Share

Pelajaran Untuk Ibra

Author: Jannah Zein
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bab 53

Pelajaran Untuk Ibra

Bukan cuma masa lalu kedua orang tuanya, tetapi masa lalu suami dari bibinya ini pun tak kalah pelik.

Ada sebuah cerita keluarga yang selama ini disembunyikan oleh ayahnya, tentang suami bibinya yang ternyata pernah menikah dengan seorang mantan pelacur.

Drama keluarga yang menguras air mata dan berakhir dengan perginya Dania, istri kedua ustadz Zakia.

Meski hidupnya di bawah pengaruh istri pertamanya, tetapi pria itu tetap barusaha melacak keberadaan istri keduanya, sampai akhirnya ia mendapatkan informasi jika istri keduanya berada di Bali.

Namun semua itu diketahui oleh bibi Marwiah. Dia berhasil mencegah kepergian ustadz Zaki, kepergian yang bertujuan untuk menjemput kembali istri keduanya.

Tak kurang akal. Ustadz Zaki mengutus orang-orangnya untuk tetap mengawasi istri keduanya yang belakangan diketahui hamil dan melahirkan seorang anak perempuan.

Dialah Shakila yang setelah dewasa menikah dengan Ibra, pria yang ternyata adalah saudara sepupunya s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Kedatangan Mas Gilang

    Bab 54Kedatangan Mas Gilang "Icha!" seruku. Aku segera merapikan penampilan. Kebetulan pakaian yang kukenakan adalah gaun terusan panjang dengan lengan panjang, sehingga aku hanya perlu menutup kepalaku dengan jilbab.Aku melangkah tergesa menuju ruang tamu dengan batin bertanya-tanya. Kenapa Icha sampai menyusul ke kemari? sepenting apa keperluannya? Aku memang memberitahu Icha bahwa aku akan ke Banjarmasin, tapi kenapa ia menyusulku? Atau jika memang mau ikut, kenapa tidak barengan saja? Dadaku sedikit bergemuruh manakala sampai di ruang tamu."Mas Gilang?" Spontan aku mundur selangkah, kaget tentu saja. Tak menyangka jika Mas Gilang sampai kemari. Dari mana dia tahu jika aku berada di Banjarmasin?Bukankah dia tidak tahu nomor kontakku? Bahkan di media sosial pun kami tidak berteman. Aku sudah memblokir segala akses yang berhubungan dengan mas Gilang, karena tidak mau lagi berkomunikasi dengan pria itu."Nggak usah sebegitunya kaget, Kay. Aku datang ingin menemuimu dan Keisha

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Tragedi Sop Ayam

    Bab 55Tragedi Sop Ayam Suasana yang semula riuh rendah berubah menjadi mencekam. Orang-orang berlarian menuju tenda tempat makan. Beberapa menit kemudian nampak orang-orang yang di papah keluar dari tempat itu. Mereka merintih kesakitan dan terlihat memegangi bagian perutnya, bahkan sesekali muntah, hingga mengotori pakaian yang mereka kenakan.Ayah Hafiz segera memerintahkan orang kepercayaannya untuk memanggil ambulance. Orang-orang itu segera dibawa ke klinik kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama."Ada apa ini?" tanyaku kepada seorang kerabat yang mengurusi urusan konsumsi."Maaf Ummi, sepertinya orang-orang itu keracunan makanan. Gejala yang mereka derita juga sama. Mereka kontan sakit perut setelah memakan sop ayam," ujar salah seorang kerabat. Wanita itu memang bertugas di bagian penyediaan makanan. Dialah yang memberikan kuah sop ke setiap piring yang ditunjuk oleh tamu undangan."Kok bisa? Bagaimana ini?" Namun wanita itu tidak menjawab. Dia langsung meno

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Canggung

    Bab 56Canggung Keisha sangat dekat dengan mas Ibra, sementara dia tidak kenal dengan ayah kandungnya sendiri.Jangankan untuk digendong, melihat wajah Mas Gilang saja dia masih takut, karena menganggap mas Gilang adalah orang asing."Kamu jangan maksa, Mas. Keisha hanya mengenal Mas Ibra, bukan kamu. Dia menganggap Mas Ibra adalah ayah kandungnya," protesku mendapati Mas Gilang yang terus menjulurkan tangan, meminta Kesha pada mas Ibra."Kamu sudah meracuni Keisha untuk membenciku!" Pria itu menggeram kesal karena tidak berhasil meraih Keisha.Bersyukur mas Ibra berhasil menjauhkan Keisha dari Mas Gilang, karena menyaksikan sendiri Keisha yang ketakutan saat akan diraih oleh ayah kandungnya."Salah kamu sendiri yang dari lahir sampai sekarang tidak pernah berusaha mengambil hatinya," balasku gemas. Sejak dulu pria itu selalu saja memojokkanku. Namun di balik itu aku juga heran. Kok ya, sekarang mas Gilang malah mengejar-ngejar Keisha?Apa ini cuma modus? Modus untuk membuatku kemba

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Kemenangan Kayla

    Bab 57Kemenangan Kayla"Kayla." Gilang membatin seraya mengamati sekeliling ruangan.Tidak ada Ibra bersama dengan wanita itu, hanya Kayla bersama dengan seorang wanita muda dengan didampingi tiga orang timnya."Jadi apa benar jika Almeera Travel ini adalah perusahaan milik Kayla?" Dada pria itu seketika bergemuruh. Namun egonya seketika menolak. Bagaimana mungkin seorang Kayla bisa menjadi CEO sebuah perusahaan travel? Dia rasa Ibra sudah salah menempatkan Kayla. Kayla hanyalah ibu rumah tangga biasa yang tidak tahu urusan bisnis. Sepanjang pernikahan dengannya, Kayla hanya tahu memasak dan mengurus rumah. Apalagi setelah ia melahirkan Keisha. Kayla jarang sekali bepergian dan bersosialisasi dengan orang-orang sekitar. Dia menghabiskan waktu di rumah dengan putrinya.Gilang sendiri juga heran, kenapa Kayla betah sekali berada di rumah. Jika tidak mengerjakan pekerjaan di rumah, maka Kayla akan menghabiskan waktu dengan bermain ponsel.Pria itu tidak tahu jika sebenarnya yang dia ki

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Gara-gara Kayla

    Bab 58Gara-gara Kayla Aku tidak tahu apa yang sedang mas Gilang rencanakan, tapi yang jelas, pria itu tampaknya pantang menyerah. Setidaknya dia sudah berusaha susah payah untuk masuk ke kantor ini dan ke ruang kerjaku. Malas sebenarnya aku membuka map ini, tetapi aku tetap membukanya supaya dia puas. Lembaran pertama mulai kubaca. Sekilas terlihat memang sangat menguntungkan. Keuntungan yang dibagi dua. Mereka mengerjakan semua ini, sedangkan Almeera Travel hanya menerima bagi hasil saja. Itu sangat menggiurkan, sekaligus tidak masuk akal. Jika memang harus berbagi keuntungan, seharusnya pihak yang mengerjakan lah yang lebih banyak mendapatkan pembagian, bukan yang mendapatkan proyek itu. Bibirku seketika tersenyum, lalu menutup kembali map itu dan menyerahkannya kepada Mas Gilang. "Aku sudah membacanya, Mas dan aku menolak," ujarku. "Kenapa kamu menolak, Kayla? Bukankah ini sangat menguntungkan buat kamu?" sergah mantan suamiku itu sembari mengerutkan kening. "Memang san

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Nasib Gilang

    Bab 59Nasib Gilang"Jadi kamu dipecat?" Mama Kumala tidak bisa menyembunyikan kemarahannya saat Gilang memberitahu jika ia dipecat dari pekerjaannya sebagai manajer di salah satu perusahaan travel. Gilang pun juga sudah menceritakan kronologis kejadian kenapa ia sampai dipecat, terutama soal Kayla yang menjadi pesaing perusahaannya.Gilang mengangkat bahu sembari mulutnya terus bergerak-gerak menggumamkan kata-kata yang tidak begitu jelas. Namun itu tak begitu lama. Dia pun menghela nafas. Berat sekali."Ma, sebelum kekalahan di proyek itu, sebenarnya perusahaan tempat aku bekerja memang sudah tidak stabil. Akhir-akhir ini kami mengalami banyak kerugian. Tak ada proyek perjalanan yang bisa di garap, Kalaupun ada, terbatas hanya melayani orang per orang ataupun keluarga yang tidak terlalu banyak mendatangkan keuntungan. Pemasukan menurun drastis, sementara perusahaan harus membayar biaya operasional dan karyawan." Gilang menjelaskan panjang lebar meski ia sadar ibunya bukan orang yang

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Ujian Rumah Tangga

    Bab 60Ujian Rumah TanggaAku memindai penampilan pria di depanku ini. Mas Gilang terlihat begitu jauh berbeda. Pakaiannya terlihat lebih lusuh, beda jauh jika dibandingkan ketika ia menemuiku sebulan yang lalu. Wajahnya pun tidak seceria dulu dan penuh percaya diri, bahkan tubuhnya terlihat lebih kurus. Apa yang sedang terjadi padanya? Aku memang menyuruh mas Ibra untuk menghentikan mengawasi keluarga itu, karena kurasa tidak ada gunanya dan hanya membuang-buang uang. Jadi praktis selama sebulan terakhir ini aku tidak tahu menahu soal hidup mantan suamiku ini."Katakan apa keperluan Mas kemari. Aku tahu Mas kemari bukan sekedar ingin menemui Keisha, kan?" sindirku telak."Kamu benar," angguk Mas Gilang. "Kay, aku sudah kehilangan pekerjaan. Perusahaan tempatku bekerja hampir bangkrut setelah kami gagal mendapatkan proyek yang sekarang sudah kamu garap itu." Pria itu menjeda ucapannya sebentar."Lalu?" selaku tak sabar. Aku sangat ingin agar urusan ini tuntas dan tidak perlu berla

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Nikahi Aku, Kak

    Bab 61Nikahi Aku, KakDi ruang kerja ini ada satu set sofa dan di sinilah kami berada sekarang. Aku dan mas Ibra duduk berdampingan, sementara Fahda duduk berhadapan dengan kami. Wajahnya masih saja murung dengan buliran air mata yang kembali menetes membasahi pipinya yang putih."Apa yang bisa aku lakukan untukmu?" tawar mas Ibra. Wajahnya menengadah sejenak tanpa bermaksud untuk memandang seorang perempuan yang sudah dianggapnya sebagai adik ini."Nikahi aku, Kak." Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut sang putri."Menikah?!" Sontak aku bersuara. Aku sangat terkejut."Kamu jangan macam-macam, Fahda. Aku sudah punya istri!" Mas Ibra setengah memekik dengan rahang yang mengeras. Urat-urat di tangannya terlihat bertonjolan meski kedua tangannya tetap ia letakkan di pangkuan, tidak mengepal seperti biasa ketika ia tengah menahan emosi."Aku bersedia jadi istri kedua Kakak," ujarnya."Jangan melakukan sesuatu yang akan menjadi bumerang buat kamu. Kita tidak boleh lagi terjebak d

Latest chapter

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Kejutan 2

    Bab 146 "Kejutan apa itu, Mbak?" Benakku langsung membayangkan suasana di apartemen. Mungkin lantaran merasa rindu dengan kami, asisten rumah tangga kami ini berinisiatif mengadakan pesta penyambutan kecil-kecilan dengan memasak masakan kesukaan kami. "Rahasia dong! Kalau saya bilang, berarti bukan kejutan lagi dong!" Perempuan itu tersenyum jahil dan aku tak lagi berniat untuk mendesak. Toh, sebentar lagi kami akan sampai dan aku akan segera tahu apa yang disiapkan oleh asisten rumah tangga kami ini. Mobil perlahan memasuki basement dan akhirnya berhenti. Aku dan mas Ibra keluar dari mobil dan berjalan menuju lift menuju lantai unitku berada. "Tara... kejutan!' seru mbak Ranti setelah ia menekan tombol password di pintu apartemenku. "Mas Gilang, Gita!" Aku sangat kaget, dan refleks menatap mbak Ranti dan bik Jum bergantian. Namun, kedua asisten rumah tanggaku itu malah tersenyum, bahkan ketika aku menatap mas Yanto, pria bertubuh kekar itu juga tersenyum. Ada apa ini? Aku menat

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Tetap Bersyukur

    Bab 145Aku membiarkan Kania digendong oleh Rihanna. Menyaksikan binar matanya yang nampak begitu menyayangi putriku, aku tidak tega untuk mengambilnya. Akhirnya aku memilih mengayunkan kaki menuju kamarku.Biarkan saja Kania bersama dengan Rihanna. Jika putri kecilku haus, Rihanna pasti akan segera mengantarnya kepadaku."Ada sedikit masalah di dalam rahimnya, makanya sampai sekarang Rihanna belum punya anak, padahal kami semua sangat menginginkan keturunan yang berasal dari rahim adikku," ujar mas Ibra ketika aku tanya. "Kalau menang Rihanna ingin bersama dengan Kania selama ia berada di sini, biarkan saja. Rihanna itu sepertinya sosok yang keibuan dan penyayang anak-anak, hanya saja kebetulan memang belum rezeki." "Terima kasih atas pengertiannya, Sayang. Kita berdoa saja semoga disegerakan punya keponakan baru." Pria itu mengecup pelipisku berkali-kali, lalu membimbingku menuju tempat tidur.Ruangan ini sungguh luas. Kamar hotel tipe presiden suite saja masih kalah mewah dengan

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Menantu Keluarga Salim Al-Maliki

    Bab 144Aku tidak bisa berbuat atau berbicara apapun lagi, selain menatap jalanan sembari memangku Kania. Sementara mas Ibra memangku Keisha. Kami memang tidak membawa baby sister dalam perjalanan kali ini untuk alasan kepraktisan, bahkan kami tidak membawa pengawal, kecuali pengawal yang dibawa oleh ummi Azizah dari Mekkah.Kesakitan yang ummi Azizah rasakan menular juga kepadaku, tetapi aku tidak berdaya, hanya mampu menatap suamiku yang dengan segera mengedipkan matanya. Setelah mobil sampai di bandara, kami pun segera berpindah ke pesawat pribadi milik keluarga Salim Al-Maliki. Sudah lama pesawat pribadi itu ada. Sebelumnya, pesawat pribadi dimiliki hanya keluarga Al-Maliki secara umum, tetapi kini Abi Emir sudah membeli pesawat khusus untuk keluarga Salim Al-Maliki, sehingga sedikit demi sedikit mereka mulai melepaskan ketergantungan dengan keluarga itu dan juga Almeera Oil Company.Keterikatan ummi Azizah terhadap perusahaan minyak itu sebatas dia adalah pemegang satu persen sa

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Pengakuan Ummu Fathia

    Bab 143Perempuan tua itu menoleh. Dia mengurungkan niatnya untuk melangkah menuju pintu, tetapi berbalik menghampiri perempuan tua yang duduk santai di sebuah sofa di salah satu sudut ruangan.Ruang tamu khusus laki-laki ini memang sangat luas, memiliki beberapa sofa disusun dari ujung ke ujung, karena seringkali menerima tamu dengan jumlah yang banyak. "Sejak Abi meninggal dunia, aku merasa Ummu, Khaled, dan Waled berubah, kecuali Wafa," ucap ummi Azizah tanpa menuruti permintaan ibu tirinya untuk duduk kembali ke sofa di dekat perempuan tua itu duduk."Itu hanya perasaanmu saja, Azizah," balasnya."Tapi aku merasa dipermainkan di keluarga ini. Keluarga yang kupikir bisa memberikan secercah harapan, tapi ternyata hanya kepalsuan yang kudapatkan. Orang yang benar-benar menyayangiku hanya Abi, hanya syekh Ali yang benar-benar menyayangiku dengan tulus, dan juga adik kecilku, Wafa." Ummi Azizah menjeda ucapannya dengan sentakan nafasnya yang berat. "Namun kalian dengan begitu kejam

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Pengkhianat

    Bab 142Raut wajah pria itu seketika menegang. Tampak sekali ia tengah menahan emosinya. Namun kurasa ia tidak sedang memarahiku, karena kulihat mulutnya bergerak-gerak."Aku tidak tahu, Sayang. Tapi yang jelas, aku harus mengusut semua ini. Sayang sekali di ruangan kerjaku dan di ruangan pribadi itu tidak ada kamera CCTV. Mas juga tidak tahu bagaimana caranya Nona Barbara merekam adegan itu. Mas benar-benar tidak tahu karena Mas tengah tertidur.""Tapi... tunggu Mas!" Otakku segera mencerna kejanggalan yang terjadi, karena bagiku tidak ada alasan untuk tidak mempercayainya. Jika memang Mas Ibra bisa tertidur sampai seperti orang pingsan, apa jangan-jangan ada orang yang memasukkan obat tidur ke dalam minumannya?"Aku rasa ini sudah tidak wajar, Mas. Walaupun Mas sedang tidur, tapi kalau ada orang yang menggerayangi, biasanya Mas akan terbangun, seperti biasanya saat kita sedang bersama," ujarku mengingatkan. Pria itu tampak tercenung sejenak."Omonganmu masuk akal juga, Sayang." Pri

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Bukan Perselingkuhan

    Bab 141"Ya Tuhan!" Aku memekik, refleks jemariku menyentuh layar. Dan adegan demi adegan itu membuat perutku seketika mual. Tubuhku lemas dan akhirnya luruh ke lantai dan tanpa sadar menjatuhkan ponselku yang masih menyala layarnya."Kenapa kamu tega melakukan ini sama aku, Mas? Bahkan aku baru saja melahirkan anak kamu." Aku duduk sembari memeluk betisku. Tangisku pecah seketika.Siapa perempuan itu sebenarnya? Kenapa ia bisa bersama dengan mas Ibra di dalam satu ruangan, bahkan satu ranjang?Aku masih saja merapatkan wajahku dengan lutut, meski terdengar suara ketukan dibalik pintu sampai akhirnya pintu pun terbuka."Ibu kenapa? Ada apa?" Mbak Ranti terlihat kaget saat aku mengangkat wajahku yang bersimbah air mata."Papanya Kania selingkuh, Mbak," lirihku."Selingkuh?" Bibir wanita itu bergerak-gerak. Namun hanya kata selingkuh yang terucap dari bibirnya. Aku menubruk perempuan itu lalu memeluknya. Tangisku kembali pecah. Aku menangis dalam pelukan mbak Ranti. "Kenapa dia begitu

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Memulai Permainan

    Bab 140Ibra tidak menyadari jika dari balik pintu ruang kerjanya muncul sesosok tubuh yang tadi sempat pamit keluar.Sementara itu, pintu ruangan peristirahatannya pun terbuka."Dia sudah tak sadar, Ghazi?" tanya sesosok perempuan yang tepat berdiri di depan pintu ruangan peristirahatan Ibra."Aman, Nona. Dia tidak akan sadar selama beberapa jam dan Nona bisa melakukan apapun," jawab pria itu sembari menyeringai."Bagus. Kerjamu sungguh bagus. Bayaranmu akan segera kamu terima, berikut bonusnya.""Terima kasih, Nona. Sekarang apa yang bisa saya lakukan lagi?""Bawa pria itu ke tempat tidur. Setelah itu kamu boleh keluar. Jangan lupa kunci ruang kerjanya. Nanti jika semuanya sudah selesai, aku akan hubungi lagi. Tetaplah stand by di tempatmu," titah perempuan itu yang ternyata adalah Barbara.Perempuan itu tersenyum manakala menatap pria yang tengah digendong oleh Ghazi. Sebentar lagi rencananya akan terwujud. Ghazi merebahkan Ibra dengan hati-hati ke pembaringan, kemudian segera per

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Tuhan Maha Tahu

    Bab 139Meski penuturan sang paman tidak membuat Ibra terlalu terkejut, tetapi tak urung matanya tetap membulat sempurna. Dia bahkan refleks menjauhkan tubuhnya dari pria tua itu. Ibra berdiri, lalu pindah tempat duduk sehingga kini posisi mereka menjadi berhadapan."Dan Paman pikir aku menerima tawaran itu?" sinisnya."Paman pikir kamu hanya perlu menikahinya sebentar, setelah itu menceraikannya. Lagi pula dia hanya memintamu untuk menjadi suaminya sebentar saja. Pernikahan ini pun juga hanya akan dilaksanakan secara siri," bujuk pangeran Khaled. Dibenaknya tentu deretan angka-angka yang akan segera masuk ke perusahaan jika pernikahan ini benar-benar terjadi.Pria itu pun sebenarnya tidak ingin keponakannya menikahi wanita itu. Namun perusahaan mereka masih dalam kondisi terguncang. Tidak mudah mendapatkan investor kelas kakap seperti Tuan Wiliam.Apa salahnya jika menyuruh keponakannya untuk menikahi wanita itu? Toh, istrinya Ibra berada di Indonesia dan tidak akan tahu jika suaminy

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku    Syarat Dari Tuan Wiliam

    Bab 138Meski cukup banyak perempuan yang tidak memakai jilbab di kota metropolitan Arab Saudi ini, tetapi Ibra merasa cara berpakaian Barbara cukup berani, padahal dia hanya seorang tamu di negara ini.Meski kemungkinan perempuan ini non muslim, tapi seharusnya ia tahu diri dan mengerti situasi, mengingat ia berkunjung ke sebuah negara yang mayoritas penduduk wanitanya harus mengenakan pakaian tertutup.Namun, Ibra tidak menangkap itikad baik dari Barbara, justru perempuan itu bersikap seolah-olah restoran ini berada di negaranya yang menganut paham kebebasan. Lagi-lagi ia mengibaskan rambutnya, sehingga harum helaian itu terendus oleh Ibra dan membuat pria itu seketika menghembuskan nafas."Anda terlalu berlebihan, Nona. Saya hanya orang biasa. Kebetulan saja dua orang pria tua yang telah berbicara dengan ayah anda itu adalah adik dari ibu saya," sahut Ibra. Dia menurunkan tangannya dari meja, lalu menangkupkan telapak tangannya di pangkuannya."Tentu. Saya pun mengenal ibu anda yan

DMCA.com Protection Status