Perceraian yang menjadi komitmen di antara mereka dalam menjalani sebuah pernikahan, pada akhirnya justru membuat keduanya menjadi terpuruk di saat telah berada pada status bercerai. Ares dan Belva benar-benar telah bercerai. Ares telah mengurus surat-suratnya, meskipun dengan berarti hati melepas Belva untuk bahagia bersama dengan Neil.Namun yang menjadi masalah adalah, Ares tidak menjadi lebih baik setelahnya. Hidup pria itu benar-benar telah kembali menjadi tak berwarna, bahkan lebih kelam dari sebelumnya. Tom sampai mengatakan dirinya itu lebih mirip seperti mayat hidup daripada dokter muda yang selama ini menjadi idola banyak orang.“Aku tidak bisa melihatmu seperti ini terus,” ucap Tom setelah melihat Ares di ruangan dokter pribadinya. “Kau perlu membutuhkan udara segar! Kau sadar tidak, kalau kehidupanmu setelah bercerai hanya berputar pada ruang operasi dan ruangan ini?”Ares berdecak kesal mendengar omelan Tom. “Kau terlalu melebih-lebihkan,” ucapnya tanpa memandang pada Tom
Sudah beberapa pekan Belva berdiam di rumah Neil. Meskipun pria itu mengatakan tidak masalah jika Belva terus tinggal bersama dengan dirinya, tapi tentu saja itu sedikit mengganggu kesadaran dirinya. Tidak mungkin selamanya dia terus merepotkan Neil yang hanya seorang teman baginya. Sangat tidak adil bagi Neil jika terus menanggung semua hal yang berkaitan dengannya.Belva mulai memikirkan apakah ini waktu yang tepat untuk memberi tahu ibunya tentang masalah ini. Mengenai kehamilannya dan tentang siapa ayah dari anak yang sedang dia kandung. Meskipun hatinya masih ragu dan takut untuk melakukannya, tapi dia merasa tidak ada pilihan lagi.Satu-satunya orang yang saat ini bisa menjadi tempat Belva bersandar dengan nyaman hanya ibunya. Bukan berarti Neil dan Elea tidak membuatnya lebih baik, tapi pasti ada perbedaan ketika dia bisa bersandar pada seseorang yang melahirkannya.Selain itu, Belva beranggapan mungkin suatu saat nanti ada hal buruk yang akan menimpanya. Who knows? Takdir kehi
Ares baru saja keluar dari ruang operasi setelah melakukan operasi malam terakhirnya sebelum mengakhiri hari ini. Kepalanya sedikit pening, karena dia benar-benar kurang istirahat akhir-akhir ini. Beberapa minggu yang lalu dia telah menempati penthouse lamanya. Meskipun begitu, nyatanya bayangan tentang Belva juga tidak bisa hilang begitu saja saat dirinya telah sendiri di penthouse.Bayangan perempuan itu seakan mengikuti kemana pun dia pergi. Sepertinya Belva memang sedang menghukumnya atas kesalahan yang telah dia perbuat padanya. Oleh karena itu, alih-alih pulang saat shift selesai, pria itu lebih memilih untuk tidur di sofa ruangannya.Tom menepuk pundak Ares dari belakang. Tampaknya dia juga baru keluar dari ruang operasi. “Jadwal yang sama lagi, huh? Aku mulai curiga kalau kita sebenarnya berjodoh.”Ares menatap ngeri pada Tom, dan secara refleks mengambil jarak dengan sahabatnya itu. “Kau masih normal, kan?”Tom meninju lengan Ares dengan tatapan tidak terima. Dia sendiri yang
“Kau sangat konyol, Elea.”Belva tertawa mendengar usulan dari Elea. Hal yang sama pun sebenarnya juga telah dia dengarkan dari ibunya. Menikahlah dengan Neil dan membuka lembaran baru bersama. Kalimat itu yang selalu Belva dengar dari Neil. Namun, ada satu hal yang telah menjadi keputusannya saat ini. Satu keputusan besar yang telah dia yakini semenjak berpisah dengan Ares.“Aku tidak akan menikah. Aku hanya ingin membesarkan anakku sendirian, dan menjadi single mom seperti ibuku.” Belva menjawabnya tanpa ada gurat kesedihan.“Kau dengar, kan?” ujar Neil jahil, dan berusaha menutupi kesedihan dalam dirinya. “Belva tidak ingin menikah. Jika dia bersedia, aku sudah menikahinya dari dia menginjakkan kaki di rumahku.”“Dia sedang mencari celah untuk bisa merayuku, sayangnya masa romansaku sudah habis,” ucap Belva, kemudian dia menatap ke arah Neil. “Kusarankan kau untuk mencari wanita lain saja, Neil. Elea sepertinya memiliki banyak relasi yang bisa kau jadikan teman kencan.”Neil tertaw
Baru sekitar satu jam setelah Neil pergi dari mengantar Belva pulang, wanita itu merasa kepalanya semakin sakit. Beberapa kali dia berhenti saat menata barang-barang yang telah dibelinya tadi, kemudian kembali melanjutkan saat sadar bahwa tidak akan pernah selesai jika dibiarkan begitu saja.Namun sialnya, rasa sakit itu semakin menyakitkan. Belum lagi kaki dan tangannya yang semakin membengkak. Usahanya untuk merendam di air garam begitu sampai di rumah tadi ternyata tak membuahkan hasil. Bahkan setelah dia memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur, masih saja rasa sakitnya tidak tertahankan.Pandangannya mulai berkunang-kunang. Zelda masih belum pulang dari kerja. Dia tidak mungkin menghubungi Zelda karena pasti ibunya itu akan panik. Sementara itu rasa sakit di kepalanya semakin menjadi. Tidak ada pilihan lain selain menghubungi Neil.Ah sial! Ponselnya ada di meja makan. Dengan terpaksa Belva beranjak lagi dari kasur untuk mengambil ponselnya. Walapun dia merasa tidak ena
Neil sudah berdiri di depan ruangan Ares. Dia ragu untuk langsung masuk, tapi dia harus segera menyampaikan kondisi mengenai Belva pada pria itu. Akhirnya dia mengetuk pintu ruangan itu dan segera masuk tanpa menunggu sahutan dari Ares.Di mejanya, Ares segera mendongak dan menatap tajam pada Neil. Pria itu jelas mengenalnya. Tampak jelas rasa tak suka Ares di kala melihat Neil muncul di hadapannya.“Ada apa kau ke sini?” tanya Ares dingin, dengan nada tak ramah.Neil menghela napas dan tetap mendekat ke meja Ares. “Jangan berdebat dulu, ada hal yang penting, dan aku harus menyampaikannya padamu.”Ares masih menatap tajam pada Neil. Dia heran kenapa Neil bisa masuk ke ruangannya. Selain tenaga medis yang bekerja di Alpha Hospital tidak pernah ada yang masuk ke dalam kawasan gedung ini. “Apa maumu?” tanya Ares to the point.“Belva ada di Emergency Room. Dia pingsan dan kejang-kejang. Dokter yang menanganinya mengatakan dia preeklampsia. Saat ini dia sedang dipantau kondisinya oleh dok
Tidak ada lagi pembicaraan antara Ares dan Neil. Kedua pria itu telah duduk berjauhan dengan isi pikiran masing-masing. Perasaan menyesal dan bersalah telah mendominasi dalam dirinya saat ini. berkali-kali dia menatap pada ruang operasi, berharap Tom akan segera keluar dan memberi kabar baik untuknya.Sudah hampir dua jam dan belum ada tanda bahwa operasinya berhasil. Padahal untuk operasi caesar pada umumnya hanya berlangsung sekitar enam puluh menit saja paling lama. Ares kembali menghela napasnya dalam-dalam. Pikirannya mulai tidak bisa dikontrol untuk meredam segala hal negatif yang terlintas.Saat Ares menunduk sambil terus berdoa untuk keselamatan Belva dan anaknya, tiba-tiba saja Zeus sudah duduk di sebelahnya. Pria paruh baya itu menepuk pundak Ares dua kali, sampai putranya itu mendongak dan melihat ke arahnya.“Dad?” ucap Ares.Zeus menghela napasnya. “Aku mendengar dari asisten perawatmu mengenai kondisi Belva.“Mereka sedang berjuang di dalam, Dad. Aku merasa marah pada di
Suara bip teratur pada monitor pantau yang berada di sebelah ranjang Belva membuat Ares menghela napasnya. Masih terlihat tanda merah pada tekanan darah wanita itu, meskipun Tom telah mengatakan bahwa tekanannya sudah mulai turun dari sebelum operasi berlangsung. Ares kembali menyalahkan dirinya sendiri. Andai saja waktu itu dia tidak mengacuhkan pertanyaan Tom tentang keberadaan Belva karena sudah tidak terlihat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan padanya. Andai saja dia selalu mendampingi Belva. Andai dia tidak menyerah dan terus memperjuangkan Belva, apakah kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi?Wajah Belva masih terlihat sangat pucat. Perempuan itu terbaring dengan kedua mata masih memejam. Ares mendesah saat duduk di sebelah ranjang. Wajah yang selalu dia rindukan itu akhirnya bisa dia lihat secara langsung, walaupun dalam keadaan yang tidak pernah dia inginkan.“Belva, maafkan aku,” ucap Ares penuh penyesalan.Pria itu mendorong tangannya untuk menggenggam tangan Bel
Tiga Tahun Kemudian,Hari ini adalah ulang tahun Vintari, ibunya Ares. Seluruh keluarga diundang oleh Zeus untuk merayakan ulang tahun istrinya tersebut dengan acara makan malam bersama. Ares dan Belva saat ini baru saja keluar dari mobil yang telah terparkir di tempat parkir mansion mewah itu.Charels langsung berlari menuju ke dalam mansion, sementara Chloe berjalan pelan bersama dengan Belva sambil menggenggam erat tangan ibunya tersebut. Ketika masuk ke dalam mansion, Chloe segera diculik oleh Viona untuk bermain bersama. Mereka kejar-kejaran di taman bersama dengan Charles, dan saling tertawa gembira.Zeus dan Ares terlihat sedang membicarakan sesuatu yang tidak diketahui oleh Belva. mungkin tentang urusan pekerjaan di rumah sakit, atau isi berita terkini yang terkadang mereka bahas saat sedang bersama. Sedangkan Belva bersama dengan Vintari membantu para pelayan mansion yang sibuk di dapur,Tidak banyak yang mereka kerjakan sebenarnya, karena semuanya dilakukan oleh pelayan mans
Pernikahan Neil dan Elea dilangsungkan hari ini. Alih-alih mengadakan pesta di indoor, mereka lebih memilih mengadakan pernikahannya di halaman sebuah villa yang dengan cantiknya telah disulap menjadi suasana pernikahan yang seperti pada umumnya. Wedding aisle, deretan kursi di kiri kanannya, dan juga sebuah altar di depan dengan background penuh beraneka macam bunga dengan nuansa putih. Semuanya terlihat sangat cantik dan mewah.Belva dan Ares datang berdua saja. Hari ini Charles lebih memilih untuk ikut pergi piknik bersama dengan kedua neneknya, Zelda dan Vintari. Setelah itu dia akan memilih untuk tidur di mansion Vintari karena besoknya akan berenang dengan Viona—adiknya Ares. Belva dan Ares tidak mempermasalahkannya. Justru mereka melihat sebuah kesempatan untuk bisa menghadiri pernikahan ini dengan lebih fokus pada setiap momen yang ada, dan juga bisa menikmati waktu quality time berdua.Belva berdiri dengan penuh antusias saat acara dimulai. Elea berjalan di wedding aisle deng
Belva berdiri di belakang panggung Fashion Week dengan rasa gelisah dan gugup yang bercampur menjadi satu. Dia tidak henti-hentinya menatap monitor kontrol yang tersedia di sana untuk melihat jalannya acara di panggung. Setiap sorakan dari penonton ketika model yang membawakan hasil rancangannya semakin membahana, akhirnya membantunya untuk mengurangi sedikit demi sedikit rasa gelisahnya itu.Dedikasinya yang dicurahkan untuk dunia pekerjaan yang dicintainya ini membuahkan hasil yang sangat bagus. Sorakan penonton semakin ramai saat nama Belva dipanggil untuk naik ke atas panggung sebagai sang desainer. Langkah kaki yang sedikit gugup, dia menapaki runway dengan senyum mengembang dan lambaian tangan ke arah penonton.Sampai di ujung panggung, dia berhenti dan membungkuk untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasihnya sebelum menerima buket bunga besar dari salah satu model yang mengenakan rancangan bajunya.Beberapa staff kantornya yang ikut dalam acara ini terlihat mengacungkan jed
Siang ini di kantin rumah sakit khusus karyawan, tampaknya Ares tidak bisa menikmati makan siangnya dengan tenang lagi. Dari arah pintu masuk sudah terlihat Tom yang berjalan tergesa-gesa menuju mejanya. Dari raut wajah yang ditunjukkan oleh pria itu, jelas kalau ada sesuatu hal yang ingin dia ceritakan padanya.“Hei, kau dengan sebuah berita hari ini?” tanya Tom penasaran.Ares menatap Tom tanpa berekspresi. Dugaannya benar, pria itu sedang di hadapannya dengan sorot mata penuh informasi yang sebentar lagi pasti akan dia ceritakan padanya. Sering orang merasa heran dengan persahabatan mereka. Ketika seorang yang terlihat cuek dan dingin seperti Ares bisa bersahabat dengan Tom yang super extrovert dan suka beramah tamah dengan siapa saja.Belva pernah mengatakan bahwa itu seperti yin & yang. Sosok seperti Ares memang selalu membutuhkan sosok seperti Tom dalam hidupnya. Ketika awalnya Ares denial tentang hal itu, tapi jika dipikir lagi memang benar. Hidupnya menjadi lebih mudah karena
Lima tahun berlalu. Banyak yang yang telah terjadi pada kehidupan Belva dan Ares. Tentang Charles, putra mereka yang sekarang telah tumbuh menjadi anak yang cerdas dan sangat sayang pada keluarga. Pun sekarang Ares sedang disiapkan untuk menggantikan Zeus sebagai direktur utama rumah sakit, begitu juga dengan Belva yang akhirnya menempuh impiannya sendiri menjadi seorang Fashion Designer.Malam ini, Belva masih sibuk di ruang kerja pribadinya di penthouse. Dia sengaja membawa pekerjaanya ke rumah agar bisa menyelesaikanya lebih cepat dari tenggat waktu yang telah ditetapkan. Banyak desain baju yang dia ciptakan untuk acara Fashion Week besar yang dilangsungkan dua bulan lagi. Brand miliknya akan dipamerkan di sana, bersanding dengan brand ternama yang jauh lebih senior dari miliknya.Semenjak dia meluncurkan brand miliknya sendiri, angka penjualannya langsung melejit tinggi. Target utamanya yang ditujukan untuk para dewasa muda disambut hangat dan menjadi trend baru di New York. Seler
Ares dan Belva mendapatkan kado pernikahan dari David Ducan—kakek Ares, untuk pergi honeymoon ke Hawaii. Tiket pesawat pulang pergi telah disiapkan. Mereka hanya tinggal berangkat dan bersenang-senang.Sebelum mereka menginjakkan kaki di bandara saat ini, tentu saja ada sedikit perdebatan dengan Belva yang ragu karena harus meninggalkan Charles. Meskipun ada Zelda dan Vintari yang sangat senang untuk membantu menjaga Charles, tapi sebagai seorang ibu pasti ada rasa khawatir saat meninggalkan anaknya.Ares berkali-kali meyakinkan bahwa Charles akan baik-baik saja, begitu juga dengan Zelda dan Vintari. Mereka bahkan sampai membuat jadwal kegiatan agar Belva bisa mengetahui kegiatan apa saja yang akan Charles lakukan bersama dengan mereka.Sampai akhirnya, Belva merasa tenang dan di sinilah mereka saat ini berada. Ruang boarding mulai ramai. Beberapa menit lagi mereka akan masuk melalui garbarata menuju ke pesawat. Ini adalah pertama kalinya Belva akan pergi ke Hawaii.Belva tersenyum sa
Hari pernikahan Belva dan Ares telah tiba. Tak lagi menikah di sebuah gereja kecil di pinggiran kota dan hanya disaksikan oleh Elea saja, kali ini mereka melangsungkan pernikahan di gereja katredal dengan rangkaian bunga yang mewah dan terlihat elegan dari toko bunga milik Elea.Tamu undangan dari kedua belah pihak telah memenui gereja dan siap untuk mengikuti proses pengesahan pernikahan Belva dan Ares. Seluruh undangan terlihat bahagia, terlebih lagi bagi mereka yang mengetahui bagaiamana lika-liku perjuangan keduanya untuk bersama.Sementara itu di ruangan tunggu pengantin wanita, Belva berkali-kali mengembuskan napasnya dalam-dalam. Sesekali dia juga memeriksa riasan minimalisnya yang terlihat sangat cantik dan menawan. Balutan gaun putih dengan veil panjang membuatnya terlihat sangat elegan.Neil yang sengaja diminta Ares untuk menjadi pendamping Belva saat masuk menuju altar, menatapnya dengan sorot kagum. Betapa cantiknya wanita yang sampai saat ini masih dia cintai, meskipun d
Sudah enam bulan semenjak Belva dan Ares kembali bersama. Hari ini Ares terlihat sangat bingung dan jelas terlihat gelisah. Berkali-kali dia keluar masuk ke ruangannya hanya untuk mencari inspirasi yang tidak kunjung datang. Merasa tidak tenang, dia akirnya pergi ke gedung rumah sakit tempat klinik Obgyn berada.“Berapa lama lagi dokter Tom selesai?” tanya Ares pada perawat yang bertugas di depan ruangan praktik.“Lima belas menit lagi, Dok,” jawab perawat itu.Ares mengangguk, kemudian kembali berlalu untuk mengitari lorong rumah sakit lagi. Mungkin saja dengan begitu dirinya bisa mendapatkan jalan keluar atas masalah yang sedang dia hadapi saat ini.Tepat lima belas menit berlalu, Ares kembali ke ruangan praktik milik Tom. Dia bahkan tidak memiliki kesabaran untuk menunggu Tom untuk kembali ke ruangan pribadinya di gedung yang sama dengan ruangan pribadi miliknya. Setiap dokter spesialis selalu mendapatkan ruang pribadi di Alpha Hospital.“Kenapa lagi? Asisten perawatku sampai berka
Hari pertama Ares kembali bekerja sudah mendapatkan panggilan khusus dari Zeus untuk datang ke ruangan ayahnya tersebut. Ares berpikir mungkin ayahnya ingin berdiskusi mengenai kasus penyakit pasien—biasanya memang seperti itu. Dia sama sekali tidak memiliki pikiran lain selain itu sampai dia berdiri di hadapan ayahnya saat ini.“Kapan kau mau meresmikan hubungan dengan Belva lagi?” tanya Zeus tanpa basa-basi.Ares tidak menyangka akan mendengar pertanyaan itu, tapi itu bukan hal buruk. Justru saat ini dia merasa senang ketika diburu untuk menikah lagi dengan Belva. Namun ada pertimbangan lain yang telah dia pikirkan sampai belum memutuskan untuk melakukannya dalam waktu dekat.“Tunggu beberapa bulan lagi. Setidaknya setelah luka jahitan operasi Belva benar-benar membaik, Dad. Selain itu, aku juga ingin menunggu Charles lebih besar sedikit. Saat ini terlalu dini untuk membicarakan hal itu. Aku takut hal itu justru menguras tenaga dan pikiran Belva,” jawab Ares tenang, dan sopan.Zeus