Share

JANGAN PERGI RANIA

Penulis: Sari N
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Dimas, ceraikan Rania! Tinggalkan Rania! Dari sejak dulu sampai sekarang ayah tidak pernah setuju kamu berhubungan dengan wanita itu. Wanita yatim piatu yang tidak tau asal usulnya dari mana. Ayah mohon jika kamu masih mencintai ayah dan juga keluargamu, berpisahlah dengan gadis itu," ucap Ayah Deni lemah. 

Rania melihat sang suami sedang menatap wajah sang ayah mertuanya itu dengan kedua tangannya menggenggam salah satu tangan Paman Deni. Mendengar apa yang seharusnya tidak dia dengar, benar-benar membuat hatinya hancur. 

Langkah gadis itu yang awalnya akan melangkah masuk pun terhenti seketika. Bahkan pintu yang sudah terbuka sedikit itu kembali menutup seolah membuat jarak pembatas antara dirinya dengan sang suami atau lebih tepatnya antara dirinya dengan keluarga ini. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketulusan Cinta Rania   HARUS PERGI

    "Rania, semua yang kamu lihat itu dan semua yang kamu dengar itu tidak seperti yang kamu pikirkan. Kita bisa hadapi semua cobaan ini bersama Rania. Kita bisa bersama-sama meyakinkan kedua orangtuaku kalau cinta kita tulus.""Tidak kak. Aku tidak mau kalau sampai kakak menjadi seorang anak yang durhaka hanya gara-gara aku. Biarkan aku pulang kak. Tinggalkan aku. Turuti semua keinginan ayah kakak. Jangan pernah durhaka kepada orang tua kak, karena hidup kita tidak akan pernah bahagia."Tapi Rania. Jangan seperti ini caranya. Aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa hidup tanpamu Rania. Aku mohon." Air mata Dimas pun terjatuh. Sebuah pepatah mengatakan bahwa seorang laki-laki itu jarang sekali menangis akan tetapi jika dia sudah mengeluarkan air matanya itu artinya dia sudah berada di fase terendahnya.&

  • Ketulusan Cinta Rania   SURAT PERPISAHAN

    Pagi hari kembali datang. Perputaran malam dan siang, pergantian tugas antara bulan dengan matahari kini tengah terjadi. Sinar mentari pagi yang mencoba menerobos helaian demi helaian tirai yang masih menutup jendela kamar sang empunya kamar, mulai memberikan efek rasa panas dan gerah.Sedikit demi sedikit Dimas pun mulai terbangun dari tidurnya. Malam tadi rasanya dia tidur dengan sangat lelap sampai tidak ingat apa yang sudah terjadi. Tangan kanannya yang semula memeluk sang istri, kini hanya memeluk sebuah guling. Laki-laki itu pun berpikir kalau sang istri tercintanya itu pasti sudah bangun terlebih dahulu dan sedang memasak di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka.Pikirannya kembali melamun saat-saat malam yang begitu romantis dia habiskan berdua dengan sang istri. Walaupun belum sampai ke tahap berhubungan layaknya

  • Ketulusan Cinta Rania   BICARA BAIK-BAIK

    Dengan kecepatan diatas rata-rata, Dimas terus menjalankan mobilnya. Rasanya satu meter perjalanan seperti satu kilometer saja. Rasanya satu menit waktu perjalanan serasa satu jam dia habiskan. Beberapa kali mobilnya melewati kendaraan lain dengan kasar dan berbahaya membuat laki-laki ini tak jarang mendapatkan bunyi klakson yang begitu keras ataupun juga teriakan para sopir lain yang merasa terganggu oleh cara menyetir laki-laki ini. Akan tetapi Dimas tak menghiraukan hal itu. Baginya sekarang yang terpenting adalah segera bertemu dengan sang istri Rania. Saking tak konsentrasinya dia terhadap jalanan di depannya, sudah beberapa kali dia hampir saja mengalami kecelakaan. Untung saja Allah masih terus menyelamatkannya sehingga tak terjadi apapun pada laki-laki itu. Perjalanan yang seharusnya memakan waktu lima jam lam

  • Ketulusan Cinta Rania   FIRASAT SANG ISTRI

    Rintik hujan mengalir dengan sangat deras membanjiri aspal jalanan menghempaskan debu-debu tebal yang sedari tadi beterbangan terhirup oleh hidung-hidung para manusia yang sedang berjalan di sekitar lokasi tersebut. Rintik hujan yang jatuh mewarnai jalan raya itu menciptakan sebuah bau menyengat menusuk ke dalam hidung. Rintik hujan yang mengalir dengan sangat deras itu nyatanya mewakili setiap insan yang sedang diterpa berbagai macam ujian yang menyakitkan. Dimas salah satunya. Laki-laki itu baru saja merasakan sebuah kebahagiaan karena bisa bersatu dengan cinta masa kecilnya, dengan cinta pertamanya, dengan cinta abadinya. Namun nyatanya ketulusan cinta mereka terus saja selalu di uji. Sebenarnya bagi laki-laki ini sendiri, sebesar apapun ujian yang datang, dia pasti akan kuat menghadapi semuanya asalkan sosok sang

  • Ketulusan Cinta Rania   KEWAJIBAN ISTRI

    Satu minggu sudah Rania tak bertemu dengan sang suami Dimas. Satu minggu sudah setelah kedatangan sang suami yang merupakan pertemuan terakhir mereka hingga sampai saat ini wanita itu tak pernah mendengar kabar dari sang suami lagi.Sebenarnya ingin sekali dia menghubungi sang suami dengan sebuah ponsel yang sudah diberikan oleh Dimas saat awal mereka sampai di rumah laki-laki itu. Akan tetapi hatinya sangat ragu. Dia takut jika keadaan di sana sudah tidak seperti dulu lagi. Rania sadar kalau dia sudah berusaha untuk membebaskan sang suami. Dan kini di dalam pikirannya jika sang suami pasti sudah menerima pertunangan dengan wanita yang akan dijodohkan oleh Ayah Deni itu.Sejujurnya Rania baru tahu jika selama ini hubungannya dengan Dimas sangat ditentang oleh sang ayah laki-laki itu. Bahkan bukan hubungan hari ini saja me

  • Ketulusan Cinta Rania   SELAMATKAN KAKAKKU

    Pagi harinya Pingkan pun sudah mengambil keputusan akan mulai bertindak. Sekarang dia tidak peduli dengan kata-kata sang ayah lagi. Bahkan sekarang dia tidak peduli dengan sang ibu yang hanya diam saja, tak mau melakukan sesuatu. Sang ibu sudah terlena dengan semua harta dan kemewahan yang diberikan oleh suaminya sehingga wanita itu pun tidak peduli dengan apa yang terjadi kepada kedua anaknya.Pingkan sangat takut kehilangan Dimas. Dia tidak mau kehilangan sosok kakak yang begitu dia sayangi itu. Selama ini Dimas yang selalu ada untuknya. Menjaganya, melindunginya, memanjakannya. Dimas adalah seorang kakak terbaik yang ada di dunia ini, menurut Pingkan.Semalam dokter mengatakan kalau pasien tak memiliki semangat untuk hidup. Oleh karena itu, kondisinya terus saja drop. Seberapa maksimalnya pun para dokter berusaha untuk

  • Ketulusan Cinta Rania   SADARLAH KAK

    "Kak, aku mohon. Selamatkan Kak Dimas. Aku mohon," pinta Pingkan. Bahkan kini dia menurunkan tubuhnya ke lantai. Berlutut di hadapan sang kakak ipar."Aku… aku… " Rania masih tampak bingung.Melihat kebingungan dari sang anak, Ibu Tyas pun mendekatinya dan menggenggam erat kedua tangannya. Wanita paruh baya itu mencoba menyalurkan rasa semangat ke dalam hati anak perempuannya itu."Nak, ikuti kata hatimu, bukan pikiranmu. Jika kamu terlalu banyak berpikir maka kamu akan kembali dikalahkah oleh waktu. Jangan sampai langkah yang kamu ambil itu menjadi terlambat, Nak!" ucap Ibu Tyas.Rania pun teringat dengan masa lalunya. Ketika dirinya berhasil dikalahkan oleh sang waktu akhirnya dirin

  • Ketulusan Cinta Rania   AKU MENCINTAIMU KAK

    "Kak, maafkan aku Kak. Maafkan aku. Aku terlalu bodoh untuk bisa mengerti perasaanmu kepadaku. Aku terlalu bodoh karena mengikuti ego dan juga hawa nafsuku. Aku benar-benar menyesal kak. Aku benar-benar menyesal. Ayo bangunlah Kak. Raniamu ini berjanji jika kamu bangun dan sembuh, kita akan memulai hubungan rumah tangga kita dari awal lagi. Bersama Rizky juga. Dengarkan aku Kak, Rizky sudah ada di rumah sedang menunggu papahnya pulang. Apa kamu tidak merindukan Rizkymu, Kak? Bangun kak. Aku mohon bangun," Rania terus saja berbicara. Dia tidak tahu apa yang dilakukannya ini bisa membantu sang suami agar cepat sadar atau tidak, yang jelas Rania sangat berharap kalau semua yang dikatakan olehnya masih bisa didengar oleh sang suami.Rania mendudukkan badannya di atas ranjang rumah sakit tepat di samping sang suami. Dan memeluk sang suami dengan sangat erat. Kepalanya terbaring tepat di atas

Bab terbaru

  • Ketulusan Cinta Rania   KALUNG SH

    "Apa yang sedang kamu lakukan, sayang?" suara Dimas menginterupsi. Rania yang sedang mencari kalung tersebut langsung menoleh ke arah sang suami.Melihat raut panik di wajah sang istri, Dimas pun turun dari tempat tidurnya. Dia berjalan mendekati Rania lalu duduk di lantai di samping wanita itu."Ada apa sayang? Apa yang sedang kamu cari? Ini sudah malam loh," tanya Dimas dengan tangan yang membelai rambut sang istri."Aku… aku sedang mencari kalung, Kak," ucap Rania.Awalnya Rania memang berniat akan menghadapi segalanya sendiri tanpa harus melibatkan Dimas. Akan tetapi lambat laun dia juga berpikir bahwa apa yang dia lakukan ini tidak baik. Bagaimanapun juga Dimas adalah suaminya sekarang. Apapun yang terjadi kepadanya, sudah menjadi tanggung jawab Dimas. Lagipula Rania sendiri tak yakin apa dirinya sanggup untuk menghadapi kenyataan ini sendiri atau tidak. Oleh karena itu dia pun memutuskan untuk menceritakan semuanya saja kepada sang suami."Kalung? Kalung yang mana?" tanya Dimas m

  • Ketulusan Cinta Rania   GELISAH

    "Nona, kita sudah sampai,” ucap Alman yang berhasil menyadarkan lamunan wanita itu. Pandangan Rania pun melihat ke arah luar. Ternyata benar, mereka telah sampai di tempat semula laki-laki itu menjemput Rania.Dengan sigap Alman langsung turun dari mobil tersebut dan membukakan pintu untuk nona besarnya itu. Perlahan Rania turun dan mulai melangkahkan kakinya untuk pulang menuju ke rumah kontrakanya.“Nona, tunggu sebentar!” ucap Alman dan berhasil membuat langkah Rania yang sudah beberapa meter menjauh darinya itu terhenti. Wanita itu pun kembali menoleh ke arah belakang.“Iya Tuan.,” ucap Rania.Alman langsung melangkahkan kakinya ke arah belakang mobil. Kedua tangannya membuka bagasi belakang mobil tersebut dan mulai mengeluarkan beberapa keresek besar berwarna putih. Laki-laki itu pun berjalan mendekati Rania dan memberikan semua bungkusan itu kepadanya.“Apa ini Tuan?” tanya Rania mengernyit keheranan.“Maaf nona. Tadi pagi

  • Ketulusan Cinta Rania   TIDAK MEMAKSA

    “Sebuah panti asuhan di sebuah kota kecil bernama Panti Asuhan Generasi Mandiri.”DEG...Panti Asuhan Generasi Mandiri? Bukankah itu adalah nama Panti Asuhan milik Umi Nayla dan Abi Agung. Tapi apa iya panti asuhan yang itu? Tidak! Nama Panti Asuhan Generasi Mandiri tidak hanya satu di kota ini kan? Pasti ada banyak panti asuhan yang memiliki nama yang sama. Pikiran Rania mulai dipenuhi dengan pertayaan-pertanyaan yang membuat kepalanya sedikit pusing.“Panti Asuhan Generasi Mandiri?” Rania yang sejak tadi hanya diam dan mendengarkan saja akhirnya mengeluarkan suara kecilnya. Kepala sang Kakek yang sejak tadi menunduk berubah terangkat ke atas dan menatap wajah Rania dengan sedikit tersenyum. Sang kakek pun kembali melanjutkan ceritanya.“Iya, Panti Asuhan Generasi Mandiri, milik Nyonya Nayla dan Tuan Agung,” tegas sang Kakek. Rania kembali terdiam di dalam kemelut hatinya sendiri.“Kakek tahu kalau kamu pasti berpikir kalau di negara ini atau bahkan mungkin di kota ini ada banyak se

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCERITA MASA LALU 2

    “Nak, nama Kakek adalah Imam Sahara. Kamu bisa memanggil kakek dengan sebuatan Kakek Imam. Kakek adalah pemilik dari perusahaan besar di beberapa kota di negara ini juga di luar negeri, Perusahaan Sahara. Apa kamu pernah mendengarnya?” tanya sang Kakek sambil membalikkan badannya kembali menghadap Rania. Wanita itu menggelengkan kepalanya dan membuat sang Kakek tersenyum.Sang Kakek mengerti jika wanita di depannya itu belum pernah mendengarnya, karena selama ini Rania tinggal di sebuah kota terpencil dan selama kehidupannya dia tidak pernah berurusan dengan urusan bisnis. Sang Kakek pun kembali menjelaskan jika perusahaan Sahara adalah salah satu perusahaan raksasa yang ada di dalam negeri ini. Bahkan bisa dikatakan perusahaan nomor satu yang ada di negara ini.Walaupun Perusahaan Sahara adalah perusahaan ternama akan tetapi sang Kakek tidak pernah mengizinkan siapapun untuk meliput anggota keluarganya. Baginya apapun yang terjadi di dalam keluarganya adal

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCERITA MASA LALU

    "Aku harus secepatnya pergi dari sini. Iya, aku harus secepatnya pergi dari tempat ini. Harus! Sebelum laki-laki itu datang dan berbuat yang tidak-tidak kepadaku," gumam Rania.Dengan cepat Rania bergerak menuju ke arah pintu. Namun sial saat tinggal beberapa langkah lagi menuju ke arah pintu, kedua mata Rania melihat gagang pintu yang bergerak dan sesaat kemudian pintu itu pun terbuka.Seorang laki-laki yang usianya sudah tidak muda lagi tampak sedang berdiri di depan pintu. Walaupun usianya sudah tua akan tetapi perawakannya masih tegap. Dengan berbalut kemeja putih dan jas hitam yang sangat bagus, laki-laki itu sungguh menunjukkan kalau dirinya memang bukan orang sembarang."Siapa laki-laki ini? Apa dia akan berbuat jahat kepadaku? Atau jangan-jangan dia adalah orang jahat yang suka menculik dan menjual wanita dan anak kecil untuk dijual ke luar negeri?" pikir Rania.Di dalam otak Rania terus berp

  • Ketulusan Cinta Rania   HOTEL MEWAH

    Setelah lama melaju, mobil itu pun berhenti di sebuah pelataran hotel mewah. Lamunan Rania kembali tersadar dan rasa takut itu pun kembali datang ke dalam tubuhnya saat dirinya melihat kalau mereka telah sampai di sebuah hotel. Sebenarnya siapa dia yang ingin bertemu dengan Rania? Dan kenapa harus di hotel?"Mari silahkan nona!" Ucapan Alman yang menyuruhnya untuk turun dari mobil berhasil membuat Rania membuyarkan lamunannya."I.. Iya.." Jawab Rania gugup.Dengan tangan yang masih menggendong sang anak Rizky, Rania pun perlahan turun dari mobil. Kedua bola matanya menatap sebuah gedung hotel yang begitu besar. Jujur saja ini adalah kali pertama dirinya menginjakkan kaki di tempat ini bahkan ini adalah kali pertamanya juga dia melihat tempat ini. Selama ini

  • Ketulusan Cinta Rania   MENJEMPUT RANIA

    Pagi itu, pagi-pagi sekali Dimas sudah pergi untuk kembali mencari sebuah pekerjaan. Semalam mungkin karena dirinya sangat lelah, laki-laki itu pun tidur dengan sangat nyenyaknya. Tanpa melakukan apapun bersama sang istri walaupun sebenarnya sebelumnya Dimas sempat menginginkannya. Akan tetapi rasa lelah dan juga kantuk ternyata bisa mengalahkan semuanya. Sepasang suami istri ini pun hanya bisa tidur sambil berpelukan saja.Di dalam setiap langkah yang diambil oleh sang suami dalam mengais rezeki dari Allah selalu ditemani oleh doa-doa dari sang istri. Rania selalu mendoakan suaminya ini yang terbaik. Dia tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada Dimas karena dia menyerahkan segala keputusannya hanya kepada Allah SWT saja. Karena hanya Dia yang paling tahu apa yang terbaik bagi setiap hambanya.Pagi itu setelah suaminya

  • Ketulusan Cinta Rania   SABAR DAN YAKIN

    Mengapa terkadang ada beberapa orang tua yang selalu membeda-bedakan jenis kelamin anaknya sendiri. Kenapa terkadang mereka lebih menyukai anak laki-laki daripada anak perempuan. Mereka selalu berpikir jika anak laki-laki bisa menjadi penerus keluarga. Lalu apa anak perempuan tidak bisa dijadikan sebagai lambang kebanggaan dari sebuah keluarga?Di dalam sela waktu dirinya bercerita kepada sang kakak ipar, dengan tanpa disengaja Pingkan pun meneteskan air matanya. Sebenarnya di dalam hatinya yang paling dalam, dia selalu merasa iri melihat sang kakak Dimas yang selalu mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya terutama sang ayah. Sedangkan dirinya hanya untuk meminta ditemani saja, mereka selalu menolak. Terkadang Pingkan juga selalu berpikir apa mungkin dirinya bukan anak kandung dari kedua orang tuanya?Mendengar semua perjuangan adik iparnya itu selama ini, membuat Rania pun ikut sedih. Dulu awalnya dia juga sering merasa sedih dan sangat kecewa kepada kedua

  • Ketulusan Cinta Rania   MASA LALU PINGKAN

    “Dan satu hal lagi. Bukankah Dimas menikah belum lama ini. Kalau tidak salah belum genap satu tahun lalu bagaimana mungkin dia memiliki anak berusia sekitar dua tahun? Apa kakak iparmu itu sudah menyerahkan semuanya kepada Dimas dari sebelum mereka menikah? Ohh, tidak. Jika seperti itu kejadiannya seharusnya anak itu masih berada di dalam kandungannya. Hmm, hanya satu yang sepertinya memang terjadi. Kakak iparmu itu berzinah dengan laki-laki lain sampai dia memiliki seorang anak. Dan karena membutuhkan banyak biaya maka wanita ini menggoda calon suamiku Dimas. Hmm.. tepat sekali. Iya, kakakmu Dimas, atau calon suamiku sudah terjebak leh wanita jalang seperti dia!” teriak Angela sambil menunjuk ke arah Rania.BUGH...Mendengar wanita gila itu terus menghina sang kakak ipar yang sangat dia sayangi dan juga dia hormati itu, benar-benar membuat Pingkan tak bisa menahan emosinya lagi. Sebuah gerakan cepat pun dilakukan oleh gadis muda itu. Saking cepatnya bahkan

DMCA.com Protection Status