Share

SELAMATKAN KAKAKKU

Penulis: Sari N
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pagi harinya Pingkan pun sudah mengambil keputusan akan mulai bertindak. Sekarang dia tidak peduli dengan kata-kata sang ayah lagi. Bahkan sekarang dia tidak peduli dengan sang ibu yang hanya diam saja, tak mau melakukan sesuatu. Sang ibu sudah terlena dengan semua harta dan kemewahan yang diberikan oleh suaminya sehingga wanita itu pun tidak peduli dengan apa yang terjadi kepada kedua anaknya. 

Pingkan sangat takut kehilangan Dimas. Dia tidak mau kehilangan sosok kakak yang begitu dia sayangi itu. Selama ini Dimas yang selalu ada untuknya. Menjaganya, melindunginya, memanjakannya. Dimas adalah seorang kakak terbaik yang ada di dunia ini, menurut Pingkan. 

Semalam dokter mengatakan kalau pasien tak memiliki semangat untuk hidup. Oleh karena itu, kondisinya terus saja drop. Seberapa maksimalnya pun para dokter berusaha untuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketulusan Cinta Rania   SADARLAH KAK

    "Kak, aku mohon. Selamatkan Kak Dimas. Aku mohon," pinta Pingkan. Bahkan kini dia menurunkan tubuhnya ke lantai. Berlutut di hadapan sang kakak ipar."Aku… aku… " Rania masih tampak bingung.Melihat kebingungan dari sang anak, Ibu Tyas pun mendekatinya dan menggenggam erat kedua tangannya. Wanita paruh baya itu mencoba menyalurkan rasa semangat ke dalam hati anak perempuannya itu."Nak, ikuti kata hatimu, bukan pikiranmu. Jika kamu terlalu banyak berpikir maka kamu akan kembali dikalahkah oleh waktu. Jangan sampai langkah yang kamu ambil itu menjadi terlambat, Nak!" ucap Ibu Tyas.Rania pun teringat dengan masa lalunya. Ketika dirinya berhasil dikalahkan oleh sang waktu akhirnya dirin

  • Ketulusan Cinta Rania   AKU MENCINTAIMU KAK

    "Kak, maafkan aku Kak. Maafkan aku. Aku terlalu bodoh untuk bisa mengerti perasaanmu kepadaku. Aku terlalu bodoh karena mengikuti ego dan juga hawa nafsuku. Aku benar-benar menyesal kak. Aku benar-benar menyesal. Ayo bangunlah Kak. Raniamu ini berjanji jika kamu bangun dan sembuh, kita akan memulai hubungan rumah tangga kita dari awal lagi. Bersama Rizky juga. Dengarkan aku Kak, Rizky sudah ada di rumah sedang menunggu papahnya pulang. Apa kamu tidak merindukan Rizkymu, Kak? Bangun kak. Aku mohon bangun," Rania terus saja berbicara. Dia tidak tahu apa yang dilakukannya ini bisa membantu sang suami agar cepat sadar atau tidak, yang jelas Rania sangat berharap kalau semua yang dikatakan olehnya masih bisa didengar oleh sang suami.Rania mendudukkan badannya di atas ranjang rumah sakit tepat di samping sang suami. Dan memeluk sang suami dengan sangat erat. Kepalanya terbaring tepat di atas

  • Ketulusan Cinta Rania   TIDUR BERDUA

    Cinta. Sebenarnya apakah itu cinta? Cinta adalah sebuah anugerah terindah dari Yang Maha Kuasa. Sejak kita lahir ke alam dunia ini, kita sudah dipenuhi dengan cinta. Cinta dari orangtua, cinta dari keluarga. Beranjak remaja, kita juga mendapatkan cinta dari teman dan dari sahabat. Masuk ke ranah dewasa, cinta yang datang semakin indah saja terasa. Apalagi cinta yang dirasakan untuk pasangan kita yang sudah ditakdirkan oleh Allah menjadi pendamping kita di sisa usia kita di alam dunia ini. Akan tetapi terkadang demi untuk mendapatkan sebuah cinta sejati, kita selalu diberikan sebuah ujian sebagai pertanda apakah kita memang layak atau tidak untuk mendapatkan cinta yang sangat indah tersebut. Akan tetapi terkadang juga cinta itu datang tanpa di duga dan tumbuh begitu saja di dalam hati tanpa kita sadari.Inilah cinta yang dirasakan oleh Rania. Cinta sejati untuk sang suami yang tidak pernah dia sadari kehadirannya di dalam hatinya sendiri. Sebuah cinta sejati yang tak pernah di

  • Ketulusan Cinta Rania   KELUAR DARI RUMAH SAKIT

    Suara burung-burung kecil bernyanyi bersahutan sambil terbang dari satu dahan pohon ke arah dahan pohon yang lain terdengar sangat jelas. Sinar cahaya matahari pagi yang masih sangat terasa hangat bagi tubuh yang berjemur di bawahnya, kini mulai masuk menusuk melalui celah-celah jendela kamar rumah sakit dan memberikan efek udara yang agak sedikit panas kepada para penghuni di dalamnya. Udara sejuk sang pagi hari juga saling beradu dan saling berlomba untuk menyentuh pori-pori para insan yang masih tertidur dengan sangat lelapnya. Agar para manusia malas itu bisa merasakan dingin dan pada akhirnya mau membuka matanya karena hari sudah siang.Beberapa orang yang sedang berada di rumah sakit sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Para pasien sudah mulai terbangun sedangkan para saudara yang bertugas menunggu ada yang sudah berjalan-jalan ke luar rumah sakit hanya untuk mencari sarapan pagi untuk mengisi perut mereka yang sudah mulai keroncongan.Berbeda dengan kes

  • Ketulusan Cinta Rania   APA MAUMU AYAH

    Sebuah kotak besi meluncur dari lantai paling atas rumah sakit menuju ke lantai bawah atau lantai utama rumah sakit mengantarkan tiga manusia yang sedang dipenuhi dengan rasa bahagia di hati mereka masing-masing. Berdiri di bagian depan sepasang suami istri, Rania dan juga Dimas. Dengan tangan Dimas yang masih bergelayut manja melingkar di bahu sang istri. Begitu juga Rania yang terus berusaha berdiri dengan tegak dan tangan yang melingkar di pinggang sang suami berusaha agar dirinya bisa menjadi penopang bagi laki-laki itu. Sedangkan di posisi belakang, bak patung yang diabaikan, Pingkan hanya berdiri sendiri menatap kemesraan kedua kakaknya itu dengan tangan yang memeluk tas sang kakak. Mengeluh? Tidak! Justru Pingkan sangat senang jika melihat sang kakak bahagia. Dia akan selalu melakukan apapun demi untuk kebahagiaan sang kakak. Bahkan gadis ini siap untuk berdiri paling depan untuk melawan siapa saja yang menginginkan penderitaan bagi sang kakak.“Kakak benar-benar

  • Ketulusan Cinta Rania   DIUSIR DARI RUMAH

    Tangan Dimas mengepal dengan sangat kuat. Laki-laki ini benar-benar sangat emosi saat mendengar sang ayah berkata menghina sang istri tercinta. Dimas tahu kalau yang mengatakan hal itu adalah ayah kandungnya sendiri akan tetapi dia juga tahu jika seseorang yang sedang laki-laki tua itu hina adalah istrinya sendiri. Dimas tidak bisa menerima hal itu. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah suka mendengar siapapun juga menghina istri yang selalu dia cintai itu, walaupun itu adalah sang ayah kandungnya sendiri yang bicara.“Sudah cukup Ayah. Jangan berkata apa-apa lagi. Apalagi menghina istriku yang sangat aku cintai. Jangan sampai aku sebagai anak sulungmu lepas kendali dan membunuhmu saat ini juga jika ayah berani menghina Rania lagi. Sekarang katakan apa maumu ayah?” ucap Dimas pelan dan menggeram. Namun dengan tatapan yang menunduk. Kedua matanya sudah merah karena menahan amarah yang begitu bergejolak di dalam hatinya. Ayah Deni pun tersenyum.“Mudah

  • Ketulusan Cinta Rania   RUMAH BARU

    Siang itu juga, Dimas, Rania dan juga Rizky mulai melangkahkan kaki mereka menuju suatu tempat yang entahlah belum ada di dalam pikiran mereka sama sekali. Yang jelas untuk saat ini hanya satu yang ada di dalam pikiran Dimas yaitu mencari tempat untuk mereka tinggal untuk sementara waktu sesuai dengan bajet keuangan yang dia milikki. Memang sebenarnya untuk ukuran uang di saku laki-laki itu saat ini masih bisa untuk menyewa satu buah kamar hotel untuk mereka tidur akan tetapi laki-laki ini pun berpikir bahwa kini dia harus memikirkan jangka panjang. Dia harus bisa mengatur uang yang tidak seberapa itu untuk kebutuhan sehari-hari mereka juga sebelum dirinya mendapatkan pekerjaan.Awalnya Pingkan pun berniat akan membantu sang kakak, akan tetapi baik Dimas maupun Rania menolaknya. Mereka tidak mau menjadi beban sang adik. Lagi pula adik perempuannya itu juga belum bekerja dan gadis itu lebih membutuhkannya untuk bekal hidup setelah kembali lagi ke luar kota besok. Tadinya juga

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCINTA

    Hari itu juga tanpa menunggu waktu lama Dimas dan juga Rania langsung berkerja sama membereskan rumah sewaan tersebut. Menurut sang pemilik rumah katanya rumah itu belum terlalu lama kosong akan tetapi pada kenyataannya banyak debu dan juga sarang laba-laba dimana-mana. Membuat pasangan suami dan istri ini harus bekerja keras untuk membuat semuanya menjadi bersih kembali.Akan tetapi walaupun demikian baik Dimas maupun Rania tidak ada yang mengeluh. Mereka benar-benar menikmati momen kebersaamaan ini. Bahkan di sela-sela membereskan semuanya, terkadang Rania selalu jahil kepada sang suami dengan mencoreng pipi laki-laki itu dengan debu yang ada di tanganya. Awalnya mereka bedua membereskan kamarnya terlebih dahulu agar mereka punya tempat untuk menyimpan sang anak Rizky agar tidak terkena debu. Baru setelah itu mereka berdua membereskan semuanya.Rumah itu terdiri dari satu ruang tamu, satu kamar mandi dan dua kamar tidur. Sedangkan fasilitas yang didapatkan bagi si pe

Bab terbaru

  • Ketulusan Cinta Rania   KALUNG SH

    "Apa yang sedang kamu lakukan, sayang?" suara Dimas menginterupsi. Rania yang sedang mencari kalung tersebut langsung menoleh ke arah sang suami.Melihat raut panik di wajah sang istri, Dimas pun turun dari tempat tidurnya. Dia berjalan mendekati Rania lalu duduk di lantai di samping wanita itu."Ada apa sayang? Apa yang sedang kamu cari? Ini sudah malam loh," tanya Dimas dengan tangan yang membelai rambut sang istri."Aku… aku sedang mencari kalung, Kak," ucap Rania.Awalnya Rania memang berniat akan menghadapi segalanya sendiri tanpa harus melibatkan Dimas. Akan tetapi lambat laun dia juga berpikir bahwa apa yang dia lakukan ini tidak baik. Bagaimanapun juga Dimas adalah suaminya sekarang. Apapun yang terjadi kepadanya, sudah menjadi tanggung jawab Dimas. Lagipula Rania sendiri tak yakin apa dirinya sanggup untuk menghadapi kenyataan ini sendiri atau tidak. Oleh karena itu dia pun memutuskan untuk menceritakan semuanya saja kepada sang suami."Kalung? Kalung yang mana?" tanya Dimas m

  • Ketulusan Cinta Rania   GELISAH

    "Nona, kita sudah sampai,” ucap Alman yang berhasil menyadarkan lamunan wanita itu. Pandangan Rania pun melihat ke arah luar. Ternyata benar, mereka telah sampai di tempat semula laki-laki itu menjemput Rania.Dengan sigap Alman langsung turun dari mobil tersebut dan membukakan pintu untuk nona besarnya itu. Perlahan Rania turun dan mulai melangkahkan kakinya untuk pulang menuju ke rumah kontrakanya.“Nona, tunggu sebentar!” ucap Alman dan berhasil membuat langkah Rania yang sudah beberapa meter menjauh darinya itu terhenti. Wanita itu pun kembali menoleh ke arah belakang.“Iya Tuan.,” ucap Rania.Alman langsung melangkahkan kakinya ke arah belakang mobil. Kedua tangannya membuka bagasi belakang mobil tersebut dan mulai mengeluarkan beberapa keresek besar berwarna putih. Laki-laki itu pun berjalan mendekati Rania dan memberikan semua bungkusan itu kepadanya.“Apa ini Tuan?” tanya Rania mengernyit keheranan.“Maaf nona. Tadi pagi

  • Ketulusan Cinta Rania   TIDAK MEMAKSA

    “Sebuah panti asuhan di sebuah kota kecil bernama Panti Asuhan Generasi Mandiri.”DEG...Panti Asuhan Generasi Mandiri? Bukankah itu adalah nama Panti Asuhan milik Umi Nayla dan Abi Agung. Tapi apa iya panti asuhan yang itu? Tidak! Nama Panti Asuhan Generasi Mandiri tidak hanya satu di kota ini kan? Pasti ada banyak panti asuhan yang memiliki nama yang sama. Pikiran Rania mulai dipenuhi dengan pertayaan-pertanyaan yang membuat kepalanya sedikit pusing.“Panti Asuhan Generasi Mandiri?” Rania yang sejak tadi hanya diam dan mendengarkan saja akhirnya mengeluarkan suara kecilnya. Kepala sang Kakek yang sejak tadi menunduk berubah terangkat ke atas dan menatap wajah Rania dengan sedikit tersenyum. Sang kakek pun kembali melanjutkan ceritanya.“Iya, Panti Asuhan Generasi Mandiri, milik Nyonya Nayla dan Tuan Agung,” tegas sang Kakek. Rania kembali terdiam di dalam kemelut hatinya sendiri.“Kakek tahu kalau kamu pasti berpikir kalau di negara ini atau bahkan mungkin di kota ini ada banyak se

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCERITA MASA LALU 2

    “Nak, nama Kakek adalah Imam Sahara. Kamu bisa memanggil kakek dengan sebuatan Kakek Imam. Kakek adalah pemilik dari perusahaan besar di beberapa kota di negara ini juga di luar negeri, Perusahaan Sahara. Apa kamu pernah mendengarnya?” tanya sang Kakek sambil membalikkan badannya kembali menghadap Rania. Wanita itu menggelengkan kepalanya dan membuat sang Kakek tersenyum.Sang Kakek mengerti jika wanita di depannya itu belum pernah mendengarnya, karena selama ini Rania tinggal di sebuah kota terpencil dan selama kehidupannya dia tidak pernah berurusan dengan urusan bisnis. Sang Kakek pun kembali menjelaskan jika perusahaan Sahara adalah salah satu perusahaan raksasa yang ada di dalam negeri ini. Bahkan bisa dikatakan perusahaan nomor satu yang ada di negara ini.Walaupun Perusahaan Sahara adalah perusahaan ternama akan tetapi sang Kakek tidak pernah mengizinkan siapapun untuk meliput anggota keluarganya. Baginya apapun yang terjadi di dalam keluarganya adal

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCERITA MASA LALU

    "Aku harus secepatnya pergi dari sini. Iya, aku harus secepatnya pergi dari tempat ini. Harus! Sebelum laki-laki itu datang dan berbuat yang tidak-tidak kepadaku," gumam Rania.Dengan cepat Rania bergerak menuju ke arah pintu. Namun sial saat tinggal beberapa langkah lagi menuju ke arah pintu, kedua mata Rania melihat gagang pintu yang bergerak dan sesaat kemudian pintu itu pun terbuka.Seorang laki-laki yang usianya sudah tidak muda lagi tampak sedang berdiri di depan pintu. Walaupun usianya sudah tua akan tetapi perawakannya masih tegap. Dengan berbalut kemeja putih dan jas hitam yang sangat bagus, laki-laki itu sungguh menunjukkan kalau dirinya memang bukan orang sembarang."Siapa laki-laki ini? Apa dia akan berbuat jahat kepadaku? Atau jangan-jangan dia adalah orang jahat yang suka menculik dan menjual wanita dan anak kecil untuk dijual ke luar negeri?" pikir Rania.Di dalam otak Rania terus berp

