Share

BAB 45. Pergilah, Mas!

"Enak saja, itu rumah gono gini ya. Bukan hanya rumah kamu, punya Asep juga. Jangan serakah Nisa!"

Wah, ibu mertuaku akhirnya maju juga, setelah melihat anaknya kalah telak. Suaranya juga ditinggikan, beda sekali dengan beberapa menit yang lalu, saat bersuara begitu lembut padaku.

"Bu, tolong jangan terlalu keras bicaranya. Kita ada di rumah sakit. Jangan sampai Pak Satpam datang," ucapku sambil menaruh jari telunjuk di depan bibir.

Ibu mertuaku itu langsung mendengus kasar. "Tahu nggak Nis. Asep seperti ini, itu karena kamu yang nggak pecus jadi istri!"

Wah kenapa malah merembet ke sana? Apa ibu mertuaku ini hilang ingatan Ya?

"Bu ... bagaimana mungkin saya bisa melakukan semua pekerjaan seorang istri, kan saya hampir tiga tahun ini bekerja jadi TKW di luar negeri?" Aku kini tersenyum. "Bukankah yang nyuruh dulu ibu dan Mas Asep sendiri? Bukankah semua hasil kerja kerasku, kalian pakai untuk foya foya?"

Saking kesalnya, kuuraikan juga semua rincian uang yang aku kirim dan kemana p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status