Share

39 Sayang Papa dan Mas Dipta

Cup.

Tindakan nekatku membuat Luna melongo sembari menyentuh bibirnya, lalu menatap ke arah papa yang belum mengangkat wajahnya. Aku bersyukur beliau tidak melihat tingkah bar-barku barusan.

Ya mau gimana lagi. Ini satu-satunya cara agar aku terbebas dari pertanyaan maut Luna.

"Auwh!"

Aku meringis ketika Luna mencubit pinggangku dengan keras.

Istriku menatap nyalang, tidak peduli dengan raut wajah kesakitan yang sengaja kubuat-buat. Aku tahu dia pasti kesal dengan tindakan nekatku tadi.

Sementara papa seperti tengah sibuk dengan pikirannya. Mungkin papa merasa bersalah pada kami, meski sebenarnya tidak ada yang perlu disalahkan.

"Pa, menurut Dipta apa yang papa lakukan waktu itu udah benar. Apa yang terjadi saat ini bukan kesalahan papa. Pak Handoko memang egois, dia bahkan mendukung putrinya untuk membalaskan dendam pada orang yang tidak bersalah. Pak Handoko sudah meracuni pikiran Tiara dengan mengatakan papa pembunuh ibunya. Padahal, kalau waktu itu papa nggak ada di sana d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status