Mereka pun segera berpisah sementara, Rizal segera menjemput Siska dan ke 2 anaknya. Setibanya di kediaman Siska, Rizal di sambut dengan ramah.
Mobil BMW nya pun terparkir di pinggir jalan depan rumah Siska. Rizal langsung keluar dari mobil dan tersenyum melihat Siska.
"Hy Zal,, sudah lama semenjak kamu terakhir main kerumah kakak, terakhir kau datang saat anak ku Ramli masih sangat kecil."
"Ia kak, maaf karna aku tak sempat main ke sini. Kak Burhan meminta ku untuk membantunya mengembangkan usaha miliknya."
"Tidak apa Zal, yang penting kamu sekarang sudah sukses."
"Semua karna Kak Burhan percaya kepadaku untuk membantunya. Aku tidak akan mengecewakannya, karna itu aku bekerja dengan sepenuh hati membantunya."
"Oh ya kak, maaf juga karna tidak hadir saat suami kakak meninggal, saat itu aku sedang berada di luar Negri. Saat itu aku di utus kak Burhan untuk membuka cabang usahanya di sana."
"Tidak apa Zal, semua sudah
Rian pun segera menghampiri Ramli yang berada di dekat pintu masuk. "Ram.. Ayo ikut aku, ayo kita pilih beberapa Jas untukmu dan aku, serta kemeja dan sepatu. Setelah lulus pasti kau akan bekerja, kau harus mempunyai beberapa pakaian baru." Ramli pun tersenyum melihat kebaikan dan perhatian sahabatnya. "Baiklah Rian, aku ikuti saja apa yang kau pinta." Keduanya pun mencoba beberapa Jas yang ad di toko, saat Ramli melihat harga Jas yang akan di cobanya alisnya langsung mengerut ke atas. "Rian aku rasa ini tak pantas untukku, harganya sangat mahal!" Ramli kaget dengan harga sebuas setelan Jas dengan harga 12 juta. "Ramli, ambillah yang kau suka, jangan khawatir tentang harga uang tidak masalah bagi keluarga ku, ambillah sebagai hadiah kelulusan mu." Ramli tersenyum pasrah "baiklah, apa katamu saja, aku akan menerimanya." * Sementara Indah sedang asik mencoba beberapa gaun pilihannya, saat keluar dari kamar ganti, ma
"Terima kasih tante, aku juga sangat senang dengan kehadiran tante beserta yang lain di toko ku" Syahrina segera mengambil kartu nama yang terselip di sakunya, lalu memberikan kartu nama tersebut ke Dira. "Tante ini kartu namaku terimalah tante, semoga kelak jika tante ingin memesan sebuah rancangan pakaian bisa melalui aku tante. Aku pasti akan senang saat menerima permintaan tante." "Kamu sangat ramah Syahrina, baiklah jika suatu saat tante membutuhkam sebuah rancangan busana, tante pasti akan memintamu untuk membantu tante." Dira lalu memasukkan kartu nama tersebut ke dalam tas kecilnya. Saat mereka sedang asik ngobrol, tiba-tiba Rian menghampiri Mamanya. "Maa,, apa Jas yang aku pakai terlihat bagus?" Dira tersenyum melihat Rian yang sangat gagah dan tampan." "Kau sangat tampan Rian, persis seperti Papa mu saat muda, gagah dan penuh Kharismatik." Saat mendengar suara Rian, alis Syahrina mengerut ke atas, jantungnya berdetak
Setelah semua selesai berbelanja dan janji untuk bertemu dengan Syahrina di Wisuda Rian esok hari, tibalah waktu pembayaran."Burhan bertanya kepada manager toko, nona berapa semua tagihan kami, sepertinya kami sudah selesai belanja.""Oh ya masukkan juga tagihan Jas terbaik yang dikenakan Rian tadi."Alis Syahrina mengerut ke atas mendengar ucapan Burhan."Paman, Jas ini adalah hadiah untuk kak Rian, izinkan aku memberikan Jas ini dengan tulus tanpa imbalan apapun. Dan juga semua tagihan Paman akan aku beri Diskon 20%."Burhan tersenyum pasrah, bingung harus tertawa atau menangis.""Syahrina, Paman tau kamu sangat dekat dengan Rian dan ingin selalu memberikan yang terbaik untuk membalas kebaikannya dahulu. Namun kita adalah pembisnis, dengan kamu memberikan Jas ini saja sudah lebih dari cukup. Jadi untuk semua tagihan, Paman akan bayar penuh tanpa diskon."Syahrina tersenyum kecut dengan semua nasihat Burhan. "Baiklah Paman jika kau
Syahrina tersenyum dan mendekati keluarga Burhan. "Paman, Tante, Kak Rian dan yang lain, karna hari ini adalah pertemuan yang telah lama aku inginkan, dan besok adalah hari wisuda Kak Rian. Izinkan aku mentraktir kalian semua makan siang besok, aku akan memesan tempat eksklusif di Restoran Bintang 5 untuk merayakannya." "Kamu terlalu baik Syahrina, tapi tidak perlu Restoran bintang 5. Bagaimana jika kita makan santapan laut di Restoran Nelayan Laut. Restorannya sangat nyaman dan kita bisa memesan paket makan sesuai kebutuhan kita." "Baiklah tante jika itu mau tante, aku akan memesan tempat tersebut." mereka semuapun keluar dari butik, Syahrina menggandeng tangan Rian dan segera mengantar kelompok tersebut menuju loby Beautique Syahrina. Syahrina hanya bisa memandang kepergian mereka sampai bayangan mobil mereka tak terlihat lagi. Syahrina segera masuk ke butik dan tersenyum sangat puas. Saat Syahrina melihat manager toko, Syahrina lalu memangg
Saat Niza mendekati Rian, setangkai bunga ucapan kelulusan pun di berikan ke Rian lalu mereka berfoto bersama dan saat itu Niza menggandeng lengan Rian saat berfoto. Saat giliran Syahrina mendekati Rian Syahrina langsung memberikan sebuah bunga tanda kelulusan ke Rian. "Kak Rian slamat ya akhirnya kamu menjadi sarjana, semoga kelak kamu menjadi orang sukses." "Makasi Syahrina dan semoga kelak butik mu semakin laris dan kamu menjadi Desainer terkenal di dunia." "Oh ya kak, aku masih punya hadiah untukmu." Syahrina lalu mengeluarkan sebuah kotak dan memberikan ke Rian. "Apa ini Syahrina, kenapa kamu harus merepotkan diri memberikan hadiah. Hadiah Jas kemaren sudah sangat cukup untuk ku." "Buka saja kak, semoga kamu suka dengan hadiah ku." "Baiklah aku akan membukanya," Rian pun membuka kotak dari Syahrina dan saat melihat isinya Rian sangat senang karna di dalam kotak tersebut terdapat sebuah jam tangan Rolex Pre Ow
Saat sesi foto telah selesai, Rian mencoba menghubungi Niza namun tanpa Rian duga nomornya di blokir oleh Niza, bukan hanya nomor telpon namun akun media sosialnya juga di blokir oleh Niza. Rian mengerutkan alisnya lalu menghela nafas tak berdaya. Ingin rasanya Rian menemui Niza secepatnya namun ia sadar saat ini Niza sedang marah besar dan mereka sudah punya janji untuk makan siang di tempat yang telah di pesan oleh Syahrina. Lalu Rian kembali kerombongan dan menunduk pasrah. Syahrina menyadari kesedihan Rian dan mendekatinya. "Kak Rian ayo kita pergi ke Restoran Nelayan Laut. Aku sudah memesan sebuah ruangan yang bagus untuk kita." Rian hanya mengangguk dengan ajakan Syahrina, Dira pun mengerti dengan ketidak berdayaan anaknya dan segera menghibur Rian. "Rian, hari ini kau dan Ramli telah menjadi seorang sarjana, ayo kita melupakan masalah untuk saat ini dan bersantai. Ayo kita pergi ke Restoran Nelayan Laut, tidak baik kita tidak perg
Saat tiba di rumah setelah kembali dari Restoran Nelayan Laut, Burhan dan sekeluarga pun masuk ke rumah sementara Rizal mengantar Siska dan ke 2 anaknya pulang. Setelah beberapa saat Rizal pun datang menyusul Burhan dan keluarga tersebut di rumahnya. Saat semua sedang bersantai di ruang tamu Burhanpun bertanya sekali lagi kepada Rian tentang keinginan Burhan agar Rian segera memimpin perusahaan yang di milikinya. "Rian apa kau sudah memikirkannya, apa kau tidak ingin pergi bersama Papa sore ini ke Ibu Kota Karta Negara? Jika kau ingin pergi berkemaslah segera agar kita berangkat sore ini." "Paa, izinkan aku disini untuk beberapa bulan sembari menunggu Indah lulus Sekolahnya." "Baiklah jika itu sudah keputusanmu, Papa akan menunggumu di Ibu Kota Karta Negara, dan paman Rizal akan menjemput kalian jika saatnya tiba" "Ia Paa, aku ingin menjalani kehidupan seperti biasa untuk saat ini dan aku ingin melamar pekerjaan dengan usahaku. Aku ingin
Saat sore tiba sebelum Burhan pergi kembali ke Ibu Kota Karta Negara Burhan pun pamit dengan keluarganya. "Istriku, aku akan menunggu mu bersama anak-anak di Ibu Kota karta Negara dan jika waktunya tiba Rizal akan menjemput mu. Bawalah barang seadanya dan yang lain tinggalkan saja, aku rasa beberapa pakaian sudah cukup." "Baiklah Burhan, jaga kesehatanmu dan makanlah teratur. Jangan terlalu lelah bekerja, jika pekerjaan mu terlalu banyak mintalah adik mu Rizal untuk mencari seorang sekertaris, kelak sekertaris itu juga akan menjadi sekertaris Rian." "Ide bagus Dira, aku akan mencari seorang sekertaris muda yang terbaik dan aku akan mengajarinya semua bisnis kita agar kelak Rian di bantu olehnya." Burhan menoleh ke Indah, " Indah papa punya sesuatu untukmu" "Apa itu Paa, aku sudah tidak sabar" Burhan mengeluarkan sebuah kotak kecil dan mengambil sebuah kalung emas yang indah dan liontin dari kalung tersebut berwarna merah darah.
"Ma,, sepertinya hari ini Mama masak lebih banyak?' "Tentu saja mama masak lebih banyak dan enak, hari ini bukannya hari spesial untuk keluarga kita.!" "Hari spesial apa ma,?" Rian menatap Mamanya dengan tatapan penuh tanya. "Hemmm, apa kau tidak ingin memberi tau Mama dan Adik mu Indah hal spesial itu?" "Apa kau ingin menyembunyikannya dari keluarga mu sendiri." Rian menundukkan kepalanya dengan penuh keheranan. Tak lama kemudian Delia menghampiri meja dengan pipi yang memerah. Rian menoleh Delia yang segera duduk di sampingnya dengan tingkah pemalu dan pipi memerah. "Ini dia calon menantu dari keluarga Prayoga sudah bergabung di meja makan." Rian tersentak dan langsung menoleh ke Dira Mamanya dengan wajah yang ikutan memerah. "Ahh tante jangan terlalu berlebihan tante." Delia menundukkan kepalanya dengan tingkah yang begitu imut. Rian semakin terdiam dan ternyata hubungan mereka telah di ketahui oleh Mama dan adiknya. Rian tak menyangka Mamanya sangat mendukung hubunga
"Rian, kau harus membantu ku. Bukankah kita di tugaskan untuk mendapatkan kontrak bersama." "Tentu Desi, aku pasti akan membantu mu. Kau adalah karyawati yang sangat baik, aku pasti akan membantu mu untuk mendapatkan kontrak dari Perusahaan Sky Dragon yang terkenal itu." Desi menatap Rian dengan wajah yang penuh harap. "Makasi Rian, aku yakin jika kita berusaha pasti akan membuahkan hasil." Rian mengangguk mendengar ucapan Desi. "Itu pasti." * Setelah semua urusan Delia telah selesai, Delia segera kembali ke rumah Rian. Saat Delia mengucapkan salam dan masuk ke rumah, Delia kaget melihat kedua sosok Ibu dan anak yang berada di ruang tamu. "Ta-Tante, Indah.." Delia kaget karna keduanya mempunyai pandangan dan wajah yang serius. "Duduk..!" Dira menyuruh Delia duduk dengan suara yang cukup kuat dan tatapan serius. "Ba-baik Tante aku akan duduk." Delia segera duduk dengan wajah pucat, Delia gemetaran karna baru kali ini melihat Tante Dira sangat serius. "A-ada apa tante, ap
Desi teman kerja Rian menunggu Rian dengan sabar di loby kantor, setibanya Rian di loby kantor, Desi langsung berlari menghampiri Rian."Rian, aku sudah menunggumu sejak tadi.""Ada apa Desi, apa ada masalah?""Tidak-tidak, aku melihat kau di acara live streaming yang di siarkan di Televisi. Sungguh suaramu sangat bagus.""Seluruh teman kantor melihatmu dan Delia bernyanyi, kemampuan mu bernyanyi sangat baik. Banyak yang memuji kalian namun banyak pula pria yang menyukai nona Delia kesal denganmu."Rian terdiam karna dia lupa bahwa saat ia bernyanyi bersama Delia di siarkan secara langsung di salah satu stasiun Televisi.Kini Rian menyadari akan konsekwensi yang ia dapati. Bukan hanya ia menjadi terkenal karna suaranya, namun ia juga terkenal karna menjadikan Delia pacarnya."Kau tidak perlu memikirkan pria yang iri padamu. Kau sangat pantas bersama Nona Delia."Rian hanya mengangguk pasrah, mereka berdua masuk ke dalam ruangan kantor mereka.Setibanya Rian di sana sebagian bertepuk t
Setelah selesai bernyanyi, keduanya kembali ke meja mereka. Delia tersenyum sangat bahagia karna akhirnya ketulusan cintanya di terima Rian. Saat turun dari panggung Delia menggandeng lengan Rian dengan erat. Delia tak perduli meski semua mata tertuju padanya dan kamera masih merekam keduanya saat turun dari panggung. Setelah mereka duduk kembali ke meja mereka, Agus sang pemilik Restoran tersebut langsung menghampiri mereka sembari bertepuk tangan. Prok prok prok "Bagus, sungguh penampilan yang sangat sensational." "Kalian berdua sungguh pasangan yang sangat serasi." "Ahhh, om Agus bisa aja, makasi om untuk pujiannya." Mata Agus tertuju pada Rian. "Anak muda, tak ku sangka pria yang selama ini bersama nona Delia mempunyai suara yang sangat indah" "Jangankan semua tamu yang hadir dan para penonton yang ada di layar kaca mengagumi kalian. Bahkan semua makhluk terkagum dengan suara indah kalian berdua. Seluruh alam terasa damai saat mendengarkan kalian bernyanyi." Rian tertaw
Delia terus menyanyikan lagu tersebut dengan penuh kebahagiaan yang di tujukan untuk Rian.Mata Delia tak lepas terus memandangi Rian, tak perduli dengan pengunjung yang begitu ramai dan Delia juga tak perduli saat ini salah satu televisi telah menyiarkan dirinya yang sedang bernyanyi.Bagi Delia mendapatkan cinta Rian adalah suatu anugrah dan kebahagiaan yang begitu sempurna.Rian adalah pria yang sangat baik, jujur dan setia, semua wanita pasti akan berusaha mengejarnya. Apa lagi jika mereka tau bahwa Rian adalah anak orang terkaya di negeri ini.Delia hanya mencintai Rian dengan tulus, cinta pada pandangan pertama dengan pria sempurna yang berakhlak baik.Saat beberapa bait lagu hampir selesai di nyanyikan Delia, Delia segera turun dari panggung yang saat ini masih bernyanyi dan menuju dimana Rian berada.Sorak sorai semakin menjadi-jadi melihat Delia menunjukkan perasaannya pada Rian.Kamera televisi yang sedang melakukan tayangan live steaming juga tidak luput merekam Delia yang
Saat mendengar dari sosial media bahwa Delia ingin bernyanyi lagi di salah satu Cafe di kota pesisir. Kabar tersebut terdengar oleh salah satu stasiun televisi dan langsung segera pergi ke Royal Cafe.Saat wartawan hadir di Royal Cafe kru langsung segera menemui Agus sang pemilik Cafe untuk meminta izin meliput acara di Cafenya.Penyiar juga berkata dengan Agus pria paruh baya pemilik Royal Cafe bahwa jika mereka menyiarkan saat Delia bernyanyi akan membuat Cafenya juga menjadi terkenal karna pernah di hadiri Delia dan bernyanyi di Cafenya.Dengan senang hati Agus bersedia memberi izin pada para penyiar dan kru stasiun Televisi menyiarkan Delia bernyanyi secara live.Penyiar langsung berada di depan Royal Cafe dan mulai meliput. Para pengunjung yang berada di area parkiran juga semakin bersemangat karna ada kru Televisi yang hadir di Royal Cafe."Para pemirsa yang terhormat, beberapa saat lalu kota pesisir kita di hadirkan seorang bidadari yang bersuara emas. Dan baru-baru ini semua s
Setelah Delia berpamitan dengan Gubernur dan yang lainnya Delia segera menuju Royal Cafe.Setelah sampai di Royal Cafe Delia segera memesan makanan dan menunggu Rian di meja VIP yang telah di siapkan untuknya.Setelah pemilik Royal Cafe mengetahui bahwa yang memesan tempat adalah Delia yang saat ini banyak di bicarakan di media sosial.Siapa yang tak ingin kehadiran tamu spesial seperti Delia sang artis sosial media. Tentu saja pemilik Royal Cafe memberikan pelayanan khusus untuk Delia.Hanya dengan memamerkan kehadiran Delia di Royal Cafe ke sosial media, tentu akan banyak tamu yang segera menuju Cafenya.Meja VIP hanyalah hadiah kecil yang di berikan para pemilik Cafe untuk Delia. Saat Delia sedang duduk di meja menunggu hidangan, orang kepercayaan dari pemilik Royal Cafe langsung mengambil foto Delia.Benar saja banyak tamu yang berada di sekitar tempat tersebut berdatangan. Apa lagi saat itu adalah jam makan siang, banyak karyawan dari berbagai perusahaan segera bergegas ke Royal
Delia menoleh ke pria mesum yang dari tadi membuatnya jijik. "Bukankah tadi kau memintaku untuk memanggil seseorang untuk menyelesaikan semua masalah ini?""Apa Gubernur Rivai dan 2 lainnya sudah cukup untuk meyakinkan mu? Atau apa aku harus memanggil seseorang yang lebih tinggi jabatannya?""Jabatan yang lebih tinggi?"Coky sang polisi mesum dan korup gemetar dan wajahnya mulai pucat.Pria di hadapannya saja sudah sangat tinggi jabatannya, jika Delia ingin memanggil seseorang yang lebih tinggi jabatannya dari mereka, mungkin Delia akan meminta seorang Mentri yang akan hadir. "Maaf nona aku salah mencurigai dirimu, tolong beri aku kesempatan untuk berubah.""Kesempatan untuk berubah!""Hahahaha.. "Delia menoleh ke arah tiga pria yang baru saja hadir di hadapannya. Gubernur Rivai menoleh ke kepala Polisi kota Pesisir dan kepala kantor Pajak yang berada di sebelahnya.Keduanya langsung mendekati Delia dan memberikan Sebuah amplop yang berisi surat izin mendirikan bangunan dan sura
Delia segera di bawa untuk menemui polisi dan pihak pejabat kantor pajak. "Ada apa ini, kenapa semua kegiatan konstruksi anda hentikan?"Saat Coky sang polisi yang menghentikan semua berbalik melihat Delia langsung terpesona. Dia segera membuka kaca mata hitamnya dan membuang rokok yang sedang di hisapnya ke tanah lalu menginjaknya. "Wah nona cantik, apa anda yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan ini.""Ya benar, apa ada masalah?"Coky pria beeumur 40 an yang suka akan gadis muda dan selalu berteman baik dengan orang kaya kini mulai menunjukkan tajinya."Sebelumnya Coky sudah di suap oleh pemilik restoran bintang 3 yang berada di sekitar daerah konstruksi, Wiliam sangat hawatir jika berdirinya hotel dan restoran di sekitar hotel miliknya, pasti hotel dan restorannya akan gulung tikar akibat tidak akan ada orang yang akan datang mengunjungi hotelnya lagi.Coky telah di suap oleh Wiliam dan Wiliam telah berjanji jika semua yang ia inginkan terpenuhi, Coky akan di service o