Share

Penjelasan Kendra

Tanpa menunggu lama, aku, Rafif dan Bik Sumi lekas menuju tempat parkir. Setelah Rafif duduk di balik kemudi, aku segera mencari informasi mengenai letak warung es krim terdekat di mesin pencari.

"Fif, di depan putar balik, terus balik kanan. Lurus terus sekitar 600 meter. Nanti di sebelah kanan jalan ada gerai es krim Ragusa. Semoga anak-anak ada di sana," ucapku pada Rafif dengan penuh harap.

Kumohon Ya Tuhan.

Setelah Rafif menanggapi, aku kembali mencoba menelepon Liana. Syukurlah kali ini tersambung. Bahkan, tanpa sadar kedua mataku sudah berair.

"Fif, sebentar, tolong berhenti dulu di depan."

"Kenapa, Ri?"

"Ponsel Liana nyambung, ni."

Rafif lekas memutar setir ke kiri lalu menepi di bawah salah satu pohon trembesi.

"Ayo dong, Liana angkat teleponnya!" Aku gemas bercampur panik. Karena sudah tiga kali nada dering, tapi Liana tak kunjung mengangkat ponselnya.

"Hallo."

Sontak, ikatan kuat di dadaku putus serentak. Aliran udara di tenggorokanku pun kembali lancar.

"Kak, kakak d
DeealoF3

Jadi, Kendra itu baik atau tidak, ya? Ditunggu komennya ya sahabat.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status