mempertimbangkan ini, Elena Zhang berani maju untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.Terlebih, kemasan produk didesain sangat unik dan berkelas; berbentuk seperti botol transparan yang bisa diisi pasir berwarna wa
Setelah melakukan perawatan di salon, Leony Fu dan Elena Zhang pergi berbelanja gaun malam khusus untuk menghadiri pesta ulang tahun Clara Shen. Ingin berperang dengan musuh tentu harus mempersiapkan segala sesuatunya. Mereka ingin terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan yang lainnya, terutama Clara Shen sendiri. Mereka berdua, terutama Elena Zhang ingin membuat perhitungan dengan Clara Shen sudah berani mengejeknya di masa lampau.Siapa pun pasti marah mengetahui seseorang berpenampilan lebih menonjol dibandingkan dengan dirinya di acara pesta ulang tahunnya. Hal ini akan dilakukan oleh Elena Zhang untuk memberinya peringatan telah berani menjelek-jelekkan dirinya sebelumnya.Menggunakan gaun malam, Elena Zhang dan Leony Fu berjalan sejajar memasuki ruang pribadi di sebuah bar terkenal di Kota Tian.Kehadiran mereka menarik atensi seluruh tamu undangan, terutama para pria. Mulut mereka mengangah lebar terpesona dengan kecantikan Elena Zhang.Leony Fu disandingkan dengan kecantika
Bersamaan dengan Elena Zhang menampar Clara Shen, Melinda Ye tiba di pintu masuk ruang VIP bar; tempat pesta diselenggarakan.Mengetahui sepupunya telah mendapatkan penindasan dia bergegas masuk ke dalam ruangan. Clara Shen adalah sepupu dari ibunya. Diundang dan menjadi tamu kehormatan tentu saja harus menampilkan dirinya dengan baik. Apalagi dia harus banyak bersosialisasi untuk mendapatkan dukungan banyak orang tentang kariernya sebagai seorang model.Dengan langkah besar dan tergesa-gesa, Melinda Ye pun tiba di samping Clara Shen."Apa yang membuatmu berani menampar wajah sepupuku?" nadanya mengintrogasi meminta penjelasan secara mendetail. Tangannya terangkat bersiap-siap menampar Elena Zhang.Akan tetapi, Elena Zhang tepat waktu menyangkal tangan Melinda Ye, mendorongnya menjauh, hingga tubuh Melinda Ke terdorong ke belakang.Elena Zhang tersenyum menyeringai. Ini adalah kedua kalinya dirinya dipertemukan dengan Melinda Ye secara langsung. Sikapnya sama seperti sebelumnya; somb
"Kalau sudah selesai cepatlah pergi keluar! Kalian berdua tidak diterima di sini." Melinda Ye melakukan hal terbaik untuk melindungi Clara Shen. Dia langsung mengusir Elena Zhang dan Leony Fu saat tahu Clara Shen meringkuk di sisinya untuk meminta perlindungan.Ketika bicara, jari telunjuknya terarah ke arah pintu keluar. Raut wajahnya pun telah berubah kemerahan dengan urat leher tertarik keluar."Nona Ye tidak perlu mengusir seperti itu, kami pun tidak sudi berlama-lama berada satu ruangan dengan orang sepertimu. Leony, ayo kita pergi dari sini. Masih ada banyak hal yang lebih menarik untuk dilakukan."Dengan itu, Elena Zhang berbalik badan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan pribadi; tempat acara pesta ulang tahun Clara Shen.Leony Fu berjalan di sisi Elena Zhang sambil menahan senyum. Dia sedang merasa lucu, juga sangat senang melihat Elena Zhang bisa begitu mengerikan saat memarahi orang lain.Sepeninggal Elena Zhang dan Leony Fu, Clara Shen menggertakan giginya berkata, "K
Elena Zhang sangat menikmati pembebasan dirinya. Namun tidak dengan Leony, dia berdiri mematung seoalah manusia transparan di antara kerumunan banyak orang sedang menikmati dentuman musik keras yang menyiksa gendang telinga. "Leony, kau harus menggerakkan tubuhmu, oke. Jarang kita memiliki kesempatan untuk bersenang-senang." Elena Zhang meraih kedua tangan Leony Fu mengajaknya menggerakkan tubuh mengikuti gerakannya.Kepala Leony Fu terasa pusing luar biasa mendengar musik yang terlalu keras. Dia berbisik di telinga Elena Zhang untuk berpamitan pergi ke toilet untuk menuntaskan panggilan alam. Kenyataanya, dia perlu menyegarkan diri agar tidak merasa sakit kepala mendengar musik sangat keras."Cepatlah kembali." Elena Zhang menyetujui kepergian Leony Fu. Seseorang sedang dalam masa panggilan alam tidak dapat dihentikan.Tidak lama berselang, seorang pria bermasker datang menghampiri Elena Zhang. "Nona Zhang." Suaranya familiar terdengar di gendang telinga Elena Zhang. Elena Zhang r
"Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu
Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini
Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da
Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak
Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang
Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini
Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me
Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb
"Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan