Ella melihat Violet dan menahan napas.Violet mendongak untuk menatap balik mata Howard dan berkata, "Benar, aku sengaja."Mendengar Violet melakukannya dengan sengaja, Howard menyipitkan matanya dengan berbahaya.Violet lanjut berkata, "Perhiasan-perhiasan yang kamu berikan terlalu mahal. Sebelumnya Tuan Howard memiliki tunangan. Nggak baik kalau aku memakainya. Awalnya aku ingin berpura-pura lupa memakainya, tapi ternyata Ella ini sangat bodoh dan malah ingin mengantarkannya kepadaku. Bagaimana mungkin aku berani menerimanya?"Kemudian, Violet menoleh ke Agnes dan berkata, "Nona Agnes, yang kukatakan benar, 'kan?"Agnes mendengus. "Kamu tahu diri juga."Lalu, Agnes seolah-olah sudah kehilangan minat. Dia menggandeng tangan Megan, lalu berkata, "Megan, ayo pergi."Megan jelas tidak fokus. Dia hanya ingin tahu bagaimana Howard akan menangani Violet.Setelah Agnes membawa pergi Megan, Howard baru melihat Violet."Bos ...."Glenn di sebelah ingin berbicara, tapi Howard berkata dengan dat
Violet menghela napas berat.Meskipun dia khawatir, dia tidak bisa menunjukkannya dengan terlalu jelas.Kalau tidak, itu akan membuat Howard waspada. Dia pasti akan mencurigai Violet dan Ella.Violet pun berkata dengan cuek, "Ya, ya, aku naik."Lalu, Violet naik ke atas. Dia baru mengambil beberapa langkah, lalu terdengar suara tamparan yang renyah di lantai satu. Jantung Violet langsung berhenti berdetak. Saat dia menoleh, dia melihat Ella telah ditampar hingga dia terjatuh."Howard!"Violet mengerutkan alisnya dan nadanya terdengar marah.Howard melirik Violet. "Naik!"Howard lebih marah daripada Violet.Ella buru-buru berkata, "Ini salah saya! Nyonya Griffin nggak perlu mengasihani Ella! Ella pantas dihukum!"Melihat Violet tidak mau naik ke atas, Howard langsung berkata pada Glenn, "Pergi, antar Nyonya Griffin ke atas.""Baik, Bos.""Nggak usah! Aku bisa naik sendiri."Senyuman Violet sudah hilang. Dia berbalik, kemudian berjalan tanpa niat untuk berhenti.Setelah itu, Howard baru
"Nyonya Griffin, Tuan Howard bilang dia baru batal menikah dengan Keluarga Knowles akhir-akhir ini. Kondisi keluarganya pun menjadi berada dalam situasi yang sulit, jadi dia hanya bisa mempersilakan Anda makan ini."Violet melihat semangkuk sup telur di depannya, kemudian tertawa dengan kesal.Sekalipun Keluarga Lionel jatuh miskin, mereka tidak akan hanya memberikannya sepanci air mendidih.Ini pasti ide Howard lagi."Beri tahu Howard aku sudah memahami maksudnya. Dan aku nggak akan meminum sup ini."Violet langsung berdiri dan mengambil mangkuk sup telur tersebut. Pembantu tercengang, lalu bertanya, "Nyonya Griffin, Anda ...."Violet keluar dari pintu kamar, kemudian menuruni tangga."Nyonya Griffin, Anda mau pergi ke mana? Nyonya Griffin!"Pembantu mengikutinya di belakang, tapi apa daya Violet berjalan dengan sangat cepat.Howard yang sedang makan di ruang tamu melihat Violet berjalan melewatinya, kemudian dia mendengar Violet berteriak, "Richie! Ayo minum sup!"Anjing hitam besar
Sorot mata Violet terlihat tulus, tapi Howard terus merasa ada sesuatu yang licik tersembunyi di balik mata Violet."Anggap saja aku memercayaimu."Violet berkata dengan serius, "Kamu seharusnya memercayaiku."Howard berkata dengan santai, "Tapi, kamu sudah menyebabkan pernikahanku dengan Keluarga Knowles batal. Seharusnya kamu ganti rugi, 'kan?"Violet berkata dengan murung, "Aku miskin. Aku benar-benar nggak bisa ganti rugi kepada Tuan Howard.""Yang aku inginkan juga nggak banyak. Aku hanya ingin 20% saham Grup V.""Apa kamu ingin merampokku?"Violet merasa ada yang salah dengan otak Howard. Berani-berani dia meminta saham sebesar 20%."Kamu nggak mau memberikannya padaku?""Nggak.""Kalau begitu, aku akan memotong satu tanganmu.""Silakan."Violet mengulurkan tangannya dengan sangat serius.Melihat Violet benar-benar ingin mengganti rugi dengan tangannya, Howard pun tertawa dengan emosi. "Demi uang, kamu sudah nggak menginginkan tanganmu?""Nggak apa-apa kalau aku kehilangan tangan
"Nyonya Griffin, ayo naik ke atas."Pembantu di sebelah melangkah maju, kemudian ingin menuntun Violet naik ke atas.Violet melihat pembantu itu, kemudian berkata, "Aku sudah mau menjadi orang bodoh karena dikurung di kamar setiap hari. Aku ingin menghirup udara segar di halaman. Boleh, 'kan?""Seharusnya ... boleh ...."Pembantu merasa sedikit ragu.Howard tidak memesankan kalau Violet tidak boleh keluar."Baguslah kalau boleh. Aku ingin berjalan-jalan di luar. Kalian boleh mengikutiku.""Tapi, Nyonya Griffin!"Pembantu ingin melarang, tapi Violet sudah berjalan keluar. Tindakan itu sepertinya sudah memperkirakan pembantu itu akan menyesalinya.Di halaman, satpam yang sedang berpatroli tercengang saat melihat Violet.Violet masih mengenakan baju tidur. Punggungnya tegak dan dia meletakkan tangannya di belakang. Dia berjalan menuju taman di depan halaman sambil menyenandungkan sebuah lagu.Dia seperti sedang berjalan-jalan di rumahnya sendiri.Pembantu ikut berlari ke luar. Satpam meng
"Tuan, apa yang harus kita lakukan kepada orang-orang ini? Apa sudah saatnya kita bertindak?"Saat Violet mendengar itu, dia mengernyit. "Bertindak?""Uhuk, uhuk!"Charles berdeham beberapa kali, lalu dia melirik sinis anak buahnya. "Bertindak apaan? Apa aku pernah bilang itu?""Ha?"Anak buahnya tercengang.Masalah ini sudah berkembang menjadi seperti ini. Apa yang harus mereka lakukan kalau tidak bertindak?Bukankah biasanya mereka langsung bertindak?!Charles berkata, "Ikat mereka. Tahan mereka dulu, kemudian tangani kamera-kamera di sekitar.""Tuan, apa kamera-kameranya mau dihancurkan?"Alis Violet makin berkerut. "Dihancurkan?"Charles memelototi anak buahnya. "Hapus jejak kamera. Siapa yang menyuruhmu menghancurkannya?""Oh .... Bukankah itu terlalu mudah?"Violet menatap Charles lekat-lekat. "Dulu kalian menangani masalah seperti ini di luar negeri?""Sayang, mereka yang melakukannya. Ini nggak ada hubungannya denganku."Charles yang tidak ingin terlibat dengan mereka membuat a
Segerombolan besar orang Charles sudah tiba. Violet melihat orang-orang berpakaian hitam itu memasuki rumah Keluarga Lionel. Mereka seolah-olah akan menghancurkan tempat ini."Tuan!"Semua orang berdiri tegak dan menyapa Charles. Violet merasa gendang telinganya bergetar.Dia sudah lama tidak melihat pemandangan seperti ini.Kapan terakhir kali dia melihat pemandangan seperti ini?Yaa, sepertinya ketika dia masih SMA."Temukan orangnya dalam lima menit."Charles melambaikan tangannya dengan cuek, kemudian beberapa orang itu berpencar di dalam rumah Keluarga Lionel.Beberapa pengawal itu mengenakan seragam hitam dan lencana Keluarga Griffin. Mereka memakai interkom dan alat pelacak. Entah apa yang mereka ketik di laptop mereka. Kemudian, muncul denah lantai rumah Keluarga Lionel.Violet bertanya, "Apa ini?""Sayang, sekarang zamannya teknologi.""Tapi ... bukankah ini digunakan untuk survei medan luar ruangan?""Sama saja.""..."Setelah mendengar jawaban Charles, sebelum Violet sempat
"Sepertinya aku sudah meremehkan Tuan Howard. Sebenarnya Tuan Howard nggak begitu bodoh. Kamu benar-benar pintar ketika kamu harus pintar."Ketika Violet mengucapkan kalimat terakhir, dia bahkan harus menggertakkan giginya."Terima kasih atas pujiannya."Violet berkata, "Aku nggak memujimu."Saat Howard mendengar itu, senyumannya hilang. Dia melihat Charles yang sedang menggandeng tangan Violet, lalu berkata, "Charles, kamu memang pintar. Kalau tadi Violet mengikuti Ella naik ke atas, dia akan menjadi sanderaku. Aku kira setelah kamu meninggalkan luar negeri begitu lama, kamu sudah nggak sewaspada dulu. Ternyata ... kamu masih cerdas.""Terima kasih. Bertahun-tahun sudah berlalu, tapi aku masih nggak selicik kamu."Charles berbicara dengan nada datar.Howard langsung duduk di sandaran tangan sofa, kemudian berkata, "Aku juga nggak mau bertele-tele dengan kalian. Aku nggak pernah suka pengkhianat, jadi kalau Charles nggak datang hari ini, aku masih bisa menemani kalian bermain lebih lam
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada