Violet bertanya, "Tuan Nathan, Charles pulang malam ini, ya?""Kamu masih mempertanyakan itu? Apa kamu tahu kalau kamu nggak bisa berhenti, kamu akan mati?""Aku bisa melewatinya."Saat Nathan mendengar itu, dia tertawa dengan emosi. "Grup Lionel sudah membuat dan menjual narkoba selama bertahun-tahun. Mereka telah menghasilkan banyak uang dari barang ini saja dan banyak orang telah dirugikan olehnya selama bertahun-tahun. Menurutmu, kenapa kamu bisa bertahan hidup?""Kalau aku nggak memiliki tekad ini, aku juga nggak akan pulang ke Kota Poseidon dan langsung kembali ke sisi Howard."Violet menundukkan kepalanya, lalu berkata, "Selain itu, dari awal aku sudah tahu kalau dia menyuntik lenganku."Sejak malam Howard menculiknya, dia sudah tahu kalau dia telah disuntik dengan narkoba.Howard berani meletakkannya di sisinya dan sangat memercayainya karena Howard sedang bertaruh kalau dia tidak akan berani meninggalkannya."Howard selalu memandang rendah wanita. Dia mengira dia bisa mengontr
Begitu Agnes selesai berbicara, tiba-tiba muncul suara keras di luar.Puluhan pengawal Grup Griffin memasuki rumah.Agnes tidak pernah melihat kejadian seperti ini. Dia langsung ketakutan dan berdiri. "Si ... siapa kalian?! Apa yang ingin kalian lakukan?!"Ketika melihat pengawal-pengawal itu memiliki lambang Keluarga Griffin, wajah Megan makin memucat."Itu Charles .... Charles sudah datang ...."Megan berdiri, lalu ingin pergi mencari Charles, tapi yang datang bukanlah Charles, melainkan Gwen.Megan tercengang saat dia melihat Gwen.Gwen tertawa sinis. "Nona Megan, kamu tampak buru-buru ingin keluar. Kamu ingin mencari Charles, ya?""Ke ... kenapa Charles nggak datang?"Megan masih melihat sekeliling untuk mencoba mencari sosok Charles, tapi selain Gwen dan pengawal Grup Griffin, tidak ada lagi orang lain.Charles tidak datang!"Charles sama sekali nggak ingin melihatmu. Dia memintaku memberitahumu kalau mulai hari ini, dia nggak akan lagi menepati janjinya kepada ayahmu. Ke depannya
Di luar rumah Keluarga Knowles, Gwen sudah pergi bersama pengawal-pengawalnya. Dia melihat tidak ada orang di dalam mobil, jadi dia berkata dengan alis berkerut, "William, keluarlah!"Saat William mendengar itu, dia berlari keluar dari sudut."Kak Gwen ...."Gwen berkata dengan kesal, "Ke mana kamu?""Aku seorang pria. Aku malu menyulitkan dua nona itu." William memuji, "Kak Gwen memang hebat. Tadi kamu terlihat keren saat berteriak-teriak! Aku bisa mendengarmu di luar!""Itu karena kamu nggak berguna!"William terus-menerus mengiakannya. "Ya, ya! Aku nggak berguna!"Gwen memanyunkan bibirnya, kemudian berkata, "Di mana Vio? Bukankah dia sudah kembali dengan selamat? Kamu berjanji padaku akan membawaku pergi melihatnya. Cepat!""Besok kita baru pergi.""Kenapa?"William berkata dengan ekspresi misterius, "Suami istri akhirnya bertemu setelah perpisahan. Ngapain kita pergi? Jadi obat nyamuk?"Setelah Gwen mendengar itu, dia mengerti.Benar juga!Gwen bertanya, "Apa Charles sudah pergi k
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant
Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib