Share

Dewa Penolongku

Aku masih berdiri mematung di depan pintu keluar. Melihat derasnya air hujan yang turun, aku memutuskan untuk menunggu saja. Karena meskipun aku memakai jas hujan, aku yakin jika tubuhku akan tetap basah.

Saat sedang menunggu, aku terkejut karena sebuah tangan menyentuhku dari belakang. Sontak aku menoleh dan bertukar pandang dengan manik mata bulat yang begitu jernih.

“Tante belum pulang?” tanya Maura.

“Eh, belum, Maura. Tante masih menunggu hujan reda.”

“Kalau begitu Tante ikut aku aja. Aku dan Daddy akan mengantar Tante ke mana pun Tante mau,” ujar Maura.

“Nggak bisa, Sayang. Bagaimana dengan motor Tante kalau Tante ikut Maura?”

Gadis kecil itu nampak berpikir sebentar, kemudian ia menggoyangkan lengan ayahnya.

“Dad, panggil saja Pak Sam untuk mengambilkan motor Tante Arista nanti. Bisa ‘kan, Dad? Kasihan Tante Arista kalau kita tinggal sendirian,” tanya Maura penuh harap.

Pak Reindra malah melirik kepadaku dengan wajah datar.

“Bisa saja, tapi jika Tante Arista setuju. Teta
Risca Amelia

Vote dan rating

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
widati rahayu
satu bab isinya kok dikit bgt y thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status