Di vila Keluarga Dawson, komputer sedang memutar wawancara artis baru Brandon Hamilton. Hanya dalam waktu setengah bulan, Brandon sudah menguasai dunia hiburan. Sekarang popularitasnya sedang melonjak. Belakangan ini dia menjadi topik terhangat dan penggemarnya mencapai puluhan juta.Zayn mengetuk pintu kamar, lalu Dylan menjawab dengan kesal, "Masuk!"Zayn berjalan masuk dan melihat wajah jengkel Dylan, kemudian dia berkata, "Tuan Dylan, akhir-akhir ini perusahaan kita mengalami kerugian besar. Apa Anda ingin pulang?"Semenjak Charles memerasnya sepuluh triliun, lalu Violet memerasnya sepuluh triliun lagi, dana perusahaannya pun berkurang 20 triliun. Ditambah Grup Edris juga membuatnya merugi sebesar puluhan triliun. Tak peduli seberapa kaya Keluarga Dawson di Kota Vior, mereka juga tidak bisa menanggung kerugian sebanyak itu dalam waktu yang singkat."Walaupun kekayaan Keluarga Dawson nggak bisa dibandingkan dengan kekayaan Keluarga Fernandez, kami nggak akan kekurangan uang. Kamu pi
"Beri tahu Keluarga Dawson aku sudah menerima kabarnya. Kita akan bertemu di Hotel Imperial jam delapan malam ini.""Baik."Malam itu, Hotel Imperial sudah mempersiapkan perjamuan. Violet mengenakan gaun hitam panjang, memakai anting-anting berlian, lalu rambutnya yang hitam dan panjang tergerai. Setiap orang yang melihatnya akan terpesona.Ketika Dylan yang sampai terlebih dahulu melihat Violet, dia juga terpana sejenak.Violet memang cantik, terutama matanya yang seolah-olah memang memiliki sihir menggoda. Dylan memiliki banyak wanita cantik di Kota Vior, tapi tidak ada satu pun yang seperti Violet.Saat Dylan sadar, Violet sudah duduk di seberang Dylan. Setelah melihat Violet yang berada di depannya, Dylan baru mengingat dia memiliki tujuan menemui Violet kali ini.Violet tersenyum sambil berkata, "Tuan Dylan sudah lumayan lama tinggal di Kota Poseidon. Apa kamu sudah terbiasa belakangan ini?""Selain orang-orang di sini kurang ramah, aku sudah terbiasa."Ada maksud tersirat di dala
Melihat Violet diam saja, Dylan tentu mengira ancamannya berhasil. Nadanya menjadi lembut dan dia berkata, "Aku berharap Nona Violet bisa mempertimbangkannya dengan baik dan memberiku jawaban lagi."Saat Dylan hendak meminum anggur merahnya, Violet berkata, "Kamu nggak berani."Gerakan Dylan langsung berhenti. Matanya yang terlihat berbahaya tertuju pada Violet. "Apa katamu?"Violet menyunggingkan seulas senyuman, lalu berkata, "Aku bilang, kamu nggak berani."Sorot mata Dylan menjadi makin berbahaya, tapi Violet tetap berkata dengan tenang, "Kalau Tuan Dylan ingin menyerang Grup V, dari awal kamu sudah melakukannya. Bagaimana mungkin kamu bernegosiasi denganku lagi di sini? Kalau kamu bertindak, orang yang kamu singgung bukan hanya Grup V.""Oh?""Aku adalah salah satu orang penting di Grup V dan Nyonya Fernandez secara sah. Kalau kamu menyerangku, kamu juga menyerang Keluarga Fernandez." Violet berkata lagi, "Nggak hanya itu, partner terbesar Grup V adalah Keluarga Edris. Dan aku mem
"Kamu juga bisa melihat kalau aku sengaja membuatnya marah?""Jelas sekali."Jordan tahu orang seperti apa Violet. Dia tidak mungkin membuat orang marah tanpa alasan. Akan tetapi, semua kata yang diucapkan Violet tadi penuh dengan duri. Dylan tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, tapi sepertinya dia sudah mau meledak dari tadi."Kamu saja bisa melihat kalau aku sengaja membuatnya marah, tapi dia sendiri nggak bisa melihatnya." Violet tersenyum, kemudian berkata, "Dylan ingin menjatuhkan Brandon, tapi dia gagal mencapai kesepakatan denganku, jadi dia terpaksa mencari orang lain. Kita juga harus memberinya obat yang cukup agar bersemangat."Jordan mengerutkan alisnya. "Bu Violet ingin menjebaknya?""Besok utus orang kita. Orang yang gila hormat seperti Dylan nggak mungkin mau menerima penghinaan begitu besar seperti itu saja. Seharusnya dia ingin menemukan orang yang juga ingin melawan kita dengan cepat.""Apa dia nggak takut dengan konsekuensinya?""Tadi aku sudah memberitahunya konsekuen
Besok pagi, di kantor Grup V, Jordan menyerahkan kontrak kepada Violet dan berkata, "Sesuai instruksi Bu Violet, semua partner yang bekerja sama dengan kita sudah setuju untuk melakukan apa yang Anda minta. Mereka akan berinisiatif mencari Dylan dengan niat menandatangani kontrak bersama Keluarga Dawson. Sebagai imbalan, kita juga akan memberi mereka imbalan yang besar."Violet menganggukkan kepalanya. Dia tersenyum melihat partner-partnernya sudah menandatangani kontrak."Kalau menunggu mereka mencari Dylan, jejaknya akan terlalu kentara. Sebarkan sedikit rumor kepada Keluarga Dawson agar mereka yang berinisiatif mencari orang. Saat itu tiba, biarkan mereka menghabiskan Dylan dengan kejam dan mereka nggak perlu mengkhawatirkan hal lain.""Tapi, apa Dylan benar-benar bisa ditipu?""Bisa." Violet berkata, "Orang yang sudah kehilangan akal sehatnya dan dipandang rendah orang lain tentu mendambakan kemenangan. Begitu dia marah, dia akan menginvestasikan banyak uang dan energi tanpa memedu
Violet merapikan mejanya, lalu berkata, "Kamu yang menangani urusanku selama beberapa hari ini, ya. Sebenarnya, nggak ada hal lain juga. Bekerja seperti biasa, lalu cari Charles dan William kalau ada masalah. Yang terpenting adalah kamu harus mengawasi Dylan. Laporkan semua gerak-gerik Keluarga Dawson padaku.""Baik, Bu Violet."Jordan baru selesai memberi laporan ketika telepon kantor Violet berdering.Violet mengangkat telepon, lalu terdengar suara resepsionis berkata, "Bu Violet, nenek mertua Anda datang mencari Anda. Kami juga nggak bisa menghentikannya.""Ada apa dia mencariku?""Dia ... nggak bilang.""Jangan izinkan dia naik. Aku akan turun nanti.""Baik, Bu Violet."Resepsionis menutup telepon. Ketika dia melihat nenek tua di depannya, dia menuangkan teh kepada Nyonya Besar Fernandez dengan sangat sopan. "Nyonya Besar, Bu Violet bilang dia akan turun sebentar lagi.""Aku adalah nenek mertuanya. Dia memang harus turun untuk menyambutku."Nyonya Besar Fernandez duduk dengan tenan
"Aku datang bukan untuk membuat masalah, tapi untuk berbicara denganmu."Nyonya Besar Fernandez bersikap tegar, tapi dia masih sedikit takut pada Violet yang sedang berdiri di depannya."Oh, ya? Baguslah kalau begitu. Kalau lain kali aku melihat Nenek membuat masalah di perusahaanku lagi, aku nggak akan segan-segan."Ucapan itu membuat Nyonya Besar Fernandez marah. Dia berkata, "Violet, aku adalah mertuamu! Masa kamu ingin melakukan sesuatu padaku?!""Bagaimana mungkin? Hanya saja, Nenek masih berutang padaku. Kalau aku bersikap keras kepala ... apa Nenek bisa mengeluarkan uang segitu banyak dalam waktu dekat?""Kamu ...."Nyonya Besar Fernandez marah, tapi dia tidak berdaya. Hartanya ada di tangan Violet kini, jadi dia hanya bisa menahan amarahnya."Sepertinya Nenek juga ingin nggak ingin membesarkan masalah ini. Kalau begitu, ingat apa yang kukatakan tadi. Jangan menantang kesabaranku."Setelah Violet mengatakan itu, dia mengulurkan tangan agar lift kembali bekerja.Meskipun Nyonya B
Saat Violet mendengar itu, senyumannya menghilang."Aku nggak tahu malu? Sepertinya Nenek sudah lupa ketika Romeo berselingkuh dengan Evelyn dulu, bukankah Nenek bilang pria mana yang nggak diam-diam bermain di luar? Kenapa omongan Nenek berubah ketika itu wanita?""Bagaimana kamu bisa menyamakan pria dengan wanita?!""Kita sama-sama wanita, tapi Nenek sangat keras terhadap wanita."Violet sudah lama memahami sifat Nyonya Besar Fernandez. Saat ini dia juga tidak ingin berdebat dengan Nyonya Besar Fernandez. Violet pun berkata dengan dingin, "Kalau Nenek datang untuk hal ini, silakan pulang. Aku sibuk, jadi silakan keluar sendiri."Melihat Violet menolaknya, Nyonya Besar Fernandez langsung menggebrak meja dan berdiri. "Violet! Aku sedang memberimu kesempatan! Kamu jangan nggak tahu diri!""Kesempatan? Kesempatan apa?"Violet bersandar di kursi kantornya dan menatap Nyonya Besar Fernandez dengan keras.Nyonya Besar Fernandez berkata dengan dingin, "Kamu nggak mungkin nggak tahu kalau ada
Gwen di sebelah berkata dengan penuh semangat, "Sudah mau masuk, sudah mau masuk! Akhirnya kalian sudah mau masuk!"Gwen berbicara sambil membantu Violet.Agnes tiba-tiba menjadi gugup. "Kamu sudah mau menikah? Jadi, apa yang harus kulakukan?""Kita berjalan di samping pengantin wanita. Nanti ada gadis pembawa bunga yang mengangkat gaun pengantin Violet. Nggak apa-apa!"Setelah itu, dua anak kecil yang lucu membuka pintu. Ketika melihat kedua anak kecil yang lembut itu, Gwen merasa hatinya akan meleleh."Anak siapa ini? Tuan Besar benar-benar teliti!"Ada satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka berdua terlihat seperti boneka. Saat Gwen ingin menyentuh mereka, anak kecil itu malah menepuk tangan Gwen. Dia berkata dengan serius, "Tante, nanti bedakku hilang!""Bedak?"Anak sekecil ini sudah tahu apa itu bedak?Tunggu!Gwen dipanggil Tante?Sebelum Gwen sempat berbicara, anak kecil lainnya berkata, "Tante, tolong jangan ganggu pekerjaan kami."Kemudian, kedua anak itu berjalan
Sebenarnya kalau ada yang memeriksa undangannya tadi, mereka akan tahu kalau undangan ini bukan untuk mereka. Namun, untungnya Keluarga Griffin tidak membesarkan hal ini dan mengizinkan mereka masuk.Pada saat yang sama ....Seorang bos yang undangannya dicuri ditinggal di angin dingin, lalu dia menyeka air matanya.Dia hanya datang terlambat beberapa menit, tapi undangannya malah dicuri CEO Grup Lionel.Bisa-bisanya seorang CEO mencuri barang orang!Dia benar-benar bukan manusia!Di sini.Violet sedang duduk di belakang panggung. Penata rias sedang merias wajah Violet. Setelah memastikan tidak ada masalah dengan riasan Violet, Gwen berkata, "Apa kamu sudah mengingat hal-hal yang dikatakan MC? Apa kamu ingin melihat susunan acaranya lagi?"Violet melihat ekspresi gelisah Gwen di cermin, lalu dia tertawa. "Kak Gwen, aku yang menikah hari ini. Kenapa kamu lebih gugup daripada aku?""A ... aku tentu saja gugup!"Gwen berkata, "Aku nggak pernah menjadi pengiring pengantin. Bagaimana kalau
Tuan Besar Griffin menghela napas berat.Bisa jadi Charles yang memberikannya.Hari ini adalah hari penting. Untuk apa Charles mengundang Howard?Tuan Besar Griffin pernah melihat wajah Howard sebelumnya. Dan dia merasa Howard memiliki wajah orang jahat."Tuan Besar, hari ini adalah hari bahagia. Ketika orang datang untuk memberi selamat, kenapa kamu malah melarang orang datang? Bukankah itu akan merusak suasana yang bahagia ini?""Ya, Tuan Besar. Biarkan Tuan Howard masuk, ya?"Setelah mendengar nasihat-nasihat orang di sekitar, Tuan Besar Griffin juga merasa hari yang indah dan cerah ini tidak boleh dirusak oleh Howard. Jadi, dia tidak berkata apa-apa lagi.Melihat Tuan Besar Griffin telah mengizinkannya, orang-orang yang tadi mengepung Howard pun bubar."Tuan Howard, tempat duduk Anda berada di sini."Pengurus rumah datang untuk mengantar Howard ke tempat duduknya. Howard hanya melirik sekilas pengusaha-pengusaha di sekitar, kemudian pengusaha-pengusaha itu segera mengalihkan pandan
William berkata, "Aku sungguh penasaran hadiah apa yang disiapkan Tuan Nathan. Nanti malam aku ingin membuka hadiahnya.""Aku! Aku juga penasaran!"Jacob juga ingin melihat.Agnes juga mengangkat tangannya. "Aku juga!"Gwen memukul kepala ketiga orang itu, lalu berkata, "Apa yang ingin kalian lihat? Malam ini adalah malam pertama mereka! Apa kalian ingin membuat onar di kamar pengantin?"Ketiga orang itu mengusap kepala masing-masing, lalu mereka menundukkan kepala dan tidak berani berbicara lagi."Cepat pergi ke belakang panggung. Sebentar lagi para tamu akan duduk. Kalian siapkan diri. Acara pernikahan akan dimulai!"Gwen menarik Agnes dan mengantar Violet ke belakang panggung. Melihat pengantin pria dan wanita sudah datang, para tamu pun kembali ke tempat duduk masing-masing.Jumlah anggota Keluarga Griffin sedikit, sementara Keluarga Gloria tidak memiliki saudara sama sekali. Jadi, selain Tuan Besar Griffin yang duduk di meja VIP, ada Nathan, William, Gwen dan Andrew. Jacob dan Agn
Violet tersenyum dengan manis. Dia mengulurkan kedua tangannya kepada Charles, kemudian Charles menggendong Violet."Gaun pengantin! Gaun pengantin!"William mengejar dengan panik. Gaun pengantin yang disiapkan Tuan Besar Griffin sangat merepotkan! Ekor gaun harus selalu diangkat!"Tunggu aku!"Gwen juga mengangkat ekor gaun, lalu menarik Agnes.Jacob ikut dengan tergesa-gesa, sementara Andrew menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya.Pernikahan ini sungguh berisik.Kendaraan pengantin Charles sangat megah. Di hadapan semua orang, Charles menggendong Violet ke dalam kereta labu.Violet menatap dua kuda putih di depan kereta labu, lalu bertanya, "Charles, kamu serius?""Kakek yang mempersiapkan ini.""Aku sedikit nggak bisa berkata-kata."Kereta labu, kuda putih dan kastel. Apa Tuan Besar Griffin sedang meniru cerita dongeng?Ternyata Tuan Besar Griffin masih begini kekanak-kanakan meskipun dia sudah berusia!Violet pasrah. Lagi pula, pernikahannya sudah berlangsung sampai titik ini.
Dengan ekspresi tenang, Charles bertanya, "Misalnya?""Saatnya sesi tanya jawab!""Bagaimana perasaanmu ketika kamu bertemu dengan pengantin wanita untuk pertama kalinya?""Dia sangat menggemaskan."William tercengang, lalu bertanya, "Kamu merasa Violet menggemaskan ketika kamu pertama kali bertemu dengannya?"Yang benar saja?Kenapa seingat William ketika Charles pertama kali bertemu dengan Violet, yaitu di luar tempat lelang, saat itu aura dan penampilan Violet seperti istri sah yang akan berkelahi dengan si pelakor?!Apa hubungannya itu dengan menggemaskan?Jacob juga bingung.Violet cantik, tapi dia jauh dari menggemaskan.Gwen mengusap dagunya. Dia juga merasa jawaban itu sangat tidak memuaskan, tapi setiap orang yang jatuh cinta pasti merasa pasangannya cantik. Dia pun lanjut bertanya, "Ketika cinta pertamamu dan istrimu jatuh ke dalam air pada saat yang sama, siapa yang akan kamu selamatkan?""Violet adalah cinta pertamaku.""Kak, apa kamu nggak bisa menanyakan sesuatu yang mena
"Kami sudah datang!"Ketika Gwen mendengar suara William, dia segera menutup pintu dengan panik. Agnes yang berdiri di dalam kamar berkata dengan bingung, "Bukankah pengantin pria sudah datang untuk menjemput pengantin wanita? Kenapa kamu menutup pintunya?""Anak kecil nggak mengerti!" kata Gwen sambil menahan pintu dengan barang. Kemudian, dia berkata, "Ini namanya entah adat pernikahan apaan!""Adat pernikahan apaan?""Aku sudah bilang kamu nggak mengerti. Pokoknya, mereka para pria nggak boleh masuk dengan mudah.""Tapi, pengantin prianya adalah adikmu.""Benar, sih! Tapi, bahkan Dewa pun dilarang masuk hari ini.""..."Agnes tidak mengerti, jadi dia bertanya, "Kalau kamu nggak membiarkannya masuk, bagaimana dia bisa menjemput pengantin wanita? Bagaimana kalau kamu menunda waktu mereka?"Saat Gwen mendengar itu, dia tercengang."Ya. Kapan aku membiarkan Charles menjemputmu?"Violet juga menggelengkan kepalanya.Ini pertama kalinya dia mengatur pernikahan.Tidak ada yang mengajarinya
"..."Di sini.Violet sudah mengenakan gaun pengantinnya. Penata gaya dan penata rias terkagum-kagum."Nyonya, Anda benar-benar cantik mengenakan gaun pengantin ini.""Bintang karpet merah juga nggak secantik Nyonya."Violet merasa malu setelah dipuji.Andrew juga berkata, "Gaun pengantin ini sangat cocok untukmu.""Terima kasih."Andrew melihat langit di luar yang sudah cerah, lalu dia tersenyum dan berkata, "Sudah waktunya. Aku ingin menjadi separuh keluargamu dan mengantarmu keluar."Kini sudah tidak ada orang lain di Keluarga Gloria.Violet menatap Andrew yang sedang berdiri di depannya. Sepanjang suka dan duka, Andrew selalu menjadi tulang punggung perusahaan dan partner terbaiknya.Violet pun berkata, "Selama dua tahun ini, kamu sudah bukan separuh keluargaku. Kamu memang keluargaku."Saat Andrew mendengar itu, dia tertawa. Dia berkata, "Aku hanya bersikap rendah hati. Kalau tadi kamu nggak mengizinkanku mengantarmu, aku akan marah."Saat ini Gwen yang sedang berdiri di depan jen
Gwen sudah agak tidak tahan. Dia berjalan mendekat untuk menerima hadiah tersebut, lalu bertanya, "Kali ini siapa?"Pelayan itu berpikir dengan saksama, lalu akhirnya dia menjelaskan, "Seorang pria berambut merah yang memakai helm."Saat Violet mendengar itu seorang pria berambut merah yang memakai helm, dia langsung memikirkan Nicholas.Violet bertanya, "Di mana dia?""Dia sudah pergi. Dia hanya meminta saya memberikan barang ini kepada Anda, lalu dia nggak mengatakan apa-apa."Gwen juga sudah menebak kalau itu adalah Nicholas, tapi mereka tahu kalau Nathan telah mengirim Nicholas untuk melakukan misi. Mengenai misi apa itu, mereka semua tidak dapat bertanya terlalu banyak.Terkadang mengetahui terlalu banyak hal mungkin bukan hal baik."Sepertinya aku telat selangkah. Kamu sudah menerima begitu banyak hadiah."Andrew menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya, kemudian dia mengeluarkan kotak hadiah putih panjang dengan pita dari punggungnya.Ketika melihat gelang kristal di dalam kot