Pembantu itu berkata dengan dilema, "Nona Alice ....""Alice? Maksudmu Evelyn?""Ya."Di Kota Poseidon, siapa yang tidak tahu gosip tentang Evelyn, Violet dan Romeo?Sekarang Evelyn sebagai calon Nyonya Fernandez datang mencarinya. Jelas kalau niatnya jahat."Nona Violet, apa Anda ingin saya meminta satpam mencari alasan untuk mengusirnya?""Nggak perlu." Violet meletakkan bubur di tangannya, kemudian berkata, "Biarkan dia tunggu di aula. Nanti aku akan turun.""Baik, Nona Violet."Pembantu keluar, tapi Violet makan sarang burung di mejanya dengan lambat.Karena Evelyn datang dengan niat jahat, Violet tidak akan membiarkannya kebiasaan.Evelyn juga tidak akan berani membuat keributan di Kediaman Edris.Saat ini di aula, Evelyn membawa pengawal Grup Fernandez ke Kediaman Edris. Matanya langsung berbinar-binar.Dia mengira Kediaman Fernandez sudah cukup mewah, tapi ternyata Kediaman Edris mempunyai halaman yang begitu besar.Ini di pusat kota. Rumah dengan harga setinggi langit ini juga
"Oh?"Sepertinya Violet menjadi tertarik. Dia bersandar ke pembatas pagar lantai dua dan melihat ke bawah. Dia memegang dagunya sambil bertanya, "Nona Alice ingin menagih apa? Kenapa aku nggak tahu sama sekali?""Violet, berhenti berpura-pura bodoh! Bukankah satu koper Nyonya Besar berada di tanganmu? Sekarang kamu sudah bukan Nyonya Fernandez, seharusnya kamu menyerahkan koper itu, 'kan?"Saat melihat sikap sombong Evelyn, Violet mendadak tertawa.Kalau Nyonya Besar Fernandez tidak mengatakannya, dia benar-benar hampir lupa.Untuk menyingkirkan Keluarga Spencer sebelumnya, Nyonya Besar Fernandez menggunakan kopernya untuk menukarnya dengan uang tunai dua triliun sebagai hipotek.Ketika Violet mendengar apa yang dikatakan Evelyn, sepertinya Nyonya Besar Fernandez tidak memberi tahu hal itu kepada Evelyn dan hanya mengutus Evelyn untuk meminta kopernya.Nyonya Besar Fernandez benar-benar tidak berubah. Dia suka memanfaatkan orang sebagai senjata.Violet berkata, "Apa Nona Alice tahu apa
Violet tidak memercayai bualan Evelyn sedikit pun. Dia berkata, "Kalau begitu, setelah Nona Alice sudah membayar dua triliun, baru aku akan mengembalikan kopernya."Kemudian, Violet berkata pada satpam, "Antar tamu keluar."Satpam berjalan ke depan Evelyn, kemudian berkata, "Nona Alice, silakan pergi."Evelyn sangat marah saat dia melihat satpam di depannya. Dia mengangkat tangannya, lalu menampar satpam itu."Kamu kira kamu siapa? Berani-beraninya kamu mengusirku?!"Saat Violet melihat itu, sorot matanya langsung menjadi sinis.Karena tubuhnya sedang lemah, dia tidak ingin berdebat terlalu lama dengan Evelyn. Namun, Evelyn agak tidak tahu diri.Ketika Violet hendak turun ke bawah untuk memberi Evelyn pelajaran, suara Nathan muncul. "Eddie, tampar mulutnya.""Baik, Tuan."Setelah pengurus rumah di belakang Nathan menyahut, dia maju untuk menampar Evelyn dua kali.Kedua tamparan itu terdengar sangat renyah. Evelyn sama sekali tidak bisa melawan. Ketika pengawal Grup Fernandez hendak maj
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant
Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib