Beranda / Romansa / Ketika Istri Mulai Beku / 43 Bukti di Ponsel Luna

Share

43 Bukti di Ponsel Luna

Penulis: p.hara
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-26 14:33:03

Aku langsung membawa tubuh Luna yang tiba-tiba menegang ke dalam pelukan.

.

"Mas, aku ... aku."

"Kuat Sayang! Kamu pasti bisa, oke! Semua akan baik-baik aja, Mas ada di sini. Nggak akan ada lagi yang berani nyakitin kamu. Mau ya cerita?"

"Kenapa tiba-tiba Mas nanya tentang itu?"

"Mas mau bawa kasus ini ke jalur hukum, Sayang."

"Hah, jalur hukum?"

"Eum, please yah bantu Mas!"

"Tapi 'kan ...."

"Kamu itu istri aku. Apapun yang terjadi sama kamu itu tanggungjawab aku. Tolong jangan halangi aku untuk melaksanakan tanggungjawabku sebagai suami, Luna."

Kali ini aku mencoba tegas. Bukan ingin membuatnya tertekan tapi untuk membuat Luna sadar bahwa dia tidak sendirian, melainkan punya seorang suami.

Agar dia tahu, bahwa aku benar-benar sudah berubah. Dia punya tahta yang tinggi di dalam sini. Dalam hatiku.

Masalahnya adalah masalahku, sakitnya adalah sakitku. Meski sempat salah jalan, cintaku bukan main-main. Luna telah menyita semuanya, terlebih sebuah rasa dan waktu. Aku miliknya dan ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketika Istri Mulai Beku    44 Bertemu Mak Lampir

    Gegas aku screenshot pesan itu dan kukirim ke ponselku. Awas kau Tiara. Tunggu saja pembalasanku, seorang ayah yang anakknya kau bunuh. Seorang suami yang istrinya kau sakiti. Aku telah berubah Tiara, dan kupastikan kau akan terkejut untuk itu. Untuk Luna, jadi monster pun aku sanggup. Ini tentang cinta Tiara, dan orang-orang sepertinya tidak akan mengerti akan hal itu. Tega sekali kau manfaatkan aku dan rumah tanggaku demi harga yang harus kubayar atas kebaikanmu. Baiklah, mulai hari itu kuanggap hutangku lunas. Kebaikanmu telah kau ambil bayarannya dengan nyawa anakku dan rasa sakit istriku. Dan kurasa itu malah sangat berlebihan, kau pantas mendapat rasa terimakasih dariku. Aku bergegas keluar untuk sarapan. Tiba di meja makan, pemandangan manis kembali terpampang di depan mata. Istriku yang sedang menata sarapan tampak begitu seksi dalam balutan apron. Seperti seorang chef wanita yang dijuluki harta, tahta dan dia oleh para kaum adam di negeri ini. "Pagi, Sayang. Masak apa s

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26
  • Ketika Istri Mulai Beku    45 Wanita Licik

    Mau tidak mau aku menutup kembali pintu mobil dan memilih meladeninya. Tak lupa kubuka ponsel sebentar lalu kembali keselipkan dalam saku celana. "Ada apa?" ujarku menahan emosi. "Dipt, kok kamu cuek banget sama aku sekarang. Pake blockir nomor aku segala, lagi. Kenapa sih kamu berubah, sekarang. Kamu nggak anggap aku lagi?" Ck, lama-lama berhadapan dengan wanita ini yang ada aku semakin gila. Nggak tahu malu. "Emang aku harus anggap kamu apa?" "Ya ... ya teman seperti dulu. Walau aku pengen lebih dari itu," ujarnya semakin pelan di opsi terakhir, tapi tertangkap dengan jelas di telingaku. "Maksud kamu gimana?"Aku mencoba selembut mungkin kali ini. Padahal, jijik banget, sumpah. "Ya, lebih dari sekedar ... teman." Tiara semakin mendekat, dan aku harus menahan diri untuk tidak menjauh. Dia harus masuk dalam perangkapku kali ini. Salah siapa, muncul tiba-tiba seperti jelangkung. Semoga saja Tiara bisa bekerja sama mempercepat waktu. "Jangan bertele-tele. Aku bukan cenayang. Ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26
  • Ketika Istri Mulai Beku    46 Keadilan Mulai Berbicara

    Saat mobil memasuki halaman rumah, aku gegas masuk ke dalam dengan empat kotak nasi padang di tangan, tujuan utama ya untuk mencari Luna.Dan ternyata, wanita kesayangan sedang duduk di sofa ruang tamu dalam posisi membelakangi. "Sayang! Nih, nasi padangnya" sapaku.Mendengar suaraku, Luna langsung menoleh dengan wajah yang sulit diartikan. Marahkah seban aku terlambat? Tapi, itu bukan raut wajah sedang marah melainkan takut.Ya, Luna seperti tengah ketakukan. Membuatku untuk berjalan tergesa menghampirinya. "Sayang, why?" "Mas, tolong jangan tuntut Tiara!" ujarnya panik saatku sudah duduk di sampingnya. "Apa? Jangan menuntut Tiara? Mas susah payah mencari cara untuk menjebloskannya dalam penjara. Dan kamu bilang untuk jangan menuntutnya?""Please, Mas!" Istriku memohon dengan mata berkaca-kaca.Kenapa? Sepertinya ada yang tidak beres.Seketika mataku beralih pada ponsel yang digenggamnya dengan erat."Siniin ponselnya!" "Un–tuk apa?" Aku menarik ponsel dari genggaman Luna denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26
  • Ketika Istri Mulai Beku    47 Penangkapan Tiara

    "Paan sih, Mas? Nyebelin banget.""Tapi, ngangenin 'kan?""Nggak?""Masak? Gengsi ya ada Mbok Asih? Biasanya juga kamu yang nyosor dulu ....""Mas!" pekik Luna sembari menoleh ke arah Mbok Asih yang sedang menahan tawa. "Mbok jangan percaya sama Mas Dipta, ya?""Hehe, iya Buk.""Mbok percaya 'kan sama aku?" "Eum, i–ya, Pak." Jawaban Mbok Asih membuat Luna kembali melotot ke arahku."Mbok Asih percaya sama Mas karena terpaksa. Mas 'kan jahat, suka ngancam diam-diam."Saat mobil telah berhenti di tempat tujuan, aku mendekatkan wajah ke arah Luna. "Gimana sih ngancam diam-diam. Apa kek aku ancam kamu semalam?" bisikku sebelum kabur. "Mas!" Dari luar aku masih bisa mendengar Luna berteriak kesal di dalam mobil. Haha. "Silahkan turun Tuan Putri."Aku membuka pintu untuk istriku dengan memperlihatkan tampang paling manis tanpa dosa. "Mas nyebelin.""Ngangenin.""Ayo, Sayang, Mbok, kita masuk!" Luna dan Mbok Asih berjalan duluan, sedangkan aku memilh mengekor di belakang mereka sem

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26
  • Ketika Istri Mulai Beku    48 Tidak dapat Jatah

    "Awas kamu Dipta, aku ingin membunuh perempuan itu." Tiara terus memberontak agar tangannya terlepas dari cengkramanku."Bu Tiara."Kami semua menoleh ke arah sumber suara. Dua orang laki-laki berseragam kepolisian berjalan ke arah kami. "Le–pas, Dipt! Ce–pat lepasin aku, sebelum mereka di sini!" Tiara memohon dengan wajah sendunya."Ck, tidak akan. Penjara adalah tempat yang paling pantas untuk penjahat sepertimu." Cengkramanku semakin erat, hingga akhirnya dua polisi itu sudah berdiri tepat di depan kami dan mengambil alih semuanya.Tangan Tiara langsung diborgol, meski wanita itu terus memberontak."Lepasin saya, Pak! Saya tidak bersalah. Apa bapak tidak lihat barusan, dia yang mencoba menyakiti saya!" kilahnya.Ternyata mulut berbisanya masih berfungsi dengan baik dalam memutarbalikkan fakta. "Lepasin saya! Heuh!""Diam! Atau kami akan bertindak kasar sama anda!" gertak salah satu polisi itu.Muka Tiara tampak memerah menahan amarah, tapi untuk melawan walau hanya dengan suara

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-27
  • Ketika Istri Mulai Beku    49 Berani Sekali

    Ini bukan mimpi 'kan? Akhirnya, asiikkk!"Pak Dipta kenapa?" Suara Mbok Asih mengagetkanku yang sedang senyum-senyum sendiri. "Oh, nggak papa, Mbok." Gegas aku meninggalkannya sambil menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.Tidak, Mbok Asih tidak akan pernah mengerti perasaanku. Aku hanya ingin cepat-cepat malam, Mbok. Ngerti nggak sih. Hufft.Mas, nyebelin deh. Kalau kata Luna. Eh, Mbok, nyebelin deh, maksudku. .Pagi ini, tak sama dengan pagi-pagi sebelumnya. Di meja makan, sepotong roti dan susu, sangat tak masuk akal menjadi alasanku tersipu-sipu, bukan.Lalu, apa yang membuatku terlihat gila. Di mana senyum tak mampu kuhentikan hanya karena memandang roti dengan selai kacang ini?Ah, ini karena wanita yang juga tengah menunduk malu-malu di sampingku. Ia seperti diorama yang membuatku kembali melihat pemandangan serta adegan indah dan hangat itu. Semalam, kami seperti terjebak dalam hangatnya malam pertama. Saling tak mampu melepas dekap, menarik rasa hangat, serta tak ku

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-27
  • Ketika Istri Mulai Beku    50 Ke Kamar, Untuk Apa?

    Rasa suka dan takut bercampur menjadi satu. Aku suka Luna melakukan hal yang sangat tiba-tiba seperti itu. Tapi, kalau ada yang tega memisahkan kami, bagaimana?Aku tidak mau kehilangan. Ya, aku tidak mau dan tidak mampu. Ah, apaan sih? Pikiran macam apa ini? Luna istriku, siapa yang lebih berhak dariku, kecuali Tuhan."Kita akan tetap sama-sama 'kan, Sayang?" Pertanyaan bodoh terlontar secara tersengaja dari bibir ini. Terkesan lemah sekali. Ya, Luna memang kelemahanku. "Tentu saja, Mas! I'm yours and you are mine. Ayo!" Huh.Setelah turun dan membuka pintu untuk Luna, kami berdua berjalan bersisian bergandengan tangan.Jangan tanya rasanya seperti apa? Entahlah, apa mungkin wajahku akan boyok karena kakak-kakak Luna. Beberapa kali menekan bel, pintu mulai terbuka dan papa muncul di baliknya. Syukurlah, bukan yang lainnya."Eh, kalian sudah tiba rupanya. Ayo, masuk!" "Pa." Aku dan Luna bergantian mencium takzim tangan laki-laki paruh baya yang penuh wibawa itu. Lalu, kami men

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • Ketika Istri Mulai Beku    51 Istri yang Sempurna

    "Ngapain?" tanyaku senyum-senyum."Udah yok! Cepetan!" Luna menarik tanganku dengan cepat. Seketika ingatanku mengenai masalah di resto jadi lenyap. Aku hanya mengikuti Luna dengan pasrah. Kok deg-degan ya?Setelah kami berada di kamar, Luna menutup pintu dan menyuruhku untuk duduk di ranjang. Waw, apa istriku akan mengambil kendali kali ini. Luna tampak berjalan ke arah nakas, seperti mengambil sesuatu dalam laci yang tidak bisa kulihat dengan jelas, karena posisinya yang berdiri membelakangi.Kini Luna berjalan menghampiri dan duduk si sampingku. Ada sesuatu dalam genggamannya. Menanggapi raut wajah penasaranku, Luna malah tersenyum dan meraih tanganku dan meletakkan sesuatu."ATM?" Aku menatap benda di tanganku dengan seksama. Ini ATM yang sudah kuberikan pada Luna waktu itu."Saldonya masih utuh. Semoga ini cukup.""Tapi, Sayang. Ini 'kan milik kamu.""Kan punya aku juga punya kamu, Mas. Apa salahnya bantu suami ketika sedang kesulitan. Lagian itu 'kan hasil kerja keras Mas s

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28

Bab terbaru

  • Ketika Istri Mulai Beku    70 Denaya Murka

    Tidak sesuai ekspektasi, Mimi—sang manager kepercayaan Denaya kembali ke rumah sakit dengan tangan kosong. Bahkan saat di jalan tadi, Mimi sempat khawatir membayangkan bagaimana bosnya akan mengamuk. Mengingat watak Denaya yang emosian dan tidak sabaran, Mimi sudah bisa membayangkan bagaimana hasilnya nanti.Watak yang kurang menyenangkan itu selama ini ditutupi oleh kecantikan, ketenaran dan kehormatan sebagai istri seorang Abinawa selama ini. Dan tentu saja mata Abinawa juga tertutup oleh cinta—sehingga buta dengan akhlak istrinya yang kurang terpuji. Namun, itu sebelum tabir terkuak. Sebelum Baby Shanum datang ke dunia ini dan segala misteri di balik kehadirannya. Sekarang mata Abinawa sudah terbuka lebar, pun hatinya yang tak lagi tersisa rasa cinta, melainkan kebencian yang tidak dapat dijelaskan dengan kata. Buktinya hampir saja Baby Shanum melayang ke sungai di malam yang lalu, andai saja gadis yang dianggapnya malaikat tidak datang menghampiri. Ruhi Ghumaisya. Menurut Ab

  • Ketika Istri Mulai Beku    69 Usapan Tanganmu

    "Bibi sedang apa?" tanya Ruhi pada Bi Yuyu—asisten rumah tangga di rumah Abinawa. "Eh, Non Ruhi, ini Bibi ingin memasak untuk makan siang," jawab wanita paruh baya itu yang tampak cekatan mengeluarkan beberapa bahan makanan yang hendak diolah dari kulkas. Ruhi yang melihat Bi Yuyu tampak sibuk perlahan mendekat untuk membantu. Perkenalan mereka sudah dimulai beberapa saat yang lalu, saat Ruhi beranjak ke dapur untuk membuat susu Baby Shanum. Yang Bi Yuyu ketahui, Ruhi adalah pengasuh Baby Shanum seperti yang dijelaskan gadis itu. Meski Bi Yuyu sempat heran dan berpikir keras, bagaimana majikannya bisa menemukan seorang pengasuh secantik Ruhi.Karena memang tampak dari wajah dan penampilannya kalau Ruhi bukanlah orang susah yang perlu berkerja sebagai pengasuh bayi untuk bertahan hidup. Namun begitu, alasan sesungguhnya hanya Abinawa dan Ruhi yang tahu. Tidak. Abinawalah yang paling tahu penyebab gadis bernama lengkap Ruhi Ghumaisya berada di rumahnya saat ini. "Bibi mau masak apa

  • Ketika Istri Mulai Beku    68 Permintaan Abinawa

    Tangan Ruhi mulai bergerak perlahan mengusap punggung laki-laki yang sedang menangis dalam dekapannya. Abinawa, ya. Laki-laki asing yang ditemuinya semalam dan sekarang akan berada di bawah atap yang sama dengannya. Pertemuan mereka bahkan belum sampai 24 jam. Namun, entah magnet apa yang menarik kedua untuk menjadi selengket itu."Dia pengkhianat. Kenapa setiap wanita yang kutemui semuanya jahat?" "Siapa bilang? Mamaku sangat setia dengan Papa. Percayalah, Pak, tidak semua wanita itu sama. Mungkin saja, mereka yang kemarin hadir dalam hidup Pak Abi hanya untuk jadi pembelajaran, atau bentuk teguran dari Tuhan atas kesalahan yang Bapak perbuat di masa lalu yang mungkin tidak Bapak sadari," jelas Ruhi dengan pelan. Berharap apa yang disampaikannya sampai ke otak laki-laki itu. Laki-laki yang sedang hancur itu. Entahlah, semalam bertemu dengan Abinawa sudah membuat Ruhi merasa sedikit lebih dewasa dari usianya. Menghadapi orang yang sedang tidak bisa berpikir jernih memang butuh ke

  • Ketika Istri Mulai Beku    67 Pelukan

    Degub jantung Ruhi semakin cepat saat jaraknya dengan Abinawa tinggal beberapa senti saja.Takut? Tentu saja. Namun, melihat raut wajah menyedihkan dan tatapan putus asa dari laki-laki berusia 30 tahun itu mendorong Ruhi untuk berbuat nekat.Ya. Nekat melakukan hal seperti yang biasa dilakukan pada Dipta, papanya. Deg. Seketika Abinawa menegang, saat Ruhi mulai memeluknya. Jarum jam seperti berhenti berdenting. Seolah dunia Abinawa terhenti beberapa saat. Itu gila. Tapi, seperti itulah pemandangannya. Akal sehat Abinawa tidak bisa berfungsi beberapa saat, pun degub jantungnya yang mulai mengencang.Seperti yang terjadi pada Ruhi, namun, gadis itu memilih bersikap tenang. Seiring dengan tangan mungilnya yang mulai bergerak menepuk-nepuk punggung tegap dalam balutan kemeja mahal itu. "Maaf." Gadis itu berucap lirih. Saat itulah kesadaran Abinawa mulai kembali sepenuhnya. Laki-laki itu sampai beberapa kali mengerjapkan matanya. "Maaf, sudah membuat Pak Abi sedih. Aku ... menyesal

  • Ketika Istri Mulai Beku    66 Putuskan Pacarmu

    "Maaf," cicit Ruhi dengan tatapan penuh rasa bersalah pada laki-laki yang masih berdiri di hadapannya. "Tidak masalah untuk kali ini. Tapi, lain kali jangan berniat meminta hal-hal di luar kemampuanku." Abinawa kini sudah duduk di samping Ruhi yang sedang menyusui Baby Shanum. Bayi itu tampak anteng dalam dekapan gadis berusia 21 tahun itu, bahkan mulai tertidur lagi. "Pak, dia mulai tertelap lagi," ujar Ruhi menoleh ke arah Abinawa."Bayi dengan usia segitu memang wajar jika terus tertidur. Selama dia masih tidur dalam keadaan normal dan tidak ada gangguan medis apapun kamu tidak perlu khawatir.""Gangguan seperti apa, Pak, misalnya?""Gangguan kesehatan, seperti penyakit kuning atau infeksi lainnya yang membuat bayi tertidur lebih lama," jelas Abinawa membuat Ruhi diam-diam mengaguminya. Jarang-jarang ada laki-laki yang tahu banyak hal tentang bayi.'Sepertinya Pak Abi memang sudah mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk menjadi seorang ayah. Kasihan dia. Kenapa istrinya tega

  • Ketika Istri Mulai Beku    65 Perkara Memberi Susu

    Pagi hari.Setelah pamit pada Ruhi, Abinawa segera keluar dari apartemen untuk membeli beberapa keperluan Baby Shanum, seperti diaper, susu, baju ganti serta tissue basah. Karena tidak membawanya dari rumah saat pergi semalam.Tentu saja tidak membawanya, karena kepergian Abinawa semalam dengan membawa Baby Shanum dalam keranjang bayi adalah untuk membunuhnya. Siapa sangka jalan ceritanya telah berubah karena bertemu dengan Ruhi yang baru pulang dari membeli nasi goreng. Berniat membunuh bayi, Abinawa malah berakhir di apartemen seorang gadis. "Sepertinya sudah semua." Abinawa memeriksa isi dari beberapa kresek di tangannya. Setelah mendapatkan semua keperluan Baby Shanum, laki-laki itu segera melajukan mobilnya untuk kembali ke apartemen. Dia melajukan mobilnya sampai mengebut, karena mengetahui di sana Ruhi sudah menunggu kedatangannya sejak tadi. .Setelah menekan bel, dan pintu terbuka dari dalam. Abinawa terkejut melihat Baby Shanum yang menangis kencang dalam gendongan Ruhi

  • Ketika Istri Mulai Beku    64 Menginap Di Apartemen

    Kini keduanya tiba di apartemen milik Ruhi, yang jaraknya tidak seberapa jauh dari jembatan tadi yang hampir saja menjadi tempat pembunuhan berencana ... untuk seorang bayi. Bayi cantik lagi menggemaskan. Sayangnya, dia hadir dengan cara yang membuat seseorang hancur dan terluka.Abinawa Aslan Aydin. Laki-laki berusia 30 tahun yang merupakan seorang pemilik bisnis real estate sekaligus seorang investor. Dia telah dikhianati oleh sang istri dan juga abang kandungnya sendiri. Denaya dan Alister. Profesi keduanya yang merupakan seorang model dan photografer membuat Denaya dan Alister sering bertemu karena hubungan pekerjaan. Hanya hubungan pekerjaan, awalnya. Siapa sangka, kenyamanan yang tercipta karena pertemuan intens, membuat Denaya dan Alister melupakan status mereka yang merupakan seorang adik dan abang ipar.Serta melupakan seorang laki-laki yang kini mereka hancurkan dengan tega. Berselingkuh dengan ipar sendiri hingga memiliki seorang bayi, bisa bayangkan serusak apa moral du

  • Ketika Istri Mulai Beku    63 Saling Menantang (Bab 2)

    Laki-laki asing itu menatap Ruhi penuh telisik. Lama dan dalam. 'Jelas tidak sama. Dia hanya gadis polos yang mencoba mencegahku menjadi seorang pembunuh.'Laki-laki berpenampilan perlente itu menilai Ruhi dalam keterdiaman. Lapisan paling dasar dalam hatinya menyadari satu hal. Ruhi bukanlah wanita seperti yang dia tuduhkan. Ada sinar ketulusan yang tiba-tiba laki-laki temukan di sana. Tanpa Ruhi sadari, kegelapan yang semula menghiasi ruang perasaan seseorang, telah perlahan menerang akibat sihir ketulusan yang terpancar dari sepasang bola matanya. Mata hazel yang gadis itu peroleh dari garis keturunan ibunya. "Apakah aku sama seperti mereka, Pak?" tanya Ruhi sekali lagi, setelah melihat sosok di hadapannya hanya berdiri mematung. "Tentu saja tidak. Kamu hanya seorang gadis kecil yang tidak tahu apapun." Ucapan laki-laki itu jelas membuat Ruhi emosi. "Hei, Pak. Usia saya sudah menginjak 21 tahun sekarang! Bagaimana bisa Bapak bilang saya gadis kecil," protesnya terdengar beran

  • Ketika Istri Mulai Beku    62 Sekuel Ketika Istri Mulai Beku (Bab 1)

    Gadis berusia 21 tahun itu tampak sedang berjalan kaki untuk kembali ke apartemennya. Tangannya menjinjing sebuah kantong kresek berisi nasi goreng, yang baru saja dibeli di jalan ujung taman sana. Tubuh yang dibalut dress merah muda dengan panjang selutut itu, tidak begitu tinggi. Hanya sekitar 158 cm saja. Kulitnya putih gading, dengan rambut lurus sedada lengkap dengan poni di bagian depan. Wajah ovalnya terkadang berwarna serupa biji saga jika sedang kepanasan atau sedang salah tingkah. Wajahnya juga dihiasi sepasang lesung pipi. Yang membuat kecantikannya semakin sempurna saja. Kebiasaannya setiap habis magrib adalah, membeli nasi goreng oppa-oppa di jalan ujung taman yang tidak seberapa jauh dari apartemennya. Dia menyebutnya nasi goreng oppa-oppa karena penjualnya seorang laki-laki muda yang wajahnya seperti oppa-oppa Korea. Padahal, di gerobak nasi goreng sendiri tertulis dengan jelas, 'Nasi Goreng Spesial Bang Firdaus.'Kebiasaan lain gadis itu, tiap kali pulang dari memb

DMCA.com Protection Status