Bab 8
“Apa aku tidak boleh berlatih selain waktu yang telah ditetapkan?“ tanya Wilson balik sambil melirik Chelsy.
Chelsy yakin Wilson sengaja bertemu dengannya disini. Keningnya sedikit mengerut, ada kemungkinan Wilson berubah pikiran tentang iklan Samuel, katanya dalam hati.“Wilson,“ sapanya pelan lalu memandang Maxmara yang sudah datang dengan celana super ketatnya.
“Wilson, kau sudah tahu apa yang harus kau lakukan jadi santai saja yah dan ganti bajumu.“ Wilson menatap Maxmara dengan sorot mata tidak senang lalu pergi keruang ganti. Tommy segera membuat catatan setelah melihat lekukan otot pada tubuh Maxmara dan menuliskan jadwal ketat untuk latihannya.“Kita harus benar-benar bekerja keras untuk bisa menyenangkan nyonya satu ini,“ kata Tommy sambil mengerling kepada Chelsy.
Chelsy tersenyum.“Aku tahu kalian pasti bisa. Kira-kira jam berapa latihannya selesai?“
“Sekitar tiga jam-man. Ada acara lainnya?““Iya, aku ingin mengajak Maxmara ke salah satu toko sponsor.“
“Kau tidak mau latihan sambil menunggunya?“ bujuk Tommy sambil menyentuh pinggang Chelsy. “Tidak ada lemak yang perlu dibakar untuk seorang ibu rumah tangga sepertiku!“ kata Chelsy sambil tertawa. “Mungkin kita bisa…“ “Tidak! Aku tidak cocok berolah raga digym.“ “Aku tahu, olah raga apa yang kau minati,“ kata Tommy dengan jahil. “Hasilnya sama saja ‘kan!?“ balas Chelsy sambil tertawa. Wilson keluar dari ruang ganti sambil memperlihatkan hampir keseluruhan tubuh sempurnanya.Chelsy mencoba mengalihkan pandangannya dari Wilson tapi matanya tidak mau diajak bekerja sama dan tidak mau beralih ketempat lain. Hatinya bergetar hebat karena menahan keinginan untuk menyentuh Wilson! Ia heran bagaimana Wilson bisa menggetarkan hatinya yang selama ini ia sangka sudah mati.
“Apa kau akan pergi sekarang?“ tanya Tommy lagi sambil tersenyum menatap Chelsy yang sedang menikmati pemandangan indah yang kini sedang berjalan menghampiri mereka. “Yah, eh tidak… emm, sebaiknya aku pergi sekarang,“ putusnya pada akhirnya. Ia menepuk pipi Maxmara sesaat sambil berbisik ditelinga Maxmara.“Itu adalah target yang perlu kau capai, tapi jangan terlalu keras berlatih santai saja. Karena semuanya ada prosesnya. Aku akan kembali jam 5 untuk menjemputmu.“
Maxmara merasa rasa percaya dirinya melorot keangka nol saat melihat tubuh Wilson yang benar-benar sempurna. Tidak heran banyak iklan yang selalu didapatkannya.
“Santai saja,“ kata Chelsy sambil tersenyum dan mengerling kearah Maxmara.“Kau pasti bisa,“ bisiknya ditelinga Maxmara lalu meninggalkan Gym setelah berpamitan kilat dengan Wilson dan Tommy.
Sambil menunggu Maxmara selesai dengan latihannya, Chelsy menuju pusat mobil Sport dan memilihkan satu untuk Maxmara pakai selama menjadi model di agency-nya. Dia tidak mau Maxmara terlepas dari genggamannya seperti ia kehilangan Wilson sebagai model andalannya. Bagaimanapun ia merasa kecewa karena tidak bisa meyakinkan Wilson menerima tawaran kerjasamanya. Padahal Wilson adalah satu-satunya model yang sempurna untuk mengisi peran pada iklan perusahaan Gomes Secery! katanya menyayangkan dalam hati. Mengingat kenangannya bersama Wilson membuatnya rindu untuk bisa menikmati saat-saat itu lagi. Herannya hanya dengan mengenang kebersamaan mereka saja, sanggup membuat Chelsy mendesah karenanya tapi ia tidak berani berharap dan tidak berniat merayu Wilson karena kenyataannya Wilson membencinya sekarang dan bukan mencintainya seperti dulu! Dalam hati, ia menyayangkan hal itu tapi bila teringat bisa mendapatkan Fareld karenanya, ia tidak menyesal sama sekali. Chelsy tersenyum sambil memacu mobilnya dan memutuskan untuk menunggu dicafe bawah gym milik Tommy.Wilson benar-benar geram saat Maxmara menolak tawarannya untuk bergabung bersamanya. “Dibawah naunganku, kau akan mendapatkan segalanya!“
“Aku ingin memulai segalanya di-bawah Chelsy,“ sahut Maxmara jelas-jelas menantang Wilson.
“Kau!“Hampir saja Wilson melayangkan tinjunya kearah Maxmara tapi akhirnya dia tersenyum.
“Buang jauh-jauh niatmu itu anak muda karena Chelsy adalah milikku, ingat itu kalau kau tidak mau sampai terluka, ingat kata-kataku!“ kata Wilson sambil meninggalkan Maxmara.
“Iya, Mark?“ kata Chelsy menerima teleponnya. “Sekarang kau ada dimana?“ tanya Mark. “Di Café Galian. Ada masalah?“ “Sedikit. Kita mendapatkan komplain dari salah satu perusahaan penyalur.“ “Baiklah , kita akan membahasnya nanti dirumah,“ kata Chelsy buru-buru menutup teleponnya karena Wilson sudah duduk dihadapannya. Wilson menatap Chelsy sambil tersenyum lalu memesan minuman hangat untuknya. “Jadi ini usaha terakhirmu?“ ucap Wilson dengan nada sinis. Kening Chelsy mengerut tidak mengerti. “Apa kau merasa dia sebanding untuk menggantikan aku?“ “Kau dan aku tidak mencapai kesepakatan Wilson, apa kau lupa?“ “Kau memulainya dengan cara yang salah!“ kata Wilson terus terang sambil menatap Chelsy dengan sorot kemarahan. Chelsy menghela napas berat. “Semua itu masa lalu, Wilson."“Tapi bagiku, semua itu bukanlah masa lalu!“
“Lalu apa yang kau inginkan? Permintaan maaf?! Baik aku minta maaf karena telah menyakitimu…“ “Kau bukan hanya menyakitiku tapi kau membunuhku!“ kata Wilson tidak dapat menahan emosinya. Chelsy hanya terdiam sambil memandang Wilson. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan lagi.“Tidak ada yang bisa kulakukan untuk menyembuhkan lukamu. Permisi, aku harus melihat Maxmara,“ kata Chelsy berniat meninggalkan mejanya.
“Apa kau masih menginginkan kerja sama ini?“ tanya Wilson sebelum Chelsy pergi.Chelsy menatap Wilson sambil menunggu apa yang akan Wilson katakan padanya.
Wilson menuliskan sesuatu disehelai kertas.
“Datanglah kalau kau masih menginginkanku,“ kata Wilson lalu melangkah pergi.
Chelsy mendesah sambil membaca pesannya, Hotel Mariot, jam 7 malam, kamar 505. Chelsy tidak ingin datang tapi ia juga ingin tahu apa perasaannya tetap sama ataukah hanya kegilaannya yang mulai kembali padanya. Semenjak kematian Fareld, belum pernah sekalipun ia menginginkan pria lain menyentuhnya, tidak sampai ia bertemu lagi dengan Wilson! Wilsonnya yang dulu tidak pernah berubah dan selalu setia padanya, sekarang kembali dengan daya pesona yang semakin besar dan sanggup mempengaruhi dirinya tapi begitu menentangnya. Ia tidak bisa menyangkal semuanya itu juga karena kesalahannya tapi keputusan untuk memilih Fareld pada akhirnya tidak pernah ia sesali kalaupun dia diberi kesempatan untuk memilih lagi, beribu kali dia akan tetap memilih Fareld dan meninggalkan kekasih-kekasihnya. Mengikuti permainan Wilson bisa membuatnya sakit hati dan membuatnya berada dalam posisi yang memalukan bila Wilson sampai menolaknya nanti tapi dia ingin menghabiskan waktu bersama Wilson lagi dan mencari tahu perasaan yang menderanya saat ini. Dalam hati, ia merasa penasaran apa ia benar-benar bisa merasakan keindahan bercinta lagi? Chelsy menghela napas sambil meremas kertas pemberian Wilson. Chelsy tidak berharap Wilson akan kembali memujanya tapi dalam hatinya yang paling dalam, ia ingin Wilsonnya kembali padanya. Wilsonnya yang selalu posesif dan yang selalu membuatnya sukar mengalihkan perhatiannyaMencintai seseorang membuat kita berhasrat menjalani hidup.
Bab 9 Akhirnya dia nekat datang ke Hotel Mariot dengan hati yang sudah siap menerima hinaan Wilson. Dia tahu akan berat baginya melepaskan Wilson untuk yang kedua kalinya tapi kali ini bukan dia yang akan meninggalkan Wilson tapi Wilsonlah yang akan meninggalkannya dan ia sudah siap menerima hukumannya! Ia sadar seberapa dalam dia telah menyakiti Wilson dari sorot matanya terlihat jelas seberapa sakitnya hati Wilson terhadapnya dan dia benar-benar tidak berharap Wilson akan menyuruhnya datang dengan niat untuk merayunya apalagi mengharap kembali padanya. Sungguh tidak mungkin! desahnya benar-benar merasa pesimis. Dengan semua pesona dan kesempurnaan Wilson, sudah barang tentu banyak gadis-gadis muda yang menjadi kekasihnya dan Chelsy percaya Wilson bukan lagi miliknya. Chelsy tertegun menyadari kesedihannya, memikirkan Wilson bahagia bersama gadis lain membuat hatinya sakit! Cepat-cepat Chelsy menekan lift
Bab 10 Chelsy mengerang saat Wilson memanjakan intisari kewanitaannya dengan mulut dan lidahnya. Ia mengerang dan menikmati semuanya itu. Wilson memainkan lidah dan bibirnya diintisari kewanitaan Chelsy dan merasa bahagia mendengar Chelsy mengerang karena menikmati apa yang ia lakukan. Ia merasa lebih bergairah mendengar desahan dan erangan Chelsy. Chelsy menggigit bibirnya sambil menahan sensasi yang begitu dalam saat mulut dan lidah Wilson memberikan kenikmatan lebih kedalam dirinya. Wilson menatap Chelsy yang jelas-jelas menyukai apa yang ia lakukan kepadanya dan menjadi lebih bergairah karena telah mendapatkan Chelsy kembali. Chelsy mengerang ketika mencapai titik kepuasan dalam dirinya dan mengerang lagi sambil terengah-engah merasakan gelombang lautan kepuasan sedang melandanya saat ini. Wi
Bab 11 Chelsy menyuruh Maxmara dan Lica memilih sendiri pakaian sehari-hari dan pakaian untuk menghadiri pesta-pesta yang akan mereka adakan tapi rupanya mereka belum memiliki kepercayaan diri untuk memilih sendiri pakaian yang pantas bagi mereka maka Chelsy memutuskan untuk membantu mereka. Setelah memilih beberapa pakaian sekaligus, Chelsy meminta Lica dan Maxmara melakukan pengepasan pakaian untuk ia lihat. Chelsy menunggui para modelnya sambil membaca majalah yang disediakan toko tempatnya membeli pakaian. Ponselnya berbunyi dan Wilson sedang menghubunginya. “Kau dimana?“ tanya Wilson langsung begitu teleponnya diangkat. “Aku sedang menemani anak-anak belanja pakaian.“ “Kau bisa menyuruh asisten untuk mendampingi mereka!“ “Katakan ada apa?“ tanya Chelsy mengalihkan pembicaraan sambil men
Bab 12 Chelsy masuk kedalam kantor Samuel dengan didampingi Dantoni dan para model pilihannya. Ia benar-benar bersemangat mempertemukan Samuel dengan model-model andalannya. Ia juga sudah menemui klien-kliennya yang kembali bermunculan tanpa diundang dikantornya sepanjang minggu ini. Tidak satupun ia sia-siakan. Kali ini, ia bergerak cepat menyondorkan model-model baru diperusahaannya. Ia bergerak halus namun meyakinkan mereka bahwa model-model didalam Young Diesy Agency bisa kembali menjadi andalan bagi produk-produk perusahaan mereka tapi yang membuat Chelsy merasa tertekan karena hampir setiap mereka ingin ia berjanji untuk kembali mengambil alih perusahaan sepenuhnya seperti dulu! Samuel menyambut kedatangan Chelsy didepan ruangan rapat dengan senyum merekah. “Kau tidak perlu menyambutku seperti ini, Sam
Bab 13 “Bagaimana dengan penolakan supply yang tadi kau bicarakan?“ “Mereka sudah menunggu di kantor saat ini.“ “Rasanya aku tidak punya tenaga untuk berpikir saat ini,“ keluh Chelsy lemas. “Kenapa?“ “Aku lapar.“ Mark tertawa. “Kita mampir ke Macdonald dulu?“ “Oh, sungguh melegakan. Satu paket burger sudah cukup untuk mengisi ulang tenaga dan pikiranku.“ Mark tertawa melihat kepolosan Chelsy. Sungguh menyebalkan melihat bekas teman dekat-mu kini menjelma menjadi batu sandungan bagi perusahaanmu! Wilson menjadi pesaing dalam bisnisnya dan kini Thomas, menjadi batu sandungan bagi perusahaan suaminya. Meskipun ia tidak ingat Thomas memiliki perusahaan yang berkaitan dengan
Bab 14 Mark keluar ruangan, memberikan kesempatan kepada Thomas dan Chelsy untuk berbicara empat mata. “Bagaimana kabarmu?“ tanya Thomas sambil mendekati Chelsy. “Baik, terima kasih. Dan bagaimana kabarmu?“ “Aku berjuang untuk bisa melupakanmu sampai saat ini.“ “Kuharap hal itu sudah bisa kau lakukan.“ “Fareld sudah meninggal, Chelsy!“ kata Thomas sambil mencoba menyentuh wajah Chelsy. Chelsy menghindari sentuhan Thomas. “Bagiku, dia selalu hidup dihatiku, Thomas.“ “Chelsy!“ Thomas benar-benar tidak percaya mendengar pengingkaran yang dilakukan Chelsy kepada keadaannya saat ini. “Maafkan aku Thomas, hubungan kita sudah berakhir setelah aku menikah
Bab 15 Chelsy benar-benar tenggelam dalam kesibukannya mengurus setiap kontrak-kontrak baru yang mengalir deras mengisi pundi-pundi perusahaannya. Rasanya setelah semuanya berjalan lancar kembali, ia ingin segera pulang ke Inggris tapi mengingat kesepian yang akan dialaminya disana, ia benar-benar sedih tidak dapat melakukannya tapi disini, ia akan semakin mencintai Wilson! Chelsy mengerang karena kesal. Tidak seharusnya dia jatuh cinta lagi apalagi dengan Wilson! Setelah berpikir panjang, ia memutuskan untuk mengajak Mark berlibur bersamanya. Pergi ke pulau terpencil dan pribadi dan bersenang-senang demi menghindar dari Wilson. Yang jelas, ia harus berusaha mengubur perasaannya terhadap Wilson! Ia sengaja tidak ikut dalam sesi pengambilan gambar iklan perusahaan Samuel dan membiarkan Dantoni mengambil alih untuknya. Ia juga sengaja mematikan jaringan komunikasinya. Ia ingin menjaga jar
Bab 16 Wilson menghela napas sambil tersenyum dan mencium bibir Chelsy dengan rakus. “Katakan padaku?“ kata Chelsy dengan tegas. “Aku hanya berpura-pura! Aku mengira kau tidak perduli lagi padaku.“ “Benar?“ tanya Chelsy sambil tersenyum lega. “Hampir saja, kalau kau terlambat meneleponku mungkin sekarang aku tidak bisa membawa mobilku tiba selamat sampai disini.“ Chelsy tersenyum. “Sekarang lepaskan aku, kita sedang ada dikantor saat ini, orang lain…“ “Aku tidak perduli,“ kata Wilson sambil memanjakan Chelsy. “Wilson jangan sekarang,“ kata Chelsy benar-benar tidak berdaya begitu bibir Wilson menghisap payudaranya. “Aku merindukanmu,“ desah Wilson. “Mau
Bab 17 Chelsy tersenyum sambil membelai wajah Wilson. “Kurasa kau mengacaukan segala peraturan yang aku buat,“ kata Chelsy sambil tersenyum dan membelai tubuh sempurna milik Wilson. “Apa kau tidak suka mengikuti peraturan yang aku buat?“ goda Wilson lagi sambil menjilat keringat pada payudara Chelsy dan menciuminya. Chelsy tertawa sambil menikmati apa yang Wilson lakukan terhadapnya. “Ingin rasanya aku berkata tidak tapi sayangnya, aku memang menyukainya. Kau mampu membuatku tergila-gila karena sentuhanmu,“ kata Chelsy dengan jujur. Wilson mengerang membalikkan posisi tanpa melepaskan diri. “Kita tidak bisa meneruskan hal ini disini!“ kata Chelsy sambil memprotes pelan. “Kenapa tidak bisa?“ sahut Wilson tidak perduli.
Bab 16 Wilson menghela napas sambil tersenyum dan mencium bibir Chelsy dengan rakus. “Katakan padaku?“ kata Chelsy dengan tegas. “Aku hanya berpura-pura! Aku mengira kau tidak perduli lagi padaku.“ “Benar?“ tanya Chelsy sambil tersenyum lega. “Hampir saja, kalau kau terlambat meneleponku mungkin sekarang aku tidak bisa membawa mobilku tiba selamat sampai disini.“ Chelsy tersenyum. “Sekarang lepaskan aku, kita sedang ada dikantor saat ini, orang lain…“ “Aku tidak perduli,“ kata Wilson sambil memanjakan Chelsy. “Wilson jangan sekarang,“ kata Chelsy benar-benar tidak berdaya begitu bibir Wilson menghisap payudaranya. “Aku merindukanmu,“ desah Wilson. “Mau
Bab 15 Chelsy benar-benar tenggelam dalam kesibukannya mengurus setiap kontrak-kontrak baru yang mengalir deras mengisi pundi-pundi perusahaannya. Rasanya setelah semuanya berjalan lancar kembali, ia ingin segera pulang ke Inggris tapi mengingat kesepian yang akan dialaminya disana, ia benar-benar sedih tidak dapat melakukannya tapi disini, ia akan semakin mencintai Wilson! Chelsy mengerang karena kesal. Tidak seharusnya dia jatuh cinta lagi apalagi dengan Wilson! Setelah berpikir panjang, ia memutuskan untuk mengajak Mark berlibur bersamanya. Pergi ke pulau terpencil dan pribadi dan bersenang-senang demi menghindar dari Wilson. Yang jelas, ia harus berusaha mengubur perasaannya terhadap Wilson! Ia sengaja tidak ikut dalam sesi pengambilan gambar iklan perusahaan Samuel dan membiarkan Dantoni mengambil alih untuknya. Ia juga sengaja mematikan jaringan komunikasinya. Ia ingin menjaga jar
Bab 14 Mark keluar ruangan, memberikan kesempatan kepada Thomas dan Chelsy untuk berbicara empat mata. “Bagaimana kabarmu?“ tanya Thomas sambil mendekati Chelsy. “Baik, terima kasih. Dan bagaimana kabarmu?“ “Aku berjuang untuk bisa melupakanmu sampai saat ini.“ “Kuharap hal itu sudah bisa kau lakukan.“ “Fareld sudah meninggal, Chelsy!“ kata Thomas sambil mencoba menyentuh wajah Chelsy. Chelsy menghindari sentuhan Thomas. “Bagiku, dia selalu hidup dihatiku, Thomas.“ “Chelsy!“ Thomas benar-benar tidak percaya mendengar pengingkaran yang dilakukan Chelsy kepada keadaannya saat ini. “Maafkan aku Thomas, hubungan kita sudah berakhir setelah aku menikah
Bab 13 “Bagaimana dengan penolakan supply yang tadi kau bicarakan?“ “Mereka sudah menunggu di kantor saat ini.“ “Rasanya aku tidak punya tenaga untuk berpikir saat ini,“ keluh Chelsy lemas. “Kenapa?“ “Aku lapar.“ Mark tertawa. “Kita mampir ke Macdonald dulu?“ “Oh, sungguh melegakan. Satu paket burger sudah cukup untuk mengisi ulang tenaga dan pikiranku.“ Mark tertawa melihat kepolosan Chelsy. Sungguh menyebalkan melihat bekas teman dekat-mu kini menjelma menjadi batu sandungan bagi perusahaanmu! Wilson menjadi pesaing dalam bisnisnya dan kini Thomas, menjadi batu sandungan bagi perusahaan suaminya. Meskipun ia tidak ingat Thomas memiliki perusahaan yang berkaitan dengan
Bab 12 Chelsy masuk kedalam kantor Samuel dengan didampingi Dantoni dan para model pilihannya. Ia benar-benar bersemangat mempertemukan Samuel dengan model-model andalannya. Ia juga sudah menemui klien-kliennya yang kembali bermunculan tanpa diundang dikantornya sepanjang minggu ini. Tidak satupun ia sia-siakan. Kali ini, ia bergerak cepat menyondorkan model-model baru diperusahaannya. Ia bergerak halus namun meyakinkan mereka bahwa model-model didalam Young Diesy Agency bisa kembali menjadi andalan bagi produk-produk perusahaan mereka tapi yang membuat Chelsy merasa tertekan karena hampir setiap mereka ingin ia berjanji untuk kembali mengambil alih perusahaan sepenuhnya seperti dulu! Samuel menyambut kedatangan Chelsy didepan ruangan rapat dengan senyum merekah. “Kau tidak perlu menyambutku seperti ini, Sam
Bab 11 Chelsy menyuruh Maxmara dan Lica memilih sendiri pakaian sehari-hari dan pakaian untuk menghadiri pesta-pesta yang akan mereka adakan tapi rupanya mereka belum memiliki kepercayaan diri untuk memilih sendiri pakaian yang pantas bagi mereka maka Chelsy memutuskan untuk membantu mereka. Setelah memilih beberapa pakaian sekaligus, Chelsy meminta Lica dan Maxmara melakukan pengepasan pakaian untuk ia lihat. Chelsy menunggui para modelnya sambil membaca majalah yang disediakan toko tempatnya membeli pakaian. Ponselnya berbunyi dan Wilson sedang menghubunginya. “Kau dimana?“ tanya Wilson langsung begitu teleponnya diangkat. “Aku sedang menemani anak-anak belanja pakaian.“ “Kau bisa menyuruh asisten untuk mendampingi mereka!“ “Katakan ada apa?“ tanya Chelsy mengalihkan pembicaraan sambil men
Bab 10 Chelsy mengerang saat Wilson memanjakan intisari kewanitaannya dengan mulut dan lidahnya. Ia mengerang dan menikmati semuanya itu. Wilson memainkan lidah dan bibirnya diintisari kewanitaan Chelsy dan merasa bahagia mendengar Chelsy mengerang karena menikmati apa yang ia lakukan. Ia merasa lebih bergairah mendengar desahan dan erangan Chelsy. Chelsy menggigit bibirnya sambil menahan sensasi yang begitu dalam saat mulut dan lidah Wilson memberikan kenikmatan lebih kedalam dirinya. Wilson menatap Chelsy yang jelas-jelas menyukai apa yang ia lakukan kepadanya dan menjadi lebih bergairah karena telah mendapatkan Chelsy kembali. Chelsy mengerang ketika mencapai titik kepuasan dalam dirinya dan mengerang lagi sambil terengah-engah merasakan gelombang lautan kepuasan sedang melandanya saat ini. Wi
Bab 9 Akhirnya dia nekat datang ke Hotel Mariot dengan hati yang sudah siap menerima hinaan Wilson. Dia tahu akan berat baginya melepaskan Wilson untuk yang kedua kalinya tapi kali ini bukan dia yang akan meninggalkan Wilson tapi Wilsonlah yang akan meninggalkannya dan ia sudah siap menerima hukumannya! Ia sadar seberapa dalam dia telah menyakiti Wilson dari sorot matanya terlihat jelas seberapa sakitnya hati Wilson terhadapnya dan dia benar-benar tidak berharap Wilson akan menyuruhnya datang dengan niat untuk merayunya apalagi mengharap kembali padanya. Sungguh tidak mungkin! desahnya benar-benar merasa pesimis. Dengan semua pesona dan kesempurnaan Wilson, sudah barang tentu banyak gadis-gadis muda yang menjadi kekasihnya dan Chelsy percaya Wilson bukan lagi miliknya. Chelsy tertegun menyadari kesedihannya, memikirkan Wilson bahagia bersama gadis lain membuat hatinya sakit! Cepat-cepat Chelsy menekan lift