"Semua orangmu sudah kutahan. Kamu nggak bisa kabur.""Nona Violet, kamu benar-benar sudah memberiku kejutan."Howard menatap Violet. Senyuman di wajahnya terasa dingin sampai ke tulang.Awalnya Violet ingin berdiri dan berlari ke sisi Charles, tapi begitu dia berdiri, dia merasa pusing.Aneh .... Apa yang terjadi?Violet menoleh ke anggur merah di meja. Dia segera sadar kalau minumannya sudah dicampur dengan obat.Ternyata dari awal Howard sudah berjaga-jaga!Sebelum Violet bisa berdiri dengan stabil, Glenn sudah meletakkan pisau di bawah lehernya.Violet merasa tubuhnya makin tidak bertenaga. Dia melihat Charles membelalakkan matanya dan ingin berlari ke arahnya, tapi kesadaran Violet sedikit demi sedikit kabur dari benaknya."Aku mengira orang yang dihubunginya pagi ini adalah Romeo. Ternyata itu kamu."Howard berdiri, kemudian dia membersihkan debu di tubuhnya dengan tenang sambil berkata, "Kamu tahu betapa kuatnya Glenn. Aku akan memberimu dua pilihan. Pertama, antar aku dan Glenn
Saat Charles mendengar itu, dia bergegas menjelaskan, "Itu karena ....""Kamu bahkan menodongkan pistol ke arahku! Kamu ingin membunuhku?""Bagaimana mungkin aku ingin membunuhmu? Glenn memiliki refleks yang cepat, dia pasti nggak akan membiarkanmu mati.""Kamu menyerahkan nyawaku kepada orang luar begitu saja? Bagaimana kalau reaksinya telat?""Itu nggak mungkin karena keterampilan tembakku adalah yang terbaik. Meskipun dia nggak dapat mengelak, kamu juga nggak akan terluka."Charles menjelaskan dengan sabar. Lalu, Violet merasa ingin menangis dan membenamkan kepalanya ke dada Charles. Dia menceritakan semua keluh kesahnya selama beberapa hari ini."Apa kamu tahu kalau Howard adalah iblis yang dapat membunuh orang dengan mudah! Dia bukan manusia!"Melihat Violet menangis terisak-isak di pelukan Charles, William melambaikan tangan pada semua orang di dalam kamar, lalu melakukan isyarat diam. Kemudian, segerombolan orang diam-diam keluar dari kamar. Sebelum pergi, William tidak lupa unt
"Kenapa kamu mencubit dirimu begitu kuat?"Charles berbicara sambil pergi ke dapur untuk membasahi handuk dengan air hangat.Begitu Violet mengingatnya, dia memelototi Charles. "Ini gara-gara kamu! Ada orang yang menodongkan pistol ke kepalaku dan aku bahkan nggak boleh menyelamatkan diriku sendiri?"Charles datang, lalu berlutut di hadapan Violet. Dia meletakkan handuk basah di atas luka Violet dan berkata, "Pistolku nggak akan pernah diarahkan ke arahmu."Suara Charles terdengar serak dan sedikit lelah.Violet mengangkat wajah Charles, lalu baru menyadari kehitaman di bawah mata Charles.Meskipun Charles sudah berusaha menutupi kehitaman di bawah matanya, masih mudah untuk melihat kelelahan di wajahnya.Untuk mencarinya, Charles pasti sudah lumayan menderita selama beberapa hari ini. Dia bahkan tidak bisa tidur.Melihat wajah kasihan di depannya ini, Violet pun mendekat dan mencium bibir Charles.Awalnya itu hanya ciuman singkat, tapi dalam sekejap Charles maju dan ciumannya yang awa
"Charles! Turunkan aku!"Violet yang mengira dia akan dilahap lagi panik. Dia tidak bisa disiksa terus!"Takut?""Takut! Lain kali aku nggak berani berpisah terlalu lama darimu lagi. Aku takut cepat atau lambat aku akan mati di tempat tidurmu suatu hari."Sebelum Violet selesai berbicara, Charles sudah mencondongkan tubuhnya untuk mencium bibir Violet dan menelan kata-kata Violet."Lain kali nggak boleh mengucapkan kata-kata seperti itu lagi.""Aku mengerti," gumam Violet.Kali ini dia dan Charles benar-benar hampir tidak bisa bertemu lagi.Saat ini muncul suara ketukan pintu di luar.William berkata, "Charles, Nona Violet, apa kalian sudah bangun?"Saat mendengar suara William, Violet segera turun dari gendongan Charles dan bertanya, "Ada apa?""Sekretarisnya Dylan mencarimu. Katanya dia ingin menjumpaimu.""Aku mengerti."Violet pernah berpikir Zayn adalah orang yang bertindak cepat, tapi dia tidak menyangka akan secepat ini.Dia berjinjit untuk mencubit pipi Charles, lalu berkata, "
Alis Violet berkerut setelah mendengar jawaban Zayn, kemudian dia berkata, "Kamu tahu Dylan adalah pembunuh Tuan Besar Dawson, tapi kamu tetap memilih untuk melindunginya?""Aku nggak berencana melindunginya, tapi Keluarga Dawson adalah kerja kerasnya Tuan Besar Dawson. Aku nggak bisa melihat kerja keras Tuan Besar Dawson hancur begitu saja."Dia tahu kalau dia membantu Violet, maka itu sama dengan mendorong Keluarga Dawson ke ujung tebing.Violet tertawa, lalu berkata, "Siapa bilang kerja keras Tuan Besar Dawson akan hancur?"Zayn tertawa sinis sebelum berkata, "Kamu sudah bertindak begini lama. Bukankah itu hanya untuk menggulingkan Tuan Dylan dan menghancurkan Keluarga Dawson?""Yang kamu katakan hanya setengah benar.""Apa maksudmu?""Aku ingin menggulingkan Dylan, tapi itu bukan berarti aku ingin menghancurkan Keluarga Dawson."Zayn tercengang setelah mendengar ucapan Violet.Sekarang Violet sudah yakin kalau dia akan menang. Sebenarnya, meskipun Zayn menjelaskan pro dan kontranya
Zayn berkata, "Karena kamu sudah memikirkan semuanya, untuk apa kamu bertanya padaku lagi? Tanpa aku, kamu tetap bisa mendapatkan Grup Dawson dan bahkan nggak perlu bernegosiasi denganku.""Itu berbeda." Violet berkata, "Kamu adalah pekerja lama Grup Dawson. Nggak ada yang lebih mengenali Grup Dawson dibandingkanmu. Ke depannya Brandon akan mengambil alih Grup Dawson. Tanpa kamu di sisinya, meskipun dia adalah ahli keuangan, itu juga nggak berguna. Terlebih lagi ... kamu adalah anak didik Tuan Besar Dawson. Dengan kamu mengakui Brandon, aku yakin nggak ada orang di Grup Dawson yang akan mengucapkan apa pun."Zayn terdiam untuk beberapa saat, kemudian dia berkata, "Baik, aku setuju.""Oke. Aku akan meminta orang di Kota Poseidon untuk membuat kontrak secepatnya. Aku harap kita bisa bekerja sama dengan lancar."Violet mengulurkan tangannya. Zayn bimbang sejenak, tapi pada akhirnya dia menjabat tangan Violet.Sore hari, pesawat berangkat dari Kota Vior ke Kota Poseidon. Violet tidur di da
Di televisi, Romeo sedang menatap Evelyn dengan penuh kasih sayang. Dia merapikan rambut Evelyn. Mereka berdua tertawa dan terlihat seperti pasangan yang saling mencintai.Dan tatapan mata itu tidak terlihat seperti dibuat-buat.Gwen di samping berkata, "Aneh, 'kan? Ini sudah bukan pertama kalinya mereka bersama. Tadi aku pulang dari pesta ini.""Ini memang sedikit aneh," gumam Violet.Dia menatap Romeo di televisi. Tatapan mata Romeo penuh kasih sayang. Dalam sekejap, Violet juga menyadari cincin di tangan Evelyn. Itu ... adalah cincin warisan Keluarga Fernandez.Violet segera mengambil remot di atas meja, lalu menekan memutar balik video. Setelah memundurkan video selama tiga detik, dia menghentikannya.Dalam adegan ini, Romeo sedang memainkan rambut Evelyn. Evelyn tersenyum dan mengangkat tangannya untuk merapikan dasi Romeo.Violet melihat cincin di tangan Evelyn dengan jelas. Gwen di sebelah bertanya, "Ada apa?""Cincin yang dipakai Evelyn adalah cincin warisan Keluarga Fernandez.
"Charles, pertama kali kita bertemu di tempat lelang, 'kan?""Ya.""Saat itu kamu sengaja bersaing harga denganku untuk menangkap perhatianku, 'kan?""Ya."Ketika Violet mengungkit itu, Charles tersenyum.Violet berkata, "Kenapa kamu sangat licik? Siapa yang mengajarimu mendekati wanita dengan cara itu?"Charles menahan senyumannya sambil berkata, "Karena saat itu aku hanya bisa memikirkan cara itu.""Kalau ... malam itu aku nggak muncul atau aku muncul dalam keadaan menyedihkan?"Semuanya tergantung pada tempat lelang itu. Kalau apa yang terjadi sama dengan kehidupan sebelumnya di mana dia berpakaian seperti Evelyn, muncul di tempat lelang itu dengan keadaan menyedihkan dan menjadi buah bibir, Charles tidak akan memperhatikannya atau bahkan merasa dia sangat konyol."Tak peduli bagaimana kamu berdandan, selama kamu muncul di depanku, aku tahu aku menginginkanmu.""Pembohong ...."Dia dan Charles jelas-jelas tidak berhubungan di kehidupan sebelumnya.Kalau memang seperti yang dikatakan
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada
Setelah mendengar apa yang dikatakan pria itu, Romeo tanpa sadar memutar cincin di jarinya dan sorot matanya terlihat sedikit rumit."Ketemu! Ketemu!"William tiba-tiba berteriak. Semua orang pun menuju ke tempat William.William menunjuk sebuah rantai yang sedikit tua. Entah ada apa di bawah rantai, tapi itu membuat orang sedikit merinding."Aku saja."Jacob melangkah maju, lalu dia dan William menarik rantai itu dengan kuat.Rantai itu makin besar. Semua orang melihat tanah di depan mereka mendadak mulai bergerak.Agnes ketakutan dan bersembunyi di belakang Violet.Kemudian, muncul sebuah lubang besar di tanah itu."A ... apa itu?"Agnes menunjuk lubang besar itu.Sepertinya sudah lama orang tidak membukanya karena dalamnya bau apak."Bukankah itu sangat jelas? Itu lubang." Gwen berkata, "Sangat normal ada beberapa lubang saat menggali gunung. Tapi, Keluarga Edris nggak membangun kereta bawah tanah, jadi untuk apa lubang ini?"Violet berkata, "Ayo turun.""Aku jalan di depan."Charle
"Kalian nggak usah mengerti. Kalian hanya perlu menemukan lokasi gerbang istana."Jacob bertanya dengan bingung, "Lokasi gerbang istana?""Dalam diagram, gerbang melambangkan api, yang berarti jantung pada tubuh manusia."Violet berkata, "Tempat ini dikelilingi oleh pegunungan dan air yang merupakan fengsui bagus untuk harta karun. Di depan adalah gunung, lalu di tengah adalah sungai yang berkelok-kelok."Gwen membungkuk untuk melihat gambar Violet, kemudian berkata, "Kalau menurut heksagrammu, bukankah gerbang ada di posisi ini?"Gwen menunjuk tepat arah selatan mereka.Semua orang menoleh ke arah selatan. Pegunungan di sana sudah berubah menjadi jalan.Dapat dilihat lokasi Keluarga Edris meratakan gunung berada tepat di gerbang istana."Tapi, nggak ada apa-apa di sini. Jangan-jangan ... benaran di bawah tanah?"Bulu kuduk Agnes berdiri.Di atas sini saja sudah begitu kacau, apalagi di bawah?Dia tidak akan turun meskipun dia dibunuh!Charles diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "K