Aruna melesakan wajahnya di dada Adrian, tubuhnya lemas sekali. Dia baru tahu kalau bercinta bisa semenggairahkan ini. Bukan berarti dengan Bian dia tidak merasakan gairah tapi bersama Adrian sangat berbeda. Adrian itu luar biasa, Aruna sampai kewalahan. Bila dulu Aruna pernah beberapa kali gigi
“Siapa dulu Maminya … Mami Arunaaaa.” Aruna dan Isvara tertawa renyah dan tawa itu menulari Adrian. “Kita sarapan dulu ya, nanti Ara main sama mami … Papi mau kerja dulu.” “Oke Papi.” Isvara mengangkat jempolnya. Ketiganya pergi ke restoran untuk sarapan pagi. Banyak pasang mata mengarah pada m
Aruna memakai bikini yang dilapisi outter agar penampilannya tidak terlalu seksi. Sedangkan Isvara langsung memakai pakaian renang berlengan panjang sehingga Aruna hanya perlu memakaikan sunblock di bagian kaki dan wajahnya saja. Mereka berjalan bergandengan tangan menyusuri jalan setapak untuk ti
Aruna fokus pada Isvara, menjaga dan bermain bersama gadis kecilnya. Adrian bergegas menuju area kolam renang setelah meeting selesai. Dari jauh dia sudah menangkap situasi yang sangat dibencinya. Adrian tidak rela mata para lelaki jahanam itu menatap tubuh Aruna. “Ya ampuuuuun.” Adrian mengembu
Ternyata makan malam itu dilakukan di restoran yang bertema underwater yang merupakan ciri khas resort tersebut. Di mana suasana akuarium yang tertata apik dan set instrumen musik menjadikan tempat tersebut terasa romantis. Sepertinya dresscode makan malam kali ini mengusung tema monokrom karena h
Aruna meminta ijin pergi ke toilet, dia tidak sabar memberi tahu kabar bahagia ini kepada Icha dan Irma. Hanya mereka berdua keluarga Aruna di dunia ini dan kedua sahabatnya itu harus menjadi yang pertama tahu tentang lamaran Adrian. Aruna memfoto jemarinya yang dilingkari cincin tunangan dari Adr
Malam ini, Isvara tidur dengan perasaan bahagia karena ditemani mami papinya. Dia bangun lebih dulu saat papi dan maminya masih terlelap. Padahal ini adalah hari Rakor terakhir Adrian tapi tubuhnya terasa lelah dan matanya sulit sekali terbuka. Mungkin karena kemarin begitu hectic, selain Rakor d
“Bu Aruna!” Bu Ricky melambaikan tangannya. Aruna balas melambaikan tangan dari jauh. “Ayo sayang,” kata Aruna bersemangat. “Ayo Mami kita lari.” Isvara mengubah langkahnya menjadi lebih cepat. Aruna menyusul di belakang tanpa melepaskan genggaman tangan. Hari ini adalah hari kedua dia dan Isva
Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya
Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan
Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang
Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka
Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap
Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus
Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu
Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D
Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn