Share

75. Tidak Hamil

Penulis: Henny Djayadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tidak ingin mengambil resiko yang bisa membahayakan Cinta, Tegar langsung membawa istri sirinya itu ke klinik yang terdekat. Dengan perasaan waswas Tegar menunggu Cinta yang sedang menjalani pemeriksaan. Pria berkulit sawo matang itu mengetuk-ngetukkan jemarinya ke meja, menunjukkan jika saat ini sedang dikuasai rasa cemas yang berlebih.

Berulang kali pandangan Tegar tertuju ke tempat yang tertutup rapat oleh korden. Kembali mengingat Tuhan yang sudah lama dia lupakan, berdoa dan berharap jika Cinta dan janinnya dalam keadaan yang baik-baik saja.

Tegar menghembuskan napas secara kasar, rasa lega menjalar ke seluruh tubuhnya, kala pemeriksaan terlah usai dan kini Cinta dengan wajah pucatnya sudah duduk di sampingnya.

Tidak berapa lama seorang wanita paruh baya yang baru saja memeriksa Cinta pun duduk di hadapan pasangan suami istri itu. Seulas senyum yang terukir indah di bibirnya seolah memberikan kode jika apa yang menimpa Cinta bukanlah suatu hal terlalu serius.

“Sepertinya Mbak Cin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   76. Tidur Seranjang

    Dikompres sudah, minum obat juga sudah, tetapi sampai malam hari suhu tubuh Cinta belum turun juga. Bukan hanya menggigil, Cinta pun mengigau memanggil kedua orang tuanya. Tegar terlihat semakin panik karena apa pun yang dia lakukan tampaknya tidak memberi efek yang berarti kepada Cinta.Entah dapat ide dari mana, Tegar menyusup ke dalam selimut dan memeluk tubuh Cinta mencoba untuk memberikan kehangatan agar tidak menggigil lagi. Jemari Tegar merapikan rambut Cinta yang lepek, lalu dengan lembut diciumnya kening sang istri.“Bapak!”Dengan mata yang masih terpecam Cinta memanggil sang ayah yang sudah tiada. Seperti sedang mencari posisi yang nyaman, Cinta menggerakkan tubuhnya dan kini dia membalas pelukan Tegar dengan posisi kepala tepat mencium dada Tegar. Tidak seperti sebelumnya, kini Cinta sudah terlihat lebih tenang.Tegar baru menyadari jika dirinya sedang tidak mengenakan pakaian atasan kala bibir Cinta menyentuh dadanya. Sentuhan lembut yang menimbulkan gelenyar tidak biasa

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   77. Ciuman Pertama

    Untuk saat ini, tidak mungkin Cinta akan memberikan jawaban yang jujur mengenai alasannya menikahi Tegar, karena dia tahu, hubungan Aura dan Damar belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Sudah tentu Cinta tidak ingin pengorbanannya menjadi sia-sia, sampai saat ini kebahagiaan Aura tetaplah menjadi prioritas bagi Cinta.“Aku akan menunggu kejujuran darimu. Karena aku rasa kejujuranmu akan menjadi awal yang baik untuk rumah tangga kita,” ucap Tegar dibarengi dengan mendekatkan kepalanya ke arah Cinta.Cinta menjadi salah tingkah dan gugup saat wajah Tegar semakin mendekat, hingga Cinta menjatuhkan dirinya saat bibir Tegar mulai menyentuh bibirnya. Terlihat kekecewaan di wajah Tegar dan dia pun hanya bisa menelan ludah menahan hasratnya yang sedang bergejolak.“Maaf, aku masih pusing,” ucap Cinta yang sedang duduk berjongkok sambil menyilangkan tangan di perutnya.Tegar memandang Cinta dengan perasaan tidak percaya, lalu pria berkulit sawo matang itu turut berjongkok untuk mensejaj

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   78. Semakin Dekat

    Sejak mengetahui jika Cinta tidak sedang mengandung anak Damar, Tegar merasa dorongan untuk menuntut haknya sebagai seorang suami terasa semakin menggebu. Apalagi sekarang, saat Cinta sudah sembuh dari sakitnya. Tubuh yang terlihat segar bugar dan wajah cerah merona, membuat Tegar ingin segera menerkamnya menjadi santapan buka puasa.“Kenapa?” tanya Cinta yang terlihat salah tingkah saat menyadari jika sedari tadi Tegar terus memperhatikan.Cinta menguyah dengan perlahan makanan hasil masakan Tegar, kini lidahnya sudah terbiasa dengan masakan-masakan sederhana dari sang suami, dan tidak bisa dipungkiri jika masakan Tegar ternyata lebih nikmat dari masakan sang ibu yang lebih sering terasa hambar karena memang minim penggunaan garamnya.“Kau akan mulai kerja hari ini?” tanya Tegar dengan tatapan mata yang tidak beralih dari wajah Cinta yang sudah tidak pucat lagi.“Ya, aku masih trainee tapi sudah banyak ijinnya, takut kalau dipecat.”Tegar mengulurkan tangannya untuk menyentuh punggun

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   79. Jawaban Sebuah Pertanyaan

    “Kudengar Cinta sakit, bahkan sampai seminggu tidak masuk kerja, apa dia sedang hamil?” tanya Adnan dengan nada datar.Untuk orang yang selama ini terlihat sangat tidak menyukai Cinta, tetapi Adnan justru terkesan sangat perhatian dan selalu ingin tahu segala hal yang menyangkut Cinta.“Tidak,” jawab singkat Tegar dengan jujur apa adanya.“Saya harap kau bisa menahan diri, jangan sampai membuatnya hamil! Karena sampai saat ini aku masih tidak percaya dengan perempuan itu.”“Apa yang Pak Adnan tahu tentang Cinta?” tanya Tegar yang sangat ingin tahu lebih banyak tentang masa lalu wanita yang telah dia nikahi. “Banyak, terutama kelicikan dan tipu muslihatnya, bahkan aku rasa pernikahan kalian itu juga karena tipu muslihatnya.”Tegar menganggap apa yang diucapkan oleh Adnan ada benarnya, kini memori Tegar kembali pada saat Cinta yang bersimpuh di kakinya memohon sambil menangis agar dia nikahi. Satu hal yang Tegar sadari, sejak awal dia sudah salah mendu

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   80. Kebenaran yang Terungkap

    “Aku yakin sebenarnya Pak Tegar itu cemburu pada Pak Damar, makanya dia menyuruhmu untuk resign dari Sanjaya.”Cinta hanya mendengus kasar kala mendengar pernyataan dari Bella. Ingin rasa hati Cinta berbagi cerita seperti saat mereka masih remaja dulu, tetapi Cinta merasa malu untuk membuka aib keluarganya.“Aku yakin kalau Pak Tegar itu sangat mencintaimu. Tapi yang jadi pertanyaan, mengapa sampai saat ini Pak Tegar masih belum mau bekerja?” tanya Bella dengan menatap mata Cinta yang terlihat mulai berkaca-kaca. “Sejak kepergian ayahmu, kamu sudah menjadi tulang punggung keluarga, setelah menikah justru punya suami yang nggak mau kerja, terus kalau kamu hamil dan melahirkan, siapa yang akan mencari nafkah buat kalian?”“Ini konsekuensi yang harus aku terima, Bell!” ucap Cinta sambil menyeka air mata yang sudah tidak terbendung lagi.“Apa maksudmu? Cerita Ta, jangan kau simpan sendiri bebanmu! Mungkin aku memang nggak akan bisa memberi jalan keluar, tapi dengan berbagi cerita setidak

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   81. Saat Rahasia Terkuak

    "Seandainya kau tahu bagaimana rasanya memiliki adik perempuan yang hamil di luar nikah, tentu kau akan melakukan hal yang sama dengan apa yang aku lakukan. Mencari tahu siapa lelaki yang telah menghamilinya, lalu memohon kepadanya untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan,” ucap Cinta yang terlihat sudah lebih tenang, meskipun di wajahnya masih menyiratkan ketakutan. Sesekali tangannya menyeka air mata yang masih membasahi pipinya.“Tapi Damar bukan lelaki yang telah menghamili Aura." Sebagai lelaki yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilan Aura, Tegar pun menyanggah pernyataan Cinta.Sorot mata tajam dan suara yang terdengar tegas membuat Cinta tidak berani mengarahkan pandangannya kepada sosok yang telah menjadi suaminya.“Tapi itulah pengakuan Aura padaku, dan Damar pun telah mengakui jika dia telah melakukannya dengan Aura.”“Tapi saat kau mengetahui kebenarannya, mengapa kau tetap bertahan dengan kebohongan yang telah dilakukan Aura?”“Karena bagi Aura, Dam

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   82. Penyatuan

    “Gar!” Suara lirih Cinta, mencoba untuk mencegah tangan Tegar yang akan menarik handuk Cinta.Tanpa Cinta sadari suara lirih dan desah resahnya justru semakin mengundang gairah Tegar yang sudah tertahan begitu lama.“Kenapa?” tanya singkat Tegar kala merasakan genggaman tangan Cinta yang terasa semakin kuat. “Bukankah sebagai pasangan suami istri kita memiliki hak dan kewajiban yang harus kita lakukan? Dan selama ini kita telah mengabaikannya.”Lembut bibir Tegar mendarat di leher Cinta, Gelenyar aneh yang dirasakan Cinta membuatnya memejamkan mata kerena berada di antara rasa takut dan mulai menikmati sentuhan dari lelaki yang telah menyebut namanya dalam akad.“Berada di sampingmu adalah sebuah pengorbanan yang besar bagiku. Untuk kebahagiaan Aura, aku mengorbankan diriku dan juga kebahagiaan Damar. Kuharap kau sadar jika semua itu tentu tidaklah gratis,” ucap Tegar sambil berbisik di telinga Cinta dengan suaranya yang serak.“Aku akan membayar.”Dengan penuh keyakinan Cinta berucap

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   83. Campur Tangan Adnan

    Semua barang milik Tegar sudah tidak ada, termasuk alat-alat pertukangan miliknya. Itu menandakan jika Tegar telah benar-benar meninggalkan Cinta, bukan hanya keluar sebentar untuk mencari makan untuk sarapan mereka pagi ini atau ke warung untuk membeli rokok seperti yang biasa dilakukan oleh Tegar.Cinta memeluk tubuhnya sendiri sambil menangis tergugu meratapi nasibnya, nasib ditinggal pergi oleh sang suami setelah mereka menghabiskan malam yang panas dan penuh gairah. Jika tadi Cinta hanya merasakan tubuhnya yang serasa remuk, kini hatinya pun tidak kalah remuk. Tidak tahu harus berbuat apa lagi, sejenak Cinta meluapkan kesedihannya dengan menangis sepuasnya. Setelah merasa lelah, Cinta menyeka air matanya dan berusaha bangkit.Tidak ingin terus berada dalam belenggu kesedihan karena kepergian Tegar, Cinta bergegas melangkah menuju ke kamar mandi, mengguyur tubuhnya untuk membersihkan diri dari sisa-sisa pergumulan semalam dan berharap tubuhnya lebih segar dan bisa melupakan Tegar.

Bab terbaru

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   148. Keluarga Bahagia

    Waktu terus berjalan, dan lima tahun telah berlalu. Tegar dan Cinta mencoba berjuang mendirikan usaha mereka sendiri. Meskipun harus merangkak dari bawah tetapi pasangan suami istri itu tetap terlihat bahagia dan sangat menikmati setiap prosesnya. Sebagai anak yang lahir di luar nikah, Tegar sadar dirinya tidak memiliki sedikitpun hak atas Sanjaya Furniture. Semua itu adalah milik Damar, dan dia tidak akan mengganggunya. Begitu juga dengan Mulia Abadi Mebel, perusahaan itu adalah hasil kerja keras Lisa saat menjadi istri dari seorang Widiantoro Muliawan, dia pun tidak memiliki hak di sana, meskipun ibunya bekerja lebih dominan. Apalagi saat perceraian Lisa dengan Widi harta bersama yang mereka miliki langsung dilimpahkan kepada Cantika. Tegar bersyukur karena Cinta bisa memahami keputusannya tersebut, meskipun dirinya harus ikut bekerja keras dalam membantu Tegar menjalankan usaha yang benar-benar dari nol. Ketekunan Tegar dan Cinta pun membuahkan hasil, meskipun usaha mereka masih b

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   147. Lembaran Baru

    “Ini bukan malam pertama kita, Gar! Walaupun kita baru saja menikah tetapi kita bukan pengantin baru lagi,” ucap Cinta yang merasa tidak mampu mengimbangi gairah sang suami.Melihat sang istri yang terlihat sudah kelelahan akhirnya Tegar pun mengalah. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. Tegar merapatkan tubuhnya dan berbaring dengan kepala bertumpu pada lengan kekarnya, hingga dia bisa memandang dengan saksama wajah pucat sang istri karena kelelahan melayaninya.“Apa kau sudah dengar kabar?” tanya Tegar sambil merapikan anakan rambut yang menjuntai ke wajah sang istri, lalu diselipkannya di belakang daun telinga.“Apa?” tanya balik Cinta dengan mata yang hampir terpejam karena sudah tidak kuat lagi menahan kantuk.“Pak Adnan akan menikah, lamarannya tadi diterima.”“Ha!” Kabar yang baru saja menggetarkan telinganya, membuat kantuk Cinta hilang seketika. “Sama ibu? Kapan?” cecar Cinta yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.“Buka,” jawab Tegar sambil menggelengan

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   146. Akad Kedua

    Perbincangan yang terasa sangat private berlangsung di ruang kerja Lisa. Dengan didampingi oleh sang ayah yang merupakan seorang pengacara, Randy memberanikan diri untuk melamar Cantika. Tetapi tampaknya keinginan Randy tidaklah mudah untuk bisa terwujud, karena di hadapan Tegar, Cinta dan juga Lisa, dengan terang-terangan Cantika menolak niat Randy tersebut.“Itu sudah menjadi keputusan saya,” ucap Cantika dengan tegas.“Pikirkan masa depan anak yang sedang kau kandung saat ini,” sahut Adnan yang terlihat masih belum percaya jika janin yang saat ini dikandung oleh Cantika adalah calon cucunya.“Saya mengambil keputusan ini karena benar-benar memikirkan masa depan anak yang sedang saya kandung. Saya tidak ingin anak saya tumbuh seperti saya, tumbuh dalam keluarga yang penuh dengan kepalsuan.” Cantika tetap teguh dengan pendiriannya, seolah tidak ada yang bisa mengubah keputusannya lagi.Setelah lelah memohon kepada Cantika, kini Randy hanya mengandalkan sang papa untuk bisa membujuk C

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   145. Ayah

    Hesti memejamkan mata sambil mengatur napasnya. Wanita yang dinikahi secara sah oleh Dharma Sanjaya itu mencoba menahan segala amarah setelah mendengar pengakuan dari Lisa. Damar meraih jemari mamanya, berharap wanita yang telah melahirkannya bisa lebih tenang.Berpuluh tahun Hesti menyimpan amarah dan kebencian. Sungguh sangat sulit dipercaya jika ternyata sumber malapetaka dalam kehidupan rumah tangganya adalah orang yang begitu dekat dengannya.Hesti menghembuskan napas dengan kasar lalu membuka matanya dan memandang Lisa yang sedang menangis tergugu di hadapannya. Sudah bukan waktunya lagi untuk membalas dendam, tanpa harus mengotori tangannya ternyata Tuhan telah memberi keadilan kepada Lisa.Meskipun memiliki harta yang melimpah dan usaha yang maju dengan pesat, Lisa terjebak dalam pernikahan yang tidak sehat dengan Widiantoro Moeliawan. Berpuluh tahun Lisa harus hidup bersama seorang suami yang tukang selingkuh. Hingga membuat Lisa memilih untuk menyibukkan diri dengan pekerjaa

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   144. Kedatangan Cantika

    Tegar langsung menghampiri Cantika yang saat ini sudah berdiri di hadapannya. Sesaat dua bersaudara yang lahir dari rahim yang sama meskipun dari benih pria yang berbeda itu saling berpelukan untuk melepas kerinduan.Tegar segera mengurai pelukannya kala merasa ada yang membatasinya. Ya, perut Cantika yang terlihat mulai menyembul. Diusapnya perut sang adik, ada rasa bangga kala mengetahui Cantika masih tetap mempertahankan kehamilannya meskipun harus menghadapi banyak rintangan dan hinaan.Di sudut yang berbeda, Cinta menyaksikan interaksi antara Tegar dengan Cantika. Rasa cemburu yang dahulu sempat membuat Cinta kalap kini raib berganti haru. Hubungan dua bersaudara di depannya, mengingatkan Cinta pada Aura, adiknya yang belum lama meninggal. Kesedihan kembali mendera hati Cinta karena rasa kehilangan dan kerinduan kepada Aura yang sudah tidak mungkin lagi bisa dia temui. Belum lagi perut Cantika yang membuncit mengingatkan Cinta pada calon anak yang harus pergi sebelum melihat ind

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   143. Sebuah Kejutan

    Dengan langkah lebar dan terlihat tergesa-gesa, Adnan memasuki sebuah restaurant. Pandangan matanya menyapu seisi ruangan mencari sosok yang sudah melakukan janji untuk bertemu di tempat tersebut. Tidak butuh waktu yang lama, akhirnya netra Adnan menemukan sosok yang dia cari.“Maaf! Orang-orang suruhanku belum mendapatkan kabar tentang Cantika,” ujar Adnan kala menjatuhkan bobot tubuhnya di kursi yang berada di depan Lisa. “Tapi orang-orangku masih terus mencarinya, semoga Cantika bisa secepatnya ditemukan.Lisa hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan Adnan. Ada rasa kecewa yang sedang dia redam, bagaimana pun dia sangat ingin segera mengetahui kabar putrinya yang sudah beberapa hari meninggalkan rumah.“Selain masalah Cantika, sebenarnya ada urusan lain yang membuatku ingin menemuimu.”Pandangan Adnan langsung terfokus pada Lisa. Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu terdiam menunggu wanita yang duduk di hadapannya untuk mengungkapkan kepentingannya.“Bantu aku untuk mengurus

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   142. Doa

    “Dia sudah pergi?”Hesti terjingkat kaget saat mendengar suara yang sudah beberapa hari dia nantikan. Bersama dengan senyum yang ditemani oleh lelehan air mata Hesti melangkahkan kakinya mendekati brankar putra semata wayangnya.“Kau sudah sadar?”Hesti tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya kala melihat Damar sudah sadar. Tidak lupa dia menekan tombol nurse call agar Damar segera mendapat pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui keadaannya saat ini.Senyum di bibir Hesti semakin melebar saat dokter menjelaskan jika organ-organ vital Damar dalam keadaan yang baik dan bisa berfungsi dengan normal. Hanya kaki Damar yang membutuhkan tindakan lebih berupa fisioterapi agar bisa berjalan seperti sedia kala.“Aku akan mengabari Tegar,” ucap Hesti setelah dokter dan asistennya meninggalkan ruang perawatan Damar.“Apakah Tegar juga akan mengambil mama dariku?” tanya Damar dengan mata yang berkaca-kaca. “Tegar sudah mengambil papa, dia juga mengambil Cinta dariku, apakah sekarang mama juga aka

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   141. Sadar

    Pagi-pagi sekali Lisa sudah tiba di ruang perawatan Cinta. Bukan hanya untuk melihat keadaan anak dan menantunya tetapi juga pelarian atas masalah Cantika yang sampai saat ini belum ada kabarnya.Rasa canggung itu masih ada, hingga Cinta hanya melempar senyum untuk menyambut kedatangan wanita yang telah melahirkan Tegar terseb.ut. Cinta yang awalnya sibuk memainkan ponselnya pun bergegas meletakkan ponsel tersebut di nakas untuk menghargai kedatangan Lisa.“Sudah mau pulang?” tanya Lisa saat melihat Tegar sedang berkemas.“Ya, hanya tinggal tunggu visit dokter saja,” jawab Tegar.Sebenarnya untuk proses kuretase, Cinta tidak harus menjalani rawat inap. Tapi karena kondisi mental Cinta yang terlihat sangat terpuruk dan juga kesibukan Tegar mengurus pemakaman Aura dan juga anak mereka membuat Tegar memutuskan agar Cinta menjalani rawat inap.“Syukurlah, ibu akan menghubungi Bi Ani agar menyiapkan apartemen kalian.”“Kami akan pulang ke rumah dulu, masih banyak tetangga yang datang untuk

  • Ketegaran Cinta Seorang Istri   140. Pindah

    Cinta mulai membuka matanya saat mendengar sayup-sayup suara panggilan untuk melaksanakan ibadah di pagi hari. Ada rasa kehilangan kala tangannya menyentuh perutnya yang rata. Janin yang baru beberapa hari dia sadari kehadirannya kini sudah pergi meninggalkannya.Air mata Cinta kembali menetes saat dia teringat jika dia bukan hanya kehilangan calon anaknya tetapi juga Aura. Dan Cinta tidak bisa mengiring keduanya saat menuju ke tempat peristirahatan yang terakhir. Dengan dibarengi oleh lelehan air mata, bibir Cinta merapalkan doa-doa untuk orang-orang yang dia sayangi yang telah meninggalkannya.Cinta bergegas menyeka air matanya saat mendengar suara pintu dibuka. Penampilan yang berbeda dari sosok yang sangat dia kenal membuat Cinta sedikit terpana. Mungkin berbagai ujian dan cobaan yang menghampiri mereka akhir-akhir ini membuat Tegar membutuhkan pegangan yang kuat, yang hanya bisa dia dapatkan dari Tuhannya.Biasanya di waktu subuh, Tegar sedang nyenyak-nyenyaknya tidur, dan sulit

DMCA.com Protection Status