Share

191 Dunia yang Jauh Berbeda

Jessen dan Mian tidak berani mengangkat kepala mereka. Keduanya berjalan menunduk menyusuri lorong kampus. Bisik-bisik mahasiswa yang membicarakan tingkah mereka malam tadi belum juga mereda meski perkuliahan keduanya telah selesai. Mereka masih menjadi pembahasan paling panas yang diperbincangkan oleh senior dan anak seangkatan.

"Gokil banget anjir acara kawinannya."

"Gue nontonnya nggak bisa buat berhenti ketawa."

"Dagelan banget, Cuk!"

"Nyokap gue yang ikutan nonton berasa nonton acara lawak katanya!"

"Si Dodit kok tahan banget, Anjir! Gue jadi dia semalem pingsan pasti!"

"Puncak komedinya di Jessen pas ngompol"

"Menurut gue bukan disitu tapi di Jessen yang ijabnya kayak bocil!"

Hancur sudah nama baik yang dirancang sedemikian rupa. Setiap orang yang berpapasan dengan si kembar selalu tak bisa menahan tawa. Mereka menjadi bahan bulan-bulanan anak satu kampus, menguliti hasil siaran ekslusif yang dilakukan oleh Dodit.

"Gara-gara lo!" Mian baru berani mengeluarkan suara setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status