  • Ketulusan Cinta Rania   HOTEL MEWAH

    Setelah lama melaju, mobil itu pun berhenti di sebuah pelataran hotel mewah. Lamunan Rania kembali tersadar dan rasa takut itu pun kembali datang ke dalam tubuhnya saat dirinya melihat kalau mereka telah sampai di sebuah hotel. Sebenarnya siapa dia yang ingin bertemu dengan Rania? Dan kenapa harus di hotel?"Mari silahkan nona!" Ucapan Alman yang menyuruhnya untuk turun dari mobil berhasil membuat Rania membuyarkan lamunannya."I.. Iya.." Jawab Rania gugup.Dengan tangan yang masih menggendong sang anak Rizky, Rania pun perlahan turun dari mobil. Kedua bola matanya menatap sebuah gedung hotel yang begitu besar. Jujur saja ini adalah kali pertama dirinya menginjakkan kaki di tempat ini bahkan ini adalah kali pertamanya juga dia melihat tempat ini. Selama ini

  • Ketulusan Cinta Rania   MENJEMPUT RANIA

    Pagi itu, pagi-pagi sekali Dimas sudah pergi untuk kembali mencari sebuah pekerjaan. Semalam mungkin karena dirinya sangat lelah, laki-laki itu pun tidur dengan sangat nyenyaknya. Tanpa melakukan apapun bersama sang istri walaupun sebenarnya sebelumnya Dimas sempat menginginkannya. Akan tetapi rasa lelah dan juga kantuk ternyata bisa mengalahkan semuanya. Sepasang suami istri ini pun hanya bisa tidur sambil berpelukan saja.Di dalam setiap langkah yang diambil oleh sang suami dalam mengais rezeki dari Allah selalu ditemani oleh doa-doa dari sang istri. Rania selalu mendoakan suaminya ini yang terbaik. Dia tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada Dimas karena dia menyerahkan segala keputusannya hanya kepada Allah SWT saja. Karena hanya Dia yang paling tahu apa yang terbaik bagi setiap hambanya.Pagi itu setelah suaminya

  • Ketulusan Cinta Rania   SABAR DAN YAKIN

    Mengapa terkadang ada beberapa orang tua yang selalu membeda-bedakan jenis kelamin anaknya sendiri. Kenapa terkadang mereka lebih menyukai anak laki-laki daripada anak perempuan. Mereka selalu berpikir jika anak laki-laki bisa menjadi penerus keluarga. Lalu apa anak perempuan tidak bisa dijadikan sebagai lambang kebanggaan dari sebuah keluarga?Di dalam sela waktu dirinya bercerita kepada sang kakak ipar, dengan tanpa disengaja Pingkan pun meneteskan air matanya. Sebenarnya di dalam hatinya yang paling dalam, dia selalu merasa iri melihat sang kakak Dimas yang selalu mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya terutama sang ayah. Sedangkan dirinya hanya untuk meminta ditemani saja, mereka selalu menolak. Terkadang Pingkan juga selalu berpikir apa mungkin dirinya bukan anak kandung dari kedua orang tuanya?Mendengar semua perjuangan adik iparnya itu selama ini, membuat Rania pun ikut sedih. Dulu awalnya dia juga sering merasa sedih dan sangat kecewa kepada kedua

  • Ketulusan Cinta Rania   MASA LALU PINGKAN

    “Dan satu hal lagi. Bukankah Dimas menikah belum lama ini. Kalau tidak salah belum genap satu tahun lalu bagaimana mungkin dia memiliki anak berusia sekitar dua tahun? Apa kakak iparmu itu sudah menyerahkan semuanya kepada Dimas dari sebelum mereka menikah? Ohh, tidak. Jika seperti itu kejadiannya seharusnya anak itu masih berada di dalam kandungannya. Hmm, hanya satu yang sepertinya memang terjadi. Kakak iparmu itu berzinah dengan laki-laki lain sampai dia memiliki seorang anak. Dan karena membutuhkan banyak biaya maka wanita ini menggoda calon suamiku Dimas. Hmm.. tepat sekali. Iya, kakakmu Dimas, atau calon suamiku sudah terjebak leh wanita jalang seperti dia!” teriak Angela sambil menunjuk ke arah Rania.BUGH...Mendengar wanita gila itu terus menghina sang kakak ipar yang sangat dia sayangi dan juga dia hormati itu, benar-benar membuat Pingkan tak bisa menahan emosinya lagi. Sebuah gerakan cepat pun dilakukan oleh gadis muda itu. Saking cepatnya bahkan

DMCA.com Protection Status