Home / Romansa / Ketika Kamu Menjadi Aku / 15. Sebuah Tawaran

Share

15. Sebuah Tawaran

Author: Mochichi26
last update Last Updated: 2021-07-02 23:47:39

Sepuluh hari kemudian, Raden kembali menghubungi sang istri dan menyuruh mereka untuk bertemu di sebuah restoran. "Ada apa?"

"Aku ingin menawarkan sesuatu." Lelaki itu tidak sedang ingin banyak berbasa-basi hingga langsung menyebutkan tujuannya. "Aku merasa kamu pun akan menginginkan tawaran ini."

Anna memutar mata malas. Apalagi yang ingin Raden lakukan terhadapnya? Omong-omong lelaki itu lebih cerewet dibanding biasanya. Hal itu patut dicurigai. "Apa?"

"Aku ingin kita bertukar tubuh hanya untuk dua minggu ke depan."

Kini wanita di hadapannya mengernyit dengan mata melebar, sudah jelas ada tanda tanya di dahinya. Apa yang membuat Raden mau melakukan itu? Bukankah pertukaran tubuh akan lebih merugikan pihak lelaki tersebut? "Pasti kamu mau mengerjaiku, kan?" tanya Anna tidak percaya.

Lagipula untuk apa Anna mau melakukan itu juga? "Kamu tahu kan apa maksudnya kalau kita bertukar tubuh? Artinya salah satu dari kita harus bu--"

"Iya, aku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   16. Situasi Ini Tidak Mudah Dipahami

    "Kak, maafkan aku."Ponselnya segera dijauhkan dari telinga agar Raden bisa mengecek ulang siapa peneleponnya. Elisa, saudara Anna. Kenapa dia berkata-kata seperti itu? "Ada apa memangnya? Kok tiba-tiba sekali?"Setelah ia bertanya seperti itu, Elisa seperti sedang mempersiapkan kalimat-kalimat yang hendak disampaikan. "Karena aku sudah jahat ke kamu."Pikiran Raden semakin menjadi-jadi saat mendengar itu. Memangnya wanita seperti Elisa bisa menjahati seseorang? Apalagi orang itu adalah Anna yang notabenenya lebih galak dibandingnya? Atau sebelum mereka bertukar tubuh, kedua bersaudara itu sedang bertengkar?Untuk bertanya, Raden mencoba dengan cara sealami mungkin. "Jahat? Aku tidak ingat kalau kamu sudah berbuat hal yang aneh-aneh ke aku."Semoga saja jawabannya tidak terdengar aneh."Bukan itu, Kak. Maksudku untuk selama ini. Sejak kecil sampai sekarang. Maaf kalau aku kesannya pengecut, tapi aku baru bisa mengakui kalau tindakan orang tu

    Last Updated : 2021-07-09
  • Ketika Kamu Menjadi Aku   17. Sudah Lama Tenggelam

    Kafe, 12.30 Mereka sudah berada di kafe yang jadi titik pertemuan mereka. Karena Raden yang tiba terlebih dahulu, sudah ada secangkir amerikano panas terhidang di atas meja. Dalam hati Elisa bertanya-tanya, sejak kapan Anna menyukai amerikano? Biasanya Kakaknya akan meminum amerikano jika baru melakukan tugas berat. Tetapi, bukankah sejak menjadi istri dari Raden, Anna nyaris tidak pernah menyentuh pekerjaan sama sekali? "Pesanlah sesuatu," sambut Raden sekaligus menyuruh Elisa. Ia mengira bahwa Elisa haus karena melirik ke kopinya, sama sekali tidak terpikirkan akan hal lain. Setelah minuman sekaligus makanan yang Elisa pesan sudah datang, mereka bisa memulai percakapan dengan santai. "Sebelum kamu mengatakan niatmu, apakah kamu bisa menjelaskan alasan kamu melakukannya secara mendadak? Setelah semua yang terjadi, apa yang mendorongmu untuk melakukan ini?" Itu merupakan pancingan yang cukup halus dan alami. Elisa terus mengiris makanannya dan menjawa

    Last Updated : 2021-07-12
  • Ketika Kamu Menjadi Aku   18. Nostalgia

    Melihat bagaimana Anna membalas dengan dingin seakan-akan tidak peduli sama sekali, Raden menjadi lebih bersimpati. Setelah sekilas mendengarkan masa kecil Anna dari Elisa, ia merasa bahwa sikap wanita tersebut cukup wajar. Apalagi dia jadi teringat dengan masa kecilnya sendiri. Tidak ia duga bahwa ternyata mereka bisa berbagi nasib yang sama meski berujung beda. ***** "Sepertinya sudah saatnya aku mati." "Maksudnya?" Orang tua itu terkekeh dengan hangat. "Bukan, jangan berpikir yang aneh-aneh dulu. Astaga, muka terkejutmu itu lucu sekali." Anna tidak paham sama sekali meski si paman tampak lebih santai dibanding sebelumnya. "Apakah itu pantas untuk dijadikan candaan?" "Raden," panggilnya dengan kelembutan. Wajah Anna yang mengeras kembali melemas. "Semakin pamanmu ini bertambah tua, dia semakin sadar bahwa kematian bukan sesuatu yang harus ditakutkan. Apalagi kamu sudah berhasil berpijak di atas kaki sendiri. Beban pam

    Last Updated : 2021-07-22
  • Ketika Kamu Menjadi Aku   19. Terasa Lebih Hangat

    Dua minggu telah berlalu begitu saja. Pagi dan malam berlalu sangat cepat sampai mereka berdua nyaris lupa bahwa waktu untuk kembali ke tubuh masing-masing hampir tiba. Entah memang begitu atau mereka terlanjur terbiasa dengan tubuh yang tertukar. Kini Anna kembali pulang di rumahnya. Baru ditinggal dua minggu saja sudah ada hawa asing yang terasa. Apakah ini yang Raden rasakan setiap ia datang ke rumah ini? Sebuah rumah yang sengaja dibeli hanya untuk mengurung sang istri. Raden menuruni tangga dengan piyama renda favorit Anna. Sesaat pipi wanita itu memerah melihat lekuk tubuhnya tampak jelas di balik piyama tersebut--itu adalah alasan mengapa ia menjadikannya sebagai baju tidur terfavorit. Namun, beda ceritanya jika Raden tahu bahwa ia memiliki piyama itu--bahkan memakainya. "Ini kan belum jam tidur, kenapa kamu menggunakan piyama itu?" "Udara di kamar sangat panas. Aku hanya mendapati kalau pakaian tertipismu adalah piyama ini." "Tapi bukannya ada

    Last Updated : 2021-07-24
  • Ketika Kamu Menjadi Aku   20. Balok UNO

    'Apa kamu sedang menginginkan sesuatu dariku?' Meski kalimat itu hanya disampaikan berupa teks dalam ponsel, nada mengintimidasi wanita tersebut berhasil meraih tengkuk Raden. Dengan cepat Raden mengibaskan tangan agar perasaan aneh itu menghilang. Sontak salah satu alisnya naik sembari ia mencoba menilai ulang perbuatannya. Sejak mereka selesai bertukar tubuh, memang ia memberikan sedikit perhatian yang tidak biasanya diberi. Setiap hari, setidaknya ada satu sapaan atau pertanyaan yang dia kirimkan. 'Selamat malam.' 'Sudah tidur?' 'Sudah makan?' 'Bukannya butik favoritmu sedang mengumpulkan koleksi terbaru? Kamu tidak mau membelinya? Aku bisa membelikanmu.' Serta hal-hal lain semacamnya. Apakah itu berlebihan? Sebagai rasa simpati dan penggati bentuk perhatian selama tiga tahun pernikahan terlewati, bukankah ini sesuatu yang masih di dalam batas wajar? 'Memangnya itu aneh?' balasnya. Tidak l

    Last Updated : 2021-07-26
  • Ketika Kamu Menjadi Aku   21. Permintaan ke Fesival

    "Jadi, apa yang ingin kalian bicarakan denganku?" tanya wanita itu tanpa basa-basi setelah memesan minuman. Sejenak dia sengaja melihat jam tangan sebagai isyarat bahwa waktunya tidak banyak. Erik berusaha untuk menatap sang Kakak dengan benar, tetapi ia tidak bisa mengendalikan ke mana matanya pergi. Saking gugupnya, sesekali dia akan melihat ke ujung ruangan tanpa bisa berbicara apapun. Sedangkan di samping ada Ariel yang asik bermain ponsel dibanding mengajak bicara Anna. Merasa waktu yang terbuang menjadi sia-sia, Anna berdeham. Melihat tingkah sang adik bungsu, dia paham bahwa tidak mudah bagi Erik membicarakan tujuannya. Alhasil, dia meminta Ariel untuk membantu. "Ariel, apa kamu bisa jelaskan maksud pertemuan ini?" Ariel melirik tajam ke arah Erik. Kini lelaki itu sudah menggoyangkan kakinya sebagai kode. "Ck, dasar. Kalau kamu yang meminta, seharusnya kamu yang menjelaskan. Kenapa jadi aku, sih." "Sepertinya kalian tidak benar-benar memiliki s

    Last Updated : 2021-07-27
  • Ketika Kamu Menjadi Aku   22. Jangan Beritahu Ibu!

    Sedari tadi sudah Elisa perhatikan wajah sang adik terkecil, sepertinya remaja lelaki itu sedang berada dimood terbaik. Senyuman di wajahnya tidak meluntur sama sekali telah melihat sesuatu di ponselnya.'Apakah dia diam-diam sedang melakukan pendekatan ke seseorang?' Mungkin saja begitu. Bukankah wajar bagi anak laki-laki yang baru memasuki dunia SMA dan merasa tertarik kepada salah satu siswi lain? Saat Elisa masuk ke SMA pun, naksir menaksir adalah hal yang tidak bisa ia hindari. "Erik, kamu sedang melihat apa?" Erik sedikit tersentak akibat pertanyaan dadakan. Untuk beberapa detik ia merasa linglung dan keceplosan memberitahu sesuatu yang seharusnya tidak boleh diberitakan. "Kak Anna dan Kak Raden akan ke festival sekolah kita." "Hais!" Desisan sebal milik Ariel menusuk tajam telinga Erik sehingga remaja itu langsung pucat. "Padahal kamu sendiri yang menyuruhku tidak mengatakan itu, tapi kamu juga yang kelepasan! Gimana, sih?"

    Last Updated : 2021-07-29
  • Ketika Kamu Menjadi Aku   23. Pakaian Mahal

    Tok! Tok! Tok! Anna memutar malas gagang pintu, matanya masih ngantuk akibat tidur siang tetapi seseorang sudah mengganggu tidurnya. Saat pintu sepenuhnya terbuka, ia dapati salah seorang pembantu dengan keringat dingin. "Ada apa?" Suara paraunya menusuk tajam pekerja baru tersebut sampai-sampai sang pekerja menjadi tergagap. "I, itu. Ada seseorang yang datang." "Siapa?" "Katanya dari butik Angesta, Bu." Butik Angesta? Bukankah itu butik yang akhir-akhir ini sangat terkenal dengan kecantikan desain baju-bajunya, bahkan ini adalah butik berhasil mencapai pasar luar negeri setelah tiga tahun berjalan? Banyak sekali model-model lokal ataupun dari luar negeri yang mendatangi butik tersebut. Bahkan, untuk menjaga kemahalan baju mereka, butik tersebut membatasi jumlah per baju yang dijual, makanya harga baju bekasnya pun masih sangat mahal. Lalu, untuk apa seseorang dari butik tersebut datang ke rumahnya? "Apakah dia mengataka

    Last Updated : 2021-07-31

Latest chapter

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   124. Telah Selesai

    Setelah yang terjadi selama beberapa bulan, waktu terus berjalan. Perlahan namun pasti, semua orang telah beradaptasi pada lingkungan baru dan bisa beraktivitas seperti biasanya. Salah satunya adalah tokoh utama kisah ini, Raden dan Anna. Sebagai CFO, Raden terus membuat pencapaian baru dan bersama-sama keluarganya di Kusumagroup, perusahaan terus berkembang besar. Sedangkan di rumah, ada Anna yang mencari kegiatan lain untuk mengisi waktunya. Karena itu, akhir-akhir ini dia lebih sering menghabiskan waktu di dapur, gym untuk berolahraga, dan tempat manapun yang nyaman untuk menulis. Sekaligus untuk mendapatkan penghasilan sendiri, Anna membuka usaha katering bersama saudara-saudara perempuannya. Tidak sulit untuk mencari kostumer baru berkat koneksi yang dimiliki Elisa dan Ariel. Selain itu, perihal Masya sesudah Malik mendekam di penjara, dia tinggal sendiri di sebuah satu unit apartemen atas nama Anna di luar kota. Untuk menghindari keributan

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   123. Akhir Yang Baik

    Tibalah Elisa, Ariel, dan Erik yang berlebam-lebam di depan rumah Anna. Setelah menunggu konfirmasi, para satpam membukakan pagar untuk mobil mereka masuk ke dalam. Para pembantu yang menyapa mereka terkejut saat melihat Erik keluar. Kenapa ada anak laki-laki yang sedang terluka di antara mereka? Ketika Anna turun dari kamar untuk menyapa sang saudara, dia sama terkejutnya ketika melihat Erik. Cepat-cepat dia mendekati si bungsu dan menyuruh seseorang menelepon dokter. Untuk kali pertamanya dia melihat Erik ada di kondisi selusuh ini. "Apa apa ini? Kok kamu bisa terluka seperti ini?" "Dia bertengkar sama beberapa anak kelas sebelas." "Astaga, pantas saja memar seperti ini." Anna masih fokus pada luka-luka Erik dan mengomel tak seharusnya Erik mengalami luka separah ini. Tetapi dia lebih kaget saat mendengar Elisa berkata, "Lukanya tidak seberapa. Malah Erik sudah membuat tiga murid kelas sebelas dirawat di rumah sakit." "Serius?" Erik yang sel

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   122. Dampak

    Seusai memberitahu apa yang pernah terjadi di masa lalu, Masya berhasil dibawa pulang oleh Ariel dan Erik. Mereka berjanji akan mengawasi sang Ibu lebi ketat sehingga Anna tidak perlu takut kejadian tadi akan terulang. Sampai mobil adik-adiknya tak terlihat, Anna masih melamun. Raden berusaha mengajak Anna masuk dengan sangat hati-hati. "Ayo kita kembali masuk." Baru saja mereka melangkah dua kali, badan Anna sudah terhuyung dan nyaris jatuh jika Raden tidak sergap dalam menahan tubuh sang istri. Kemudian setetes air mata berhasil lolos dari mata wanita itu. Tidak mungkin bisa berjalan dengan kedua kaki ketika pikiran sedang di antah berantah, Raden memutuskan untuk menggendong Anna alabridal style. Para pembantu yang melihat kondisi Anna bisa berubah drastis jadi kebingungan sendiri. Apa yang telah terjadi? Raden hanya menyuruh mereka untuk mengantarkan minuman untuk jaga-jaga jika Anna sudah tidak sesyok ini. "Saya tunggu di kamar," kat

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   121. Kisah Lama

    "Dasar anak haram tidak tahu diri!" seru Masya keras. Nafasnya sampai terengah-engah saking semangatnya untuk mengutuk Anna. Sedangkan Anna semakin tertegun. Anak haram? Apakah itu hanya umpatan asal atau ... memang seperti itu? Seandainya Masya tidak melanjutkan ucapannya, sudah pasti Anna hanya mengganggap sebagai angin lalu. "Tentu saja kamu tidak tahu kalau sebenarnya kamu ini anak di luar nikah, kan? Ibumu mengkhianati cinta suamiku saat itu dengan melakukan persetubuhan bersama Ayahmu dan berakhir memiliki dirimu. Seandainya kamu tak pernah ada, maka mungkin Malik tidak akan pernah tahu kalau Ibumu telah mengkhianatinya.” Kembali teringat ulang masa lalu, tanpa sengaja Masya kembali mengumpat yang bukan ditujukan pada Anna. "Dasar wanita jalang." Anna terkejut berat. Ibu kandungnya mengkhianati cinta Malik? Apakah dalam kata lain, Ibunya pernah melakukan perselingkuhan? “Bukankah wajar jika Malik sakit hati setiap kali melihat wajahmu?" Ma

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   120. Akhirnya Tertangkap

    Di pinggir teras ada seorang wanita yang berdiri dan memandangi langit biru. Mata cokelat gelapnya tak mampu beralih dari keindahan langit padahal masih ada hal yang harus dia lakukan. "Hari ini langitnya cantik." Ia pejamkan mata untuk beberapa detik, berusaha menfokuskan telinga untuk mendengarkan suara angin yang menerpa wajahnya serta kesejukan udara hari ini. Barulah ketika dia puas, dia turun ke dapur untuk membuat kopi instan dengan cepat. "Bu Anna mau makan apa?" tanya pembantu yang bertugas mengurus makanan di rumah itu. Anna hanya menjawab seadanya saja, "Terserah kamu. Yang penting bisa dimakan. Raden juga tidak akan pilih-pilih makanan." Kopi instan sudah siap jadi dan segera Anna bawa ke meja dekat sofa. Sekarang di pagi hari ini dia ingin bersantai dengan menonton sesuatu di televisi. Perasaannya berkata, ada sesuatu yang bagus jika dia membuka televisi. Remot hitam diambil dan salah satu tombol ditekan oleh ibu jari Anna. Layar hitam it

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   119. Partner yang Bisa Diandalkan

    Noah sudah menerima kabar bahwa saat ini Malik sedang berurusan dengan polisi akibat kebocoran informasi yang menyebabkan seseorang bisa melapor. Sedikit dia merasa khawatir, tapi tidak benar-benar khawatir. Mungkin kekhawatirannya hanya sekitar sepuluh persen sebagai bentuk simpati. Selain dari itu, bukan urusannya sebab dia tidak pernah berurusan dengan harta benda Setiawan. Toh, meski sudah dua puluh tahun lewat dia dirawat suami istri tersebut, tetap Noah pernah menjadi seorang korban dari kejahatan mereka. Di sela-sela istirahatnya, sang sekretaris mengetuk pintu dan masuk untuk melaporkan bahwa Raden menyampaikan permintaannya untuk makan malam bersama Noah. Tentu saja alasan di baliknya tidak dijelaskan. "Jika Bapak mengiyakan, Bapak bisa menghubungi Pak Raden," beritahunya sebelum keluar lagi dari ruangan. Noah dibuat menerka-nerka dan lebih berhati-hati untuk mengambil langkah selanjutnya. "Apakah dia mengajakku bertemu untuk menyombongkan diri? Kare

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   118. Pembicaraan Sengit

    "Kak, maafkan aku." Belum apa-apa, tiba-tiba Anna menerima telepon Ariel yang kemudian diisi dengan isakan tangis. Kebingungan, Anna berusaha bertanya selembut mungkin. "Ada apa, Ariel? Kenapa kamu nangis?" Sang adik terus mengatakan hal yang sama. "Maafkan aku." "Oke, oke. Aku akan memaafkan kamu asal kamu kasih tahu dulu, apa yang membuatmu menangis seperti ini?" Jelas pasti ada hal buruk yang menimpa adik keduanya. "Ayah dan Ibu ... Mereka tahu perbuatanku yang menipu para pekerja rumah. Terus mereka bertanya kenapa aku melakukan itu. Ayah sangat menyeramkan. Jadi ... mau tidak mau aku menyebutkan nama Kakak. Maafkan aku." Menipu pekerja rumah? Apakah ini berkaitan dengan hari di mana Raden berusaha memasuki ruang kerja pribadi Malik saat berada di tubuhnya? Kalau memang benar yang dimaksud adalah hari itu, artinya mereka sudah mendapatkan surat panggilan polisi dan sedang mencari tahu apa yang sudah mereka lewatkan. "Kurasa sehabis i

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   117. Cek CCTV

    Siapa orang brengsek yang sudah menerobos masuk ruang kerja pribadi miliknya? Malik menghubungi pemimpin dari pengawal yang diam-diam dia sebarkan di sekitar rumah untuk menjaga keamanan. "Apakah ada seseorang yang masuk ke dalam rumah ini ketika tidak ada aku dan Masya?" Mustahil rasanya seseorang berhasil menerobos ruang kerja jika ada Masya. Sang istrinya tidak kalahstrictuntuk melarang siapapun masuk. Reaksi orang yang kali ini ditelepon cukup berbeda dengan orang-orang sebelumnya. Malik sudah berkali-kali mendapat jawaban tidak ada kebocoran apapun, sedangkan pemimpin pengawal kali ini memberitahu, "Saya tidak tahu--" Belum apa-apa Malik sudah mulai dibuat geram. "Tapi, memang ada sesuatu yang terjadi saat Bapak dan Ibu pergi ke luar negeri selama lima hari." "Maksudmu perjalanan bisnis yang terakhir ini?" "Iya. Saat itu, secara tiba-tiba semua pengawal diserang dan untuk beberapa jam kami tidak sadarkan diri. Lalu, s

  • Ketika Kamu Menjadi Aku   116. Surat Panggilan

    Air sudah mendidih dan segera dituangkan di teko teh. Selama beberapa menit teh diseduhkan dan kemudian dituang kembali di cangkir keramik. Dengan hati-hati agar tidak tumpah, Masya berjalan menghampiri sang suami dan meletakkan teh di meja samping. Cuaca hari ini cukup bagus. Tidak terlalu panas ataupun hujan, bisa dibilang cukup sejuk bagi ibu kota. Hari ini terlalu damai. "Aku mendengar sesuatu dari Noah," celetuk Malik mendadak sambil menutup koran yang sudah dibaca selama lima belas menit. Setelah koran langganannya kembali terlipat rapi, ia lanjutkan pembicaraan barusan, "Raden hendak melakukan sesuatu padaku. Sudah beberapa minggu ini ada orang-orang di luar pegawai kantornya yang datang ke kantornya. Huh ... Tapi ini aneh. Raden terlihat seperti sengaja membuat kita dan Noah curiga." "Haish, Raden. Kenapa kita harus menikahkan Anna dengan dia, sih? Benar-benar menantu yang merepotkan. Kira-kira apa yang sedang dia rencanakan? Apakah Noah memberi

DMCA.com Protection Status